Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MUHAMMAD AKBAR

NIM : 5193111006

KELAS : PTB REG B 2019

MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU : Dra. YUSNA MELIANTI, M.H

TUGAS RUTIN 6
Tentang Hubungan Negara dan Warga Negara, Peranan warga Negara, Hak dan Kewajiban
Warga Negara, serta Dinamika dan Tantangan Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Warga
Negara.

1. Hubungan Negara dan Warga Negara


Pembicaraan hubungan negara dan warga negara sebenarnya merupakan pembicaraan
yang amat tua. Thomas Hobbes, tokoh yang mencetuskan istilah terkenal Homo homini lupus
(manusia pemangsa sesamanya), mengatakan bahwa fungsi negara adalah menertibkan
kekacauan atau keributan dalam masyarakat. Walaupun negara adalah bentukan masyarakat,
namun kedudukan negara adalah penyelenggara ketertiban dalam masyarakat agar tidak
terjadi konflik, pencurian dan lain-lain. (Wibowo, 2000: 8).
Persoalan yang paling mendasar mengenai hubungan antara negara dan warga negara
adalah masalah hak dan kewajiban. Negara demikian pula warga negara sama-sama memiliki
hak dan kewajiban masing-masing. Sesungguhnya dua hal ini saling terkait, karena berbicara
hak negara itu berarti berbicara tentang kewajiban warga negara, demikian pula sebaliknya
berbicara kewajiban negara adalah berbicara tentang hak warga negara.
Kesadaran akan hak dan kewajiban sangatlah penting, seseorang yang semestinya
memiliki hak namun ia tidak menyadarinya, maka akan membuka peluang bagi pihak lain
untuk menyimpangkannya. Demikian pula ketidaksadaran seseorang akan kewajibannya akan
membuat hak yang semestinya didapatkan orang lain menjadi dilanggar atau diabaikan.

2. Peranan Warga Negara


Berkaitan dengan peran (role) warga negara, dapat dijelaskan bahwa peran warga
negara adalah sebagai berikut : (Cholisin, 2000) dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu peran
pasif, aktif, postif, dan negatif.

1) Peranan pasif warga Negara, yaitu kepatuhan warga Negara terhadap peraturan
perundang–undangan yang berlaku.
2) Peran aktif warga negara  adalah aktivitas warga negara untuk ikut terlibat di dalam
kehidupan bernegara, terutama di dalam mempengaruhi pembuatan kebijakan publik.
3) Peran positif warga Negara adalah aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan
dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
4) Peran negatif warga negara adalah aktivitas warga negara untuk menolak campur
tangan negara dalam persoalan pribadinya.

Selain peran utama warga negara seperti yang tercantum di atas, ada pula peran lain
dari warga negara dalam pelaksanaan sebuah negara seperti peran dalam kehidupan hukum,
politik, ekonomi, dan sosial budaya.

1) Peran warga negara di bidang hukum

Peran warga negara dalam bidang hukum ini memang sangat eratnya dalm jaminan
persamaan dalam hukum seperti dalam prinsip demokrasi yang telah dikatakan oleh Lyman
Tower. Masalah persamaan hukum telah diatur dalam konstitusi di Indonesia yaitu pasal 28D.
Warga negara yang otonomi harus melakukan tiga hal untuk mewujudkan demokrasi
konstitusional, yaitu menciptakan kultur taat hukum yang sehat dan aktif (culture of law),
ikut mendorong proses pembuatan hukum yang aspiratif (process of law making),
mendukung pembuatan materi-materi hukum yang responsif (content of law), ikut
menciptakan aparat penegak hukum yang jujur dan bertanggung jawab (structure of law).
Selain itu negara harus mengakui : 1. Adanya proteksi konstitusional 2. Adanya
kekuasaan peradilan yang bebas dan tidak memihak; 3. Adanya pemilihan umum yang bebas;
4. Adanya kebebasan untuk menyatakan pendapat dan berserikat; 5. Adanya tugas-tugas
oposisi; dan, 6. Adanya pendidikan civils. Dan warga negara yang baik akan senantiasa
mengerti tentang peranan warga Negara yang bersifat aktif, pasif, positif, dan negatif, yang
pada dasarnya merupakan manifestasi dari prinsip-prinsip dari demokrasi politik.
2) Peran warga negara di bidang politik

Peran dalam bidang politik ini mayoritas tentang masalah partisipasi dalam politik.
Demokratisasi dalam bidang politik memberi peluang agar warga negara berpartisipasi dalam
bidang poltik diantaranya adalah peartisipasi lewat partai politik dengan cara menjadi
anggota parpol ataupun beberapa organisasi kecil di masyarakat, selalu mengkontrol dan
mengkritisi kinerja pemerintah dalam hal kebijakan politik, membangun suatu sarana
sosialisasi politik agar membantu upaya peningkatan identitas nasional dan integrasi nasional,
selalu ingin berperan dalam pengambilan keputusan politik lewat aksi demo maupun ikut
serta dalam pemilu.
Peran ini sangat penting dalam perkembangan negara Indonesia terlebih karenna kita
sudah pernah merasakan rezim keotoriteran yang tidak bebas dalam meakukan partisipasi
politik. Peran dalam bidang politik sangat penting karena bersentuhan langsung dengan
kebijakan maupun keputusan politik yang diambil untuk kepentingan bersama yaitu seluruh
rakyat Indonesia. (Srijanti, 2008:29-42)

