Anda di halaman 1dari 9

MODUL 11

KARAKTERISTIK WARGA NEGARA INDONESIA DALAM KKONTEKS INDIVIDU YANG


BERBHINEKA TUNGGAL IKA

I. WARGA NEGARA YANG CERDAS


A. KONSEP WARGA NEGARA

1. Dilihat dari asal kata Warga negara dalam Bahasa Inggris disebut Citizen , dalam bahasa
Yunani Civics ( asal katanya Civicus ) yang berarti penduduk sipil ( Citizen ). Citizen
melaksanakan kegiatan demokrasi secara langsung dalam suatu negara kota atau Polis ( suatu
organisasi yang berperan dalam memberikan kehidupan yang lebih baik ).

2. Menurut Aristoteles Warga negara adalah orang yang secara aktif ikut mengambil bagian
dalam kegiatan hidup bernegara, yaitu orang yang bisa berperan sebagai orang yang
diperintah, dan orang yang bisa berperan sebagai yang memerintah. Warga negara dibagi ke
dalam dua golongan :
a . Yang menguasai atau yang memerintah Yang dikuasai atau yang
b . diperintah

3. Menurut Turner Dalam bukunya yang berjudul Civics in Action, menjelaskan bahwa warga
negara adalah anggota dari sekelompok manusia yang hidup atau tinggal di wilayah hukum
tertentu.

Pemerintah ( government ) adalah orang yang memerintah dan menguasai dengan dibuat dan
disusun hukumdengan tujuan mengatur kelompok masyarakat.

B. NEGARA YANG CERDAS

Warga negara yang cerdas erat kaitannya dengan kompetensi warga negara, sebab warga
negara yang cerdas harus memiliki dan melaksanakan kompetensi tersebut dalam kehidupan
sehari - hari. Ricey KARAKTERISTIK WARGA kompetensi competencies ) warga negara :
1 . mengemukakan dasar
2 . Kemampuan memperoleh informasi dan menggunakan informasi enam ( basic ketertiban
Menjaga dan membina Dalam hal ini, akan dapat terwujud bila setiap warga negara memiliki
kesadarn kuat terhadap peraturan yang berlaku serta mengamalkannya dalam kehidupan
sehari - hari . Soerjono Soekanto ( 1990 ) , ada 4 indikator penting mengembangkan kesadarn
hukum,
( 1 ) pengetahuan hukum,
( 2 ) pemahaman,
( 3 ) sikap hukum,
( 4 ) perbuatan hukum
3. Membuat keputusan Di sini warga negara yang cerdas ( civic intelligence ) adalah yang
mampu mengambil keputusan dimana tidak didasari sikap emosional, melainkan sikap dan
tindakan rasional, logis dan sistematis.

4. Kemampuan berkomunikasi
5. Kerja sama
6 . Melakukan berbagai Kepentingan dengan benar Dalam kaitan ini l, setiap individu harus
memperhatikan kaidah atau norma yang berlaku dalam masyarakat agar tidak terjadi
interpersonal conflict (pertentangan melibatkan individu satu dengan lainnya sebagai anggota
masyarakat).

C. KECERDASAN WARGA NEGARA


Warga negara yang cerdas ( civic intelligence) sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup
bangsa dan negara, tidak terkecuali bangsa Indonesia.

Warga negara yang cerdas sebagaimana hendak diwujudkan melalui pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan ( civic education ) tidak semata - mata memenuhi kualifikasi cerdas secara
intelektual ( Intellectual Quotion ) melainkan cerdas secara emosional ( Emotional Intelligence ),
cerdas spiritual ( Spiritual intelligence ), cerdas secara moral ( Moral intelligence ).

