Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Metodelogi Studi islam kontemporer Barat dan Timur’’

Disusun Oleh :
KELOMPOK IV

Muhammad Richo MA 211501166


Putri Hayati 211501167

Dosen Pengampu :
Murtadha, S.Pd.I, M.Ag

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAMI’ATUT TARBIYAH LHOKSUKON
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………i
BAB I…………………………………………………………………………...ii
PENDAHULUAN……………………………………………………………...ii
A. Latar Belakang……………………………………….………………….ii
B. Rumusan Masalah……………………….………………………………ii
BAB II…………………………………………………………………………..1
PEMBAHASAN……………………………...………………………………...1
A. Definisi Metodelogi…………………….………….………………..1
B. Arti dan ruang lingkup Studi Islam……………………………………..1
C. Perkembangan Studi Islam di Timur………………………..…………..2
D. Perkembangan Studi Islam di Barat……………….……………………5
BAB III…………………………………………………………………………7
PENUTUPAN…………………………………………………………………..7
A. Kesimpulan……………………………………………………………...7
B. Saran…………………………………………………...……………..…7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...…………...8

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Islam merupakan agama terakhir sebagai penutup semua agama yang telah ada.
Ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW
sebagai Rasul berfungsi sebagai agama rahmatan lil “alamin. Setiap muslim berusaha
menangkap dimensi yang terpancar dalam Islam melalui studi Islam. Studi Islam hadir
sebagai respon sejarah atas sejumlah persoalan keagamaan yang diaalami umat Islam.

Wilayah kajian studi Islam adalah berbagai materi agama dan fenomena kehidupan
beragama. Disinilah diperlukan sebuah pendekatan melalui berbagai disiplin keilmuan
baik yang gersifat octrinal – normative maupun historis – empiris untuk memperoleh
pemahaman yang komprehensif dalam mengkaji studi Islam yang dikenal dengan
Metodologi Studi Islam.

Seiring dinamika dan perkembangan zaman, kesempatan untuk mempelajari Studi


Islam dapat melalui segala hal, berkaitan dengan persoalan tentang mempelajari Studi
Islam, Islam memberikan kesempatan secara luas kepada manusia untuk menggunakan
akal pikirannya secara maksimal untuk mempelajarinya

Pengantar metodologi studi Islam sebagai bekal bagi mahasiswa untuk memahami
metodologi studi Islam secara lebih mendalam. Dalam bab ini diharapkan agar mahasiswa
mampu memahami tentang pengertian dari metodologi, arti dan ruang lingkup studi Islam,
tujuan studi Islam, urgensi dan signifikansi studi Islam serta sejarah dan pertumbuhan studi
Islam.1

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Metodelogi?
2. Bagaimana definisi Studi Islam?
3. Apa pengertian dari studi islam era kontemporer barat dan timur tengah?

1
Puji Astutik,Anita,Metodelogi studi islam(Siduarjo:Umsida Press,2018),hlm.1.

ii
iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Metodelogi
Metodologi adalah studi tentang metode yang digunakan dalam suatu bidang ilmu untuk
memperoleh pengetahuan mengenai pokok persoalan dari ilmu itu, menurut aspek tertentu
dari penyelidikan. Metodologi (Science of method) dapat juga diartikan sebagai suatu
pembahasan konsep teoritis atau metode yang terkait dalam suatu sistem pengetahuan.

