NIM : 5193111006
TUGAS RUTIN 6
Tentang Hubungan Negara dan Warga Negara, Peranan warga Negara, Hak dan Kewajiban
Warga Negara, serta Dinamika dan Tantangan Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Warga
Negara.
1) Peranan pasif warga Negara, yaitu kepatuhan warga Negara terhadap peraturan
perundang–undangan yang berlaku.
2) Peran aktif warga negara adalah aktivitas warga negara untuk ikut terlibat di dalam
kehidupan bernegara, terutama di dalam mempengaruhi pembuatan kebijakan publik.
3) Peran positif warga Negara adalah aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan
dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
4) Peran negatif warga negara adalah aktivitas warga negara untuk menolak campur
tangan negara dalam persoalan pribadinya.
Selain peran utama warga negara seperti yang tercantum di atas, ada pula peran lain
dari warga negara dalam pelaksanaan sebuah negara seperti peran dalam kehidupan hukum,
politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Peran warga negara dalam bidang hukum ini memang sangat eratnya dalm jaminan
persamaan dalam hukum seperti dalam prinsip demokrasi yang telah dikatakan oleh Lyman
Tower. Masalah persamaan hukum telah diatur dalam konstitusi di Indonesia yaitu pasal 28D.
Warga negara yang otonomi harus melakukan tiga hal untuk mewujudkan demokrasi
konstitusional, yaitu menciptakan kultur taat hukum yang sehat dan aktif (culture of law),
ikut mendorong proses pembuatan hukum yang aspiratif (process of law making),
mendukung pembuatan materi-materi hukum yang responsif (content of law), ikut
menciptakan aparat penegak hukum yang jujur dan bertanggung jawab (structure of law).
Selain itu negara harus mengakui : 1. Adanya proteksi konstitusional 2. Adanya
kekuasaan peradilan yang bebas dan tidak memihak; 3. Adanya pemilihan umum yang bebas;
4. Adanya kebebasan untuk menyatakan pendapat dan berserikat; 5. Adanya tugas-tugas
oposisi; dan, 6. Adanya pendidikan civils. Dan warga negara yang baik akan senantiasa
mengerti tentang peranan warga Negara yang bersifat aktif, pasif, positif, dan negatif, yang
pada dasarnya merupakan manifestasi dari prinsip-prinsip dari demokrasi politik.
2) Peran warga negara di bidang politik
Peran dalam bidang politik ini mayoritas tentang masalah partisipasi dalam politik.
Demokratisasi dalam bidang politik memberi peluang agar warga negara berpartisipasi dalam
bidang poltik diantaranya adalah peartisipasi lewat partai politik dengan cara menjadi
anggota parpol ataupun beberapa organisasi kecil di masyarakat, selalu mengkontrol dan
mengkritisi kinerja pemerintah dalam hal kebijakan politik, membangun suatu sarana
sosialisasi politik agar membantu upaya peningkatan identitas nasional dan integrasi nasional,
selalu ingin berperan dalam pengambilan keputusan politik lewat aksi demo maupun ikut
serta dalam pemilu.
Peran ini sangat penting dalam perkembangan negara Indonesia terlebih karenna kita
sudah pernah merasakan rezim keotoriteran yang tidak bebas dalam meakukan partisipasi
politik. Peran dalam bidang politik sangat penting karena bersentuhan langsung dengan
kebijakan maupun keputusan politik yang diambil untuk kepentingan bersama yaitu seluruh
rakyat Indonesia. (Srijanti, 2008:29-42)
Konsep ini mengacu pada persamaan sosial dari Lyman. Persamaan ini mengacu pada
tidak adanya perbedaan-perbedaan status dan kelas yang telah dan masih dikenal diseluruh
masyarakat sehingga masyarakat mempunyai kedudukan martabat yang sama. Dalam hal ini
persamaan mencakup aspek-aspek persamaaan kesempatan. Jadi peran warga negara dalam
bidang sosial adalah menghapuskan segala macam bentuk diskriminasai terhadap ras, warna
kuli serta agama, ikut dalam pelaksanaan tiap kegiatan menyangkut sosial dan menghormati
adanya keanekaragaman, ikut dalam pembangunan daerah, memajukan daerah dan menjaga
keamanan agar tidak rentan terhadap konflik sosial masyarakat, melestarikan warisan budaya
masyarakat dari adanya isu globalisasi.
Aturan dasar mengenai pendidikan dan kebudayaan serta ilmu pengetahuan dan
teknologi
Hak dan kewajiban waarga negara yang selalu diperhatikan ialah pendidikan. Dalam
pendidikan kebudayaan sendiri di indonesia sudah beberapa kali mengalami gerak dinamis.
hak warga negara dalam bidang pendidikan diatur dalam pasal 31 ayat 1 UUD NRI 1945,
yakni "tiap-tiap warga
negara berhak mendapatkan pengajaran". namun, dengan adanya bentuk aktivitas dan
interaksi masyarakat serta adanya demokrasi terjadilah perubahan UUD NRI 1945. isi pasal
mengenai bidang pendidikan sesuai dengan pasal yang
tertera pada pasal 31 ayat 1 UUD NRI 1945 adalah "setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan". perubahan yang terjadi terletak pada penggantian kata dari tiap-tiap menjadi
setiap dan kata pengajaran menjadi pendidikan. yang dimana 2 kata ini memiliki pemahaman
yang sangat luas dengan pergantiannya seperti,
kata pengajaran memiliki arti sempit dibandingkan dengan arti dari pendidikan. pendidikan
adalah suatu proses dalam menanamkan nilainilai baik dalam bentuk ilmu pengetahuan dan
perilaku sosial dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. dengan demikian,
adanya perubahan tersebut menyebabkan hak seorang warga negara dalam menjalankan
pendidikan sangatlah dianggap penting di Indonesia.
https://tifiacerdikia.wordpress.com/2012/06/10/peran-warga-negara-dalam-kehidupan-
bernegara/
Bab_4_HUBUNGAN_NEGARA_DAN_WARGA_NEGARA_nurrohman.pdf
https://kevinkarundeng.wordpress.com/2010/11/26/warga-negara-dan-peranannya/
Drs. Abdul Latief, S.Pd, M.Pd. Drs. Ahmad Al Yakin, S.Ag. M.Pd. Herlina Ahmad, S.Pd,
M.Pd Pendidikan kewarganegaraan, Yayasan ahmar cendekia Indonesia, 2019 (hlm 43-
45)
https://www.academia.edu/37476191/_archivetempMAKALAH_KEWARGANEGARAAN