ABSTRACT
A. PENDAHULUAN
Pendidikan demokrasi pada hakekatnya membimbing peserta didik agar semakin dewasa
dalam berdemokrasi dengan cara mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi, agar
perilakunya mencerminkan kehidupan yang demokratis. Secara konstitusional dan
formal-kurikuler sesungguhnya pendidikan demokrasi dan HAM sudah ada sejak tahun
1945 yang ditujukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana tersurat dalam
pembukaan UUD 1945 yang diwujudkan dalam tatanan pendidikan nasional. Namun
dalam perjalanan instrumentasi dan praksisnya yang begitu fluktuatif, sesuai dengan
irama dan iklim sosial-politik terkait pada kebijakan politik kenegaraan pada setiap kurun
kepemimpinan nasional mulai dari era Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden
Habibie, dan kini Presiden Abdurahman Wahid, ternyata dirasakan bahwa pendidikan
demokrasi dan HAM ini belum memberikan hasil yang menggembirakan. Indikator yang
kasat mata dapat kita amati dan rasakan bahwa sampai hari ini antara lain kebebasan
mengeluarkan pendapat yang cenderung anarkis, pelanggaran HAM di mana-mana,
komunikasi sosial-politik yang cenderung asal menang sendiri, hukum yang terkalahkan,
dan kontrol sosial yang sering lepas tata krama, serta terdegradasinya kewibawaan para
pejabat negara.
B. RUMUSAN MASALAH
1. PENDIDIKAN DEMOKRATIS
2. SEJARAH PENDIDIKAN DEMOKRATIS
3. MENGAPA HARUS ADA PENDIDIKAN DEMOKRATIS
4. TUJUAN PENDIDIKAN DEMOKRATIS
C. HASIL PEMBAHASAN
Pendidikan Demokratis
Pendidikanyang demokratis adalah pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama
kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah sesuai dengan
kemampuannya. Pengertian demokratis di sini mencakup arti baik secara horizontal
maupun vertikal.
Dalam pendidikan itu sendiri, demokratis ditujukan dengan pemusatan perhatian suatu
usaha pada si anak didik dalam keadaan sewajarnya, (intelegensi, kesehatan, serta
keadaan sosial), dikalangan taman siswa dianut sikap Tutwuri Handayani, suatu sikap
demokratis yang mengakui hak si anak untuk berkembang menurut kodratnya. sehingga
Demokratis dapat diartikan sebagai sistem pendidikan yang mampu menawarkan
kemungkinan kepada peserta didik untuk dapat berkembang dan mengasah kemampuan
nalar dan pemikirannya secara bebas, serta mengembangkan potensi intelaktual siswa
melalui pendidikan formal.
D. KESIMPULAN
Pendidikan demokrasi diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki
kompetensi personal dan sosial sehingga menjadi warga negara yang baik (good care
atau good citezen) dengan ciri-cirinya antara lain: berani mengambil sikap positif untuk
menegakkan pilar-pilar demokrasi demi masa depan bangsa yang mengedepankan nilai-
nilai kebebasan, persamaan, persaudaraan, kesatuan, kebangsaan, kebhinekaan,
multikultural, nasionalisme, demokrasi dan demokratisasi. Diberikannya pendidikan
demokrasi pada generasi penerus merupakan salah satu alternatif solusi penyelesaian
untuk mengantisipasi konflik-konflik yang terjadi di Indonesia dimasa mendatang.
Dengan tersosialisasikan pendidikan demokrasi diharapkan generasi penerus dapat
memahami, menganalisis, menjawab masalah-masalah yang dihadapi bangsa, dan dapat
membangun kehidupan demokrasi secara berkesinambungan, konsisten berdasarkan cita-
cita bangsa sehingga tujuan nasional bisa tercapai.
DAFTAR PUSTAKA