PENDAHULUAN
Tuntutan demokratisasi dan reformasi paksa runtuhnya rezim orde baru , pendidikan
kewiraan sebagai bentuk pendidikan kewarganegaraan diperguruaan tinggi pada masa orde
baru sebagai mana yang terdapat dalam penjelaskan UU No.2 tahun 1989 dipandang oleh
banyak kalangan sudah tidak relevan .karenanya diperlukan paradigma baru dalam
pendidikan kewarganegaraan bagi warga negara indonesia saat ini dan kedepan .Semakin
kurang popular dan relevannya mata kuliah pendidikan kewiraan tersebut di perguruan tinggi
antara lain : a. Pola dan praktek pembelajaran yang indoktrinatif dan monolitik, b. Muatan
materi ajarnya sarat dengan kepentingan subjektif rezim penguasa , c.mengabaikan dimensi
afeksi dan psikomotorik sebagai bagian intergal dari pencapaian hasil pembelajaran .
1
Pendidikan kewiraan yang difungsikan sebagai pendidikan kewarganegaraan pada
masa lalu bertolak belakang dengan semangat dan hakikat pendidikan kewarganegaraan yang
umum terjadi di negara-negara demokrasi yang telah mapan.
TUJUAN PKN
1 Hidayat, Komaruddin dan Azyumardi Azra.2006. Demokrasi,Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani.
Jakarta : ICCE UIN Syarifhidayatullah.
Pada dasarnya adalah bagaimana menjadikan warga negara yang cerdas dan baik serta
mampu mendukung keberlangsungan bangsa dan negara . upaya mewarganegarakan individu
atau orang -orang yang hidup dalam suatu negara merupakan tugas pokok negara. Konsep
warga negara yang cerdas dan baik ( smart and good citizenship) tentunya amat tergantung
dari pandangan hidup dan sistem pilitik negara yang bersangkutan.
Selain itu kurangnya penekanan pada masalah demokrasi, HAM dan civil society
sebagai materi pembelajaran . HAM dan masyarakat madani sebagai unsur yang raib dalam
pendidikan kewarganegaraan model lama di masa-masa sebelum reformasi .
Sebagaimana nama mata kuliah ini pendidikan kewargaan berbeda dengan model
pengajaran pendidikan kewarganegaraan model lama, cara pembelajaran pendidikan
kewargaan ( civic Education ) yang dikembangkan oleh ICCE adalah pembelajaran
demokrasi melalui proses pembelajaran yang demokratis, menghindari cara-cara indokrinasi
dan hafalan .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN KEWARGAAN ( Civic Education )
Pendidikan kewargaan ( civic Education) mempunyai banyak pengertian dan istilah . Dalam
majalah the citizen and civic ,
Henry Randall waite ( 1886) merumuskan pengertian civics sebagian the science of
citizenship ,the relation of man,the individual , to man in organized collections, the individual
in his relation to the state ( ilmu tentang kewarganegaraan , hubungan seseorang dengan
orang lain dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisir , hubungan seorang individu
dengan negara ).
Edmonson (1958) merumuskan makna civics ini dengan civics is usually defined as
the study of goverment and of citizenship , that is , of the duties , right, and privileges of
citizens( civics selalu didefinisikan sebagai sebuah studi tentang pemerintahan dan
kewarganegaraan yang terkait dengan kewajiban, hak , dan hak-hak istimewah warga
negara.)
Pengertian ini menunjukan bahwa civics merupakan cabang dari ilmu politik ,
sebagaimana tertuang dalam Dictionary of education sebagai berikut civics(is) the elements
of political science or that branch of political science dealing with the right and duties of
citizens ( vicics merupakan komponen dari ilmu politik yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban warga negara).
Istilah pendidikan kewargaan diwakili oleh Azyumardi Azra dan ICCE yang merupakan
penggagas pertama mata kuliah civics education di perguruaan tinggi di indonesia setelah
lengsernya orde baru . sedangkan istilah pendidikan kewarganegaraan diwakili antara lain
oleh Zamroni, Muhammad Numan Somantri dan Udin S.Winataputra
Demokrasi adalah suatu learning process yang tidak dapat begitu saja meniru dari
masyarakat lain,kelangssungan demokrasi tergantung pada kemampuan mentransformasikan
nilai-nilaidemokrasi
2Pendidikan kewarga negaraan:pancasila,demokrasi,HAM dan Masyarakat Madani
Rozak ,Abdul tahun 2003 edisi revisi
Menurut Somatri , pendidikan kewarganegaraan ditandai oleh ciri-ciri sebagai
berikut :
(a) Civic education adlah kegiatan yang meliputi seluruh program sekolah
(b) Civic education meliputi berbagai macam kegiatan mengajar yang dapat
menumbuhkan hidup dan perilaku yang lebih baik dalam masyarakat yang
demokratis
(c) Civic education termasuk pula hal-hal yang menyangkut pengalaman ,
kepentingan masyarakat ,pribadi, dan syarat-syarat objektif untuk hidup bernegara
Pendidikan kewargaan ( civic education ) adalah suatu program pendidikan yang berusaha
menggabungkan unsur-unsur substantif dari komponen civic education di atas melalui modal
pembelajaran yang demokratis, interaktif, dan humanis dalam lingkungan yang demokratis .
