Anda di halaman 1dari 13

DEMOKRASI PENDIDIKAN

MAKALAH
Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu : Nurul Azizah, S.Pd.i,M.Pd

Disusun oleh :

Yoga Adi Pradana ( 22106011152 )

Muhammad Arif Hidayat ( 22106011159 )

Wahyu Septiana ( 22106011165 )

Fitri Fahmawati ( 22106011125)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa ,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
kami dapat bertanggung jawab menyelesaikan makalah yang berjudul “Demokrasi
Pendidikan ” ini tepat waktu dan lancar

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
memberikan ide-idenya dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat
tersusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembaca. Kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya agar dapat tesusun secara lebih baik lagi.

Semarang, 13 November 2022

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii

BAB I ................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 1

C. TUJUAN ................................................................................................................ 1

BAB II .................................................................................................................................. 2

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2

A. Pengertian dan Perlunya Pendidikan Demokrasi ............................................ 2

B. Prinsip-prinsip Demokrasi Dalam Pendidikan ................................................ 4

C. Dasar-dasar Demokrasi Dalam Islam ............................................................... 7

BAB III ................................................................................................................................. 9

PENUTUP ............................................................................................................................ 9

A. KESIMPULAN ................................................................................................... 9

B. SARAN ............................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan dalam sudut pandang demokrasi merupahkan komponen penting dalam


lembaga masyarakat. Pendidikan bagi masyarakat mampu menjadikan seorang
berfikir kritis,kreatif,dan progresif yang dapat menopang praktis demokrasi dalam
masyarkat.Sejarah mencatat, para intelektual dari golongan berpendidikan lah yang
memegang peranan penting dalam penggagas berdirinya NKRI.
Oleh karena itu, pengembangan demokrasi melalui pendidikan dapat mwujudkan
peran pendidikan bagi masyarakat demokrasi adalah dimensi penting dalam
pelaksanaan kebijakan pendidikan di Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian demokrasi pendidikan dan perlunya demokrasi pendidikan ?


2. Bagaimana prinsip-prinsip demokrasi dalam pendidikan ?
3. Bagaimana pelaksanaan demokrasi pendidikan di indonesia ?
4. Apa saja dasar-dasar demokrasi pendidikan menurut islam?

C. TUJUAN
1. Untuk memahami pengertian dan perlunya demokrasi pendidikan
2. Untuk memahami prinsip-prinsip dalam pendidikan
3. Untuk memahami pelaksanaan demokrasi di indonesia
4. Untuk memahami dasar-dasar demokrasi pendidikan menurut islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Perlunya Pendidikan Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa yunani, dari kata “demos” dan “cratos”, demos berarti
rakyat dan cratos berarti pemerintah. Dengan demikian makna dari demokrasi yaitu
pemerintahan di tangan rakyat. Menurut Dede Rosyada yang istilah demokrasi memang
muncul dan dipakai dalam kajian politik, yang mempunyai arti kekuasaan berada di
tangan rakyat, mekanisme berdemokrasi dalam politik tidak sepenuhnya sesuai dengan
mekanisme dalam lembaga pendidikan, namun secara substansif demokrasi membawa
semangat dalam pendidikan, baik dalam perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi.
Dalam pernyataan dari Sugarda Purbakawatja, yang dicuplik oleh Ramayulis
memberikan definisi bahwa demokrasi pendidikan, adalah pengajaran pendidikan yang
semua anggota masyarakat mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang adil.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dipahami bahwa demokrasi pendidikan adalah suatu
pemikiran yang mengutamakan persamaan kewajiban dan hak dan perlakuan oleh
tenaga kependidikan terhadap peserta didik dalam proses pendidikan. 1
Dengan demikian demokrasi memberikan pelaksanaan dan prinsip-prinsip kesamaan
sosial dan tidak adanya perbedaan mencolok, juga menjadi suatu cara hidup, suatu life
yang menekankan nilai individu dan intelegen serta manusia percaya bahwa dalam
berbuat bersam manusia menunjukkan adanya hubungan sosial mencerminkan adanya
saling menghormati, kerja toleransi, dan fair play.
Oleh karena itulah, demokrasi pendidikan dalam pengertian yang lebih luas, patut selalu
dicermati hingga memberikan manfaat dalam dinamila Kehidupan dan pendidikan yang
paling tidak mengandung hal-hal sebagai berikut:
1. Rasa Hormat terhadap Harkat Sesama Manusia
Dalam hal ini demokrasi dianggap penting sebagai tonggak pertama untuk menjamin
persaudaraan hak manusia dengan tidak memandang jenis kelamin, umur, wama
kulit, agama dan bangsa. Dalam pendidikan, nilai-nilai inilah pang ditanamkan
dengan memandang perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya.

