Anda di halaman 1dari 9

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Dra. Dewi Dyah Widyastuti, MM

ABSTRACT
Professional lecturers must have four competencies: pedagogical, cognitive,
personality, and social. To support the work of professionalism required of the most
basic skills. If the skill is done repeatedly, it will become a regular thing done every
implement teaching.

PENDAHULUAN saat ini masih dipergunakan sebagai


kompetensi dasar. Sepuluh kompetensi
Proses pembelajaran merupakan dasar tersebut yaitu: menguasai bahan,
suatu sistem yang di dalamnya mencakup mengelola program belajar-mengajar, me-
komponen-komponen yang saling berinte- ngelola kelas, menggunakan media/
grasi. Komponen tersebut meliputi pendi- sumber belajar, menguasai landasan-lan-
dik (tenaga pengajar), peserta didik, ma- dasan kependidikan, mengelola interaksi
teri (bahan ajar), metode, dan media pem- belajar-mengajar, menilai prestasi siswa
belajaran. Di dalam pembelajaran berarti untuk kepentingan pengajaran, pelayanan
ada yang mengajar dan ada yang diajar. bimbingan/penyuluhan, mengenal dan
Mengajar diartikan sebagai kegiatan men- menyelenggarakan administrasi sekolah,
transmisikan pengetahuan, mewariskan dan memahami prinsip-prinsip dan men-
kebudayaan, membimbing belajar, dan jelaskan hasil-hasil penelitian kependidi-
membantu siswa dalam menghadapi kehi- kan guna keperluan pengajaran. Kompe-
dupan sehari-hari. Dosen yang profe- tensi adalah seperangkat pengetahuan,
sional memiliki empat kompetensi, yaitu keterampilan, dan perilaku yang harus di-
kompetensi pedagogis, kognitif, kepriba- miliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru
dian, dan sosial. atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan (UU No. 14/2005). Pada
Dalam jurnal Educational Leadership pasal 60 UU No. 14/2005, dua ayat di
1993 (Ani M. Hasan/2003) dijelaskan antaranya adalah dalam melaksanakan
bahwa untuk menjadi profesional seorang tugas keprofesionalan, dosen berkewaji-
guru dituntut untuk memiliki lima hal: (1) ban:
Guru mempunyai komitmen pada siswa a. melaksanakan pendidikan, penelitian,
dan proses belajarnya, (2) Guru me- dan pengabdian kepada masyarakat;
nguasai secara mendalam bahan/mata b. merencanakan, melaksanakan pro-
pelajaran yang diajarkannya serta cara ses pembelajaran, serta menilai dan
mengajarnya kepada siswa, (3) Guru ber- mengevaluasi hasil pembelajaran;
tanggung jawab memantau hasil belajar
siswa melalui berbagai cara evaluasi, (4) Teori-teori yang ditemukan melalui
Guru mampu berfikir sistematis tentang studi kepustakaan mayoritas berorientasi
apa yang dilakukannya dan belajar dari dan ditujukan untuk para guru, namun da-
pengalamannya, (5) Guru seyogyanya lam hal ini konsep guru maupun dosen
merupakan bagian dari masyarakat be- sama-sama pendidik profesional yang
lajar dalam lingkungan profesinya. memiliki kesamaan dalam kompetensi da-
sar mengajar, sehingga teori-teori yang
Kompetensi dasar guru menurut Alief digunakan relevan dan sangat membantu
Musthofa/20111, dirumuskan menjadi 10 dalam memecahkan permasalahan peda-
kompetensi dapat dijadikan sebagai gogik, didaktik, dan metodik. Dosen ada-
acuan proses pembelajaran, yang sampai lah pendidik profesional dan ilmuwan de-
ngan tugas utama mentransformasikan,
_____________________________ mengembangkan, dan menyebarluaskan
1
Alief Musthofa, 10 Kompetensi Mengajar ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni me-
Guru, aliefmusthofa-musthofa.blogspot.com lalui pendidikan, penelitian, dan pengab-

72
dian kepada masyarakat. Sedangkan guru keterampilan bertanya dasar maupun
adalah pendidik profesional dengan tugas keterampilan bertanya lanjut. Dosen
utama mendidik, mengajar, membimbing, bertanya sama artinya dengan membantu
mengarahkan, melatih, menilai, dan mahasiswa untuk belajar dan membawa
mengevaluasi peserta didik pada pendi- kepada proses berfikir kognitif tingkat
dikan anak usia dini jalur pendidikan for- tinggi. Manurut Dr. Hamzah B. Uno,
mal, pendidikan dasar, dan pendidikan M.Pd., keterampilan bertanya dasar ada-
menengah (Undang Undang RI nomor 14 lah mengajukan pertanyaan dengan baik
tahun 2005). adalah mengajar yang baik. Menurut Dr.
