Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuntutan demokratisasi dan reformasi paksa runtuhnya rezim orde baru , pendidikan
kewiraan sebagai bentuk pendidikan kewarganegaraan diperguruaan tinggi pada masa orde
baru sebagai mana yang terdapat dalam penjelaskan UU No.2 tahun 1989 dipandang oleh
banyak kalangan sudah tidak relevan .karenanya diperlukan paradigma baru dalam
pendidikan kewarganegaraan bagi warga negara indonesia saat ini dan kedepan .Semakin
kurang popular dan relevannya mata kuliah pendidikan kewiraan tersebut di perguruan tinggi
antara lain : a. Pola dan praktek pembelajaran yang indoktrinatif dan monolitik, b. Muatan
materi ajarnya sarat dengan kepentingan subjektif rezim penguasa , c.mengabaikan dimensi
afeksi dan psikomotorik sebagai bagian intergal dari pencapaian hasil pembelajaran .

1
Pendidikan kewiraan yang difungsikan sebagai pendidikan kewarganegaraan pada
masa lalu bertolak belakang dengan semangat dan hakikat pendidikan kewarganegaraan yang
umum terjadi di negara-negara demokrasi yang telah mapan.

Upaya melakukan substitusi dan revitalisasi terhadap pendidikan kewiraan menjadi


pendidikan kewarganegaraan pada perguruan tinggi menemukan momentumnya baik secara
substantif dan perundang-undangan. Sedangkan secara legal hal ini tertuang dalam undang-
undang sistem pendidikan nasional tahun 2003 pasal 37 yang mewajibkan kurikulum setiap
satuan dan jenjang pendidikan termasuk pada jenjang pendidikan tinggi memuat : a,
pendidikan agama. B, pendidikan kewarganegaraan , dan c. Bahasa .

Penjelasan pasal 37 ayat 1 UU No.20/2003. Dalam konteks pendidikan nasional ,


pendidikan kewargaan dijadikan sebagai wadah dan instrumen untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia,sehat,
berilmu,cakap,kreatif , mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bartanggung
jawab .

TUJUAN PKN
1 Hidayat, Komaruddin dan Azyumardi Azra.2006. Demokrasi,Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani.
Jakarta : ICCE UIN Syarifhidayatullah.
Pada dasarnya adalah bagaimana menjadikan warga negara yang cerdas dan baik serta
mampu mendukung keberlangsungan bangsa dan negara . upaya mewarganegarakan individu
atau orang -orang yang hidup dalam suatu negara merupakan tugas pokok negara. Konsep
warga negara yang cerdas dan baik ( smart and good citizenship) tentunya amat tergantung
dari pandangan hidup dan sistem pilitik negara yang bersangkutan.

Selain itu kurangnya penekanan pada masalah demokrasi, HAM dan civil society
sebagai materi pembelajaran . HAM dan masyarakat madani sebagai unsur yang raib dalam
pendidikan kewarganegaraan model lama di masa-masa sebelum reformasi .

Besarnya jumlah masyarakat indonesia yang awam tentang demokrasi ( democracy


iliteracy) membutuhkan sebuah modal pendidikan kewarganegaraan yang memberdayakan
dan membebaskan rakyat dari keawaman demokrasi tersebut.

Sebagaimana nama mata kuliah ini pendidikan kewargaan berbeda dengan model
pengajaran pendidikan kewarganegaraan model lama, cara pembelajaran pendidikan
kewargaan ( civic Education ) yang dikembangkan oleh ICCE adalah pembelajaran
demokrasi melalui proses pembelajaran yang demokratis, menghindari cara-cara indokrinasi
dan hafalan .

1.2 Rumusan Masalah

1. Menganalisa konsep dasar pendidikan kewargaan ( civic education )


2. Menganalisa standar kompentensi dan kompetensi dasar pendidikan kewargaan (civic
education )
3. Menganalisa ruang lingkup materi pendidikan kewargaan(civic education )
4. Menganalisa paradigma pendidikan kewargaan (civic education )
5. Mengapresiasi pentingnya pendidikan kewargaan ( civic education) bagi
pembangunan budaya demokrasi di indonesia

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN KEWARGAAN ( Civic Education )

Pendidikan kewargaan ( civic Education) mempunyai banyak pengertian dan istilah . Dalam
majalah the citizen and civic ,

Henry Randall waite ( 1886) merumuskan pengertian civics sebagian the science of
citizenship ,the relation of man,the individual , to man in organized collections, the individual
in his relation to the state ( ilmu tentang kewarganegaraan , hubungan seseorang dengan
orang lain dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisir , hubungan seorang individu
dengan negara ).

