Oleh:
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada orang tua dirumah, yang selalu memberikan
dukungan baik moral, spiritual dan dan material serta do’a kepada kami hingga saat ini.
Kami menyadari bahwa masih jauh menuju kata-kata sempurnaan atau kata-kata yang
kurag jelas dalam pembuatan makalah ini. 0leh karena itu, dengan kerendahan hati kami
menerima kritik dan saran, serta mengucapkan terimakasih. semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. InsyaAllah.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. . . 2
DAFTAR ISI. . . 3
BAB I PENDAHULUAN. . . 4
BAB II PEMBAHASAN. . . 6
3.1 Kesimpulan. . . 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama untuk membentuk pribadi manusia yang baik
atau buruk (normatif). Proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi
pada kepribadian saja. tetapi juga dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada pada
sistem pendidikan tersebut, seperti sekolah atau perguruan tinggi. Bahkan Pendidikan pun
berpengaruhi pada keluarga, sekolah dan lingkungan. Untuk mendapat hasil pendidikan
yang maksimal, maka lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal harus saling
mendukung.
Berdasakan latar belakang diatas, rumusan masalah makalah ini sebagai berikut:
1.3 Tujuan
4
1. Dapat mengetahui pengertian dari demokrasi pendidikan
2. Dapat mengetahui stategi-strategi yang ditawarkan pakar ahli tentang bangunan
masyarakat madani
3. Dapat mengetahui prinsip-prinsip demokrasi yang ada didalam pendidikan
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Demokrasi
Secara etimologis Demokrasi terdiri dari dua kata yaitu demos yang artinya rakyat
atau penduduk setempat. Dan Cratein atau Cratos artinya kekuasaan atau kedaulatan.
Gabungan antara dua kata demos cratein dan demos-cratos (demokrasi) yaitu suatu
sistem pemerintah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 1
Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) demokrasi yaitu gagasan atau
pandangan hidup yang mengutamakan pada persamaan hak dan kewajiaban, serta
perlakuan yang sama untuk semua warga negara. 2 Istilah demokrasi pertama kali
digunakan dalam kontek politik yang berkaitan dengan sistem kenegaraan. Pada paristiwa
perang dunia II, demokrasi telah berkembangan menjadi sesuatu yang bersifat universal,
serta digunakan sebagai simbol peradaban modern. Demokrasi terkenal dengan
meletusnya revolusi di Perancis, untuk membebaskan rakyat dari sistem politik otoriter
yang bersemboyan, seperti: Liberty, egalite, freternite. Dimana semboyan tersebut
menjadi sumber demokrasi yang menjalar keberbagai penjuru dunia. Demokrasi menjadi
sebuah kata yang paling dinikmati oleh siapa pun di dunia kekuasaan.
1. Suatu “visi” dan “kode etik” yang dijabarkan secara formal dalam hukum atau
undang-undang dimana warga harus dapat memahaminya.
2. Sistem hukum yang subjek dan memandai.
3. Sistem pemerintahan yang didasarkan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
1
A. Ubaidillah, dkk. Demokrasi Hak Asasi Manusia Dan Masyarakat Madani-edisi ketiga ( Jakarta : Prenada media,
2008 ) hlm. 36.
2
Tim penyusun, kamus besar bahasa Indonesia ( Jakarta : Balai Pustaka, 1989 ), hlm.195.
3
Ibid, hlm.57.
6
4. Stuktur sosial politik dan ekonomi yang menjauhi monopoli dan mungkin terjadi
moilitas tinggi dan kesempatan akhir untuk semua warga.
5. Kebebasan warga negara untuk berpendapat dan dapat diserap oleh pemerintah.
6. Kebebasan untuk menentukan pilihan pribadi. 4
Menurut Dede Rosyana, istilah demokrasi muncul dan dipakai dalam kajian politik,
bermakna kekuasaan yang berada di tangan rakyat. mekanisme demokrasi dalam politik
tidak sepenuhnya sesuai dengan mekanisme dalam lembaga pendidikan, namun secara
substensif demokrasi membawa semangat dalam pendidikan, baik dalam perencanaan,
pengelolaan, dan evaluasi.
yang muncul dari prinsip dasar cinta dan kasih sayang terhadap peserta didik.
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat dipahami bahwa demokrasi pendidikan
merupakan suatu pandangan yang mengutamakan pada persamaan kewajiban, hak dan
sikap pendidik atau guru terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung.
4
Ibid, hlm.58.
