Anda di halaman 1dari 26

PEMBELAJARAN PKN DI SD

MODUL 11
KARAKTERISTIK WARGA
NEGARA INDONESIA DALAM
KONTEKS INDIVIDU YANG
BERBINHEKA TUNGGAL IKA

KELOMPOK 5

1. DERITHA GURNING NIM : 857239778

2. NURJANA NIM : 857236353

3. ROHMAN MU’MIN FIRDAUS NIM : 857236844

4. ZULFAH ZILVANIA NIM : 857236661


MODUL 11 KB 1 : WARGA
NEGARA YANG CERDAS

Modul ini membahas :


1. Warga Negara yang cerdas.
2. Warga Negara yang partisipastif.
3. Warga Negara yang bertanggung jawab.
4. Warga Negara yang religious dan penug
toleransi.
Warga Negara dalam Bahasa Inggris disebut : citizen
Dalam Bahasa Yunani Civics ( asal kata civicus ) yang
berarti :
Penduduk sipil (citizen) ini melaksanakan kegiatan
demokrasi secara langsung dalam suatu polis atau Negara
kota (city state).

Ahli lain yaitu Turner (1990) dalam bukunya berjudul Civics


citizen and Action, menjelaskan :
Bahwa Warga Negara adalah anggota dari sekelompok
manusia yang hidup atau tinggal di wilayah tertentu.
Ada enam kompetensi Warga Negara, yaitu :

1. Kemampuan memperoleh dan menggunakan


informasi.
2. Menjaga dan membina ketertiban.
3. Membuat keputusan .
4. Kemampuan berkomunikasi.
5. Kerjasama.
6. Melakukan berbagai kepentingan yang benar.
DIMENSI – DIMENSI KECERDASAN
WARGA NEGARA

Dimensi – dimensi tersebut adalah, Sbb :

1. Kecerdasan Intelektual.
2. Kecerdasan Emosional.
3. Kecerdasan Moral.
4. Kecerdasan Spiritual.
MODUL 11 KB 2 :
WARGA NEGARA YANG PARTISIPATIF
Pengertian Partisipatif :
Dimaknai sebagai keterlibatan atau keikut sertaan
Warga Negara dalam berbagai kegiatan kehidupan
bangsa dan negara.

Ada 3 Bentu Partisipatif :


1. Berbentuk Tenaga.
2. Berbentuk Pikiran.
3. Berbentuk Materi (Benda).
Partisipasi Politik :
Adalah keterlibatan Warga Negara dalam
kehidupan system politik, yang mana
disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki
masing – masing Warga Negara.

Berikut ini bentuk partisipasi politik


sebagaimana dikemukakan Mas’ oed dan Mac
Andrew ( 2000 ) :
PARTISIPASI POLITIK
KONVESIONAL :

1. Pemberian suara (Voting).


2. Diskusi Politik.
3. Kampanye.
4. Membentuk dan aktif dalam kelompok
kepentingan (Interest kekerasan poltik
group).
5. Komunikasi individual dengan kekerasan
politik pejabat politik dan administrative.
Partisipasi Politik NoN-Konvensional

1. Pengajuan petisi.
2. Berdemonstrasi.
3. Konfrontasi.
4. Mogok.
5. Tindakan terhadap Harta Benda.
6. Tindakan terhadap Manusia.
7. Perang Gerilya dan Revolusi.
Partisipasi sosial :
Partisipasi sosial erat hubungannya dengan kegiatan
sebagai anggota masyarakat dan dalam kehidupan
social kemasyarakatan.

Partisipasi sosial dapat diwujudkan dengan cara :


1. Membantu masyarakat.
2. Turut serta membantu jalan keluar.
3. Tidak menjadi beban masyrakat.
4. Berpatisipasi dalam kegiatan kerja bakti atau
gotong royong.
5. Turut menjaga keamanan.
6. Menjaga persatuan dan kesatuan.
Partisipasi dalam Bidang Ekonomi :

1. Membayar pajak sesuai dengan ketentuan dan


peraturan hukum yang berlaku.
2. Hemat dan cermat.
3. Mensosialisasikan gerakan menabung.
4. Menyisihkan sebagaian harta untuk kepentingan
warga masyarakat.
5. Bagi pejabat public tidak menggunakan fasilitas
Negara untuk kepentingan sendiri atau keluarga .
6. Menghimpun modal membuka lapangan kerja baru.
7. Mengembangkan jiwa kewirausahaan.
PARTISIPASI DALAM BIDANG
BUDAYA