Muhammad Numan Somantri sebagai ilmu kewarganegaraan yang membicarakan


hubungan manusia dengan (a) manusia dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi (
organisasi sosial, ekonomi, politik, (b) individu-individu dengan negara.

Edmonson (1958) merumuskan makna civics ini dengan civics is usually defined as
the study of goverment and of citizenship , that is , of the duties , right, and privileges of
citizens( civics selalu didefinisikan sebagai sebuah studi tentang pemerintahan dan
kewarganegaraan yang terkait dengan kewajiban, hak , dan hak-hak istimewah warga
negara.)

Pengertian ini menunjukan bahwa civics merupakan cabang dari ilmu politik ,
sebagaimana tertuang dalam Dictionary of education sebagai berikut civics(is) the elements
of political science or that branch of political science dealing with the right and duties of
citizens ( vicics merupakan komponen dari ilmu politik yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban warga negara).

Stanley E. Dimond seperti dikutip sumantri ,menjelaskan rumusan citizenship sebagai


berikut : citizen ship as it relates to school activities has two-fold meanings. In a narrow-
sense, citizenship includes only legal status in country and the activities closeiy related to the
political function-voting govermental organization, holding of office,and legal rightand
responsibility.

Pendidikan demokrasi secara substantif menyangkut sosialisasi ,diseminasi dan


aktualisasi konsep, sistem,nilai,budaya,dan praktik demokrasi melalui pendidikan yang
meliputi unsur-unsur hak, kewajiban,dan tanggung jawab warga negara dalam suatu negara.
Pendidikan kewargaan (civic education ) pada dasarnya bukan saja dilakukan oleh negara dan
bangsa indonesia ,melaikan juga oleh bangsa-bangsa lain di dunia

Istilah pendidikan kewargaan diwakili oleh Azyumardi Azra dan ICCE yang merupakan
penggagas pertama mata kuliah civics education di perguruaan tinggi di indonesia setelah
lengsernya orde baru . sedangkan istilah pendidikan kewarganegaraan diwakili antara lain
oleh Zamroni, Muhammad Numan Somantri dan Udin S.Winataputra

Agar pendidikan demokrasi dan pendidikan HAM mencapai tujuan maksimal,


diperlukan beberapa persyratan2 :

1. Lingkungan kelas haruslah demokratis


2. Pasal-pasal mengenai HAM tidak dapat diajarkan secara verbalistik,melainkan harus
melalui situasi dan pengalaman yang dikenal oleh peserta didik
3. Sisitem pembelajaran yang dikembangkan adalah sistem interaktif .

Menurut Azyumardi,pendidikan kewargaan adalah pendidikan yang cakupannya lebih


luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan HAM karena mencakup kajiaan dan
pembahasan tentang banyak hal: pemerintah, konstitusi,lembaga-lembaga demokrasi ,rule of
law, hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, partisipasi, aktif dan keterlibatan
warga negara dalam masyarakat madani, pengetahuan tentang lembaga-lembaga dan sisitem
yang terdapat dalam pemerintahan , warisan politik, administrasi publik dan sistem hukum,
pengetahuan tentang proses seperti kewarganegaraan aktif , refleksi , kritis, penyelidikan, dan
kerjasama, keadilan sosial,pengertiaan antar budaya dan kelestarian lingkungan hidup dan
khak asasi manusia.

Zamroni berpendapat bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan


demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan
bertidak domokratis , melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru tentang
kesaadaran bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin
hak-ahak warga masyarakat.

Demokrasi adalah suatu learning process yang tidak dapat begitu saja meniru dari
masyarakat lain,kelangssungan demokrasi tergantung pada kemampuan mentransformasikan
nilai-nilaidemokrasi
2Pendidikan kewarga negaraan:pancasila,demokrasi,HAM dan Masyarakat Madani
Rozak ,Abdul tahun 2003 edisi revisi
Menurut Somatri , pendidikan kewarganegaraan ditandai oleh ciri-ciri sebagai
berikut :
(a) Civic education adlah kegiatan yang meliputi seluruh program sekolah
(b) Civic education meliputi berbagai macam kegiatan mengajar yang dapat
menumbuhkan hidup dan perilaku yang lebih baik dalam masyarakat yang
demokratis
(c) Civic education termasuk pula hal-hal yang menyangkut pengalaman ,
kepentingan masyarakat ,pribadi, dan syarat-syarat objektif untuk hidup bernegara

Pendidikan kewargaan ( civic education ) adalah suatu program pendidikan yang berusaha
menggabungkan unsur-unsur substantif dari komponen civic education di atas melalui modal
pembelajaran yang demokratis, interaktif, dan humanis dalam lingkungan yang demokratis .

