Anda di halaman 1dari 13

PENDEKATAN SEJARAH DALAM STUDI ISLAM

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Studi Islam

Dosen Pengampu M. Ibnu Nafiudin M, Pd.

Disusun Oleh :

1. Rico Wibowo (205231310)


2. Zahraa Sa'idatut D (235231171)
3. Nugypta Viola Z (235231173)
4. Muhammad Syarifudin (235231198)

PROGRAM STUDI STRATA SATU PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

2024
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................5
C. TUJUA N PENULISAN.......................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
A. PENGERTIAN PENDEKATAN SEJARAH DALAM STUDI ISLAM...........6
B. OBYEK STUDI ISLAM......................................................................................7
C. METODE PENDEKATAN SEJARAH DALAM STUDI ISLAM...................9
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. KESIMPULAN...................................................................................................12
B. SARAN................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan
Makalah dengan judul “PENDEKATAN SEJARAH DALAM STUDI ISLAM”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikutnya sampai hari penghabisan.

Atas bimbingan dari dosen Metodologi Studi Islam dan saran dari teman-
teman maka disusunlah makalah ini, semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat
berguna bagi kami semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Metodologi
Studi Islam dan semoga yang tertuang pada makalah ini daopat bermanfaat bagi
penulis maupun bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran
yang bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah
selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.

Surakarta, 27 februari 2024

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendekatan sebagai salah satu pendekatan di dalam studi islam dengan
pembahasan seputar aspek studi islam. Studi islam mulai berkembang. Islam tidak
lagi dipahami hanya dalam pengertian historis dab doktriner, tetapi telah menjadi
fenomena yan g kompleks. Islam tidak terdiri hanya dari rangkaian petunjuk
formal tentang bagaimana seorang individu harus memaknai kehidupannya. Islam
telah menjadi sebuah budaya, peradaban, komunitas politik ekonomi dan bagian
sah dari perkembangan dunia mengkaji islam tidak lagi mungkin hanya dari satu
aspe k karen dibutuhkan metode dan pendekatan interdisipliner. Kajin agam
termasuk Islam seperti disebutkan diatas dilakukan oleh sarjana barat dengan
menggunakan ilmu sosial dan humanities sehingga muncul sejarah agama,
psikologi agama, sosiologi agama, antropologi agama dll. Dalam perjalanan dan
pengembangannya sarjana barat bukan saja menjadikan masyarakat barat sebagai
lapangan penilitiannya namun juga masyarakat di negara berkembang yang
kemudian munculnya orientalisme.
B. RUMUSAN MASALAH

Ada beberapa rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah


yang berjudul PENDEKATAN SEJARAH DALAM STUDI ISLAM, antara lain :

1. Apa itu pengertian pendekatan sejarah dalam studi islam?


2. Bagaimana perkembangan Obyek Studi Islam?
3. Apa saja metode pendekatan Sejarah dalam studi islam?

C. TUJUA N PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan


penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan Sejarah dalam studi


islam
2. Untuk mengetahui perkembangan obyek studi islam
3. Untuk mengetahui metode pendekatan Sejarah dalam studi islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDEKATAN SEJARAH DALAM STUDI ISLAM
Pendekatan secara etimologi adalah derivasi kata dekat, artinya proses
usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan
orang yang diteliti atau dengan metode untuk mencapai pengertian masalah suatu
penelitian.1 Pendekatan dari sudut terminologi adalah cara pandang dalam bidang
ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama. 2 Sejarah berasal dari
Bahasa arab Syajarotun yang berarti pohon. Yang berasal dari Bahasa Yunani
istoria yang berarti ilmu. Sejarah merupakan kejadian yang terjadi pada masa
lampau, baik yang berkaitan sosial, Pendidikan, dan apapun yang telah benar-
benar terjadi.3
Makna kata Historis menurut sejarawan memiliki beberapa pendapat, yaitu
Edward Freeman, menyatakan historis adalah politik masa lampau (history is past
politics). Sementara Ernst Bernheim, menyebut Historis sebagai ilmu tentang
perkembangan manusia dalam upaya-upaya mereka sebagai mahluk sosial. 4
Sejarawan indonesia seperti, sartono Kartodirdjo (1993: 14-15) membagi
pengertian Sejarah pada pengertian subjektif dan objektif. 5 pertama, Sejarah
dalam arti sebjektif adalah suatu konstruk, yakni bangunan yang disusun penulis
sebagai uraian atau cerita,yang merupakan suatu kesatuan yang mencakup fakta
untuk menggambarkan suatu gejala Sejarah baik proses maupun struktur. kedua,
Sejarah dalam arti objektif adalah menunjuk kejadian itu sendiri, yakni proses
Sejarah dalam aktualitasnya. Kejadian yang sekali terjadi tidak dapat diulang.

