Anda di halaman 1dari 6

Nama: Arkanantha Belvanito Nugrahanto

NIM: 161231210

Mata Kuliah: Kewarnegaraan

Kelas: PDB 65

Dosen: Suhintam Pusarawa , drh., M.Kes.Bio.

Probo Darono Yak , S.Hub.Int., M.Hub.Int.

RESUME HUBUNGAN WARGA NEGARA DENGAN NEGARA

Negara adalah sebuah komunitas yang mendiami suatu wilayah tertentu, menuntut secara sah
akan kemerdekaan diri dari pihak luar serta memiliki sebuah organisasi pemerintah serta
hukum yang berjalan secara menyeluruh di dalam sebuah lingkungan.

Warga negara sendiri adalah anggota yang menjadi bagian dari sebuah komunitas yang
membentuk sebuah negara itu sendiri. Hikam mendefinisikan warga negara sebagai anggota
suatu negara itu sendiri.

Pengertian dari kewarganegaraan adalah hubungan individu dengan suatu negara yang
menimbulkan hak dan juga kewajiban terhadap negara itu, yang tentu memiliki keterkaitan
dengan status kewarganegaraan yang dimiliki oleh individu tersebut.

Hubungan antara negara dan warga negara identik dengan adanya hak dan kewajiban, antara
warga negara dengan negaranya ataupun sebaliknya. Negara memiliki kewajiban untuk
memberikan keamanan, kesejahteraan, perlindungan terhadap warga negaranya serta
memiliki hak untuk dipatuhi dan dihormati. Sebaliknya warga negara wajib membela negara
dan berhak mendapatkan perlindungan dari negara.
Di Indonesia seringkali terjadi adanya kesenjangan antara peranan negara dengan kehidupan
warga negara. Masalah-masalah politik, sosial, ekonomi, dan budaya misalnya, seringkali
terjadi karena adanya kesenjangan antara peranan negara serta kehidupan warga negaranya.

Hak warga negara adalah segala sesuatu yang harus didapatkan atau diterima secara penuh
bertanggung jawab oleh masing-masing warga negara. Hak warga negara yang dijamin dalam
UUD meliputi hak asasi manusia seperti kebebasan beragama, berserikat, berkumpul,
pengakuan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, hak bekerja dan perlakuan yang
adil, serta hak atas status kewarganegaraan. Karena Indonesia merupakan negara hukum.
Salah satu ciri yang dimiliki negara hukum adalah terjaminnya hak-hak warga negara.Oleh
karena itu, negara memiliki kewajiban untuk memenuhi hak warga negaranya karena
pemerintah memiliki tanggung jawab penuh atas hak-hak warganya.

Berikut contoh hak warga negara:

1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 28A).


2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan (pasal 28B ayat 1).
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
4. Hak atas kelangsungan hidup (pasal 28B ayat 2).

Kewajiban dapat diartikan sebagai suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga
negara. Kewajiban suatu tindakan atau sikap yang harus diambil atau dilakukan oleh
seseorang sesuai dengan kemampuannya. Dengan kata lain, kewajiban adalah sesuatu yang
harus dilakukan. Jika tidak ada keharusan, maka sesuatu yang dilakukan tersebut belum bisa
dikatakan kewajiban.

Kewajiban Warga Negara Indonesia antara lain:


 Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan "setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”.
 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.

Pengingkaran Kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana memiliki kewajibannya sendiri sebagai warga negara sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Warga negara kita masih banyak yang belum menyadari betapa pentingnya kewajiban yang
harus dijalani sebagai warga negara demi kemajuan negara.

Contoh pengingkaran kewajiban sebagai warga negara, yaitu tidak membayar pajak,
melanggar peraturan perundangan, melakukan perbuatan anarkis, melanggar lalu lintas,
melakukan kekerasan, dan tidak menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Partisipasi warga negara adalah dimana para warga negara `mengambil bagian` dengan jalan
menyatakan dukungan kepada pemerintah, berbasis dalam parade, bekerja keras dalam proyek-proyek
pembangunan, berpartisipasi dalam kelompok pemuda yang diselenggarakan oleh pemerintah, atau
memberikan suara dalam pemilihan-pemilihan yang seremonial

Partisipasi dimaknai sebagai keterlibatan atau keikutsertaan warga negara dalam berbagai
kegiatan kehidupan bangsa dan negara. Partisipasi yang dapat diberikan bervareai bentuknya,
seperti partisipasi secara fisik maupun secara non-fisik.

Ada tiga bentuk partisipasi menurut Koentjaraningrat ( 1994 ) yaitu


1. Berbentuk tenaga
2. Berbentuk pikiran
3. Berbentuk materi ( benda )

Macam Macam Bentuk dan Contoh Partisipasi Warga Negara:


A. Paratisipasi politik adalah keterlibatan warga negara dalam kehidupan sistem politik,
yang mana di sesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki masing- masing warga negara.