3) Peran warga negara di bidang ekonomi

Peran dalam bidangg ekonomi adalah menyangkut permasalahan persamaan ekonomi


dalam suatu masyarakat. Jadi peran warga negara adalah mengusahakan persamaan dalam hal
pendapatan yang sama, jaminan minimum di bidang keamanan ekonomi, mewujudkan
pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis kekeluargaan sehingga menguntungkan
banyak orang, menyantuni fakir miskin, membuat lapangan pekerjaan, tidak melakukan
tindak pidana korupsi, dan mengontrol kinerja pemerintah dalam urusan kebijakan ekonomi
serta membangun suatu perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efifisien berkeadilan, berkelanjutan,
berwawawsan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional. Sesuai pasal 28H ayat 1pasal 33 ayat 1, 2, 3,dan 4 UUD 1945
sesudah amandemen.

4) Peran warga negara di bidang sosial budaya

Konsep ini mengacu pada persamaan sosial dari Lyman. Persamaan ini mengacu pada
tidak adanya perbedaan-perbedaan status dan kelas yang telah dan masih dikenal diseluruh
masyarakat sehingga masyarakat mempunyai kedudukan martabat yang sama. Dalam hal ini
persamaan mencakup aspek-aspek persamaaan kesempatan. Jadi peran warga negara dalam
bidang sosial adalah menghapuskan segala macam bentuk diskriminasai terhadap ras, warna
kuli serta agama, ikut dalam pelaksanaan tiap kegiatan menyangkut sosial dan menghormati
adanya keanekaragaman, ikut dalam pembangunan daerah, memajukan daerah dan menjaga
keamanan agar tidak rentan terhadap konflik sosial masyarakat, melestarikan warisan budaya
masyarakat dari adanya isu globalisasi.

3. Hak dan Kewajiban Warga Negara

a) Hak Warga Negara

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa hak warga negara merupakan suatu


kewenangan yang dimiliki oleh warga negara untuk melakukan sesuatu yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. 
hal ini lebih memiliki arti sebagai keistimewaan yang di dapat oleh warga negara dari
negaranya tersebut.adapula kewajiban, kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang
harus dilakukan oleh warga negara dalam mengabdi maupun cara dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat.
Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai pasal
34 UUD 1945. Beberapa hak warga Negara Indonesia antara lain sebagai berikut :

 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak


 Hak membela Negara
 Hak berpendapat
 Hak kemerdekaan memeluk agama
 Hak mendapatkan pengajaran
 Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia
 Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial
 Hak medapatkan jaminan keadilan sosial
b) Kewajiban Warga Negara

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan atau keharusan melaksanaannya.


Kita sebagai masyarakat yang tinggal disuatu Negara mempunyai kewajiban sebagai warga
Negara. Berikut ini adalah kewajiban warga Negara Indonesia :
 Wajib menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945 berbunyi:
“segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal 27 ayat (3) UUD NRI 1945
menyatakan: “setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan Negara”.
 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan:
setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J
ayat (2) menyatakan: “dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adilsesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis”.
 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD NRI 1945 menyatakan: “tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.

4. Dinamika dan Tantangan Pelaksanaan hak dan kewajiban warga


negara
Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia diatur dalam UUD 1945. Yang dimana,
peraturan ini bersifat dinamis atau sudah beberapa kali berubah-ubah sesuai dengan
kehidupan bernegara di indonesia.

 Aturan dasar mengenai pendidikan dan kebudayaan serta ilmu pengetahuan dan
teknologi

Hak dan kewajiban waarga negara yang selalu diperhatikan ialah pendidikan. Dalam
pendidikan kebudayaan sendiri di indonesia sudah beberapa kali mengalami gerak dinamis.
hak warga negara dalam bidang pendidikan diatur dalam pasal 31 ayat 1 UUD NRI 1945,
yakni "tiap-tiap warga
negara berhak mendapatkan pengajaran". namun, dengan adanya bentuk aktivitas dan
interaksi masyarakat serta adanya demokrasi terjadilah perubahan UUD NRI 1945. isi pasal
mengenai bidang pendidikan sesuai dengan pasal yang
tertera pada pasal 31 ayat 1 UUD NRI 1945 adalah "setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan". perubahan yang terjadi terletak pada penggantian kata dari tiap-tiap menjadi
setiap dan kata pengajaran menjadi pendidikan. yang dimana 2 kata ini memiliki pemahaman
yang sangat luas dengan pergantiannya seperti,
kata pengajaran memiliki arti sempit dibandingkan dengan arti dari pendidikan. pendidikan 
adalah suatu proses dalam menanamkan nilainilai baik dalam bentuk ilmu pengetahuan dan
perilaku sosial dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. dengan demikian,
adanya perubahan tersebut menyebabkan hak seorang warga negara dalam menjalankan
pendidikan sangatlah dianggap penting di Indonesia.