Mengenai masalah metodologis, Harun Nasution mengatakan bahwa kelemahan di


kalangan umat Islam dalam mengkaji Islam secara komprehensif adalah tidak menguasai
metodologi. Metodologi berhubungan dengan proses- proses kognitif yang dituntut oleh
persoalan- persoalan yang muncul dari ciri pokok studi itu. Dapat dikatakan bahwa
suatu metode adalah kombinasi sistematik dari proses-proses kognitif, dengan
menggunakan teknik-teknik khusus. Klasifikasi, konseptualisasi, abstraksi,
penilaian, observasi, eksperimen, generalisasi, induksi, deduksi, argumen dari analogi,
dan akhirnya pemahaman itu sendiri adalah proses-proses kognitif. Metode yang satu
berbeda dengan yang lain, sesuai dengan perbedaan cara yang digunakan untuk mengatur
pikiran manusia dan tugas-tugas yang dijalankan oleh pikiran tersebut. Dalam setiap
metode ilmiah diandaikan adanya hubungan dekat dan sistematik antara berteori dan
pengalaman. Pengamatan dan eksperimen membantu kita dengan evidensi untuk
membuat generalisasi dan hipotesis- hipotesis yang dites (dibenarkan atau disalahkan),
lewat deduksi- deduksi daripadanya serta membandingkan semua ini dengan akibat-akibat
dari pengamatan-pengamatan dan eksperimen- eksperimen lebih lanjut.

B. Arti dan ruang lingkup Studi Islam


Secara etimologi, Studi Islam merupakan gabungan dari dua kata yaitu Studi dan
Islam. Studi berasal dari kata Study, yang berarti mempelajari atau mengkaji. Lester
Crow dan Alice Crow menyebutkan bahwa studi adalah kegiatan yang diusahakan
secara sengaja dengan maksud untuk memperoleh keterangan, mencapai pemahaman
yang lebih besar atau meningkatkan suatu keterampilan. Sedangkan menurut
Muhammad Hatta, Studi adalah mempelajari sesuatu untuk mengerti kedudukan
masalahnya, mencari pengetahuan tentang sesuatu dalam hubungan sebab
akibatnya, ditinjau dari jurusan tertentu dan dengan metode tertentu pula. Sedangkan
Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu kata salima dan aslama. Salima mengandung
arti selamat, tunduk, dan berserah. Sedangkan aslama juga mengandung arti kepatuhan,
ketundukan, dan berserah.2

2
Puji Astutik,Anita,Metodelogi studi islam(Siduarjo:Umsida Press,2018),hlm.2-4 .

1
Dalam kajian Islam, studi Islam lebih dikenal dengan istilah Islamic Studies
yang diartikan sebagai suatu usaha mendasar dan sistematis untuk mengetahui dan
memahami serta membahas secara mendalam seluk beluk yang berhubungan
dengan agama Islam, baik ajaran-ajarannya, maupun praktek pelaksanaannya secara nyata
dalam kehidupan sehari-hari sepanjang sejarah.

Objek dari Studi Islam bisa berupa aktivitas dan program pengkajian serta penelitian
terhadap agama yang dilakukan oleh institusi pengkajian Islam, baik formal seperti
perguruan tinggi maupun non formal seperti forum kajian dan halaqoh3

C. Perkembangan Studi Islam di Timur


Perkembangan studi islam adalah sama dengan menyebut studi islam didunia
muslim dalam perkembangan studi islam ditimur pada akhir priode madinah selama 4
fase dalam hal ini perkembangan dimulai yang mana dalam pendidikan yang menjadikan
masjid dan rumah-rumah masih dijadikan sekolah dengan ciri yang khas yaitu hafalan
namun sedah memiliki logika dalam masa perkembanganya selama 5 abad dipimpin oleh
khalifah Abbasiyah dalam hal ini dimulai pendidikan sekolah dibangun dengan gedung
yang besar dan mulai dari pembelajaran yang spiritual ke intelektual ilmu alam dan ilmu
sosial dalam pembangunan ini memberikan sebuah timbal balik yang mana menjadikan
titik kejayaan pada masa kekhalifanya dalam perkembangan studi islam ditimur masih
memiliki suatu yang dapat kita lihat hingga saat ini yaitu pembangunan atau
pendirian sekolah tinggi yang sampai sekarang masih ada4