1
An-nur,Kajian Pendidikan dan Ilmu Keislaman ,vol 8, 2022

2
2. Setiap Manusia Memiliki Perubahan ke Arah Pikiran
Pedoman prinsip inilah yang meciptakan adanya pentingnya manusia itu
didik Sebab dengan adanya pendidikan manusia akan bisa merubah dan
mengembangkan berpikir kritis dan intelektual. Dari sinilah akan melahirkan warga
negara yang demokrasi dalam pendidikan.
3. Berbakti untuk Kepentingan dan Kesejahteraan Bersama
Dalam konteks ini, pengertian demokrasi tidaklah dibatasi oleh kepentingan
individu-individu lain. Dengan kata lain, seseorang menjadi bebas karena orang lain
menghormati kepentingannya.
Oleh karena itu, umumnya tidak ada seseorang yang meluapkan kebebasannya berbuat
sehingga merusak kebebasan orang lain atau kebebasannya sendiri. Norma-norma atau aturan
serta tata nilai yang terdapat di masyarakat itulah yang membatasi dan mengendalikan
kebebasan setiap orang. Untuk itu, warga negara yang demokratis akan dapat menerima
pembatasan kebebasan itu dengan rela hati.
Orang lainpun tentu dapat merasakan kebebasan yang didapat oleh setiap warga negara
tersebut. Artinya,setiap warga negara hendaklah memahami kewajibannya sebagai anggota
masyarakat dan sebagai warganegara dari suatu negara demokratis yang bertujuan untuk
memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
Kesejahteraan dan Kebahagian dapat tercapai dengan pengembangan tenaga atau
pikirannya untuk memajukan kepentingan bersama. Kebersamaan dan kerja sama adalah
tonggak penyangga demokrasi. Hal dapat dilakukan dengan selalu menggunakan dialog dan
musyawarah sebagai pendekatan sosial dalam setiap pengambilan keputusan untuk mencapai
tujuan kesejahteraan dan kebahagiaan yang diimpikan . Berkenaan dengan itulah maka bagi
setiap warga perlu hal- hal berikut :

1. Pengetahuan yang cukup tentang masalah-masalah kewarganegaraan (civic), ketatanegaraan,


kemasyarakatan, soal-soal pemerintahan yang penting
2. Suatu keinsyafan dan kesanggupan semangat menjalankan tugasnya, dengan mendahulukan
kepentingan negara atau masyarakat daripada kepentingan sendiri atau kepentingan
sekelompok kecil manusia
3. Suatu keinsyafan dan kesanggupan memberantas kecurangan dan perbuatan yang menghalangi
kemajuan dan kemakmuran masyarakat dan pemerintah. 2

2
Hasbullah,Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,244-247,2012

3
Dengan demikian, jelaslah bahwa dalam upaya realisasi salah satu dari prinsip prinsip
demokrasi, pendidikan kewarganegaraan, dan ketatanegaraan menjadi sedemikian penting
untuk diberikan kepada setiap warga negara.

B. Prinsip-prinsip Demokrasi Dalam Pendidikan

Dalam setiap pelaksanaan pendidikan selalu terkait dengan masalah-masalah, antara


lain:

a) Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan

b) Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan.

c) Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan.

