DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS MATARAM
Jl.Majapahit No.62,Gomong,Kec.Selaparang
Kota Mataram,Nusa Tenggara Barat
83115
1. PENGERTIAN ILMU KEWARGANEGARAAN
Istilah Ilmu Kewarganegaraan (IKn) merupakan terjemahan dari Civics. Secara
etimologi Civics berasal dari kata Civicus (Bahasa latin) yang searti dengan citizens
(Bahasa inggris) yang dapat diartikan:
1. Warga negara
2. Petunjuk dari sebuah kota
3. Sesama warga negara, sesama penduduk, orang setanah air;
4. Bawaan atau kaula
Secara terminologis, Civics diartikan sebagai berikut. Menurut Stanley E. Dimond
dan Elmer F. Peliger (1970:v) Civics didefinisikan sebagai studi yang berhubungan
dengan tugas-tugas pemerintah dan hak kewajiban warga negara. Dalam Dictionary or
Education (Somantri, 1976:45) dinyatakan bahwa Civics: merupakan unsur ilmu politik
atau cabang ilmu politik yang berkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara. Dalam
Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila (1988:49) dinyatakan: “Pengertian
ilmu kewarganegaraan ialah ilmu yang mempelajari mengenai warga negara sesuatu
negara tertentu ditinjau dari segi hukum tata negara. Hal yang dipelajari ialah antara lain
siapakah yang disebut warga negara, apa yang menjadi hak dan kewajibannya, cara
memperoleh dan hilangnya kewarganegaraan, wilayah tempat tinggal warga negara”.
Ruang lingkup IKn adalah demokrasi politik. Pendapat ini didasarkan karena IKn
atau Civics mengambil bagian isi ilmu politik yang berupa demokrasi politik (Somantri,
1976:23). Unsur-unsur yang ada pada demokrasi politik, yaitu:
Senada dengan pendapat bahwa IKn sebagai bagian dari ilmu politik, Ahmad
Sanusi (1972:3), menyatakan bahwa ruang lingkup IKn meliputi kedudukan dan peranan
warga negara dalam menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dan sepanjang batas-batas
ketentuan konstitusi negara yang bersangkutan.
-Obyek Materil
Objek materil IKn adalah segala hal yang berkaitan dengan ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik, empirik maupun yang non empirik,
yang meliputi wawasan, sikap, dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa dan
negara.
Menurut Drs. H. A. Dardiri bahwa objek material adalah segala sesuatu yang ada, baik
yang ada dalam pikiran, ada dalam kenyataan maupun ada dalam kemungkinan. Segala
sesuatu yang ada itu di bagi dua, yaitu :
1. Ada yang bersifat umum (ontologi), yakni ilmu yang menyelidiki tentang hal yang
ada pada umumnya.
2. Ada yang bersifat khusus yang terbagi dua yaitu ada secara mutlak (theodicae) dan
tidak mutlak yang terdiri dari manusia (antropologi metafisik) dan alam (kosmologi).
Obyek material merupakan bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh suatu bidang atau
cabang ilmu. Materi pokok yang dijadikan fokus Ilmu IKn, yaitu
1. Masalah-masalah sosial, politik, yuridis, dan ideologis yang ada dalam masyarakat
sekitar.
2. Hubungan fungsional masalah-masalah dengan berbagai dimensi kebijakan publik.
3. Strategi pemecahan masalah yang mencerminkan konsep dan prinsip demokrasi.
4. Strategi komunikasi untuk mempengaruhi kebijakan publik atas dasar pemecahan
masalah.
- Obyek Formil
Obyek formil IKn adalah hubungan antara warga negara dengan Negara dan Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara. Dalam hal ini pembahasan Ilmu Kewarganegaraan terarah
pada warga negara Indonesia dalam hubungannya dengan negara Indonesia dan upaya
pembelaan negara Indonesia. Yang terpenting dalam obyek Ilmu IKn adalah manusia
Indonesia, yaitu Warga Negara Indonesia. Status atau kedudukan seseorang membawa
serta peranan seseorang. Disinilah seseorang dituntut dapat senantiasa menampilkan
dirinya sesuai dengan hakikat manusia. Pangkal tolak untuk supaya manusia itu dapat
sesuai dengan statusnya adalah pengendalian diri.
Pendekatan IKN berarti kriteria atau dasar pemikiran yang dipakai untuk penelitian atau
pengembangan terhadap sasaran ilmu kewarganegaraan (obyek material dan obyek
formal IKN). Pendekatan IKN dapat dikembangkan dari paradigma kewarganegaraan.
Paradigma kewarganegaraan yang relevan dengan masyarakat Indonesia menurut Hikam
(1999) adalah yang berdimensi:
a. keterlibatan aktif dalam komunitas,
b. pemenuhan hak-hak dasar yaitu hak politik,ekonomi, dan hak social-
kultural, dan
c. dialog dan keberadaan ruang publik yang bebas.
Pendekatan kewarganegaraan yang legalitas-sosio-politis ,maka pengembangan IKN
dapat menghasilkan konsep, teori, dan generalisasi warga negara yang baik yang dapat
diandalkan sebagai pendukung masyarakat madani dan negara demokrasi. Dengan
demikian, maka dapat juga dinyatakan bahwa pendekatan IKN adalah “pemberdayaan
warga negara”.