1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
DPKRI 1998
2
Mudzhar, Atho. Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 1998. Hlm. 12.
3
Abdul Hakim, Atang, Metedologi Studi Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000.
Hlm.32.
4
Nasution, Harun Tradisi Baru. Hal. 119.
5
M. Yatimin Abdullah, op. Cit, hal. 58.
Dari berbagai pendapat diatas bahwa Sejarah merupakan gambaran
kejadian masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, urutan waktu
tertentu, diberi Analisa kritis sehingga mudah dipahami. Dengan kata lain terdapat
objek peristiwanya (what), orang yang melakukannya (who), waktunya (when),
tempatnya (where), dan latar belakang (why). Kaitannya dengan islam bahwa
islam historis dikaji dari aspek Sejarah, menganalisin dari awal sampai sekarang,
karena islam tidak lepas dari historisnya.

B. OBYEK STUDI ISLAM


Munculnya istilah Studi Islam, di dunia barat dikenal dengan istilah
Islamic Studies dan Dirasah Islamiyah di dunia Islam. Secara realitas ilmu studi
islam keberadaannya tak terbantahkan, namun dikalangan Ali masih di
permasalaahkan
di bidang Ilmu pengetahuan, mengingat sifat antara ilmu agama dan pengetahuan
berbeda. Studi islam pada awal, terutama pada awal Nabi SAW. Dan sahabat
dilakukan di masjid. Ahmad Amin mengunggapkan pusat studi islam berada di
Hijaz yan g terpusaat di Makkah dan Madinah: irak berpusat di Basrah dan kufah
serta Damaskus.6
Pada masa pemerintahan Abassiyah, studi Islam berpusat di Baghdad, Bait
al-Hikmah, sedangkan pemerintahan islam di spanyol berpusat di Universitas
Cordova. Mesir berpusat di Universitas al-Azhar yang didirikan oleh dinasti
Fatimiyah dari kalangan Syi’ah, dan sekarang studi islam berkembang hampir di
seluruh negara, baik islam maupun bukan islam.7