3 komponen inti yang saling terkait dalam pendidikan kewargaan ini yaitu

1. Demokrasi
2. HAM
3. Masyarakat madani

2.2 Standar kompetensi dan kompetensi dasar pendidikan kewargaan ( civic education)

1. 3
Standar kompetensi
Merupakan kualifikasi atau ukuran kemampuan kecakapan seseorang yang
menyangkut seperangkat pengetahuan , sikap, dan keterampilan . dengan demikian
standar kopemtensi pendidikan kewargaan (civic education ) adalah menjadi warga
negara yang cerdas dan berkeadaban .

2. Kompetensi Dasar
Dalam pembelajaran pendidikan kewargaan , kompetensi dasar atau yang sering
di sebut kompetensi minimal yang akan ditransformasikan pada peserta didik terdiri
dari 3 jenis
a. Kompetensi pengetahuan kewargaan (civic knowledge ) yaitu kemampuan dan
kecakapan yang terkait dengan materi inti pendidikan kewargaan yaitu
demokrasi ,HAM, dan masyarakat madani .
b. Kompetensi sikap kewargaan ( civic disposition ) yaitu kemampuan dan
kecakapan yang terkait dengan kesadaran dan komitmen warga negaraantara lain
komitmen akan kesetaraan gender, toleransi , kemajemukan dan komitmen untuk

3 http://taufikmahyudin.blogspot.com/2012/11/pendidikan-
kewarganegaraan.html
peduli serta terlibat dalam penyelesaian persoalan warga negara yang terkait
dengan pelanggaran HAM.
c. Kompetensi keterampilan kewargaan( civic skills) yaitu kemampuan dan
kecakapan mengartikulasikan keterampilan kewargaan seperti kemampuan
berpertasi dalam proses pembuatan kebijakan publik .
3. Tujuan pendidikan kewargaan ( civic education )
a. Membentuk kecakapan partisipatif warga negara yang bermutu dan
bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
b. Menjadikan warga negara indonesia yang cerdas , aktif, kritis ,dan
demokratis namun tetap memiliki komitmen menjaga persatuaan dan
integritas bangsa
c. Mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadaban yaitu kebebasan ,
persamaan , toleransi dan taggung jawab .

2.3 Ruang Lingkup Materi Pendidikan Kewargaan ( civic education )

4
pendidikan kewarganegaraan ( civic education ) terdiri atas dari 3 materi pokok yaitu
demokrasi , HAM dan masyarakat madani. Ketiga materi pokok tersebut di elaborasikan
kedalam 10 materi perkuliahan yang saling terkait satu dengan yang lainnya , antara lain:

1. Pendahuluaan
2. Pancasila dan kaharusan aktualisasi
3. Identitas nasional dan gelobalisasi
4. Demokrasi teori dan praktik
5. Konstitusi dan tata perundang-undangan indonesia
6. Negara, agama dan warga negara
7. Hak azazai manusia
8. Otonomi daerah dalam kerangka negarakesatuan republik indonesia
9. Tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik
10. Masyarakat madani (civil society )

2.4 Paradigma pendidikan kewargaan ( civic education )

Mengembangkan paradigma demokratis yakni orientasi yang menekankan pada upaya


pemberdayaan mahasiswa sebagai bagian warga negara indonesia secara
demokratis .5pendidikan terdapat dua kutub paradigma yang paradoksal yaitu :
4 Azra,azyumardi ,MA demokrasi,HAM dan masyarakat madani 2001-2002 ICCE
UIN JAKARTA

5 Azra,azyumardi ,MA demokrasi,HAM dan masyarakat madani 2001-2002 ICCE


UIN JAKARTA
a. Paradigma feodalistik merupakan asumsi bahwa lembaga pendidikan merupakan
tempat melatih dan mempersiapan perserta untuk masa yang akan datang .
b. Paradigma humanistik mendasarkan pada asumsi bahwa peserta didik adalah manusia
potensi dan karakteristik yang berbeda-beda.

Tujuan dari paradigma demokratis ini adalah sebagai upaya pembelajran yang di
arahkan agar perseta didik tidak hanya mengetahui sesuatu (leoarning to know) ,melaikan
dapat belajar untuk menjadi manusia yan bertanggung jawab sebagai individu dan mahluk
sosial atau learning to be serta belaar untuk melakukan sesuatu (learning to do) yang di dasari
oleh pengetahuan yang di milikinya.