Dari prinsip-prinsip tadi dapat dipahami bawa ide dan nilai demokrasi pendidikan itu
sangat dipengaruhi oleh aka pikiran, sifat dan lingkungan masyarakat di mana manusia
berada, karena dalam kenyataannya masyarakat agraris akan berbeda dengan masyarakat
modern . Jika hal-hal yang disebutkan ini dikaitkan dengan prinsip terdahulu, maka ada
beberapa butir penting yang har diketahui, antara lain

a. Keadilan dalam pemerataan kesempatan belajar bagi semua warga negara dengan cara
adanya pembuktian konsisten pada sistem politik yang ada (misal demokrasi pendididkan)

b. Dalam rangka pembentukan karakter bangsa sebagai bangsa yang baik seperti penanaman
nilai pancasial dalam pendidikan.

c. Memiliki satu kesatuan yang erat dengan cita-cita nasional dari butir-butir prinsip tadi
dapat dipahami bahwa bangsa Indonesia dalam rangka mengembangkan demokrasi
memiliki ciri dan sifat tersendiri terhadap apa yang akan dikembangkan sesuai dengan latar
belakang sosial yang ada,sehingga mempunyai perbedaan dengan negara dan bangsa lain.
Misalnya diketahui dengan :

 Sifat kekeluargaan dan rasa menghormati di tengah-tengah kemajuan dan dunia


medern
 Adanya perspektif antara dimensi kebebasan dan tanggung jawab.

Dalam dunia pendidikan cita-cita demokrasi yang akan dikembangkan dengan tidak
mengabaikan ciri-ciri dan sifat masyarakat, sehingga nantinya akan tampak identitas

4
misalnya, demokrasi pendidikan Pancasila berbeda dengan demokrasi pendidikan dengan
negara lain.

Dengan demikian juga akan diketahui perbedaannya dengan rumusan aspek-aspek


lain seperti demokrasi politik, demokrasi ekonomi, dan mungkin dalam kebudayaan yang
sangat erat kaitannya dengan kondisi yang menyertainya.

Jika pengembangan demokrasi pendidikan yang akan dikembangkan yang berorientasi


kepada cita-cita dan nilai demokrasi tadi berarti selalu memperhatikan prinsip-prinsip
seperti :

 Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan nilai-nilai


luhurnya
 Wajib menghormati dan melindungi hak asasi manusia yang bermartabat dan
berbudi pekerti luhur
 Mengusahakan suatu pemenuhan hak setiap warga negara untuk memperoleh
pendidikan dan pengajaran nasional dengan memanfaatkan kemampuan
pribadinya dalam rangka mengembangkan kreasinya ke arah perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa merugikan orang lain.3

b) Pelaksanaan Pendidikan Demokrasi di Indonesia

Transisi dunia dari industri 4.0 ke scienty 5.0 , kabar penyeusian dan perbaikan
pendidikan di Indonesia lahir ke permukaan, disuarakan oleh semua lembaga terkait
sebagai pengaruh pengelola jalur pendidikan, dan juga para akademik dalam
pembangunan sektor pembinaan sumber daya manusia. Bersamaan dengan hal ini, masa
transisi ini , prestasi pendidikan di Indonesia tertinggal jauh di bawah negara Asia lainnya,
seperti Singapura, Malaysia, dan Jepang. Jika dilihat dari indeks sumber daya manusia
yang salah satu indikatornya sektor pendidikan, posisi Indonesia mengalami penurunan
dari tahun ke tahun. Padahal Indonesia kini menjadi bagian masyarakat dunia yang tidak
bisa dihindari. Hal ini akan memposisikan Indonesia terpuruk dalam meraih pasar dan
peluang kerja di era global. Oleh sebab itu, penyiapan sumber daya manusia yang
berkualitas, kompetitif dan memiliki berbagai keunggulan komparatif, sudah menjadi
keharusan perhatian sektor pendidikan.