Oleh karena itu penting untuk diusahakan bagaimana memadukan dimensi - dimensi
kecerdasan tersebut . DIMENSI - DIMENSI Warga negara yang cerdas merupakan warga
negara yang mampu memberdayakan segala potensi yang dimilikinya serta diaktualisasikan
dalam kehidupan riil . Potensi dasar mental yang dapat dikembangkan menurut Nursit
Sumaatmadja ( 1998 ) , meliputi :
1. Minat ( sense of interest )
2 . Dorongan ingin tahu ( sense of curiosity )
3 . Dorongan ingin membuktikan kenyataan ( sense of reality ) Dorongan ingin menyelidiki (
4 . sense of inquiry )
5 . Dorongan ingin menemukan sendiri ( sense of discovery )

II . WARGA NEGARA YANG PARTISIPATIF

A. PENGERTIAN PARTISIPASI

1 . Partisipasi lazim dimaknai keterlibatan sebagai atau keikutsertaan warga negara dalam
berbagai kegiatan kehidupan bangsa dan negara.
2 . Bentuk partisipasi menurut Koentjaraningrat ( 1994 ) :
a . Berbentuk tenaga
b . Berbentuk pikiran
c . Berbentuk materi ( benda )
3. Unsur yang harus dipenuhi warga negara berpartisipasi dalam kegiatan berbangsa,
bernegara, dan berpemerintahan menurut ( Wasistiono, 2003 )
a . Ada rasa kesukarelaan ( tanpa paksaan )
b . Ada keterlibatan secara emosional
C. Memperoleh manfaat secara langsung maupun tidak langsung dari keterlibatar

B. PARTISIPASI POLITIK
Pengertian partisipasi politik menurut :
1. Rush dan Althoff ( 1993 ) Keterlibatan atau keikutsertaan individu warga negara dalam sistem
politik.
2. Huntington dan Nelson ( 1990 ) Mengartikan partisipasi dalam konteks politik yang
selanjutnya dikonsepsikan partisipasi ppollitik , yaitu kegiatan warga negara preman ( private
citizen ) yang bertujuan mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah. Berdasarkan
beberapa pengertian, dapat disimpulkan bahwa partisipasi politik adalah keterlibatan warga
negara dalam kehidupan sistem politik, yang mana disesuaikan dengan kemampuan yang
dimiliki masing - masing warga negara.
3 . Partisipasi politik secara teoritis ( Mas'oed dan MacAndrew, 2000 ) dapat dibedakan ke
dalam 2 bagian, yaitu partisipasi politik yang konvensional dan partisipasi politik non ko Contoh
perwujudan manifestasi partisipasi politik :
1. Mengkritisi secara arif terhadap kebijakan pemerintah
2. Aktif dalam partai politik.
3. Aktif dalam kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM )
4. Diskusi Politik Sikap yang harus dihindari dalam berpartisipasi politik : apatisme , sinisme,
alienasi, anomie atau

C. PARTISIPASI SOSIAL
Partisipasi sosial warga negara erat hubungannya dengan kegiatan atau aktivitas warga negara
sebagai anggota masyarakat untuk terlibat atau ikut serta dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan.

D. PARTISIPASI DALAM BIDANG EKONOMI

Contoh partisipasi dalam bidang ekonomi yang dapat dilakukan masyarakat antara lain :
1. Membayar pajak
2. Hemat dan cermat dalam
3. Mensosialisasikan gerakan gemar menabung
4. Menyisihkan sebagian harta
5. Bagi pejabat
6. Menghimpun modal
7. Mengembangkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship)

E. PARTISIPASI DALAM BIDANG BUDAYA Beberapa contoh sikap dan perilaku yang
mencerminkan partisipasi dalam bidang budaya, yaitu :
1. Menghilangkan etnosentrisme dan chauvinisme
2 . nasional
3. Melakukan berbagai inovasi . kreaatil untuk menyokong pengembangan budaya daerah.
III . Mencintai budaya lokal dan WARGA NEGARA YANG BERTANGGUNG JAWAB

PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB Pengertian tanggung jawab menurut :