Perkembangan studi islam kajiannya mencakup timur tengah, asia, dan asia tenggara
dalam perkembanganya pendekatan normatif dan historis adalah merupakan tradisi
dalam kajian islam yang harus di pengang sepanjang setengah abad terakhir dalam
hal percobaan menggunakan metode-metode yang dikembangkan oleh fiolog salah
satunya adalah pengkajian teks seksama dengan hal ini mendapatkan minat mengkaji
islam dalam praktek kajian keagamaan yang yang hidup dalam masarakat-masarakat
tertentu dalam hal ini pertumbuhan minat tentang memahaiislam lebih sebagai tradisi
keagamaan yang hidup.5 Dalam hal ini menjadikan perkembangan studi islam di timur
menjadi pesat hingga dunia barat

mana islam di barat mengalami sebuah kemajuan yang dalam semua bidang dalam
hal ini tidak terkeculai adalah ilmu pengetahuan teknologi6.
Perkembangan yang terjadi dalam islam saat ini tidak terlepas dari perkembangan
dan pengetahun yang telah di kembangan pada zaman abbasyiah yang mana menjadikan

3
Puji Astutik,Anita,Metodelogi studi islam(Siduarjo:Umsida Press,2018),hlm.4.
4
Imam Mawardi, “Perbandingan Model Pendekatan Studi Islam Di Timur Tengah Dan Barat,” Edukasia Vol 9
Np 2 (July 2012).
5
Azyumardi Azra, “Studi Islam Di Barat / Amerika Serikat Dan Di Timur Tengah” (n.d.).
6
Dedi Wahyudi dan Rahayu Fitriani As, “Islam Dan Dialog Antar Budaya(studi Dinamika Antar Budaya Di
Barat ),” Fikri 1 No 2 (Desember 2016).

2
sebuah pendidikan sangat penting dan mendirikan sekolah sebagai sarana yang membuat
perkembangan studi timur semakin terkenal dalam suatu pendidikan hingga perguruan
tinggi yang dimilikinya dalam hal ini pendidikan adalah dapat menjadikan suatu bangsa
menjadi jaya dan menjadikan alat penguasa, dalam pendidikan evaluasi adalah
komponen dari sistem pendidikan dalam hal ini juga studi islam dalam arti adalah sebuah
usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama islam dan dapat
diartikan juga usaha sadar dan sistematis untuk memahami serta mengetahui dan
membahas secara dalam tentang seluk atau asal usul yang berkaitan dengan agama
islam7