E. Mulyasa, M. Pd, keterampilan bertanya
Perbuatan yang dilakukan berulang- dasar berfungsi untuk menciptakan pem-
ulang akan menjadi terbiasa dan sesuatu belajaran yang efektif dan menyenangkan.
yang sudah biasa dilakukan (kegiatan Dalam hal ini dosen dituntut untuk me-
mengajar) tentu akan menjadikan teram- ngajukan pertanyaan kepada mahasiswa,
pil, misalnya metode mengajar dilakukan sehingga kualitas pertanyaan yang di-
secara bervariasi selama satu semester, ajukan itu akan menentukan kualitas jawa-
kebiasaan memberikan pengantar pokok ban dari proses berfikir mereka. Dosen
bahasan di awal perkuliahan, sering mem- harus mampu menyusun pertanyaan yang
berikan penguatan kepada mahasiswa, baik supaya mahasiswa tetap aktif, pro-
kebiasaan menghapus papan tulis setelah duktif, dan tidak cepat bosan, yang ten-
mengajar, memberikan kesimpulan di ak- tunya bentuk pertanyaan itu relevan dan
hir perkuliahan dan lain-lain. disesuaikan dengan sasaran (seluruh ke-
las, kelompok, individu). Adanya perta-
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR nyaan yang diajukan dosen akan ber-
pengaruh tidak hanya pada hasil belajar,
Keterampilan dapat diartikan sebagai tetapi juga pada suasana kelas yang
suatu keahlian seseorang dalam mela- produktif (sosial maupun emosional).
kukan suatu pekerjaan bidang tertentu. Sering kita jumpai mahasiswa sulit
Bagi dosen, keterampilan yang dimaksud bertanya karena takut salah, malu, atau
di sini ahli melakukan tugas mengajar. tidak percaya diri. Di sini perlu ditum-
Terdapat delapan keterampilan (kompe- buhkan rasa keberaniannya dalam ber-
tensi) dasar mengajar2. tanya, misalnya menciptakan iklim belajar
a. Keterampilan bertanya. yang kondusif, hangat, antuasisme, me-
b. Keterampilan memberi penguatan. motivasi, memberi kesempatan untuk
c. Keterampilan mengadakan variasi. bertanya, menghargai sekecil apapun
d. Keterampilan menjelaskan. usaha untuk bertanya, dan menggunakan
e. Keterampilan membuka dan menutup metode pembelajaran misalnya snowball
pelajaran. throwing, inkuiri, pendekatan sosial emo-
f. Keterampilan membimbing diskusi sional, dan metode lainnya. Karakteristik,
kelompok kecil. latar belakang, dan heterogenitas di kelas
g. Keterampilan mengelola kelas. perlu diperhatikan, sehingga diperlukan
h. Keterampilan mengajar kelompok kreativitas dosen dalam menyusun per-
kecil dan perorangan. tanyaan dan perubahan situasi dalam
kelas.
a. Keterampilan Bertanya Bertanya memiliki peran penting bila per-
tanyaannya tersusun dan terlontar dengan
Bertanya dalam rangka kegiatan baik yang akan berdampak positif kepada
pembelajaran tidak sekedar bertanya, te- mahasiswa, antara lain:
tapi menyaratkan harus menguasai teknik 1. Meningkatkan partisipasi mahasiswa
mengajukan pertanyaan yang cerdas, baik di kelas.
2. Membangkitkan minat dan rasa ingin
______________________________
2
Kompasiana, Delapan Kompetensi Dasar tahu terhadap suatu masalah yang
Mengajar, 2011 sedang dibicarakan (aktual).
3. Mengembangkan pola dan cara

73
belajar aktif.
