BANJARMASIN
2024 M/1445 H
KATA PENGANTAR
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. PENGERTIAN DEMOKRASI PENDIDIKAN.............................................2
B. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI PENDIDIKAN.......................................5
BAB III PENUTUP.......................................................................................................7
A. KESIMPULAN...............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Demokrasi dianggap sebagai salah satu sistem pemerintahan yang
memberikan kesempatan yang lebih luas bagi rakyat untuk terlibat dalam
pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Dalam konteks
pendidikan, prinsip-prinsip demokrasi memberikan landasan untuk menciptakan
lingkungan belajar yang mempromosikan kesetaraan, kebebasan berpendapat, inklusi,
dan akuntabilitas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu demokrasi pendidikan?
2. Apa saja prinsip-prinsip demokrasi pendidikan
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian demokrasi pendidikan
2. Mengetahui apa saja prinsip-prinsip demokrasi pendidikan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Alwi Kaderi, Filsafat Pendidikan (Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang). 161
2
https://pascasarjana.umsu.ac.id/demokrasi-pengertian-sejarah-dan-contohnya/ Diakses Maret
2024
2
pluralisme dan relativisme kebenaran akhirnya muncul untuk menggantikan
absolutisme dan superioritas keserbatunggalan yang kini tampak lebih menjadi
aus dan usang oleh petasan transformative sosial budaya dan perubahan
masyarakat modern.3
Sedangkan pendidikan secara umum, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana yang dilakukan untuk menunjang proses pembelajaran peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya. Poin-poin yang dipentingkan meliputi
bidang keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, keilmuan,
pengetahuan/wawasan, dan keterampilan. Adapun fungsi pendidikan untuk umat
manusia antara lain.
Menambah pengetahuan dan wawwasam serta mengembangkan kemampuan
diri.
Membentuk karakter dan kepribadian peserta didik agar lebih bermartabat.
Membantu mengembangkan minat dan bakat dari masing-masing peserta
didik.
Mempersiapkan peserta didik untuk bisa bekerja secara mandiri dan
kelompok.
Menciptakan inovasi dan kreativitas yang berguna di kehidupan
bermasyarakat.
Setelah mengetahui pengertian pendidikan secara umum, selanjutnya akan
dijelaskan tentang jenis-jenis pendidikan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
masyarakat.
1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal yaitu sebuah instansi pendidikan bentukan
pemerintah maupun swasta yang memiliki program dan kegiatan terstruktur.
Metode pembelajaran yang diberikan juga disesuaikan dengan standar dari
pemerintah pusat. Pendidikan formal ini bisa ditemukan di banyak tempat di
3
Fathorrahman, “Demokratis Pendidikan Dalam Pendidikan Islam” 2; 2020: 38–41.
3
kota Anda. Pendidikan tersebut terdiri dari beberapa tingkatan atau jenjang
yaitu TK, SD, SMP, SMA sampai universitas.
2. Pendidikan Non Formal
Pengertian pendidikan secara umum juga tidak bisa dilepaskan dari
upaya untuk mengembangkan bidang keilmuan dan potensi peserta didik.
Selain melalui pendidikan formal, hal tersebut juga bisa dilakukan dengan
pendidikan non formal. Pendidikan non formal adalah jenis pendidikan yang
bisa didapatkan dari kehidupan sehari-hari atau lembaga pemerintahan.
Banyak juga pendidikan non formal yang dibentuk oleh swasta, seperti
lembaga bimbingan belajar, tempat kursus, dan lain sebagainya.4
Pendidikan yang demokrasi adalah pendidikan yang memberikan kesempatan
yang sama kepada setiap anak (peserta didik) mencapai tingkat pendidikan
sekolah yang setinggi-tinginya sesuai dengan kemampuannya. demokrasi
pendidikan adalah demokrasi yang memberikan kesempatan pendidikan yang
sama kepada semua orang, tanpa membedakan ras (suku), kepercayaan, warna
dan status sosial. Definisi ini memberi pengertian bahwa setiap individu
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran.