3
Fuad Ihsan , Dasar-Dasar Kependidikan ,hlm 165-167,Rineka Cipta , Prinsip-Prinsip Demokrasi
Dalam Pendidikan

5
Ada beberapa pemikiran para akademis dalam pelaksanaan pendidikan demokrasi di
indoensia yang tidak langsung bersamaan dengan masa transisi ini, konteks pendidikan
ke depan dalam memasuki yang membawa berbagai problem ekonomi, sosial dan politik.
Pemikiran tersebut adalah sebagai berikut.
a) Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) serta informasi
membuat bahan ajar yang harus disampaikan dalam pendidikan menjadi sangat
banyak, dikhawatirkan akan membawa stagnasi pengembangan ilmu dan
peradaban khususnya pada level pendidikan tinggi. Oleh sebab itu struktur program
pendidikan tinggi harus memberikan jaminan pemberian reward dan insentif yang
memadai terhadap pengembangan ilmu dan teknologi

b) Perkembangan teknologi yang terus-menerus dapat terjadi dengan akselerasi tinggi


yang akan mempengaruhi perkembangan ekonomi melalui industri dan jasa. Oleh
sebab itu pendidikan harus mampu menjembatani antara sektor kerja dengan
kemjuan ilmu dan teknolog
c) Terjadinya perubahan demografis membawa implikasi pada persebaran penduduk,
di mana negara maju angka kelahiran rendah dan di negara berkembang angka
kelahiran tinggi. Di negara maju akan berusaha meningkatkan pendapatannya,
namun mengalami kekurangan angka angkatan kerja, dan tergantung pada negara
berkembang untuk memenuhi tenaga kerja. Oleh sebab itu negara berkembang
harus merancang outcome pendidikannya untuk memenuhi pasar global tenaga
kerja.
d) Setiap negara akan saling tergantung pada sektor ekonomi, politik, dan IPTEK.
Oleh sebab itu pendidikan harus mampu membuka cakrawala global tersebut dan
mampu mengarahkan sikap multikulturalisme, ketika memasuki pasar tenaga
kerja.

Penyelenggaraan secara demokrasi; keterlibatan masyarakat, otoritas pengelola, dan


institusi pendukung lebih besar dari pada pemerintah pusat, bahkan bentuk keterlibatan
masyarakat dalam komite sekolah dan dewan pendidikan daerah. Komite sekolah
berhak ikut serta dalam merumuskan perencanaan pendidikan baik secara makro
maupun kebijakan restrukturisasi dalam gagasan kurikulum.
Pemerintah diberi kewenangan oleh undang-undang sebagaimana dicatumkan
dalam pasal 10 bahwa pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan,
membimbing, membantu dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan

6
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada pasal 11 ayat (1) dan (2) dinyatakan
bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan,
serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara
tanpa diskriminasi. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan dana guna
terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima
belas tahun.4
C. Dasar-dasar Demokrasi Dalam Islam

Dalam menciptakan pendidikan Islam yang lebih demokratis dalam rangka


menghadapi perubahan masyarakat global secara masif , ada beberapa persoalan
mendasar internal pendidikan Islam yang harus diselesaikan terlebih dahulu, yaitu:

Pertama harus menghilangkan wawasan sejarah pendidikan Islam yang tidak sesuai
dengan gagasan yang di bawa o l e h Al-Qur’an,sehingga terbentuklah integrasi

Berkaitan dengan hal tersebut, yang pertama kali harus di lakukan adalah kemandirian
dalam segala aspek. Dengan kemandirian tersebut, akan melindungi proses
pengembangan pendidikan Islam dari berbagai intervensi yang akan memprakarsai
proses pengembangan pendidikan Islam untuk tetap bersiteguh berdiri pada konsep yang
murni dari Al-Qur’an dan Al-Hadis untuk memberdayakan bangsa yang mayoritas
muslim ini.

Memang diakui, bahwa untuk mengikis habis persoalan ini bukan hal yang mudah,
karena akan berhadap dengan kontraveksi pemikiran antar pemikiran konvensional
[tradisional] dengan pemikiran kontemporer modern. Tetapi pada sisi lain, diakui bahwa
secara perlahan pendidikan Islam telah melakukan perubahan dengan mengintegrasi kan
pendidikan agama dengan pendidikan umum. Misalnya saja, kebijakan konvergensi
yang diambil Departemen Agama [Depag] dengan memperkecil perbedaan antara pola
pendidikan di lembaga umum dan lembaga agama awalnya direspons pendidikan Islam
secara “malu-malu kucing” dan istilah Karel Steembrink, “menolak sambil mengikuti”.
Artinya, pada akhirnya pendidikan Islam juga melakukan proses adaptasi dengan
mengembangkan sistem mangikuti pendidikan umum.