Dalam pembelajaran sejarah, maupun praktek-praktek pelaksanaannya secara nyata


dalam kehidupan dalam hal ini menjadikan studi islam dikelompokan kedalam studi
teknologi dengan tujuan dan muatan yang jelas dalam hal ini studi islam bermanfaat
untuk fenomena atau regional atau etnik sekalipun dalam hal ini studi islam berawal dari
timur tengah dan perkembangan studi islam ditimur yaitu mendepankan atau pendekatan
yang digunakan adalah normatif dan ideologi terhadap islam dalam pendidikan yang
menjadikan suatu pendidikan yang baik menjadikan pendidikan studi timur adalah ajuan
untuk umat islam yang menjadikan pemahaman yang baikdalam pendekatan
pendidikan 8 Dalam hal ini menjadikan sebuah kemajuan yang harus dicapai lagi melalui
sebuah karya yang sangat bagus dalam menjadikan islam sebagai studi yang baik
dan memberikan atau menciptakan manusia-manusia yang mampu hidup ditengah-tengah
perubahan. 9
Dalam dunia perkembangan islam ditimur terlepas dari tingkat penggunanan
pendekatan yang merupakan tradisi sentral dalam studi islam berbicara mengenai
perkembangan islam yang mana dalam persoalan persolan mendapatkan banyak sekali
yang mengenai bahan kajian yang sejalan atau tidak dari berbagai dimensi dalam
pendidikan sekalipun banyak yang mendapatkan suatu pembelajaran yang sangat baik
perkembangan adalah suatu proses dalam suatu pengajian islam yang dapat kita lihat saat
ini islam sangat perkembang sampai di belahan dunia ini seiring perkembangan zaman
yang mana pendidikan islam bukanlah suatu yang baru dalam dunia ini dalam hal ini
kemunculan islam sendiri berasal dari timur tenggah, afrika, Asia dan bahkan belahan
barat dalam hal perkembangan studi islam yang merupakan suatu studi yang
berhasil memberikan perhatian luas dikalangan ilmuan baik barat maupun timur sendiri
dalam perkembangan studi islam adalah yang menjadikan suatu studi itu berkembang
yaitu pada abad ke-19 studi islam sampai sekarang menjadi cabang ilmu yang sangat di
gemari10
Dengan hal ini banyak yang berkaitan dengan studi islam yang cenderung berbeda
dalam model dan bahkan kurikulum yang berkembang dilihat dari tujuan dan orientasi
antara barat dan timur apalagi dari sisi metedeloginya dalam hal ini perbedaan yang
terjadi dalam suatu pendidikan barat dan timur dapat menghasilkan perkembangan studi
7
Dedi Wahyudi, “Konsepsi Al-Qur’an Tentang Hakikat Evaluasi Dalam Pendidikan Islam,” Hikmah XII No 2 (2016).
8
Imam Mawardi, “Perbandingan Model Pendekatan Studi Islam Di Timur Tengah Dan Barat.”
9
Moh.Riza Zainudiin, “Konsep Pendidikan Humanis Dalam Prefektif Islam,” Edukasi 3 No 2 (November 2015).
10
Asmawi, “Peluang Dan Tantangan Formulasi Metodelogi Islam,” Islamica 5 No 1 (1 September).

3
islam yang lebih baik lagi dalam tindakan yang menjadikan semata-mata adalah objek
studi ilmiah yang secara luas ditundukan kepada prinsip-prinsip yang berlaku didunia
keilmuwan dalam hal ini perkembangan studi islam timur tengah sendiri dipandang secara
seragam sebagai lebih besar setia dan mempunyai komitmen lebih tinggi terhadap Islam.
Ini mengesankan, pendidikan dan lingkungan berpikir mereka di timur tengah adalah
seragam pula; yakni normatif dan tidak liberal menjadikan suatu yang baik dan
menjadikan yang memahami atau pemanfaatan yang mendepankan sebuah
pendekatanan.11
Dalam perkembangan studi islam di timur adalah sikap ilmiah yang terbentuk
adalah komitmen dan penghargaan studi islam ditimur yaitu untuk menekankan suatu
pemahaman yang memperdalam keyakinan dan menarik kepentingan umat dalam hal ini
studi timur sangat mendepakan pada aspek doktrin disertai dengan pendekatan yang
cenderung normatif , meskipun ditimur pendidikan sangat mendepankan pendekatan
normatif dan ideologi islam yang sangat kuat tetapi disisi lain juga memiliki pendekatan
yang historis dalam pendekatan keduanya menjadikan keseimbangn yang baik12 Tetapi
hal ini bukan menjadikan sebuah alasan yang mana islam bukanlah sebuah objek yang
studi ilmiah yang keduniawian.
Dalam sebuah pengetahuan dapat diartikan upaya untuk keluar dari sebuah jebakan
yang konseptual yang hadir sebagai perbedaan yang sangat keras antara islam yang
sebenarnya dalam hal ini terdapat kitanb suci atau dirumuskan ulama dengan islam yang
tidak murni dalam pendapat ini rakyat yang menyatakan islam adalah islam dan yang
mana disebut pelopor islam hanya memiliki segnifikan khas dalam pandangan yang
sangat berbeda-beda adalah yang mana memiliki sebuah pandangan penyimpangan atau
perbedaan namun dengan begitu bukan menjadikan atau hanya semata-mata bid’ah
atau sesat dalam pandangan ini islam memiliki sebuah peranan penting yang
mana islam yang sebenarnya tetapi bukan ekspresi historis yang absah
dari islam . 13
Perkembangan studi islam ditimur sangatlah memberikan nilai yang baik bagi
perkembangan islam sendiri yang mana islam mampu menuju perkembangan barat
yang mana dapat dilihat di dunia barat pun sampai sekarang memperajari islam
dalam pembelajaran islam menyebabkan banyak sekali yang menjadikan kejayaan pada
masa perkembangan studi islam di timur menjadikan salah satu contoh yang baik dalam
segi pembangunan yang mana dapat kita ketahui pada masa itu menjadikan sebuah alasan
untuk mendirikan sekolah bahwasanya yang mana sekolah dapat menjadikan suatu
bangsa itu berkuasa dan dapat membangun sebuah alasan yang mana menjadikan
pendidikan hingga saat ini penting.14
Usaha yang dilakukan untuk mempelajari islam juga dalam kenyataan
bukan hanya dilaksanakan oleh orang yang beragama muslim namun melainkan orang-
orang yang bukan dari muslim studi islam di kalangan muslim ini sangat berbeda
11
Azyumardi Azra, “Studi Islam Di Barat / Amerika Serikat Dan Di Timur Tengah.”
12
khamami Zada, “Oreintasi Studi Islam Di Indonesia Mengenal Pendidikan Internasional Di Lingkungan PTAI,”Insania
11 No 2 (April 2006).
13
Azyumardi Azra, “Studi Islam Di Barat / Amerika Serikat Dan Di Timur Tengah.”
14
Khamami Zada, “Oreintasi Studi Islam Di Indonesia Mengenal Pendidikan Internasional Di Lingkungan
PTAI.”