4. Menuntun proses berpikir dalam
menentukan jawaban yang baik. Penguatan verbal berupa kata-kata
5. Memusatkan perhatian terhadap atau kalimat yang diucapkan sebagai be-
masalah yang sedang dibahas. ntuk respon, stimulus, umpan balik ke-
pada mahasiswa atas hasil kerjanya
sebagai dorongan koreksi, misalnya:
b. Keterampilan Memberi Penguatan. ”bagus”, ”baik”, ”oke”, ”tepat sekali”, dan
sebagainya. Penguatan non-verbal, be-
Dalam konteks ini, penguatan dapat rupa:
diartikan sebagai modifikasi perilaku atau
pemberian respon positif dari dosen yang 1. Gestural, misalnya gerakan mimik,
biasanya berupa pujian atas perilaku atau alis, mata, anggota badan dan lain-
hasil kerja yang sudah dihasilkan oleh lain.
mahasiswa. Penguatan merupakan doro- 2. Mendekati sebagai bentuk perhatian,
ngan bagi siswa untuk meningkatkan misalnya ikut duduk bersama saat
perhatian, sehingga mahasiswa akan diskusi, berdiri di samping mahasis-
muncul rasa percaya diri, semangat, dan wa, dan lain-lain.
lebih konsentrasi dalam proses belajar. 3. Sentuhan, misalnya jabat tangan,
Contoh penguatan, misalnya berupa acu- menepuk pundak, dan lain-lain.
ngan jempol (penguatan non-verbal) ke- 4. Kegiatan lain yang positif, misalnya
pada mahasiswa yang menjawab dengan karena mahasiswa berhasil menger-
benar, atau kata/kalimat lain (penguatan jakan dengan benar, ia diminta se-
verbal) yang dapat memberikan sema- bagai mentor, membantu teman yang
ngat, kepuasan atas hasil pekerjaannya. lain.
Melalui keterampilan penguatan (re- 5. Tanda atau benda, misalnya komen-
inforcement), mahasiswa akan merasa tar pada hasil pekerjaannya atau
terdorong untuk memberikan respon se- benda lain yang dapat mewakili res-
tiap muncul stimulus dari dosen, atau pon positif dari dosen.
mahasiswa akan berusaha menghindari 6. Simbol, misalnya memberikan lam-
respon yang dianggap tidak bermanfaat. bang komunitas peduli AIDS setelah
Penguatan juga berguna untuk men- mahasiswa berhasil memaparkan to-
dorong siswa memperbaiki tingkah pik tentang pergaulan remaja dengan
lakunya dan meningkatkan kerjanya. baik.
Nampaknya perlakuan dosen semacam 7. Penguatan tidak penuh, misalnya
ini sangat sederhana bahkan sepele, na- mahasiswa belum berhasil menye-
mun dapat memengaruhi proses belajar lesaikan pekerjaan 100%, dosen
mahasiswa (psikologis). Dalam rangka pe- tidak langsung menyalahkan tetapi
ngelolaan kelas, dikenal penguatan positif memberikan penguatan yang belum
dan penguatan negatif. Penguatan positif tuntas dimaksudkan agar mahasiswa
bertujuan untuk mempertahankan dan terdorong untuk menyelesaikannya.
memelihara perilaku positif, sedangkan
penguatan negatif merupakan penguatan Pemberian penguatan ini tentu ada
perilaku dengan cara menghentikan atau kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan-
menghapus rangsangan yang tidak me- nya adalah mahasiswa menjadi aktif, ber-
nyenangkan. Manfaat penguatan bagi sis- buat positif, produktif, mandiri, dan per-
wa untuk meningkatnya perhatian dalam caya diri. Kelemahannya adalah bila pe-
belajar, membangkitkan dan memelihara nguatan itu diberikan secara terus-me-
perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri, nerus sehingga dapat memberikan kesan
dan memelihara iklim belajar yang kon- tidak sungguh-sungguh dalam mem-
dusif3. berikan penguatan bahkan dapat menjadi
__________________ bahan lelucon. Penguatan menjadi samar
3
Sofa, Penguatan, Variasi, dan Keterampilan manfaatnya bila diberikan terus-menerus.