3 komponen inti yang saling terkait dalam pendidikan kewargaan ini yaitu
1. Demokrasi
2. HAM
3. Masyarakat madani
2.2 Standar kompetensi dan kompetensi dasar pendidikan kewargaan ( civic education)
1. 3
Standar kompetensi
Merupakan kualifikasi atau ukuran kemampuan kecakapan seseorang yang
menyangkut seperangkat pengetahuan , sikap, dan keterampilan . dengan demikian
standar kopemtensi pendidikan kewargaan (civic education ) adalah menjadi warga
negara yang cerdas dan berkeadaban .
2. Kompetensi Dasar
Dalam pembelajaran pendidikan kewargaan , kompetensi dasar atau yang sering
di sebut kompetensi minimal yang akan ditransformasikan pada peserta didik terdiri
dari 3 jenis
a. Kompetensi pengetahuan kewargaan (civic knowledge ) yaitu kemampuan dan
kecakapan yang terkait dengan materi inti pendidikan kewargaan yaitu
demokrasi ,HAM, dan masyarakat madani .
b. Kompetensi sikap kewargaan ( civic disposition ) yaitu kemampuan dan
kecakapan yang terkait dengan kesadaran dan komitmen warga negaraantara lain
komitmen akan kesetaraan gender, toleransi , kemajemukan dan komitmen untuk
3 http://taufikmahyudin.blogspot.com/2012/11/pendidikan-
kewarganegaraan.html
peduli serta terlibat dalam penyelesaian persoalan warga negara yang terkait
dengan pelanggaran HAM.
c. Kompetensi keterampilan kewargaan( civic skills) yaitu kemampuan dan
kecakapan mengartikulasikan keterampilan kewargaan seperti kemampuan
berpertasi dalam proses pembuatan kebijakan publik .
3. Tujuan pendidikan kewargaan ( civic education )
a. Membentuk kecakapan partisipatif warga negara yang bermutu dan
bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
b. Menjadikan warga negara indonesia yang cerdas , aktif, kritis ,dan
demokratis namun tetap memiliki komitmen menjaga persatuaan dan
integritas bangsa
c. Mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadaban yaitu kebebasan ,
persamaan , toleransi dan taggung jawab .
4
pendidikan kewarganegaraan ( civic education ) terdiri atas dari 3 materi pokok yaitu
demokrasi , HAM dan masyarakat madani. Ketiga materi pokok tersebut di elaborasikan
kedalam 10 materi perkuliahan yang saling terkait satu dengan yang lainnya , antara lain:
1. Pendahuluaan
2. Pancasila dan kaharusan aktualisasi
3. Identitas nasional dan gelobalisasi
4. Demokrasi teori dan praktik
5. Konstitusi dan tata perundang-undangan indonesia
6. Negara, agama dan warga negara
7. Hak azazai manusia
8. Otonomi daerah dalam kerangka negarakesatuan republik indonesia
9. Tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik
10. Masyarakat madani (civil society )
Tujuan dari paradigma demokratis ini adalah sebagai upaya pembelajran yang di
arahkan agar perseta didik tidak hanya mengetahui sesuatu (leoarning to know) ,melaikan
dapat belajar untuk menjadi manusia yan bertanggung jawab sebagai individu dan mahluk
sosial atau learning to be serta belaar untuk melakukan sesuatu (learning to do) yang di dasari
oleh pengetahuan yang di milikinya.
Menurut Ahmad syafii Maarif ,demokrasi bukanlah sebuah wacana ,pola pikir atau
prilaku politik yang dapat di bangun sekali jadi , bukan pula barang instan demokrasi
adalah proses dimana masyarakakat dan negara berperan di dalamnya untuk membangun
cultur dan sistem kehidupan yang dapat menciptakan kesejahteraan, menegakan keadilan baik
secara sosial,ekonomi maupun politik.
6
Menurut azyumardi indonesia membutuhkan sebuah demokrasi keadadban (civilitizen
democracy)atau menurut robert w.heffner sebagai keadaban demokrasi(democratic
civility).dua alasan menurut azyurmadi, mengapa pendidikan kewargaan merupakan
kebutuhan mendesak bagi bangsa indonesia dalam membangun demokrasi keberadaban7.
8
Proses transisi demokrasi indonesia melalui :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehadiran sebuah negara menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari. Negara diartikan
sebagai organisasi tertinggi diantara sekelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk
bersatu, hidup dalam suatu kawasan dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat . negara
berfungsi untuk mengorganisir kepentingan-kepentingan tersebut agar tercipta sebuah
harmoni sosial.
Hubungan agama dan negara di indonesia lebih menganut pada asas kesimbangan
yang dinamis, jalan tengah antara sekularisme dan teokrasi.
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini saya susun, apabila ada kesalahan atau kekeliruan dalam
penulisan makalah ini saya mohon maaf sebesar-besarnya dan sudilah kiranya untuk
memberikan kritik dan saran demi menyempurnakan penulisan makalah pada berikutnya .
SUMBER RUJUKAN
http://taufikmahyudin.blogspot.com/2012/11/pendidikan-kewarganegaraan.html