NPM : 22053040
KELAS : IIB
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mata kuliah pendidikan kewarganegaraan merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh
mahasiswa di perguruan tinggi di Indonesia. Mata kuliah ini bertujuan untuk memperkenalkan
dan memberikan pemahaman tentang konsep dan prinsip dasar negara, hak dan kewajiban
warga negara, serta nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan yang terkandung dalam Pancasila.
Selain itu, mata kuliah pendidikan kewarganegaraan juga bertujuan untuk memperkuat rasa
nasionalisme, cinta tanah air, dan kesadaran berbangsa dan bernegara pada mahasiswa sebagai
calon pemimpin masa depan. Dengan memahami dan menghayati nilai-nilai kebangsaan dan
kebhinekaan, diharapkan mahasiswa dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan
menghadapi tantangan globalisasi yang semakin kompleks.
Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah suatu
negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerusnya Selaku warga
masyarakat,warga bangsa dan negara secara berguna dan bermakna serta mampu
mengantisipasi hari depan mereka yang selalu berunah dan selalu terkait dengan konteks
dinamika budaya,bangsa,negara dan hubungan international, maka pendidikan tinggi tidak
dapat mengabaikan realita kehidupan yang mengglobal yang digambarkan sebagai perubahan
kehidupan yang penuh dengan paradoksal dan ketidak keterdugaan.
Perjalanan panjang sejarah Bangsa Indonesia sejak era sebelum dan selama penjajahan
dilanjutkan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan mengisi
kemerdekaan,menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda sesuai dengan zamannya.
Kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda diharap bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan
nilai-nilai kejuangan bangsa yang dilandasi jiwa,tekad dan semangat kebangsaan, Semangat
perjuangan bangsa yang tidak mengenal menyerah harus dimiliki oleh setiap warga negara
Republik Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan kewarganegaraan untuk perguruan tinggi atau yang sering disebut sebagai
PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) adalah mata kuliah yang diberikan kepada
mahasiswa untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
PKN membahas tentang konsep dasar negara, sejarah bangsa dan negara, konstitusi
dan sistem pemerintahan, hak asasi manusia, demokrasi, politik dan pemerintahan, serta
kebijakan publik.
Selain itu, PKN juga membahas tentang isu-isu sosial, politik, dan ekonomi yang terkait
dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui PKN, mahasiswa diharapkan
dapat memahami arti penting menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi
aktif dalam kehidupan sosial dan politik di Indonesia.
2
Sementara menurut Soedijarto, Pendidikan Kewarganegaraan adalah
pendidikan politik yang bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi
warga negara yang secara politik dewasa; dan ikut serta membangun sistem
politik yang demokratis.
Istilah-istilah lain yang pernah ada dalam sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia,
antara lain adalah Kewarganegaraan (1957), Civics (1961), dan Pendidikan
Kewarganegaraan (1968). Perkembangan arti Civics yang kemudian meluas menjadi
Civic Education, menyangkut dan mengambil bahan-bahannya dari cabang ilmu-ilmu
sosial, sehingga Civic Education kadang-kadang sukar dibedakan dari pengertian social
studies, yaitu sebagai istilah program pembelajaran sosial.
PKN atau PPKN merupakan salah satu mata pelajaran dalam lingkungan sekolah
sampai dengan perguruan tinggi. Mata pelajaran ini diberikan oleh guru dalam sistem
pendidikan untuk menyalurkan jiwa nasionalisme serta terus menerus melestarian nilai-
nilai yang menjadi pedoman bagi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
3
4. Meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu nasional dan global yang
berkaitan dengan pembangunan, perdamaian, dan hak asasi manusia.
Menurut Djahiri
4
4. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah berperilaku yang mendukung upaya
untuk mewujudkan keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia.
1. LANDASAN ILMIAH
5
demokrasi. Peserta didik diharapkan dapat memahami hak dan kewajiban mereka
sebagai warga negara dalam menjaga stabilitas politik dan mendorong partisipasi
aktif dalam proses demokrasi.
4. Sejarah: Pendidikan kewarganegaraan juga melibatkan aspek sejarah, termasuk
sejarah pembentukan negara, perjuangan kemerdekaan, dan peristiwa penting
dalam sejarah negara. Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih
baik pada peserta didik tentang identitas nasional dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya
5. Hukum: Aspek hukum dalam pendidikan kewarganegaraan membahas tentang
hukum dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Peserta didik diharapkan
dapat memahami pentingnya mematuhi hukum dan konsekuensi yang timbul jika
melanggar hukum.
Dengan adanya landasan ilmiah yang kuat tersebut, diharapkan peserta didik dapat
memahami konsep-konsep dasar tentang kewarganegaraan dengan baik dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
6
Teori ini mengemukakan bahwa individu membangun pengetahuannya melalui proses
pembelajaran yang aktif, dimana individu mengkonstruksi pengetahuan dan makna dari
pengalamannya sendiri. Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, teori ini
menekankan pada pentingnya pembelajaran yang aktif dan partisipatif, di mana
individu dapat membangun pemahaman dan kesadaran atas nilai-nilai
kewarganegaraan melalui pengalaman-pengalaman nyata.
Teori ini menekankan pada pentingnya kritis dan refleksi dalam memahami realitas
sosial dan politik. Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, teori ini menekankan
pada pentingnya membentuk pemahaman yang kritis dan mampu membaca situasi
sosial-politik untuk membangun partisipasi aktif dalam masyarakat.
2. LANDASAN HUKUM
7
3. Permendikbud Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Peraturan ini mengatur tentang penguatan pendidikan karakter, termasuk nilai-nilai
kewarganegaraan yang harus ditanamkan dalam proses pembelajaran di sekolah.
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Undang-
Undang ini menetapkan bahwa perguruan tinggi harus memberikan pendidikan
kewarganegaraan kepada mahasiswa sebagai bagian dari pembentukan karakter dan
kepribadian bangsa.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Peraturan ini mengatur tentang pengelolaan
pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi, termasuk kurikulum, strategi
pembelajaran, dan penilaian.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Landasan ilmiah dan landasan hukum yang kuat menjadi dasar bagi keberadaan pendidikan
kewarganegaraan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Landasan ilmiah terdiri dari dasar
pemikiran yang didasarkan pada filsafat, sosiologi, dan politik. Sedangkan landasan hukum
terdiri dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Pendidikan Kewarganegaraan menjadi sangat penting diberikan kepada setiap jenjang sekolah
di Indonesia, hal ini lantaran menyangkut tentang contoh identitas nasional serta penanaman
ideologi Pancasila dalam keseharian. Oleh sebab itulah dalam setiap sistem pemerintahan yang
sedang berkuasa dari waktu ke waktu selalu terdapat mata pelajaran ini. Sebagai bahasan lebih
lanjut artikel ini akan memberikan penjelasan tentang pengertian PKN menurut para ahli.
9
DAFTAR PUSTAKA
10