1. Ridwan ( 1998 ) tanggung jawab sebagai suatu akibat lebih lanjut daripelaksanaan .
peranan.baik perananitu merupakan hak maupun kewajiban ataupun kekuasaan
2. Purbacaraka ( 1998 ) tanggung jawab lahir atas penggunaan fasilitas dalam penerapan
kemampuan tip orang untuk menggunakan hak dan melaksanakan kewajibannya Dalam
menggunakan. Haknya, setiap warga negara harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu
1. Aspek kekuatan yaitu kekuasaan atau untuk wewenang melaksanakan hak tersebut.
2. Aspek perlindungan hukumi (proteksi hukum) mengesahkan aspek kekuasaan yang memberi
kekuatan bagi pemegang hak mutlak untuk menggunakan haknya
3. Aspek pembatasan hukum (retriksi hukum) yang membatasi dan menjaga jangan sampai
terjadi penggunaan hak yang melampaui batas sehingga menimbulkan akibat kerugian bagi
pihak lain. Sedangkan dalam melaksanakan kewajiban maka aspek - aspek yang perlu
diperhatikan :
1. Aspek kemungkinan dalam arti kelogisan bahwa bahwa pihak yang berkewajiban itu sungguh
mungkin dan mampu untuk mengemban kewajibanya.
2. Aspek perlindungan hukum yang mengesahkan kedudukan pihak yang melaksanakan
kewajibannya sebagai pihak yang harus di lindungi dari adanya tuntutan telah
terhadapnya.apabila ia melaksanakan kewajibanya dengan baik.
3. Aspek pembatasan hukum.yang membatasi dan menjaga agar pelaksanaan kewajiban oleh
setiap pihak yang bersangkutan jangan sampai kurang batas minimalnya sehingga
menimbulkan kerugian bagi pihak lain. dari

3. Aspek pengecualian hukum , yang memuat pertimbangan " jiwa hukum " dalam menghadapi
pelaksanaan kewajiban oleh seseorang atau pihak yang tidak memadai.

B. TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

Perwujudan tanggung jawab warga negara terhadap Tuhan YME dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1. Mensyukuri nikmat yang telah dikaruniakan Nya kepada kita semua.
2. Beribadah kepada Tuhan YME sesuai dengan keyakinan dan kkepercayaan masing -
masing.
3. Melaksanakan perintahnya dan menjauhi laranganNya Menuntut ilmu dan menggunakannya
dalam kebaikan / Menjalin silatur rahim ( persaudaraan ) demi terwujudnya masyarakat
4 . yang aman , tentram , damai dan sejahtera.

C. TANGGUNG JAWAB WARGA TERHADAP NEGARA MASYARAKAT


Sebagai anggota masyarakat setiap individu mempunyai tanggung jawab, antara lain dapat
dilakukan dengan sikap sebagai berikut:
1. Memeliharkan ketertiban dan keamanan hidup bermasyarakat.
2. Menjaga dan memelihara rasa persatuan dan kesatuan masyarakat.
3. Meningkatkan rasa solidaritas sosial dengan sesama.
4. Menghapus bentuk - bentuk tindakan diskriminatif dalam kehidupan di masyarakat.

D). TANGGUNG JAWAR WARGA TERHADAP NEGARA LINGKUNGAN

Tanggung jawab warga masyarakat terhadap lingkungan dapat di wujudkan dengan contoh
sikap atau perilaku sebagai berikut :

Memelihara kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan.


1 . Tidak mengeksploitasi alam berlebihan, mengingat secara keterbatasan sumber daya alam
yang ada.

Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.agar kebersihan dan keasrian lingkungan terap
terjaga dengan baik .

E. TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERIIADAP BANGSA DAN NEGARA


Bentuk - bentuk sikap dan perilaku warga negara yang mencerminkan perwujudan tanggung
jawab terhadap negara . dan bangsa yaitu sebagai berikut :
1 . Memahami dan mengamalkan ideologi nasional kita yaitu pancasila dalam kehidupan schari
- hari.
2 . Menjaga dan memelihara nama baik bangsa dan negara di mata dunia internasional sebagai
bangsa negara yang dan merdeka, berdaulat , berperadapan . dan bermartabat.
3 . Menjaga persatuan bangsa dengan menghindari sikap perilaku yang diskriminatif.
4 Membina solidaritas sosial sesama warga negara sebagai Indonesa.
5 . Meningkatkan wawasan kebangsaan agar senantiasa terbaina rasa kebangsaan, paham.
kebangsaan dan semangat kebangsaan pada setiap diri warga negara.

IV . WARGA NEGARA YANG RELIGIUS DAN PENUII TOLERANSI MANUSIA SEBAGAI

A. MAKILLUK RELIGIUS

Manusia adalah homo artinya makhluk religius. yang yang akan beragama.makhluk .
mempunyai keyakinan kekuasaan Tuhan YME yang menguasai alam jagad raya besarta
seluruh makhluk hadup lainya di dunia.