Menjelaskan dalam Mengajar, 2010

74
c. Keterampilan Mengadakan Variasi. jaran sesuai dengan keperluan. Agar tidak
menimbulkan bias atau kesalahpahaman
Agar suasana di dalam kelas menjadi makna, proses menjelaskan harus diren-
hidup, kondusif, dan menyenangkan, do- canakan dan dijajikan secara urut dengan
sen harus mampu memberikan variasi menggunakan pola interaksi tertentu, se-
dalam gaya mengajar, penggunaan media hingga menimbulkan respon ataupun feed
dan bahan pelajaran, dan pola interaksi back dari pebelajar.
dan kegiatan kepada mahasiswa. Alasan perlunya keterampilan menjelas-
Macam-macam gaya mengajar antara kan adalah:
lain: 1. Meningkatkan keefektifan pembica-
1. Gaya mengajar klasik, yaitu proses raan agar bermakna diterima oleh
belajar-mengajar yang berpusat pada pebelajar, sebab biasanya masih
guru (menguasai kelas), sehingga didominasi oleh pengajar.
kecenderungan peserta didik menjadi 2. Tingkat pemahaman mahasiswa ber-
pasif. beda-beda, sehingga perlu mengikuti
2. Gaya mengajar teknologis, yaitu pe- permainan bahasa mereka dengan
ngajar berusaha menggunakan ber- tujuan informasi yang disampaikan
bagai media untuk menyampaikan jelas dan memiliki pemahaman yang
materi kepada pebelajar. sama dengan dosen.
3. Gaya mengajar personalisasi, yaitu 3. Keterbatasan mahasiswa menda-
mencoba dengan memahami minat patkan sumber informasi dan belum
dan bakat pebelajar dan memahami tentu mampu memahami sendiri
secara individual, sehingga materi informasi dari sumber lain (buku dll).
yang disampaikan mudah diterima Di sinilah peran dosen membantu
sesuai minatnya. menjelaskannya.
4. Gaya mengajar interaksional, yaitu
proses belajar-mengajar yang me-
ngedepankan proses interaktif (dina- e. Keterampilan Membuka dan
mis-dialogis), mendorong mahasiswa Menutup Perkuliahan.
untuk aktif dalam kelas.
Dalam konteks ini, guru perlu men-
Dosen dapat memilih gaya secara desain situasi yang beragam sehingga
berganti agar suasana kelas menjadi me- kondisi kelas menjadi dinamis. Kadang-
nyenangkan, tentu dikombinasikan de- kadang dosen mengabaikan pekerjaan
ngan penggunaan media (alat peraga, seperti ini mungkin karena keterbatasan
model, alat bantu lainnya) yang sesuai waktu dan banyaknya materi yang ingin
dengan materi yang sedang disampaikan. disampaikan, atau tidak terencana dengan
Pola interaksi yang bervariasi juga akan baik. Tujuan dari keterampilan membuka
membangkitkan suasana belajar yang perkuliahan antara lain memberikan gam-
aktif dan produktif. Pola interaksi dapat baran tentang materi yang akan disam-
berbentuk satu arah, dua arak, maupun paikan, mengetahui kesiapan mahasiswa,
multiarah yang disesuaikan dengan efek- menggali pengetahuan, dan agar maha-
tivitas pembelajaran. siswa tertarik dan termotivasi untuk me-
ngikuti perkuliahan. Membuka pelajaran
dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa
d. Keterampilan Menjelaskan. termotivasi dan berminat, terkondisi dan
siap menerima perkuliahan, dan maha-
Menjelaskan adalah keterampilan siswa mengetahui pokok bahasan/garis
memberikan informasi secara lisan yang besar yang akan diberikan. Sedangkan
terencana dan terstruktur agar tercapai tujuan menutup perkuliahan antara lain
pemahaman yang diinginkan. Setidaknya, mengetahui tingkat pemahaman maha-
penjelasan harus relevan dengan tujuan, siswa, dan memberikan intisari, serta
materi, sesuai dengan kemampuan dan mampu memberikan kesan yang mem-
latar belakang pebelajar, serta diberikan bekas dalam ingatan atas materi yang
pada awal, tengah, ataupun akhir pela- telah disampaikan setelah keluar dari

75
kelas. Di awal inilah dosen dapat meng- meliputi:
kondisikan mahasiswa agar dapat me-
nerima pelajaran dengan baik dan sek- 1. Melaksanakan penilaian akhir dan
sama. Tercapainya tujuan pengajaran ber- mengkaji hasil penilaian.
gantung pada metode mengajar guru di 2. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut
awal pelajaran. Seluruh rencana dan per- dengan alternatif kegiatan di antara-
siapan sebelum mengajar dapat menjadi nya: memberikan tugas atau latihan-
tidak berguna jika guru gagal dalam latihan, menugaskan mempelajari
memperkenalkan pelajaran. Dalam tahap materi pelajaran tertentu, dan mem-
ini, yang perlu dilakukan terlebih dahulu berikan motivasi/bimbingan belajar.
adalah menetapkan sikap dan minat yang 3. Mengakhiri proses pembelajaran de-
benar di antara anggota kelas yaitu: ngan menjelaskan atau memberi
tahu materi pokok yang akan dibahas
1. Hubungan dengan kelas yaitu me- pada pelajaran berikutnya.
netralkan kelas dengan cara me-
nyampaikan berita-berita terkini, ber- Bentuk usaha guru dalam mengakhiri ke-
cerita kehidupan mahasiswa, melem- giatan belajar mengajar menurut Usman
parkan persoalan pengandaian, (1994:85) dapat dilakukan dalam bentuk:
penggunaan alat peraga.
