Nim : 312210105
Kelas : TI.22.B1
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu hal yang sering di dengar oleh
masyarakat, terutama dalam lingkup sekolah maupun perguruan tinggi. Pendidikan
kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan di setiap
jenjang pendidikan tak terkecuali perguruan tinggi. Mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan membahas tentang negara, sistem pemerintahan, pancasila dan lain-
lain.Hampir setiap bentuk negara memiliki pendidikan kewarganegaraan hanya saja
berbeda istilah yang digunakan. Pendidikam kewarganegaraan di Indonesia salah pada
dasarnya untuk mengindonesiakan Indonesia. Melalui pendidikan kewarganegaraan
diharapkan mampu menanamkan sikap cita tanah air dan setia kepada NKRI. Untuk lebih
memahami pendidikan kewarganegaraan, artikel ini akan mengulas tentang pengertian
pendidikan kewarganegaraan, ruang lingkup, tujuan dan manfaatnya.
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan atau sering disebut Civic
Education ini merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di
sekolah maupun perguruan tinggi. Secara umum pendidikan
kewarganegaraan merupakan pendidikan yang berkaitan
dengan hal ikhwal warga negara.
Itulah mengapa pendidikan kewarganegaraan memiliki kaitan dengan warga negara.
Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan tentangan politik, demikrasi dan nilai- nilailuhur
bangsa indonesia yang telah ada sejak kemerdekaan. Pendidikan kewarganegaraan
diberikan agar warga negara mampu membangun dirinya memnajdi warga negara yang baik
atau good citizen. Dengan pendidikan kewarganegaraan diharapkan mampu membangun
keampuan berpikir kritis, memperkaya wawasan nusantara, dan meningkatkan rasa cinta
tanah air dan nasionalisme. Baca juga; Pengertian Kewarganegaraan, Asas dan Contohnya
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan adalah prosesisasi mempersiapkan generasi muda
untuk mengambil peran dan tanggung jawab sebagai warga negara, dan secara khusus,
peran pendidikan termasuk di dalamnya sekolah, pengajaran dan belajar, dalam proses
mempersiapkan warga negara tersebut.
“Pendidikan Kewargaan” pertama kali diwakili oleh Azra dan Tim ICCE (Indonesia Center
for Civic Education) dari Universitas Islam Negeri Jakarta, sebagai pengembang Civic
Education pertama di perguruan tinggi. Pemakaian istilah ”Pendidikan Kewarganegaraan”
diwakili oleh Winaputra dkk dari Tim CICED (Center Indonesia for Civic Education), Tim
ICCE (2005: 6)
Cholisin
Menurutnya Cholisin, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan suatu media
pembelajaran yang mengIndonesiakan siswa-siswa secara sadar, cerdas, serta penuh
tanggung jawab. Maka dari itu, program PKn memuat bermacam-macam konsep umum
ketatanegaraan, politik & hukum negara, serta teori umum lainnya yang cocok dengan
target tersebut.
Soedijarto
Pendidikan kewarganegaraan menurut Soedijarto merupakan pendidikan politik
yang bertujuan untuk bisa membantu peserta didik agar bisa menjadi warga negara
yang secara politik dewasa, serta ikut serta membangun sistem politik yang demokratis.
Merphin Panjaitan
kewarganegaraan menurut Panjaitan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan
untuk mendidik generasi muda yang menjadi warga negara demokratis, serta
berpartisipasi aktif melalui suatu pendidikan yang dialogial.
Samsuri
Menurut Samsuri Pendidikan kewarganegaraan memiliki arti sebagai usaha
mempersiapkan generasi muda (siswa) untuk menjadi warga negara yang memiliki
pengetahuan, kecakapan, & nilai-nilai yang di perlukan agar dapat berpartisipasi aktif dalam
masyarakatnya.
Kerr
Menurutnya Kerr citizenship or civics education is construed broadly to encompass the
preparation of young people for their roles and responsibilities as citizens and, in
particular, the role of education (through schooling, teaching, and learning ) in that
preparatory process.
Konstitusi Negara
Aspek yang selanjutnya yaitu konstitusi negara. Aspek ini meliputi: konstitusi-konstitusi
yang pernah berlaku di Indonesia, proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
hubungan antara dasar negara erat kaitannya dengan konstitusi.
Kekuasaan dan Politik
Aspek yang keenam adalah kekuasaan dan politik yang meliputi: sistem pemerintahan,
pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan
pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani,
budaya politik, pers dalam masyarakat demokrasi.
Ideologi Pancasila
Aspek yang berikutnya adalah Pancasila yang merupakan dasar negara. Aspek ini
meliputi: proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, kedudukan pancasila sebagai
dasar negara dan ideologi negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-
hari, pancasila sebagai ideologi terbuka.
Globalisasi
Aspek yang terakhir adalah globalisasi. Aspek globalisasai meliputi: politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, globalisasi yang terjadi di lingkungannya, dampak yang
ditimbulkan globalisasi, hubungan internasional dan pengertian organisasi internasional,
dan evaluasi globalisasi.
Referensi : https://dosenppkn.com/pendidikan-kewarganegaraan/