6
Ahmad Amin, Dhuha al-Islam, (Mesir: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah), hal. 86
7
Studi Islam di negara-negara non Islam diselenggarakan di beberapa negara, antara lain di
India, Chicago, Los Angeles, London, dan Kanada. Di Aligarch University India, Studi Islam di
bagi mnjadi dua: Islam sebagai doktrin di kaji di Fakultas Ushuluddin yang mempunyai dua
jurusan, yaitu Jurusan Madzhab Ahli Sunnah dan Jurusan Madzhab Syi’ah. Sedangkan Islam
dari Aspek sejarah di kaji di Fakultas Humaniora dalam jurusan Islamic Studies. Di Jami’ah
Millia Islamia, New Delhi, Islamic Studies Program di kaji di Fakultas Humaniora yang
membawahi juga Arabic Studies, Persian Studies, dan Political Science. Di Chicago, Kajian
Islam diselenggarakan di Chicago University. Secara organisatoris, studi Islam berada di bawah
Pusat Studi Timur Tengah dan Jurusan Bahasa, dan Kebudayaan Timur Dekat. Dilembaga ini,
kajian Islam lebih mengutamakan kajian tentang pemikiran Islam, Bahasa Arab, naskah-naskah
klasik, dan bahasa-bahasa non-Arab.
Studi islam di negara Non Islam ada di beberapa negara, antara lain India,
Chicago, Los Angeles, London dan Kanada. Di Aligarch University India, studi
islam dibagi menjadi 2 yaitu, Islam sebagai Doktrin di kaji di Fakultas
Ushuluddin dan memiliki dua jurusan yakni jurusan Madzhab Ahli Sunnah dan
jurusan Madzhab Syi’ah. Sedangkan islam dari aspeksejarah di kaji di fakultas
Humaniora dalam jurusan Islamic Studies. Di Jami’ah Millia Islamia, New Delhi,
Islamic Studies program di kaji di fakultas Humaniora yang membawahi juga
Arabic Studies, Persian Studies, dan Political Science.
Di Chicago, kajian islam di selenggarakan di Chicago University. Secara
organisatoris, studi islam berada di bawah pusat studi Timur Tengah dan Jurusan
Bahasa, dan kebudayaan Timur Dekat. Dilembaga ini mengutamakan kajian
tentang pemikiran Islam, Bahasa Arab, Naskah Klasik, dan Bahasa non-Arab
Di Amerika, studi islam umumnya mengutamakan studi Sejarah islam,
bahasa islam selain bahasa arab, sastra dan ilmu sosial. Studi islam diAmerika
berada di bawah naungan pusat studi Timur Tengah dan Timur Dekat.
Di UCLA, Studi islam dibagi menjadi empat komponen. Pertama, doktrin
dan sejrah islam; kedua, bahasa Arab; ketiga, ilmu sosial, Sejarah, dan sosiologi.
Di London, studi islam digabungkan dalam School of Oriental and African
Studies yang memiliki berbagai jurusan bahasa dan kebudayaan di Asia dann
Afrika.8
Dengan ini obyek studi islam dapat di kelompokkan menjadi beberapa
bagian, yaitu sumber-sumber Islam, doktrin Islam, ritual da institusi islam,
Sejarah islam aliran dan pemikiran tokoh, studi wawasan dan bahasa.
Obyek penelitian agama dalam perspektif Sejarah akan lebih mudah
berdasar pada periodisasi Sejarah islam yang telah di kembangkan oleh para ahli, 9
seperti Ira M. Lapidus,10 Philip K. Hitti,11 dan lain sebagainya.
8
Atang Abdul Hakim, & Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, Bandung: Rosda Karya, h. 12
9
Dudung Abdurrahman,Metodologi Penelitian Sejarah,Yogya-karta:Ar-Ruzz Media,2007.
10
Ira M.Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam Bagian Kesatu&Dua,diterjemahkan dari A
History of islamic societies,penerjemah:Ghufron A.Mas’adi,Jakarta:Raja Grafindo Persada,1999.
11
Philip K.Hitti, History of The Arabs,Rujukan induk dan Paling Otoritatif tentang Sejarah
Peradaban Islam, diterjemahkan dari History of The Arabs;From the Earliest Times to the
Present,Penerjemah: Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, Jakarta:Serambi Ilmu Semesta,
2006.
Jika hukum dipelajari dengan menggunkan pendekatan Sejarah, maka
orang akan terbuka terhadap perubahan dan pembaruan hukum. Orang tidak akan
lagi memegan teguh pendirian bahwa hanya sesuatu aliran hukum saja yang
paling benar dan berlaku di semua tempat dan sepanjang waktu. Dengan
menggunakan pendekatan Sejarah, akan terlihat universar pada hukum islam
adalah dasar tujuannya. Dasarnya ialah tauhid yang tidak ada seorang muslim pun
mengingkarinya dan tujuannya adalah kemaslahatan umatdalam upaya mencapai
kebahagiaan akhira. Perbedaan satu aliran dan aliran lain akan membawa maslahat
bagi umat.12