2. Menghubungkan dengan pelajaran, 1. Merangkum atau membuat garis-
misalnya menghubungkan dengan garis besar persoalan yang baru
pelajaran sebelumnya, menyatakan dibahas atau dipelajari sehingga
sasaran dan tujuan pokok bahasan, siswa memperoleh gambaran yang
dan garis besar materi yang akan jelas tentang makna serta esensi
disampaikan. pokok persoalan yang baru saja di-
perbincangkan atau dipelajari.
Menutup pengajaran merupakan 2. Mengkonsolidasikan perhatian siswa
suatu keterampilan yang perlu dilakukan, terhadap hal-hal yang pokok dalam
misalnya merangkum, menyimpulkan, pelajaran yang bersangkutan agar
menggarisbawahi, memberitahu materi informasi yang telah diterimanya da-
yang akan datang, dan sebagainya. Bia- pat membangkitkan minat dan ke-
sanya, menutup pengajaran jarang dila- mampuannya terhadap pelajaran
kukan hal ini disebabkan oleh peng- selanjutnya.
alokasian waktu atau pengelolaan waktu 3. Mengorganisasikan semua kegiatan
yang kurang tepat, sehingga waktu akan atau pelajaran yang telah dipelajari
terbuang dan tidak efektif. Kegiatan yang sehingga merupakan suatu kebulatan
dilakukan oleh dosen untuk mengakhiri yang berarti dalam memahami ma-
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. teri yang baru dipelajari.
Usaha menutup pelajaran itu dimaksud- 4. Memberikan tindak lanjut (follow up)
kan untuk memberi gambaran menyeluruh berupa saran-saran serta ajakan
tentang apa yang telah dipelajari siswa, agar materi yang baru dipelajari
mengetahui tingkat pencapaian siswa dan jangan dilupakan serta agar dipelajari
tingkat keberhasilan guru dalam proses kembali di rumah.
belajar mengajar. Kegiatan penutup pem-
belajaran menurut Majid (2005:105) adal-
ah kegiatan yang memberikan penegasan f. Keterampilan Membimbing Diskusi
atau kesimpulan dan penilaian terhadap Kelompok Kecil.
penguasaan bahan kajian yang diberikan Diskusi kelompok adalah suatu
pada kegiatan inti4. Kesimpulan ini dibuat proses yang teratur yang melibatkan se-
oleh dosen dan atau bersama-sama kelompok orang dalam interaksi tatap
dengan siswa. Kegiatan yang harus muka yang informal dengan berbagai
dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan pengalaman atau informasi, pengambilan
tindak lanjut ini menurut Majid (2005:105) kesimpulan, atau pemecahan masalah.
4
Diskusi kelompok merupakan strategi
Sambas Ali Muhidin, op cit

76
yang memungkinkan siswa menguasai 3. Bervariasi. Pemilihan media, metode,
suatu konsep atau memecahkan suatu interkasi, dan gaya mengajar yang
masalah melalui satu proses yang mem- cocok.
beri kesempatan untuk berpikir, ber- 4. Keluwesan. Mewaspadai situasi yang
interaksi sosial, serta berlatih bersikap akan mengganggu dengan merubah
positif. Dengan demikian diskusi kelompok strategi dalam mengajar.
dapat meningkatkan kreativitas siswa, 5. Penekanan pada hal-hal positif.
serta membina kemampuan berkomuni- Arahkan mahasiswa pada tingkah
kasi termasuk di dalamnya ketrampilan laku yang positif agar tidak terpusat
berbahasa. pada tindakan yang negatif.