B. PENGERTIAN WARGA NEGARA RELIGIUS

warga negara relidius adalah warga negara yang senantiasa memahami serta
mengaktualisasikan nilai - nilai ajaran agama yang dipeluk dan di yakininya dalam konteks
kehidupan. sehari - hari. Nilai - nilai keimanan dan ketaqwaan harus senantiasa tercermin
dalam sikap maupun perilaku yang di tampilkan oleh setiap warga negara, baik dalam hal :
1. Berhubungan dengan Tuhan
2. Berhubungan dengan sesama warga negara
3. Berhubungan dengan lingkungannya
1. Berhubungan dengan pemerintah negaranya Pentingnya warga negaral yang religius dan
penuh toleran untuk di wujudkan.mengingat fakta sosial bangsa Indonesia yang merupakan
bangsa yang beraneka ragam

MODUL 12
PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD

KEGIATAN BELAJAR 1 KONSEP DAN PRINSIP PENILAIAN PKN SD / MI

Penilaian diartikan sebagai kegiatan menentukan nilai suatu objek. Dalam penilaian ada 4 unsur
pokok, yaitu :
1. Objek yang akan dinilai :
2. Kriteria sebagai tolok ukur ;
3. Data tentang objek yang dinilai :
4. Pertimbangan ( judgment ).

Penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran dan tes merupakan salah satu
alat bentuk dari pengukuran.

KEGIATAN BELAJAR 2 BERBAGAI ALAT PENILAIAN DALAM PKn SD / MI

Secara terperinci tujuan penilaian kelas yaitu untuk memberikan :


1 . Informasi tentang kemajuan keputusan hasil belajar.
2. Informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan nelajar lebih lanjut.
3. Informasi yang dapat digunakan guru dan siswa untuk mengetahui tingkat kemampuan
siswa.
4 . Informasi semua aspek kemajuan setiap siswa dan membantu pertumbuhannya secra
efektif.
5. Bimbingan yang tepat untuk memilih sekolah atau jabatan yang sesuai minat , keterampilan
dan kemampuannya. Prinsip - prinsip penilaian kelas yaitu sebagai berikut :
1. Valid :
2. Mendidik ;
3. Beorientasi pada kompetensi ;
4. Adil dan objektif,
5. Terbuka ;
6. Berkesinambungan :
7. menyeluruh,
a . bermakna mata Penilaian berbasis kelas pada pelajaran Pendidikan Kearganegaraan,
ditinjau dari dimensi kompetensi yang ingin dicapai meliputi 3 ranah. Yaitu kognitif , afektif,
psikomotor.

A. Tes Tertulis
Penilaian bentuk tertulis dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang bersifat kompleks.
Ada 2 jenis tes tertulis, yaitu :
1. Tes tertulis uraian
a . Terbatas
b . Bebas terbuka
2. Tes tertulis Objektif
a . Pilihan Ganda
b.Benar Salah
c . Menjodohkan d.Isian singkat

KEGIATAN BELAJAR 3 MODEL - MODEL ALAT PENILAIAN PKn SD / MI

A. Pengembangan Alat Penilaian Kelas Dalam PKn

Langkah - langkah mengembangkan berbagai alat penilaian , meliputi :


1. Menyusun spesifik tes Menetukan kompetensi a . dasar yang akan diukur
2 . Menysusun kisi - kisi tes Menulis tes Menulis soal tes Menelaah tes Melakukan uji coba tes
Menganalisis butir soal Memperbaiki soal tes Merakit tes
3. Melaksanakan tes
4. Menganalisis hasil tes

Model - Model Alat Penilaian PKn SD / MI 1 . Test


a . Pilihan Ganda
b . Bentuk Hubungan Antarhal Pilihan Ganda Kompleks Non - test

2 . Model Penilaian Perbuatan Model Penilaian Skala Sikap Model Penilaian Daftar Cek Model
Penilaian Catatan

C. Anekdot Yaitu penialan berupa catatan catatan kejadian khusus yang dapat dipergunakan
untuk melihat perkembangan individu atau kelompok siswa.

D. Model Penilaian Cocok Yaitu suatu daftar yang berisi pokok penilaian singkat , tetapi jelas.

E. Model Penilaian Skala Bertingkat ( Numerical Rating Scale ) Yaitu alat penilaian non - test
untuk mengukur karakteristik tertentu . sebagaimana diharapkan muncul dalam diri siswa.