C. METODE PENDEKATAN SEJARAH DALAM STUDI ISLAM


Dalam studi islam dikenal dengan adanya beberapa metode yang
digunakan dalam memahami islam. Penguasaan dan ketepatan pemilihan metode
tidak dianggap sepele. Karena penguasaan metode yang tepat dapat menyebabkan
seseorang dapat mengembangkan ilmu yang dimilikinya. Sebaliknya mereka yang
tidak menguasai metode hanya akan menjadi konsumen ilmu, dan bukan menjadi
produsen. Oleh karena itu disadari bahwa kemampuan dalam menguasai materi
kelilmua teretentu perlu diimbangi dengan kemampuan di bidang metedologi
sehingga pengetahuan yang dimilikinya dapat dikembangkan.
Diantara metode studi islam yang pernah ada dalam Sejarah, dapat di bagi
menjadi dua. Pertama, metode komparasi, yaitu suatu cara memahami agama
dengan membandingkan seluruh aspek yang ada di ddalam agama islam tersebut
dengan agama lainnya. Dengan car aini akan menghasilkan pemahaman Islam
yang Obyektif dan utuh. Kedua metode sintetis, yaitu suatu cara memahami islam
yang memadukan antara metode ilmiah dengan segala ciri yang rasional, obyektif,
kritis, dan seterusnya dengan metode teologis normative. Metode ilmiah
digunakan untuk memahami islam yang dalam kenyataan histories, empiris, dan
sosiologis. Sedangkan metode teologis normative digunakan untuk memahami
islam yang terkandung dalam kitab suci. Melalui metode teologis normative ini
seorang memulai dari meyakini islam sebagai agama yang mutlak atau benar.

12
Nourouzzaman Shiddiqi,Sejarah: Pisau Bedah Ilmu Keislaman,dalam Metodologi
Penelitian Agama: Sebuah Pengantar,Yogyakarta:Tiara Wacana, 1989,hlm.86.
Dasarnya karena agama berasal dari Tuhan, dan apa yang berasal dari Tuhan
mutlak benar, maka agamapun mutlak benar.13
Metode yang digunakan untuk memahami islam suatu saat mungkin tidak
cukup lagi sehingga, dipelukan adanya pendekatan baru yang harus di gali oleh
para pembaharu. Dalam penelitian pendekatan ini tentu saja mengandung arti
satuan dari teori, metode, dan Teknik penelitian. Terdapat banyak pendekatan
yang digunakan dalam agama. Antara lain, pendekatan teologis normative,
antropologis, sosiologis, psikologis, histories, kebudayaan dan pendekatan
filodofis. Dan pendekatan yang dimaksud disini bukan (dalam konteks penelitian)
adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam satu bidang ilmu yang
digunakan dalam memhami agama. Jalaluddin Rahmat, mendasarkan bahwa
agama dapat diteliti dengan menggunakan berbagai paradigma. Realitas
keagamaan yang diungkapkan mempunyai nilai kebenaran sesuai dengan
kerangka paradigmanya. Karena itu tidak ada persoalan apakah penelitian agama
itu penelitian ilmu sosial, penelitian filosofis, atau penelitian legalistic. 14
Pendekatan seajarah sangat dibutuhkan dalam memahaami agama, karena
agama itu sendiri turun salam situasi konkret bahkan berkaitan dengan kondidi
sosial kemasyarakatan. Dalam hubungan ini kuntowijoyo melakukan studi yang
mendalam terhadap agama, menurut pendekatan Sejarah. Ia mempelajari Al-
Qur’an sampai pada suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya kandungan tersebut
di bagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, berisi konsep-konsep dan bagian
kedua berisi kisah-kisah Sejarah.
Dalam bagian pertama berisi konsep kita mendapati istilah al-Qur’an yang
merujuk pada pengertian normative yang khusus, doktrin-doktrin etik, aturan-
aturan legal, dan ajaran keagamaan pada umumnya. Istilah konsep yang telah di
kenal oleh Masyarakat arab pada waktu al-Qur’an atau merupakan istilah baru
yang di bentuk untuk mendukung adanya konsep religious. Istilah itu kemudian