Diskusi kelompok kecil ini yang biasa 6. Penanaman disiplin diri. Pendi-
dilakukan oleh dosen dalam kegiatan siplinan tidak diberlakukan kepada
belajar di kelas, sehingga dosen harus mahasiswa tetapi juga kepada dosen
mampu memerankan dirinya dalam situasi sebagai tauladan.
tersebut. Seperti kita ketahui bahwa fungsi
guru/dosen di sini adalah sebagai fa-
silitator dan motivator, sehingga untuk h. Keterampilan Mengajar Kelompok
menjalankan fungsinya dosen harus Kecil dan Perorangan
memiankan perannya dengan baik agar Secara fisik bentuk pengajaran ini
pembelajaran menggunakan metode dis- ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar
kusi ini dapat memberikan keefektifan dan antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok
keberhasilan sesuai dengan tujuan pem- kecil, dan seorang untuk perseorangan.
belajaran yang sudah ditentukan. Peran Pengajaran kelompok kecil dan perse-
dosen sebagai fasilitator dan motivator orangan memungkinkan guru memberikan
antara lain: perhatian terhadap setiap siswa serta ter-
jadinya hubungan yang lebih akrab antara
1. menyiapkan format/bentuk diskusi guru dan siswa dengan siswa. Komponen
2. mengatur lalu-lintas diskusi ketrampilan yang digunakan adalah: ke-
3. menyediakan alat bantu trampilan mengadakan pendekatan se-
4. dapat berperan sebagai moderator cara pribadi, ketrampilan mengorganisasi,
5. memberikan penjelasan bila diper- ketrampilan membimbing dan memudah-
lukan kan belajar dan ketrampilan merencana-
6. memberikan jalan keluar bila mene- kan dan melaksanakan kegiatan belajar
mui jalan buntu mengajar.
7. memancing semua peserta diskusi
untuk aktif berpartisipasi METODE CERAMAH DAN TANYA
JAWAB
g. Keterampilan Mengelola Kelas. Menurut Slameto (1995: 29)
mengajar adalah penyerahan kebudayaan
Keterampilan yang berhubungan berupa pengalaman dan kecakapan ke-
dengan penciptaan dan pemeliharaan pada anak didik kita. Adapun defenisi lain
kondisi belajar yang optimal, serta pe- di negara-negara modern yang sudah
ngendalian kondisi belajar yang optimal. maju mengatakan bahwa mengajar ada-
Dalam penciptaan dan pemeliharaan sua- lah bimbingan kepada siswa dalam proses
sana belajar yang optimal dapat dilakukan belajar. Mengajar didefinisikan oleh Nana
dengan prinsip: Sudjana (2000: 37) sebagai alat yang
direncanakan melalui pengaturan dan pe-
1. Kehangatan dan keantusiasan nyediaan kondisi yang memungkinkan
2. Tantangan. Memilih kata-kata yang siswa melakukan berbagai kegiatan be-
menantang, dapat meningkatkan gai- lajar seoptimal mungkin. Sedangkan me-
rah untuk belajar sehingga mengu- nurut Nasution/1982, segenap aktivitas
rangi tingkah laku yang menyim- kompleks dalam mengorganisasi/menga-
pang/mengganggu tur lingkungan sebaik-baiknya dan meng-

77
hubungkannya dengan anak didik se- a. Metode Ceramah. Yang dimaksud
hingga terjadi proses belajar disebut dengan ceramah adalah penuturan
mengajar5. atau penjelasan secara lisan oleh
guru terhadap kelas untuk menyam-
Sagala (2003:169) mengemukakan, paikan fakta atau pendapat yang
metode mengajar adalah cara yang di- tidak terdapat bahan bacaan yang
gunakan guru dalam mengorganisasikan merangkum fakta yang dimaksud7.
kelas pada umumnya atau dalam me- Metode ini sangat sesuai bila
nyajikan bahan pelajaran pada khu- digunakan bila:
susnya. Surakhmad (1979:75) menge-
mukakan metode adalah cara yang di 1. Jumlah peserta sangat banyak
dalam fungsinya merupakan alat untuk (sekitar 75 atau lebih) sehingga
mencapai suatu tujuan. Namun menurut menjadi lebih efisien dari metode
Hatimah (2000:10) metode dalam pem- lainnya.
belajaran tidak hanya berfungsi sebagai 2. Dosen merupakan pembicara
cara untuk menyampaikan materi saja, yang bersemangat, sehingga
melainkan berfungsi juga untuk pemberian mahasiswa pun ikut bersema-
dorongan, pengungkap tumbuhnya minat ngat, memperhatikan, dan termo-
belajar, penyampaian bahan belajar, pen- tivasi untuk mengerjakan peker-
cipta iklim belajar yang kondusif, tenaga jaan.
untuk melahirkan kreativitas, pendorong 3. Dalam ceramahnya dosen akan
untuk penilaian diri dalam proses dan memberikan pertanyaan-perta-
hasil belajar, dan pendorong dalam nyaan yang harus dijawab maha-
melengkapi kelemahan hasil belajar6. siswa dan akan menyimpulkan
materi di akhir pengajaran.