5
A. ubaedillah dkk. Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani – edisi kedelapan ( Jakarta: Prenada
media, 2012 ). Hlm. 216.
7
civillan (masyarakat sipil yang sanggup menunjung nilai-nilai civil security, civil
responsibility, dan civil resilience).
Salah satu cara untuk mewujudkan masyarakat madani yaitu dengan melakukan
demokratisasi pendidikan. Dalam perkembangannya, demokrasi bermakna spesifik,
dengan adanya fungsi-fungsi kekuasaan politik yang merupakan sarana dan prasarana
untuk memenuhi kepentingan rakyat. Konsep demokrasi sendiri yaitu memberikan
keyakinan kepada rakyat yang dimana unsur-unsur rakyat menjadi faktor utama dan
dilibatkan didalam suatu pemerintah. Dari penjelasan tersebut maka, demokrasi
mendapat sebutan yang luar biasa dari para rakyatnya. Karena demokrasi lebih berpihak
kepada rakyat. Dan dengan demokrasi, rakyat dapat berharap untuk masa depan.
Sedangkan demokratisasi adalah proses menuju demokrasi. Tujuan demokratisasi
pendidikan adalah menciptakan lulusan-lulusan yang merdeka, berfikir krisis, dan sangat
toleran dengan pandangan dan praktek-praktek demokrasi.
Pertama, pandangan intergrasi nasional dan politik. Yaitu pandangan yang menyatakan
bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam kehidupan nyata sehari-hari
terutama dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.
8
Ketiga, paradigma membangun masyarakat madani sebagai basis utama
pembangunan demokrasi. Pandangan ini merupakan paradigma alternatif diantara dua
pandangan yang pertama dianggap gagal dalam pembangunan demokrasi. Berbeda
dengan pandangan pertama, pandangan ini lebih menekankan proses pendididkan dan
penyadaran politik warga negara, khususnya pada kalangan kelas menengah. Demokrasi
membutuhkan topangan kultural, selain dengan dukungan structural. Usaha-usaha
pendidikan dan penyadaran politik warga negara merupakan upaya untuk membangun
budaya demokrasi di kalangan warga negara. Secara teoretis upaya pendidikan dan
penyadaran politik kelas menengah dapat dianggap sebagai bagian dari proses
penyadaran ideologis warga negara, sebagaimana pernah disinggung oleh Gramsci (1891-
1937 M).
Sikap demokrasi dapat diekspresikan melalui peran aktif mahasiswa dalam proses
pendemokrasian semua masyarakat melalui cara-cara berkomunikasi, menghormati, dan
menghargai orang yang tua.
Dari prinsip-prinsip tersebut dapat kita pahami bahwa ide dan nilai demokrasi
pendidikan banyak dipengaruhi oleh alam pikiran, sifat dan pikiran masyarakat yang
berbeda-beda. Karena dalam kenyataannya bahwa pengembangan demokrasi pendidikan
dan penghidupan masyarakat. Contohnya, masyarakat agraris berbeda dengan masyarakat
metropolitan dan maysrakat modern lainnya. Apabila prinsip-prinsip tersebut diterapkan
maka akan tampak butiran-butiran yang harus diketahui seperti :
1. Keadilan dalam pemerataan kesempatan belajar untuk semua warga negara dengan
cara adanya pembuktian, kesetian dan konsisten pada sistem politik yang ada.
2. Upaya pembentukan karakter bangsa sebagai sebagai bangsa yang baik.
3. Memiliki suatu ikatan yang kuat dengan cita-cita nasinal.
9
Dapat dipahami bahwa bangsa Indonesia memiliki upaya pengembangan demokrasi
yang mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan pelaksanaan
bangsa itu sendiri. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh latar belakang sosial budaya yang
berakar dan kepribadian bangsa.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip
moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan
kestabilan masyarakat. Inisiative dari individu dan masyarakat yang berupa
pemikiran, dan seni.
Strategi bangunan masyarakat madani di Indonesia dapat dilakukan dengan
intergrasi nasional, politik, reformasi sistem politik demokrasi, pendidikan
dan kesadaran politik.
Masyarakat sipil (civil society) menjatahkan dalam berbagai wadah sosial-
politik dimasyarakat. Seperti dalam organisasi keagamaan, profesi, komunitas,
media, dan lembaga pendidikan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Tim penyususn. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Azra, Azyumardi. (1999). Menuju Masyarakat Madani. Cetakan ke-1. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Hikam, Muhammad AS. (1999). Demokrasi dan Civil Society. Cetakan ke-2. Jakarta: LP3ES.
12