F. Model Penilaian Sosiometri Yaitu suatu teknik untuk mendapatkan informasi tentang struktur
hubungan sosial anggota kelompok dalam suatu kelompok formal atau non - formal.

G. Model Penilaian Pedoman Wawancara ( Interview )

Yaitu teknik penilian dengan cara mengumpulkan data akan kemajuan belajar siswa yang akan
dilakukan secara lisan .

H. Model Penilaian Daftar Baik Buruk


Yaitu penilaian terhadap suatu sikap dengan memberikan tanggapan baik atau buruk.

I. Tingkat Urutan Yaitu penilaian penialaian terhadap poin - poin yang akan diberi nilai tertentu.

Dengan mengurutkan. Pertanyaan dahulu kemudian menyertai alasan. Model Penilaian Daftar

KEGIATAN BELAJAR 4 PENGGUNAAN MODEL ALAT PENILAIAN PKn BERBASIS


PORTOFOLIO

Portofolio adalah suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan seorang siswa yang bersifat individual
yang menggambarkan taraf pencapaian. Kegiatan belajar, kekuatan, dan pekerjaan terbaik
siswa tersebut. Ciri dari koleksi ini dinamis, selalu bertumbuh dan berubah. Konteks yang
berkenaan dengan portofolio adalah :
1. Tujuan
terlebih Hasil hakikat belajar :
Fokus bukti
2. Peran Penilaian
a . Rentang waktu Hakikat bukti pemahaman nilai
b . Penilaian jati diri Penilaian formal
3. Tujuan Penilaian Portofolio
a . Pemantapan kembali Momentum dan media ( umpan pembelajaran siswa yang terjadi pada
siswa
b . Menghargai prestasi terbaik yang ditunjukkan siswa
C. Mendokumentasikan proses Menghargai perkembangan
d . Merefleksikan kesanggupan dan melakukan eksperimentasi
e . Bertukar informasi
f . Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif

Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri Membantu siswa dalam merumuskan tujuan

4. Prinsip Penilaian Portofolio


a . Saling percaya
b . Keberhasilan bersama
C. Kepuasan
d . Kesesuaian
e . Proses dan hasil

5 . Portofolio
a . Multisumber ( dari berbagai sumber )
b . disususn oleh siswa )
C. dan
d . Karakteristik Penilaian Authentic ( dikembangkan dan sisik

b . Dinamis ( terus berkembang dikembangkan ) Adapun kelemahannya adalah :


d . Eksplisit ( kejelasan ) Integrasi Kepemilikan Beragam tujuan

1. Kelebihan
a . kelebihan

e . Memungkinkan pendidik mengakses kemampuan peserta Memungkinkan pendidik menilai


keterampilan peserta didik Mendorong kolaborasi antara peserta didik dengan pendidik, atau
sebaliknya

C. dan Memungkinkan pendidik mengintervensi proses dan menentukan di mana pendidik


harus membantu Mampu merefleksikan perubahan penting dalam proses kemampuan
intelekstual

f . pendidik harus membantu.


g . Menunjukkan prestasi Mampu merefleksikan perubahan penting dalam proses kemampuan
intelekstual
h . Menunjukkan prestasi akademik dan memotret kompetensi siswa

2 . Kelemahan
a . Memerlukan waktu yang lama Pendidikan harus tekun, sabar, dan terampil .
b. Tidak ada criteria yang standar . Pertimbangan guru dalam melaksanakan penilaian
portofolio, yaitu :
1. Hargai kepemilikan siswa terhadap hasil karyanya.
2. Peserta didik dan pendidik berkolaborasi dalam konteks kelas yang mendukung minat
peserta didik.
3. Orang tua juga terlibat dalam proses potofolio.
4. Upayakan ada kegiatan diskusi.
5. Diskusikan unsur - unsur lain yang mungkin ditampilkan dalam hasil karyanya.
6. Hendaknya peserta didik dibantu dalam menunjukkan hasil karyanya.
7. Meminta alasan peserta didik mengapa memilih hasil karyanya untuk ditunjukkan.
8. Memperbarui secara berkala portofolio

Anda mungkin juga menyukai