Beberapa contoh perwujudan atau manifestasi paratisipasi politik


1) Menggunakan hak suara dalam pemilihan umum
2) Aktif dalam partai politik
3) Aktif dalam kegiatan lembaga swadaya masyarakat

B. Partisipasi sosial warga negara erat hubungannya dengan kegiatan atau aktivitas warga
negara sebagai anggota masyarakat untuk terlibat atau ikut serta dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan. Partisipasi sosial warga negara akan dilakukan dengan baik apabila di
dukung oleh kepekaan sosial yakni kondisi seseorang atau individu warga negara yang
mudah dan cepat bereksi terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Contohnya
seperti selalu mengutamakan kepentingan umum/bersama diatas kepentingan individu,
suka memberi bantuan kepada orang lain, berperan aktif dalam kegiatan masyarakat, ikut
menyuarakan pendapat saat musyawarah.

C. Partisipasi dalam bidang ekonomi yang dilakukan setiap warga negara dapat mendorong
atau memacu pertumbuhan serta perkembangan ekonomi yang mapan. Contohnya seperti
disiplin membayar pajak.

D. Keanekaragaman dan kekayaan khasnah budaya bangsa indonesia sudah barang tentu harus
dijaga dan dilestarikan bahkan harus dikembangkan lebih baik lagi. Tujuan ini dapat dicapai
manakala warga negara berperan serta atau terlibat secara aktif untuk menjaga dan melestarikan
budaya bangsa. Contohnya seperti ikut membina dan melestarikan situs peninggalan budaya daerah,
tidak merusak estetika budaya daerah.

E. Pengertian pembelaan negara dalam penjelasan Pasal 9 ayat 1 UURI No. 1 Tahun 2002 bahwa
upaya pembelaan negara adalah sikapdan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasiladan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Contoh : mematuhi segala aturan yang ada, ikut serta
menjaga keamanan lingkungan sekitar.

Warga negara global merupakan tingkatan lebih lanjut dari warga negara komunal, dan warga
negara bangsa (nasional) yang menitikberatkan pada peran warga negara global mencakup
sikap, komitmen, dan tanggung jawabnya yang melintasi batas-batas budaya setempat baik
lokal maupun nasional kepada budaya masyarakat global.

Cara menjadi warga negara global dan meningkatkan keterampilan kewarganegaraan global
anda, yaitu pelajari tentang dunia, bepergian, dan pelajari tentang diri sendiri.

Manfaat yang dapat kita peroleh dari menjadi kewarganegaraan global antara lain:
1. Peningkatan Pemahaman Budaya
2. Peningkatan Keterampilan Komunikasi
3. Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah
4. Peluang Karir yang Lebih Besar
5. Pertumbuhan dan Perkembangan Pribadi

Hubungan antara negara dan warga negara tidak selalu berjalan mulus atau tanpa masalah.
Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh negara dan warga negara dalam menjalin
hubungan yang harmonis, demokratis, dan berkeadilan, di antaranya adalah:

 Tantangan globalisasi. Globalisasi adalah proses integrasi ekonomi, sosial,


budaya, politik, hukum, lingkungan, teknologi, informasi, komunikasi,
transportasi, dll., di seluruh dunia. Globalisasi dapat memberikan peluang atau
ancaman bagi hubungan antara negara dan warga negaranya. Ancaman
globalisasi antara lain adalah hilangnya kedaulatan nasional, homogenisasi
budaya, ketimpangan ekonomi, konflik ideologi, degradasi lingkungan, dll.,
yang dapat melemahkan hubungan antara negara dan warga negaranya.

 Tantangan demokratisasi. Demokratisasi adalah proses perubahan sistem politik


dari yang tidak demokratis menjadi demokratis. Demokratisasi dapat
memberikan manfaat atau risiko bagi hubungan antara negara dan warga
negaranya Risiko demokratisasi antara lain adalah munculnya populisme,
radikalisme, kriminalitas, korupsi, dll., yang dapat merusak hubungan antara
negara dan warga negaranya.

 Tantangan pluralisme. Pluralisme adalah keberadaan atau pengakuan terhadap


keragaman atau perbedaan dalam suatu masyarakat. Pluralisme dapat
memberikan keuntungan atau kerugian bagi hubungan antara negara dan warga
negaranya. Kerugian pluralisme antara lain adalah menurunnya integrasi,
kesatuan, solidaritas, konsensus, dll., yang dapat mengurangi kualitas hubungan
antara negara dan warga negaranya.

Disetiap negara , warga negara memiliki hak-hak yang dijamin oleh konstitusi dan hukum,
seperti hak kebebasan berbicara dan hak untuk memilih dalam pemilihan umum. Sementara
itu, mereka juga memiliki kewajiban-kewajiban, seperti membayar pajak sesuai dengan
undang-undang dan mematuhi hukum yang berlaku. Hubungan antara hak-hak ini memberi
warga negara kebebasan dan suara dalam pemerintahan mereka, sementara kewajiban-
kewajiban tersebut menciptakan tanggung jawab untuk mendukung negara dan menjaga
ketaatan terhadap hukum. Ini mencerminkan dasar kontrak sosial yang ada di setiap negara.

Anda mungkin juga menyukai