 Aturan dasar mengenai perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial


Hak dan kewajiban warga negara tentu saja tak lepas dari pola perekonomian dan
kesejahteraan bagi masyarakat dan bangsanya. dalam hal ini, perekonomian nasional sudah
diatur dalam UUD NRI 1945 pada babXIV dengan judul kesejahteraan sosial dan terdiri dari
2 pasal, yaitu pasal33 ayat 3 dan pasal 34. namun, seiring dengan perkembangan
dan pergerakan perekonomian di indonesia, pemerintah mengubah bab tersebut menjadi bab
perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial yang terdiriatas 2 pasal, yakni pasal 33 ayat
5 dan pasal 34 ayat 4.
pembahasan perubahan pada bab ii memiliki arti penting dari tiap pasal nya, seperti pasal
33 ayat 3 pada bab XIV yang lebih menegaskan kepada kekluargaan, produksi dan yang
menguasai hajat hidup harus dipegang oleh
negara, serta bumi, air, dan kekayaan alam harus dikuasai negara. pada perubahannyamemilik
i arti yang jauh lebih luas dari seblumnya, pada pasal 33 ayat 4 lebih menegaskan tentang
prinsip perekonomuan nasiaonal yang bergunauntuk melengkapi ketentuan dalam pasal 33
ayat 1,2,dan 3 di bab sebelum perubahan. Sedangkan, pada pasal 34 yang sebelumnya di bab
XIV tidakmenggunakan ayat dalam pembaharuannya pada pasal 34 ayat 4
memiliki penambahan ayat mengenai kewajiban negara dalam memberikankesejahteraan
nasional bagi warga negaranya. pada pasal 34 ayat 4 ini jgalebih membahas upaya
mewujudkan Indonesia sebagai negarakesejahteraan (welfare state), sehingga rakyat dapat
hidup sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaannya. selain itu pembahasan yang lebih
ditekankan juga mengarah kepada :
a) mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
b) memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
c) menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak 
d) menyediakan fasilitas pelayanan umum yang layak.

  Dari penjabaran inilah negara harus dapat memberikan kewajibanmereka dalam


memperbaikii kualitas perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat yang menjadi
hak warga negara untuk mendapatkan jaminan dari keistimewaan tersebut. (Nurwardani et
al.,2016)

 Aturan dasar mengenai usaha pertahanan dan keamanan Negara


Dalam bab ini, usaha pertahanan negara di atur dalam pasal 30 ayat 1 UUD NRI 1945
yakni, “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta olehTentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia,sebagai komponen utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung”. sedangkan
perubahan yang dibentuk melalui pasal 27 ayat 3
dengan perubahan yang lebih redaksional. hal ini lebih diartikan dalam pasal 27 ayat 3
merupakan penerapan dalam pasal sebelum perubahan. Penerapan yang dilakukan ialah
dengan memberikan hak dan kewajiban kepada warganegara dalam usaha untuk pertahanan
dan keamanan negara. Contohnya ialah, adanya peraturan yang menjaga kebudayaan
nasioanal dalam arti untuk menjaga pertahanan kebudayaan nasional kita seperti Reog, Poco-
Poco, dan yang lainnya. (Nurwardani et al., 2016)

 Aturan dasar ihwal hak dan kewajiban asasi manusia

Dalam penghormatan maupun perlakuan Hak Asasi


Manusia pasca amandemen UUD NRI 1945 mengalami dinamika yang cukup signifikan.
sebelumnya, Hak Asasi Manusia diatur dalam UUD NRI 1945 pada pasal
27,28,29,30,31,32,33, dan 34. namun, setelah amandemen bab Hak Asasi Manusia diatur
dalam bab tersendiri guanlebih memperinci dalam memberikan hak dan kewajiban warga
negara dalam mendapatkan hak mereka sesuai dengan hak asasi
manusia. berdasarkan perubahan inilah, indonesia dapat menunjukan dirinya sebagai anggota
perserikatan bangsa-bangsa yang bersungguh-sungguh dalam melakukan penghormatan
terhadap hak asasi manusia.(Nurwardani et al., 2016)
Pustaka :

Santoso, Djoko. 2012. Modul Kuliah Kewarganegaraan. Kementrian Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

https://tifiacerdikia.wordpress.com/2012/06/10/peran-warga-negara-dalam-kehidupan-
bernegara/

Bab_4_HUBUNGAN_NEGARA_DAN_WARGA_NEGARA_nurrohman.pdf

https://kevinkarundeng.wordpress.com/2010/11/26/warga-negara-dan-peranannya/

Drs. Abdul Latief, S.Pd, M.Pd. Drs. Ahmad Al Yakin, S.Ag. M.Pd. Herlina Ahmad, S.Pd,
M.Pd Pendidikan kewarganegaraan, Yayasan ahmar cendekia Indonesia, 2019 (hlm 43-
45)

https://www.academia.edu/37476191/_archivetempMAKALAH_KEWARGANEGARAAN

Anda mungkin juga menyukai