13
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998, h. 112-
113
14
Taufik Abdullah dan M Rusli Karim (ed.), Metodologi Penelitian Agama Sebuah
Pengantar, Yogyakarta; Tiara Wacana Yogyakarta, 1990, Cet. ke-2, h. 92
diintregasikan ke dalam padangan dunia al-qur’an dan menajadi konsep yang
otentik.
Pada bagian yang kedua berisi kisah dan perumpamaan, al-qur’an
mengajak melakukan perenungan untuk memperoleh hikmah. 15 melalui
pendekatan Sejarah seseorang diajak untuk memasuki keadaan yang sebenarnya
yang berkenan dengan penerapan suatu peristiwa. Maka seseorang tidak akan
memahami agama keluar dari konteks historisnya. Seseorang yang ingin meahami
al-Qur’an secara benar misalnya, yang bersangkutan harus paham Sejarah
turunnya al-Qur’an atau kejadian yang menyebabkan turunnya al-Qur’an yakni
disebut dengan ilmu asbab al-nuzul yang intinya berisi Sejarah turunya ayat al-
Qur’an. Dengan ilmu ini seseorang akan dapat mengetahui hikmah yang
terkandung dalam ayat dengan hukum tertentu, dan ditujukan untuk memelihara
syari’at dari kekeliruan dalam memahami.15
Pendekatan Sejarah merupakan penyelidikan atas suatu masalah dengan
mengaplikasikan jalan pemecahan dari perspektif historis. 16 Lebih khusus
penelitian Sejarah merupakan seperangkat aturan dan prinsip sistematis untuk
mengumpulkan sumber Sejarah secara efektif, menilainya secara kritis dan
mengajukan sintesis dari hasil yang dicapai.
Ilmu Sejarah mengamati proses terjadinya perilaku manusia. Sistematisasi
langkah metode Sejarah sebagai berikut.17
1. Pengumpulan obyek yang berasal dari suatu zaman dan pengumpulan
bahan-bahan tertulis dan lisan yang relevan (heuristic)
2. Menyingkirkan bagian-bagian yang tidak otentik (kritik atau verifikasi)
3. Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya berdasarkan bahan-bahan
yang otentik (aufassung atau interpretasi)
4. Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya berdasarkan kisah atau
penyajian yang berarti.

15
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998, h. 48
16
Dudung dan Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1999, hlm.43.
17
Ibid., hlm. 44.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai obyek studi, islam harus didekati dari berbagai aspek dengan
menggunakan multidisiplin ilmu pengetahuan, salah satunya adalah melalui
pendekatan Sejarah agar dapat memahami islam dengan benar. Pendekatan
Sejarah mengutamakan orientasi pemahaman terhadap fakta Sejarah dengan
metode analisis karena Sejarah dapat menyajikan gambaran tentang unsur-unsur
yang menyebabkan munculnya suatu kejadian, maka agama sebagai sasaran
penelitian haruslah dijelaskan faktanya yang berhubungan dengan waktu.

B. SARAN
Kami sebagai penyusun makalah meminta maaf sebesar-besarnya apabila
terdapat kekurangan kata dalam makalah yang kami susun dan kualitas
penyusunan makalah yang kurang optimal. Oleh karena itu, apabila ada kesalahan
yang ditemukan oleh pembaca, kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif agar kedepannya kami dapat Menyusun makalah yang lebih baik dari
sebelumnya

DAFTAR PUSTAKA

Afroni, M. (2019). PENDEKATAN SEJARAH DALAM STUDI ISLAM Mochamad Afroni 1.


Jurnal Madaniyah, 9(2), 268–276.
Haryanto, S. (2017). Pendekatan Historis Dalam Studi Islam. Manarul Qur’an: Jurnal
Ilmiah Studi Islam, 17(1), 127–135. https://doi.org/10.32699/mq.v17i1.927
M.Ag, K. (n.d.). METODOLOGI STUDI ISLAM.
Wahono, B. (2015). Media Pembelajaran Anak Usia Dini di Lampung. Pendekatan Sejarah
dalam Studi Islam, III,No.1. repository.unila.ac.id
Yuslin, H. (2021). Pendekatan Sejarah Dalam Studi Ekonomi Islam. An-natiq Jurnal Kajian
Islam Interdisipliner, 1(2), 155. https://doi.org/10.33474/an-natiq.v1i2.13053

Anda mungkin juga menyukai