4
dengan tujuan dan motivasi yang dilakukan oleh orang yang bukan muslim dalam islam
atau umat muslim yang mana studi islam bertujuan untuk mendalami dan memahami serta
membahas ajaran-ajaran islam agar mereka mendapatkan atau mengamalkan dengan benar
apa tujuan islam dan sedangkan menurut orang yang bukan muslim berjuan untuk ilmu
pengetahuan dalam hal ini menunjukan bahwa pendekatan studi yang mendominasi
kalangan ulama islam lebih cenderung bersifat subjektif.15
Dalam dunia pendidikan harus memiliki kemampuan dalam berperann aktif yang
mana dalam menyampaikan sebuah informasi atau mengenai perbedaan dalam hal ini
akan menjadikan suatu sumberdaya manusia yang berpendidikan yang mampu
memberikan sebuah keputusaan yang mana saat perbedaan yang ada datang dalam
pendidikan sebuah argunem dibutuhkan untuk memberikan suatu usulan atau memberikan
sebuah pengetahuan yang mana dalam kehidupan memiliki sebuah perbedaan yang harus
adda titik terang islam adalah agama yang mana dari dulu memiliki sebuah paparan yang
sangat nyata untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang mana islam memiliki
16
sebuah podasi yang sangat baik dalam sebuah ajaran yang benar-benar baik.
moralitas
D. Perkembangan Studi Islam di Barat
 PengkajianIslam
atau sering dikenal juga dengan studi Islam merupakan bidang
studi yang cukup tua dan telah lama berkembang menjadi salah satu disiplin ilmu yang
berkembang cukup pesat pada abad 20 M. Awalnya studi Islam dilakukan oleh orang-
orang Barat untuk meneliti ajaran Islam melalui studi orientalisme. 17Orang-orang yang
mempelajari Islam namun termasuk non muslim disebut sebagai orang-orang orientalis.
Mereka adalah orang-orang yang mempelajari Islam dengan misi untuk mencari
kekurangan atau kelemahan Islam dan hanya menjadikan Islam itu sebagai ilmu
pangetahuan.
Perkembangan studi Islam di Barat terjadi sebab adanya hubungan dengan dunia
muslim, seperti melalui hubungan perguruan tinggi, penyalinan karya-karya Ilmiah dari
bahasa Arab ke dalam bahasa latin, dan lain-lain. Seorang ilmuan Barat berpendapat bahwa
setiap perbuatan ialah termasuk dalam kegiatan berpikir dan berkehendak, dimana perbuatan
tersebut berasal dari segenap pribadi manusia. 18Sama seperti penjelasan sebelumya para
orientalis dan tokoh tokoh Barat melakukan pengkajian pada studi Islam dengan kemauan
mereka sendiri. Mereka pada awalnya pergi ke negara-negara Timur dalam melakukan
pengkajian tentang Islam membawa pulang sekian banyak naskah-naskah Arab dalam bidang
astronomi dan bidang-bidang fisika, menyalin karya- karya Islam seperti Ibnu Rusyd dan Al-
Farabi.
Seperti yang telah disampaikan diatas, bahwa hubungan perta,ma kali dunia Barat
dengan dunia Muslim adalah melalui perguruan tinggi. Bahwasanya para tokoh Barat

