PKN
“Karakteristik Warga Negara Indonesia dalam Konteks
Individu yang Berbineka Tunggal Ika”
Nama Kelompok:
- Ihat Siti Solihat
- Nurmala Ica
Kegiatan Belajar 1
Warga Negara yang Cerdas
A. KONSEP WARGA NEGARA
Menurut Aritoteles, yang disebut warga negara adalah “orang yang secara aktif
ikut mengambil bagian dalam kegiatan hidup bernegara, yaitu orang yang bisa
berperan sebagai orang yang diperintah, dan orang yang bisa berperan sebagai
yang memerintah. Selanjutnya, Aritoteles menegaskan bahwa kebajikan yang
harus dimiliki oleh seluruh warga negara yang baik ialah “kemampuan untuk
menguasai dan dikuasai dengan baik atau kemampuan untuk memerintah dan
diperintah dengan baik”
B. KARAKTERISTIK WARGA NEGARA YANG CERDAS
1. Kemampuan Memperoleh dan Menggunakan
Informasi
2. Menjaga dan Membina Ketertiban
3. Membuat Keputusan
4. Kemampuan Berkomunikasi
5. Kerjasama
6. Melakukan berbagai Kepentingan dengan Benar
C. DIMENSI–DIMENSI KECERDASAN WARGA NEGARA
Warga negara yang cerdas sebagaimana hendak diwujudkan melalui
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tidak semata-mata memenuhi kualifikasi
cerdas secara intektual (Intellectual Quotion) melainkan cerdas secara emosional
(Emotional Intelligence), cerdas spiritual (Spiritual Intelligence), cerdas secara moral
(Moral Intelligence). Oleh karena penting untuk diusahakan bagaimana memadukan
dimensi-dimensi kecerdasan tersebut.
Untuk memperoleh pemahaman tentang potensi-potensi tersebut, akan dijelaskan satu
demi satu sebagai berikut:
1. Minat
2. Dorongan ingin tahu
3. Dorongan ingin membuktikan kenyataan
4. Dorongan ingin menyelidiki
5. Dorongan ingin menemukan sendiri
Kegiatan Belajar 2
Warga Negara yang Pastisipatif
A. Pengertian Partisipasi
Partisipasi lazimnya dimaknai sebagai keterlibatan atau keikutsertaan warga
negara dalam berbagai kegiatan kehidupan bangsa dan negara.
Partisipasi merupakan salah satu ciri warga negara yang baik. Ada 3 unsur
yang harus dipenuhi untuk dapat dikatakan warga negara berpartisipasi
dalam kegiatan berbangsa, bernegara, dan berpemerintah yaitu: (1) ada rasa
kesukarelaan (tanpa paksaan); (2) ada keterlibatan secara emosional; (3)
memperoleh manfaat secara langsung maupun tidak langsung dari
keterlibatannya.
B. Partisipasi Politik
Sebagai anggota masyarakat yang saling membutuhkan satu sama lainnya merupakan suatu
kebutuhan yang tak dapat dihindari untuk memiliki dan melaksanakan partisipasi sosial
tersebut yang diwujudkan antara lain dengan cara sebagai berikut:
2. Aspek pembatasan hukum (retriksi hukum) yang membatasi dan menjaga jangan
sampai terjadi penggunaan hak yang melampaui batas sehingga menimbulkan
akibat kerugian bagi pihak lain.
1. Memahami dan mengamalkan ideologi nasional kita ,yaitu pancasila dalam kehidupan
sehari- hari.
2. Menjaga dan memelihara nama baik bangsa dan negara di mata dunia internasional
sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat, berperadapan
dan bermartabat.
3. Menjaga persatuan bangsa dengan menghindari sikap perilaku yang diskriminatif.
4. Membina solidaritas sosial sebagai sesama warga negara Indonesa.
5. Meningkatkan wawasan kebangsaan agar senantiasa terbaina rasa
kebangsaan,paham kebangsaan,dan semangat kebangsaan pada setiap diri warga
negara.
Kegiatan Belajar 4
Warga Negara Yang Religius Dan Penuh Toleransi
Nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan harus senantiasa tercermin dalam sikap maupun
perilaku yang di tampilkan oleh setiap warga negara,baik dalam hal :