Metode ceramah dan tanya jawab
yang sering digunakan dosen untuk me- Kelebihan Metode Ceramah:
nyampaikan materi. Adakalanya seorang 1. Dosen adalah orang yang ber-
dosen perlu menggunakan beberapa bicara, sehingga dialah yang da-
metode dalam menyampaikan suatu po- pat menguasai kelas dan
kok babasan tertentu. Dengan variasi menentukan arah pembicara-
beberapa metode, penyajian pengajaran annya sendiri terfokus pada apa
menjadi lebih hidup. Misalnya pada awal yang akan disampaikan.
pengajaran, dosen memberikan suatu 2. Pengorganisasian kelas yang se-
uraian dengan metode ceramah, ke- derhana tanpa harus menyiapkan
mudian menggunakan contoh-contoh dan mengatur kelas seperti me-
melalui peragaan dan diakhiri dengan tode demonstrasi. Dalam me-
diskusi atau tanya-jawab. Di sini bukan nyampaikan materi dosen hanya
hanya dosen yang aktif berbicara, me- berdiri dan kadang duduk saja.
lainkan mahasiswa pun terdorong untuk
berpartisipasi. Perlu diketahui bahwa tidak Kekurangan Metode Ceramah:
ada satu metode pun yang paling baik 1. Dosen tak dapat mengetahui
sebab setiap metode memiliki karakteristik sampai di mana mahasiswa telah
tertentu dan memiliki kelebihan dan ke- mengerti dan kadang ditafsirkan
kurangan masing-masing. Penggunaan berbeda oleh mahasiswa, wa-
metode dan variasinya ditentukan terlebih laupun mereka menganguk-
dahulu pada saat menyusun perencanaan angguk seolah-olah mengerti.
pengajaran. Rawan bagi mahasiswa tidak
memperhatikan, menyimak, me-
ngantuk, ataupun melamun.
2. Pembicaraan atau ucapan dosen
5
Rastodio, Pengertian Mengajar, dapat ditafsir berbeda oleh maha-
rastodio.com/2009
6 7
Sambas Ali Muhidin, Kinerja Mengajar Yasa Pageh, Strategi dan Metode
Guru, sambasalim.com/2009 Mengajar, 2009

78
siswa, sehingga pengertian pembahasan dapat saja
mahasiswa berbeda dengan menyimpang dari pokok
pengertian dosen. permasalahan, sehingga justru
dapat menimbulkan
b. Metode Tanya Jawab. Tujuan dari permasalahan baru.
tanya jawab ini adalah mengajak 2. Membutuhkan waktu lebih
mahasiswa untuk berpartisipasi aktif banyak.
memberikan jawaban, tanggapan,
opini, pendapat, ataupun ide-ide. Di
samping itu, selain sebagai selingan PENUTUP
metode ceramah, dapat juga di-
gunakan untuk menjajagi pengeta- Hal-hal yang sering terlupakan dalam
huan mahasiswa terhadap materi melaksanakan pengajaran, misalnya
baru ataupun mengulang materi yang memberikan penguatan, memotivasi, me-
lalu. Bertanya merupakan bagian rangkum/menyimpulkan materi, dan mem-
sangat penting dalam proses pem- bersihkan papan tulis sebelum mening-
belajaran. Keterampilan bertanya galkan kelas. Nampaknya hal yang sepele
bahkan merupakan salah satu skill namun berpengaruh terhadap kelancaran
yang harus dimiliki oleh seorang proses belajar-mengajar. Suasana kelas
guru. Oleh karena itu, dapat dika- yang gaduh dan tidak kondusif juga dapat
takan bahwa keterampilan bertanya memengaruhinya, hal inilah yang kadang
merupakan salah satu item kom- kurang mendapat perhatian dari dosen.
petensi pedagogik yang harus dimiliki Hal-hal tersebut di atas bila sering dil-
oleh setiap guru dan calon guru ( akukan akan menjadi suatu hal yang
Kamriantiramli / 2011 ). Menurut terbiasa, yang oleh pakar pendidikan dike-
Fraengkel bahwa jantung strategi lompokkan menjadi suatu keterampilan.
