Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut. 1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan 2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi 3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter- karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya 4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan subjek yang menekankan pada pengembangan tiga
kompetensi. Berdasarkan CCE ( Center for Civic Education ) pada tahun 1994 dalam National Standards for Civics and Government. Ketiga komponen pokok tersebut, yaitu civic knowledge, civic skills, dan civic dispositions ( Branson, dkk., 1999 : 8 – 25) :
a. Pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) merupakan materi substansi atau
pengetahuan yang berkaitan dengan kandungan atau nilai apa yang seharusnya diketahui oleh warga negara. Kompetensi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) mencakup bidang politik, hukum, dan moral. ~Pentingnya komponen civic knowledge Pentingnya komponen pengetahuan kewarganegaraan yaitu untuk membekali peserta didik agar dapat menjadi warga negara yang demokratis dengan menguasai sejumlah pengetahuan, antara lain : 1. Memahami tujuan pemerintahan dan prinsip-prinsip dasar konstitusi pemerintahan Republik Indonesia. 2. Mengetahui struktur, fungsi dan tugas pemerintahan daerah dan nasional serta bagaimana keterlibatan warganegara membentuk kebijaksanaan publik. 3. Mengetahui hubungan negara dan bangsa Indonesia dengan negara-negara dan bangsa lain serta masalah-masalah dunia dan/atau internasional.
b. Keterampilan kewarganegaraan (civic skills), merupakan ketrampilan yang
dikembangkan dari pengetahuan kewarganegaraan, agar pengetahuan yang diperoleh menjadi sesuatu yang bermakna, karena dapat dimanfaatkan dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan berbangsa dan bernegara. Civic skills mencakup intelectual skills (ketrampilan intelektual) dan participation skills (ketrampilan partisipasi). Ketrampilan intelektual yang terpenting bagi terbentuknya warga negara yang berwawasan luas, efektif dan bertanggung jawab antara lain adalah ketrampilan berpikir kritis. Ketrampilan berpikir kritis meliputi mengidentifikasi, menggambarkan / mendeskripsikan, menjelaskan, menganalisis, mengevaluasi, menentukan dan mempertahankan pendapat yang berkenaan dengan masalah – masalah publik. ~Pentingnya komponen keterampilan kewarganegaraan, yaitu untuk membekali peserta didik agar dapat menjadi warga negara yang demokratis dengan menguasai sejumlah kemampuan, antara lain : 1. Mengambil atau menetapkan keputusan yang tepat melalui proses pemecahan masalah dan inkuiri. 2. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan suatu isu tertentu. 3. Menentukan atau mengambil sikap guna mencapai suatu posisi tertentu. 4. Membela atau mempertahankan posisi dengan mengemukakan argumen yang kritis, logis, dan rasional. 5. Memaparkan suatu informasi yang penting kepada khalayak umum. 6. Membangun koalisi, kompromi, negosiasi, dan konsensus.
c. Karakter kewarganegaraan (civic dispositions), merupakan sifat – sifat yang harus
dimiliki oleh setiap warga negara untuk pemeliharaan dan perbaikan demokrasi konstitusional. menyangkut pada ciri-ciri watak pribadi dan watak kemasyarakatan yang diperlukan bagi pemeliharaan dan perbaikan demokrasi konstitusional. Sifat – sifat ini harus pula dikembangkan setiap warga negara untuk mendukung efektivitas partisipasi politik, berfungsinya sistem politik yang sehat, berkembangnya martabat dan harga diri serta kepentingan umum. Oleh karena itu ciri-ciri watak/karakter privat (pribadi) dan karakter publik (kemasyarakatan) yang utama meliputi : 1). Menjadi anggota masyarakat yang independen (mandiri). Karakter ini merupakan kepatuhan secara suka rela terhadap peraturan yang berlaku dan bertanggungjawab atas segala konsekuensi yang timbul dari perbuatannya serta menerima kewajiban moral dan legal dalam masyarakat demokratis.
2). Memenuhi tanggungjawab personal kewarganegaraan di bidang ekonomi dan politik.
Yang termasuk karakter ini, • Merawat , mengurus dan mendidik anak; • Mengikuti informasi tentang isue-isue publik; • Memberikan suara (voting); • Membayar pajak; • Menjadi saksi di pengadilan; • Meberikan pelayanan kepada masyarakat; • Melakukan tugas kepemimpinan sesuai dengan bakat dan kemampuang sendiri/masing- masing.
3). Menghormati harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu.
Yang termasuk karakter ini, diantaranya : • mendengarkan pendapat orang lain; • berperilaku santun (bersikap sopan); • menghargai hak dan kepentingan sesama warganegara; • mematuhi prinsip aturan mayoritas, namun tetap menghargai hak minoritas untuk berbeda pendapat. 4). Berpartisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara bijaksana dan efektif. Karakter ini menghendaki pemilikan informasi yang luas sebelum memberikan suara (voting) atau berpartisipasi dalam debat publik, keterlibatan dalam diskusi yang santun dan serius, dan memegang kendali kepemimpinan yang sesuai. Juga menghendaki kemampuan membuat evaluasi kapan saatnya kepentingan pribadi sebagai warga negara dikesampingkan demi kepentingan umum dan kapan seseorang karena kewajibannya atau prinsip-prinsip konstitusional untuk menolak tuntutan-tuntutan kewarganegaraan tertentu. Sifat – sifat warganegara yang dapat menunjang karakter berpartisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan (publik) diantaranya: - Menghormati hak – hak orang lain - Menghormati hukum - Jujur - Berpikiran terbuka - Berpikir kritis - Ulet / tidak mudah putus asa - Patriotisme - Teguh pendirian
~Pentingnya komponen civic disposition.
Pentingnya komponen karakter kewarganegaraan yaitu untuk membekali peserta didik agar dapat menjadi warga negara yang demokratis dengan menguasai sejumlah karakter, antara lain: 1. Memberdayakan dirinya sebagai warganegara yang independen, aktif, kritis, dan bertanggungjawab untuk berpartisipasi secara efektif dan efisien dalam berbagai aktifitas masyarakat, politik dan pemerintahan pada semua tingkatan (daerah dan nasional). 2. Memahami bagaimana warganegara melaksanakan peranan, hak, dan tanggung jawab personal untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat pada semua tingkatan (daerah dan nasional). 3. Memahami, menghayati, dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti, demokrasi, hak asasi manusia, dan nasionalisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4. Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam kehidupan sehari- hari.
Hubungan antara civic knowledge dan civic skills
Warga negara yang memahami dan menguasai pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) dan keterampilan kewarganegaraan (civic skills) akan menjadi yang memiliki kemampuan (competent). Hubungan antara civic knowledge dan civic disposition Warga negara yang memahami dan menguasai pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) dan watak (civic disposition) akan menjadi warga negara yang memiliki rasa percaya diri (confident). Hubungan antara civic skills dan civic disposition Warga negara yang memiliki ketrampilan (civic skills) dan watak kewarganegaraan (civic disposition) akan menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat. (comitmen).