15
Imam Mawardi, “Perbandingan Model Pendekatan Studi Islam Di Timur Tengah Dan Barat.”
16
Imam Suyitno, “Perkembangan Pendidikan Karakter Dan Budaya Bangsa Berwawasan Kearifan Lokal,”
Jurnal Pendidikan Karakter 11 No 11 (February 1, 2012)
17
Zainal Abidin, “Islamic Studies dalam Konteks Global dan Perkembangannya di Indonesia,” Akademika Vol.20, No. 1
(1 Juni 2015): h. 70
18
Yoyo Hambali dan Siti Aisah, “Eksistensi Manusia dalam Filsafat Pendidikan: Studi Komparatif Filsafat Barat dan
Filsafat Islam,” Turats Vol. 7 No. 1 (Januari 2011): h. 45.

5
datang ke perguruan tinggi dengan maksud untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain melalui hubungan perguruan tinggi ialah dengan penyalinan manuskrip-
manuskrip ke dalam bahasa latin, brkat penyalinan tersebut terbukalah jalan bagi
perkembangan cabang-cabang Ilmiah di dunia Barat.
Pengetahuan dalam pandangan Barat ialah sebuah fakta atau gagasan rasional yang
dibangun oleh individu itu sendiri melalui pengalamannya. Sementara Islam pengetahuan
diistilahkan dengan al-‘alim yang mengandung dua arti yakni pengetahuan yang berasal
dari wahyu Allah swt. untuk mengenalnya dan pengetahuan yang diperoleh dari manusia
itu sendiri.19 Pengetahuan Barat pembahasaanya harus selalu rasional dan masuk akal
manusia, jadi mereka tidak menerima sesuatu yang tidak dapat dijangkai dengan indera
mereka. Oleh sebab itu mereka hanya menganggap agama Islam sebagai ilmu pengetahun
semata sehingga mereka tidak dapat menerima Islam didalam hati mereka
Berkembangnya Islam di dunia Barat begitu perlahan serta memakan waktu yang
tidak singkat, terjadi banyak hambatan, pertentangan dan dukungan. 20Hal itu dapat
diketahui pada kontak muslim dengan dunia barat periode kedua yakni dalam bidang
politik dan ekonomi. Alasan poitik adalah dengan diharapkan adanya kesepakatan kedua
negara, antara Timur dan Barat. Sedangkan pada bidang ekonomi adalah untuk mencukupi
tenaga buruh yang dibutuhhkan negara-negara Eropa Barat.
Orang-orang orientalis sebenarnya tidak selalu buruk. Hal ini dapat diketahui dari
beberapa pemikir besar Barat, mereka menghabiskan umurnya untuk mengkaji Islam sebab
mereka secara jujur tertarik terhadap kajian-kajian tersebut. 21Bahkan tanpa mereka,
mungkin banyak pengetahuan berharga yang ada dalam buku-buku kuno akan hilang tanpa
terjamah oleh orang. Dengan apa yang mereka lakukab itu pula perkembangan studi-studi
keislaman di Barat dapat dikenalkan dengan berbagai variasi pendekatan terutama yang
berkembang dalam ilmu-ilmu sosial dan dengan perkembangan tersebut, Islam sebagai
objek penelitian menjadi semakin menarik dan layak untuk terus dikaji dan diteliti.
Penelitian-penelitian tersebut tentinya diharapkan dapat menjadikan Islam sesuai
dengan slogannya “selalu sesuai dengan perkembangan ruang dan waktu” (rahmatan
lil’alamin) dan diharapkan para pemeluknya semakin dewasa dalam mengembangnya
individunya, karena berbagai kritik akan ditemukan dengan cara kajian seperti ini. Kritik-
kritik yang nantinya muncul itu pasti akan ada yang mengejutkan namun akan sekaligus
menyadarkan keberagaman alam bawah sadar yang mungkin kaku dan ideologis, sehingga
nantinya orang-orang yang beranggapan bahwa Islam terlalu fanatik atau semacamnya,
namun dengan adanya kritikan paling tidak dapat diambil pelajaran Islam adalah
agama untuk kebaikan semua manusia bukan hanya terpaku pada pemeluk Islam itu sendiri
saja.
Syariat Islam datang hanya untuk kebaikan semata bagi para umat manusia, sesuai
dengan fitrah dan kodratnya yang karenanya sangat menganjurkan berbuat kebaikan dan