4
Teguh Sihono,Upaya Menuju Demokrasi Pendidikan,vo 8,2011

7
Kedua, perlu pemikiran kembali tujuan dan fungsi lembaga-lembaga pendidikan
Islam. Artinya lembaga-lembaga pendidikan tidak hanya berorientasi untuk memenuhi
keinginan kepentingan akhirat saja dengan mengajarkan keterampilan beribadah
saja.Memang diakui, bahwa peserta didik secara verbal kognitif dapat memahami ajaran Islam
dan terampil dalam melaksanakannya, tetapi kurang menghayati kedalaman maknanya

Oleh karena itu, lembaga-lembaga pendidikan Islam harus menjadikan


pendidikannya tersebut sebagai tempat untuk mempelajari ilmu ilmu agama [spiritual
ilahiyah], ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan atau kemahiran, seni dan budaya
serta etika dan moral ilahiyah.5

5
Siti Romlah,Demokrasi Pendidikan Islam,vol12,2018

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Demokrasi berasal dari bahasa yunani, dari kata “demos” dan “cratos”, demos berarti
rakyat dan cratos berarti pemerintah. Dengan demikian makna dari demokrasi yaitu
pemerintahan di tangan rakyat. Menurut Dede Rosyada yang istilah demokrasi memang
muncul dan dipakai dalam kajian politik, yang mempunyai arti kekuasaan berada di tangan
rakyat, mekanisme berdemokrasi dalam politik tidak sepenuhnya sesuai dengan mekanisme
dalam lembaga pendidikan, namun secara substansif demokrasi membawa semangat dalam
pendidikan, baik dalam perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi

Prinsip- Prinsip Demokrasi pendidikan :

a. Keadilan dalam pemerataan kesempatan belajar bagi semuwarga negara dengan


cara adanya pembuktian konsisten pada sistem politik yang ada (misal demokrasi
pendididkan)

b. Dalam rangka pembentukan karakter bangsa sebagai bangsa yang baik seperti
penanaman nilai pancasial dalam pendidikan.

c. Memiliki satu kesatuan yang erat dengan cita-cita nasional dari butir-butir
prinsip tadi dapat dipahami bahwa bangsa Indonesia dalam rangka
mengembangkan demokrasi memiliki ciri dan sifat tersendiri terhadap apa yang
akan dikembangkan sesuai dengan latar belakang sosial

Pelaksanaan dengan menyelenggaran prinsip memberikan jaminan pengetahuan yang


sesuai dengan perkembangan zaman dan menjebati antara pekerja dan pencari kerja
,persamaan hak dan kewajiban. Dalam dasar-dasar demokrasi islam pemikiran kembali
tujuan dan fungsi lembaga-lembaga pendidikan Islam. Artinya lembaga-lembaga
pendidikan tidak hanya berorientasi untuk memenuhi keinginan kepentingan akhirat saja
dengan mengajarkan keterampilan, menghilangkan wawasan sejarah pendidikan Islam
yang tidak sesuai dengan gagasan yang di bawa oleh Al-Qur’an, sehingga terbentuklah
integrasi.

B. SARAN
Dalam makalah ini kami menyadari bahwa masih ada beberapa kekurangan karena ada
beberapa materi yang belum tersampaikan secara maksimal, sehingga minta maaf.

9
DAFTAR PUSTAKA

An-nur. (2022). Kajian Pendidikan dan Ilmu Keislaman. Vol 8.

Hasbullah. (2012). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, 244-247.

Ihsan, F. (2018). Rineka Cipta, Prinsip-Prinsip Demokrasi dalam pendidikan. Dasar-Dasar


Kependidikan, 165-167.

Romlah, S. (2018). Vol. 12. Demokrasi Pendidikan Islam.

Sihono, T. (2011). Upaya Menuju Demokrasi Pendidikan. Vol. 8.

10

Anda mungkin juga menyukai