Masing-masing mempunyai hak otonom untuk mengekspresikan dan
mengaktualkan potensi yang dimilikinya melalui pendidikan.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dipahami bahwa demokrasi pendidikan
merupakan suatu pandangan yang mengutamakan persamaan kewajiban dan hak
dan perlakuan oleh tenaga kependidikan terhadap peserta didik dalam proses
pendidikan.5 Menurut John Dewey demokrasi dalam pendidikan adalah
kebebasan dalam pendidikan karena individu lebih didominasi oleh hasrat
alamiah. Hasrat yang tinggi ini mampu memunculkan rasa kasih sayang,
keramahan, serta beberapa watak yang menonjol. Tapi keterbatasan mereka dalam
berhubungan dengan kekurangan-kekurangan yang merupakan sebuah kapasitas
4
https://cherishacademy.sch.id/id/pengertian-pendidikan-secara-umum-dan-macam-
macamnya Diakses Maret 2024
5
Fathorrahman, “Demokratis Pendidikan Dalam Pendidikan Islam.” 2; 2020: 38-41
4
yang digenggam secara universal telah menjadikan mereka jauh dari nilai-nilai
tersebut. Pengalaman dan kebebasan merupakan alat emosional dalam
menumbuhkan hasrat dalam diri manusia.6
6
Alif Cahya Setiyadi, “Konsep Demokrasi Pendidikan Menurut John Dewey” 5 : 89.
7
https://m.kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-prinsip-dan-penerapannya-dalam-
kehidupan-sehari-hari-21Pl4SgC2sU/full Diakses Maret 2024
5
proses pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada “rasa memiliki”
terhadap keputusan tersebut sehingga ia juga akan bertanggung jawab dan
berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan sekolah.
Untuk memahami lebih jauh mengenai prinsip-prinsip demokrasi dalam
pendidikan, perlulah kita mengetahui beberapa hal berikut:
1. Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan
2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan
3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.
Dari prinsip-prinsip tersebut dapat dipahami bahwa ide dan nilai demokrasi
pendidikan sangat banyak dipengaruhi oleh alam pikiran, sifat dan jenis
masyarakat di mana mereka berada sebab dalam realitasnya, pengembangan
demokrasi pendidikan tersebut akan banyak dipengaruhi oleh latar belakang
kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Apabila pengembangan demokrasi pendidikan yang akan dikembangkan
berorientasi kepada cita cita dan nilai demokrasi tadi, maka berarti akan selalu
memperhatikan prinsip prinsip berikut ini:
1. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan nilai-nilai
luhurnya.
2. Wajib menghormati dan melindungi hak asasi manusia yang bermartabat dan
berbudi pekerti luhur.
3. Mengusahakan suatu pemenuhan hak setiap warga untuk memperoleh
pendidikan dan pengajaran nasional dengan memanfaatkan kemampuan
pribadinya dalam rangka mengembangkan kreasinya ke arah perkembangan
dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa merugikan pihak lain.8
8
Fathorrahman, “Demokratis Pendidikan Dalam Pendidikan Islam.” 2; 2020: 38-41
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan dan otoritas berada
di tangan rakyat. Ini melibatkan partisipasi aktif rakyat dalam proses pengambilan
keputusan politik, baik secara langsung maupun melalui wakil yang mereka pilih.
Prinsip-prinsip demokrasi dalam pendidikan melibatkan penyelenggaraan sistem
pendidikan yang mengutamakan keadilan, kebebasan berpendapat, kesetaraan akses
terhadap pendidikan, transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam
pengambilan keputusan pendidikan. Integrasi keilmuan dalam konteks ini mengacu
pada pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip demokrasi dalam pembelajaran dan
penyelenggaraan sistem pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang
inklusif, dinamis, dan demokratis.
7
DAFTAR PUSTAKA