19
Addin Arsyanda, “Studi Komparatif antara Teori Belajar dalam Perspektif Barat dan Islam,” Empirisma Vol.24 No. 2
(2 Juli 2015): h. 189
20
Dedi Wahyudi dan Rahayu Fitri AS, “Islam dan Dialog antar Kebudayaan (Studi Dinamika Islam di DuniaBarat),”
Fikri Vol. 1 No. 2 (Desmber 2016): h. 268.
21
M. Rusydi, “Dinamika Studi Islam di Barat,” Studi Insania Vol. 4, No. 1 (April 2016): h. 60.

6
melarang perbuatan-perbuatan yang merusak.22 Ditambah lagi Islam memiliki Al Quran
dan hadis yang senantiasa mengajarkan tentang akidah akhlak dan memuat aturan-aturan
kemasyarakatan, dengan begitu maka kebutuhan manusia akan terpenuhi dengan
kedamaian, kapanpun dan dimanapun sebabsyariat Islam dibangun diatas dan demi
kebaikan seluruh manusia itu sendiri.
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Metodologi adalah studi tentang metode yang digunakan dalam suatu bidang ilmu
untuk memperoleh pengetahuan mengenai pokok persoalan dari ilmu itu, menurut aspek
tertentu dari penyelidikan. Metodologi (Science of method) dapat juga diartikan sebagai
suatu pembahasan konsep teoritis atau metode yang terkait dalam suatu sistem
pengetahuan.
Secara etimologi, Studi Islam merupakan gabungan dari dua kata yaitu Studi dan
Islam. Studi berasal dari kata Study, yang berarti mempelajari atau mengkaji. Lester
Crow dan Alice Crow menyebutkan bahwa studi adalah kegiatan yang diusahakan
secara sengaja dengan maksud untuk memperoleh keterangan, mencapai pemahaman
yang lebih besar atau meningkatkan suatu keterampilan.
Perkembangan studi islam adalah sama dengan menyebut studi islam didunia
muslim dalam perkembangan studi islam ditimur pada akhir priode madinah selama 4
fase dalam hal ini perkembangan dimulai yang mana dalam pendidikan yang menjadikan
masjid dan rumah-rumah masih dijadikan sekolah dengan ciri yang khas yaitu hafalan.
Seperti yang telah disampaikan diatas, bahwa hubungan perta,ma kali dunia Barat
dengan dunia Muslim adalah melalui perguruan tinggi. Bahwasanya para tokoh Barat
datang ke perguruan tinggi dengan maksud untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain melalui hubungan perguruan tinggi ialah dengan penyalinan manuskrip-
manuskrip ke dalam bahasa latin, brkat penyalinan tersebut terbukalah jalan bagi
perkembangan cabang-cabang Ilmiah di dunia Barat.