Paradigma ini mengkonseptualisasikan bahwa pendidikan demokrasi merupakan suatu


konsep pendidikan yang sistematik dan koheren yang mencakup pemahaman tentang cita-
cita, nilai ,konsep dan prinsip demokrasi. Oleh karena itu di perlukan proses rekonseotualisasi
pendidikan kewarganegaraan dalam konteks pendidikan demokrasi dan HAM di indonesia.

2.5 URGENSI PENDIDIKAN KEWARGAAN (Civic Education) bagi Pembangunan


Budaya Demokrasi di Indonesia

Menurut Ahmad syafii Maarif ,demokrasi bukanlah sebuah wacana ,pola pikir atau
prilaku politik yang dapat di bangun sekali jadi , bukan pula barang instan demokrasi
adalah proses dimana masyarakakat dan negara berperan di dalamnya untuk membangun
cultur dan sistem kehidupan yang dapat menciptakan kesejahteraan, menegakan keadilan baik
secara sosial,ekonomi maupun politik.

6
Menurut azyumardi indonesia membutuhkan sebuah demokrasi keadadban (civilitizen
democracy)atau menurut robert w.heffner sebagai keadaban demokrasi(democratic
civility).dua alasan menurut azyurmadi, mengapa pendidikan kewargaan merupakan
kebutuhan mendesak bagi bangsa indonesia dalam membangun demokrasi keberadaban7.

6 Ubaedillah,A dan adbul rozak pancasila, demokrasi, HAM dan masyarakat


madani 2003 Edisi revisi

7 Ubaedillah, dan,rozak abdul,Pendidkankewarganegaraan(ce) demokrasi,ham dan


masyarakat madani,Jakarta selatan:Kencana,2013
a. Meningkatkan gejala dan kecendrungan politikal illiteracy, tidak melek politik
dan tidak mengetahui cara kerja demokrasi dan lembaga-lembaganya di kalangan
warga negara
b. Meningkatnya political apatthism(apatisme politik) yang di tunjukan dengan
sedikitnya keterlibatan warga negara dalam proses politik.

8
Proses transisi demokrasi indonesia melalui :

a. Reformasi konstitusional ( constitutional reforms )yang menyangkut perumusan


kembali falsafah,kerangka dasar dan perangkat legal sistem politik
b. Reformasi kelembagaan ( institusional reforms) yang menyangkut pengembangan
perbedayaan lembaga-lembaga politik dan lembaga kenegaraan
c. Pengembangan kultur atau budaya politik ( political culture ) yang lebih demokratis
melalui pendidikan .

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kehadiran sebuah negara menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari. Negara diartikan
sebagai organisasi tertinggi diantara sekelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk
bersatu, hidup dalam suatu kawasan dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat . negara
berfungsi untuk mengorganisir kepentingan-kepentingan tersebut agar tercipta sebuah
harmoni sosial.

8 Ubaedillah, dan,rozak abdul,Pendidkankewarganegaraan(ce) demokrasi,ham dan


masyarakat madani,Jakarta selatan:Kencana,2008
Hal penting yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana agama itu berhubungan
dengan persoalan-persoalan negara model sekularisasi yang dipraktekkan di Eropa dan
Amerika belum tentu sesuai dengan konteks indonesia.indonesia adalah negara secara
konstitusional bukan negara islam ataupun negara agama .

Hubungan agama dan negara di indonesia lebih menganut pada asas kesimbangan
yang dinamis, jalan tengah antara sekularisme dan teokrasi.

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini saya susun, apabila ada kesalahan atau kekeliruan dalam
penulisan makalah ini saya mohon maaf sebesar-besarnya dan sudilah kiranya untuk
memberikan kritik dan saran demi menyempurnakan penulisan makalah pada berikutnya .

SUMBER RUJUKAN

Pendidikan kewarga negaraan:pancasila,demokrasi,HAM dan Masyarakat Madani Rozak


,Abdul tahun 2003 edisi revisi

Hidayat, Komaruddin dan Azyumardi Azra.2006. Demokrasi,Hak Asasi Manusia dan


Masyarakat Madani. Jakarta : ICCE UIN Syarifhidayatullah.
Azra,azyumardi, demokrasi , HAM, dan masyarakaaaat madani tahun 2001-2002 ICCE UIN
JAKARTA

Ubaedillah, dan,rozak abdul,Pendidkankewarganegaraan(ce) demokrasi,ham dan


masyarakat madani,Jakarta selatan:Kencana,2013

Ubaedillah, dan,rozak abdul,Pendidkankewarganegaraan(ce) demokrasi,ham dan


masyarakat madani,Jakarta selatan:Kencana,2008

http://taufikmahyudin.blogspot.com/2012/11/pendidikan-kewarganegaraan.html

Anda mungkin juga menyukai