belajar yang efektif terletak pada
pertanyaan yang diajukan guru. Penguatan adalah respons terhadap
Terkadang siswa sulit bertanya ka- suatu perilaku yang dapat meningkatkan
rena takut salah. karena itu, seorang kemungkinan berulangnya kembali peri-
guru perlu menumbuhkan keberanian laku itu. Teknik pemberian penguatan da-
siswa dalam bertanya, misalnya lam kegiatan pembelajaran dapat dila-
menciptakan iklim belajar yang kon- kukan secara verbal dan nonverbal. Pe-
dusif, hangat, antuasisme, memoti- nguatan verbal merupakan penghargaan
vasi, memberi kesempatan untuk yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan
bertanya, menghargai sekecil apapun penguatan nonverbal dinyatakan dengan
usaha anak untuk bertanya. mimik, gerakan tubuh, pemberian se-
suatu, dan lain-lainnya.
Kelebihan :
1. Kelas menjadi lebih aktif karena Alat bantu yang digunakan untuk
mahasiswa tidak sekedar mendukung pengajaran misalnya LCD,
mendengarkan saja. over head projector OHP), dan papan
2. Memberi kesempatan kepada tulis. Ada dosen yang hanya menggu-
mahasiswa untuk bertanya nakan LCD saja, atau OHP saja, atau
sehingga dosen mengetahui hal- papan tulis saja, atau dapat digunakan
hal yang belum dimengerti. bergantian. Dosen yang menggunakan
3. Guru dapat mengetahui sampai papan tulis fungsinya untuk memperjelas
di mana penerimaan mahasiswa materi yang memerlukan penekanan atau
terhadap apa yang telah hal lain yang belum tertera di slide
disampaikan. ataupun LCD. Setelah selesai penga-
jaran, papan tulis yang sudah dibersihkan
Kelemahannya : sangat menolong bagi perkuliahan
1. Pertanyaan-pertanyaan berikutnya agar menjadi lebih efisien.
mahasiswa dapat saja
bermacam-macam sehingga

79
Keterampilan dasar mengajar seba- 11-2011)
gai bentuk profesionalisme yang me-
rupakan salah satu upaya pencapaian
proses belajar-mengajar yang efektif. Kompasindo, Delapan Kompetensi Dasar
Misalnya, untuk menumbuhkan minat Mengajar,
belajar mahasiswa, dosen melakukan http://edukasi.kompasiana.com/2009
pembukaan pengajaran dengan cara /10/19/delapan-kompetensi-dasar-
bercerita tentang fakta aktual yang sesuai mengajar/ (Diunduh: 11 Nopember
dengan materi yang akan disampaikan 2011)
atau dengan cara mengaitkan dengan
materi yang lalu. Penciptaan suasana Pageh Yasa, Strategi dan Metode
kelas agar lebih hidup, penggunaan Mengajar, http/psb-
metode mengajar harus disesuaikan psma.org/content/blog/23/05/2009/st
dengan materi yang akan disampaikan rategi-metode-mengajar.html.
dan metode yang digunakan bervariasi; (Diunduh: 10 Nopember 2011)
tidak ada satu metode pun yang paling
bagus. Rastodio, Pengertian Mengajar,
rastodio.com, 10 Agustus 2009.
(Diunduh: 14 Februari 2011)
DAFTAR PUSTAKA
Sambas Ali Muhidin, Kinerja Mengajar
J. J. Hasibuan, Dip.Ed. dan Drs. Guru, sambasalim.com, 10
Moedjiono, Proses Belajar Nopember 2009 (Diunduh: 14
Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Februari 2011)
Bandung, 2000
Sofa, Penguatan, Variasi, dan
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas Keterampilan Menjelaskan dalam
dan Siswa, Sebuah Pendekatan Mengajar,
Evaluatif, PT. Rajagrafindo Persada, http://massofa.wordpress.com/2010/
Jakarta, 1996 01/25/penguatan-variasi-dan-
ketrampilan-menjelaskan-dalam-
Alief Musthofa, 10 Kompetensi Guru, mengajar/ (Diunduh: 11 nop 2011)
http://aliefmusthofa-
musthofa.blogspot.com/2011/11/10-
kompetensi-guru.html (Diunduh: 14-

80

Anda mungkin juga menyukai