B. Saran

Demikian makalah sederhana ini kami susun. Terima kasih atas antusiasme dan
partisipasi dari para pembaca yang telah menyempatkan waktu mempelajari isi dari makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya ilmu
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
22
Muslim, “Perkembangan Studi Hukum Islam Di Indonesia,” Al-’Adalah Vol. 11, No. 1 (January 1, 2013): h.134.

7
Kami para Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman sudi
kiranya memberikan saran kritik konstruktif kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Addin Arsyanda. “Studi Komparatif Antara Teori Belajar Dalam Perspektif Barat Dan
Islam.”Empirisma Vol. 24 No. 2 (July 2, 2015).
Dedi Wahyudi dan Rahayu Fitri AS. “Islam Dan Dialog Antar Kebudayaan (Studi
Dinamika IslamDi Dunia Barat.” Fikri Vol. 1 No. 2 (Desmber 2016).
M. Rusydi. “Dinamika Studi Islam Di Barat.” Studi Insania Vol. 4, No. 1 (April 2016).
Muslim. “Perkembangan Studi Hukum Islam Di Indonesia.” Al-’Adalah Vol. 11, No. 1
(January 1,2013).
Yoyo Hambali dan Siti Aisah. “Eksistensi Manusia Dalam Filsafat Pendidikan: Studi
Komparatif Filsafat Barat Dan Filsafat Islam.” Turats Vol. 7 No. 1 (January 2011).
Zainal Abidin. “Islamic Studies Dalam Konteks Global Dan Perkembangannya Di
Indonesia.”Akademika Vol. 20, No. 1 (June 1, 2015).

Asmawi. “Peluang Dan Tantangan Formulasi Metodelogi Islam.” Islamica 5 No 1 (1


September)

Azyumardi Azra. “Studi Islam Di Barat / Amerika Serikat Dan Di Timur Tengah” (n.d.).

Dedi Wahyudi. “Konsepsi Al-Qur’an Tentang Hakikat Evaluasi Dalam Pendidikan Islam.”
Hikmah XII No 2 (2016).
Dedi Wahyudi dan Rahayu Fitriani As. “Islam Dan Dialog Antar Budaya(studi
Dinamika Antar Budaya Di Barat ).” Fikri 1 No 2 (Desember 2016).
Imam Mawardi. “Perbandingan Model Pendekatan Studi Islam Di Timur Tengah Dan
Barat.”Edukasia Vol 9 Np 2 (July 2012).

Imam Suyitno. “Perkembangan Pendidikan Karakter Dan Budaya Bangsa Berwawasan


Kearifan Lokal.” Jurnal Pendidikan Karakter 11 No 11 (February 1, 2012).

Moh.Riza Zainudiin. “Konsep Pendidikan Humanis Dalam Prefektif Islam.” Edukasi


3 No 2 (November 2015).
Mukhibat. “Reinventing Nilai-Nilai Islam Budaya Dan Pancasila Dalam Pengembangan
Pendidikan Karakter” 1 No 2 (Desember 2012).

8
Suwadi. “Penguatan Calon Guru Sebagai Peneliti Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah Di Sunan Kalijaga Jogjakarta.” Pendidikan Agama Islam 10 No 1 (June 2013).

Khamami Zada. “Oreintasi Studi Islam Di Indonesia Mengenal Pendidikan


Internasional DiLingkungan PTAI.” Insania 11 No 2 (April 2006).

Puji Astutik,Anita,Metodelogi studi islam,Siduarjo:Umsida Press,2018

Anda mungkin juga menyukai