Beberapa contoh sikap dan perilaku yang


mencerminkan partisipasi dalam bidang
budaya, yaitu : dan
1. Menghilangkan etnosentrisme
euvimisme.
2. Mencintai budaya lokal dan Nasional.
3. Melakukan berbagai inovasi kreatif untuk
menyokong pengembangan budaya daerah.
MODUL 11 KB 3 :
WARGA NEGARA YANG BERTANGGUNG
JAWAB
• Pengertian Tanggung Jawab
bahwa tanggung jawab erat kaitannya dengan
hak dan kewajiban serta kekuasaan, sebab
pelaksanaan kewajiban serta kekuasaan serta
penggunaan hak yang di miliki dan melekat
dalam diri setiap Warga Negara harus diserta
dengan tanggung jawab
DALAM MENGGUNAKAN HAKNYA,
SETIAP WARGA NEGARA HARUS
MEMPERHATIKAN BEBERAPA ASPEK
1. Aspek kekuatan : Kekuasaan atau wewenang untuk
melaksanakan hak tersebut.
2. Aspek perlindungan hukum (potensi hukum)
melegalisir / mensahkan aspek kekuasaan yang
memberi kekuatan hak mutlak untuk pengguna
haknya.
3. Aspek pembatasan hukum, yang membatasi dan
menjaga jangan sampai terjadi pengguna hak oleh
suatu pihak yang melapapaui batas yang
menimbulkan kerugian.
Aristotales mengatakan bahwa :

Warga Negara yang bertanggung jawab adalah


warga negara yang baik, sedangkan Warga
Negara yang baik adalah Warga Negara yang
memiliki (Exellence) atau kebajikan (virtue)
selaku Warga Negara.

Dalam pandangannya : Keutamaan atau


kebajikan bagi setiap Warga Negara sesuai
fungsinya dan peranannnya yang berbeda –
beda antara satu dengan yang lainnya.
Tanggung Jawan Warga Negara Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, adalah Sbb :

1. Mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan


Yang Maha Esa.
2. Beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
sesuai keyakinannya.
3. Melaksanakan perintahnya dan menjauhian
per larangannya.
4. Menuntut ilmu dan menggunakannya untuk
kebaikan.
5. Menjalin silahturahmi dan persaudaraan.
Tanggung Jawab Warga Negara terhadap
Masyarakat :

Diwujudkan dalam sikap dan perilaku sbb :


1. Memelihara ketertiban dan keamanan hidup
bermasyarakat.
2. Menjaga dan memelihara persatuan dan
kesatuan masyarakat.
3. Meningkatkan rasa solidaritas social.
4. Menghapuskan bentuk tindakan
diskriminatif dalam kehidupan masyarakat.
Tanggung Jawab Warga Negara Terhadap
Lingkungannya.

Diwujudkan dalam perilaku, Sbb :


1. Memelihara kebersihan lingkungan.
2. Tidak mengeksplotasi alam secara
berlebihan.
3. Menggunakan teknologi yang ramah
lingkungan.
Tanggung Jawab Warga Negara Terhadap
Bangsa dan Negarannya.

1. Memahami dan mengamalkan Pancasila


dalam kehidupan dalam bidang politik,
ekonomi, social, budaya dan keamanan.
2. Menjaga dan memelihara nama Bangsa dan
Negara di mata dunia.
3. Membina solidaritas social.
4. Meningkatkan solidaritas social.
5. Meningkatkan Wawasan Kebangsaan
MODUL 11 KB 4 :
WARGA NEGARA YANG RELIGIUS
DAN PENUH TOLERANSI

Manusia sebagai makhluk social :


Manusia adalah homo religious artinya makhluk yang
beragama, makhluk yang memiliki keyakinan akan
kekuasaan Tuhan YME yang menguasai alam jagad
raya beserta seluruh makhluk hidup lainnya.

Daud Ali (1998), mengatakan setiap orang yang


beragama selalu terlibat dengan agama yang
dianutnya.
Dalam Pancasila dan UUD 1945 alinea ke -3
menegaskan :

BAHWA:
BANGSA INDONESIA BERDASARKAN
ATAS KETUHANAN YME, TELAH
MEMBERIKAN WARNA DAN CORAK
KHAS DALAM SEGENAP ASPEK
KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA .
Pengertian Warga Negara Religius :

Warga Negara Religius adalah :


Warga Negara yang senantiasa
memahami serta mengaktualisasikan
nilai – nilai ajaran agama yang dipeluk
dan di yakininya dalam konteks
kehidupan sehari – hari, baik
dilingkungan keluarga, masyarakat
maupun Bangsa dan Negara.
PENTINGNYA SUATU
TOLERANSI:

Sikap menegang dalam makna menghargai,


membiarkan, membolehkan pendirian, pendapat,
kepercayaan, kelakuan yang lain dari yang dimiliki oleh
seseorang atau yang bertentangan dengan pendirian
orang.
DAUD ALI (1988)
MENGEMUKAKAN
Bahwa ajaran islam terhadap prinsip toleransi :
1. Tidak boleh ada paksaan baik secara halus maupun
kasar dalam beragama.
2. Bebas memilih dan memeluk agama yang
diyakininya serta beribadah menurut keyakinannya.
3. Tiada gunanya memaksa seseorang agar ia menjadi
seorang muslim.
4. Allah tidak melarang hidup bermasyarakat dengan
mereka yang tidak sepaham tidak seagama asalkan
mereka tidak memusuhi.
SECARA UMUM TOLERANSI DIBAGI 2,
YAITU :

1. Toleransi agama adalah : toleransi


yang menyangkut keyakinan yang
berhubungan dengan akidah.
2. Toleransi social adalah : toleransi
yang menyangkut hubungan social
kemasyarakatan.

Anda mungkin juga menyukai