PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM DIMENSI PEMBELAJARAN PKN
Mata Kuliah : Konsep Dasar PKN
Dosen Pengampu : Drs. Sunaryo, M.Ds
Oleh Kelompok 5 :
1. Azzahra Cahya Winsani 2286206091
2. Dewi Nirmala 2286206135
3. Maulidya Rahmadhanti 2286206115
4. X’cha Sekar Kuntum 2286206188
5. Zahra Damayanti 2286206230
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku dan media massa yang beredar
dan tentunya berkaitan berkaitan dengan mata kuliah Konsep Dasar PKN ini tentang Pendidikan
Karakter Dalam Dimensi Pembelajaran PKN. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang
sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca maupun penulis.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, perubahan tren gaya hidup pelajar di Indonesia menjadi perhatian utama
dalam bidang pendidikan. Banyak kejadian yang berhubungan dengan remaja, juga dikenal
sebagai kenakalan remaja, sudah mulai mengkhawatirkan orang tua. Semua pihak yang
terlibat dalam lembaga pendidikan pada hakekatnya bertanggung jawab untuk mengatasi
tantangan ini. Terbukti bahwa masyarakat Indonesia saat ini, khususnya para remaja,
sedang bergelut dengan isu kemerosotan moral. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan
pendidikan karakter supaya dapat mencegah kemerosotan moral lebih jauh. Pendidikan
karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai
karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat pengetahuan, kesadaran,
dan tindakan untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, rumusan masalah yang dapat
dirumuskan yaitu :
1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
mempelajari tentang pendidikan karakter melalui pembelajaran PKN dan bagaimana
impelementasinya pada kehidupan sehari-sehari. Tujuan lainnya adalah untuk mempelajari
bahwa pentingnya pendidikan karakter untuk dipelajari sejak usia sekolah dasar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan Kewarganegaraan
Demokrasi adalah cara hidup masyarakat yang paling menjamin hak-haknya anggota
komunitas. Selain itu, Rosyada et al. (2000:7) memberi makna pada pendidikan
kewarganegaraan yaitu; "Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu proses yang
dilakukan oleh lembaga pendidikan belajar orientasi, postur, perilaku politik, sehingga
menjadi perhatian dalam memiliki pengetahuan politik, kemampuan mengambil keputusan
politik masuk akal dan menguntungkan juga kepada masyarakat”. Sedangkan Merphin
Panjaitan (Rosyada et al., 2007:8) memberikan definisi tentang pendidikan
kewarganegaraan sebagai berikut: "Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan
Tujuan demokrasi adalah pendidikan Kaum muda menjadi warga negara ini demokratis
dan inklusif pelatihan diagonal. Sementara itu Soedijarto (Rosyada dkk., 2007:8)
memberikan definisi pendidikan kewarganegaraan itu seperti Konsekuensi: “Pendidikan
Pendidikan politik yang bertujuan untuk membantu siswa menjadi warga negara negara
yang matang secara politik dan stabil dalam pembangunan sistem politik secara
demokratis”. Itu bisa disimpulkan apa yang dimaksud dengan pendidikan
Kewarganegaraan adalah fundamental program pelatihan yang meliputi diskusi tentang
urusan negara, dalam kaitannya dengan kewarganegaraan, negara, demokrasi, hak asasi
manusia dan lain sebagainya. Masyarakat sipil yang mendalam prinsip-prinsip diikuti
selama implementasi Pendidikan yang demokratis dan humanis. Soemantri (dikutip oleh
Rosyada,2000:8) menawarkan fungsi sipil, itu adalah:
3
2. Kewarganegaraan meliputi berbagai kegiatan pendidikan dapat memupuk
kehidupan dan perilaku lebih baik dalam masyarakat demokratis; dan,
3. Kewarganegaraan juga mencakup hal-hal yang pengalaman dan minat sosial,
pribadi dan kondisi faktual tinggal di negara tersebut Seperti biasa di setiap sesi
latihan harus mencapai tujuan, begitu juga dengan PKN. Rosyada dkk(2000:10)
mengungkapkan tujuan PKN, di antaranya lainnya sebagai berikut :
1) Membentuk keterampilan partisipasi berkualitas tinggi dan bertanggung jawab
atas kehidupan politik dan masyarakat, lokal, nasional, regional dan global
2) Menjadikan warga negara masyarakat yang baik dan peduli persatuan dan
kesatuan bangsa kuat, kaya,dan demokratis
3) Menghasilkan siswa komprehensif, analitis, kritis,dan bertindak secara
demokratis
4. Perkembangan budaya demokrasi kebebasan, kesetaraan, kebebasan,toleransi,
pengendalian diri,juga kemampuan pengambilan keputusan kemampuan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan kebijakan sosial
5. Membentuk warga negara yang bertanggung jawab (warga negara yang baik dan
bertanggung jawab) dengan menanam moral dan keterampilan (keterampilan
sosial)agar kelak mereka mengertidan memecahkan masalah nyata
kewarganegaraan, seperti toleransi, keragaman Pikirkan, berempati, hargai
Pluralisme, kesadaran hukum dan tatanan sosial, Mempertahankan dan
mengembangkan hak asasi manusia demokratisasi di berbagai bidang hidup dan
menghargai kearifan lokal (kearifan lokal). Pada dasarnya pelajaran Pendidikan
kewarganegaraan berbeda dengan pendidikan pedagogis yang kedua karena
mengajarkan kewarganegaraan itu sulit membandingkan akurasi pendidikan sains
(IPA).Dalam buku yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal. sekolah dasar,
Kementerian Pendidikan (2003:4), seperti biasa mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah, PKN memiliki fungsi diantaranya 3 (tiga) dimensi, yaitu:
1) Dimensi informasi Kewarganegaraan (pengetahuan), yaitu meliputi bidang
politik, hukum dan moralitas;
2) Dimensi kompetensi kewarganegaraan (keterampilan), termasuk keterampilan
partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
4
3) Dimensi nilai-nilai kewarganegaraan (aset), termasuk namun tidak terbatas
pada kepercayaan,nilai-nilai agama, standar moral yang tinggi properti di atas
harus sesuai dengan gagasan utama.
B. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah salah satu bentuk kegiatan pelatihan yang direncanakan.
Tujuan pendidikan karakter adalah tetap berupa tindakan atau perilaku pertama, karakter
yang ditampilkan seseorang berperilaku tidak jujur, kejam atau serakah, orang itu pasti
karakter buruk, kecuali seseorang yang berperilaku jujur ingin membantu, Karena itu,
menurut Lickona (1992), pendidikan karakter harus baik "mencintai yang baik" dan
"berbuat baik". (2009) adalah cara berpikir dan Selain itu, juga dikatakan bahwa karakter
adalah “kombinasi karakteristik dan kepribadian yang membentuk seseorang seseorang
atau sesuatu yang berbeda dari orang lain (dalam psikologi, moral atau karakter). Dapat
dikatakan bahwa karakter adalah cara berpikir dan perilaku individu orang dapat hidup dan
bekerja sama orang dapat hidup dan bekerja sama dalam keluarga, masyarakat, bangsa
dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. dan negara. Secara psikologis dan sosial
budaya, pengembangan karakter yang mendalam individu adalah fungsi dari keseluruhan
kognitif dan psikomotorik) dalam kaitannya interaksi sosial budaya (dalam keluarga, alam
dalam kaitannya dengan keseluruhan proses psikologis dan sosial budaya dapat
dikelompokkan ke dalam latihan kardio (mental dan perkembangan mental), olah raga dan
(pengembangan kesan dan kreativitas) sikap dan keyakinan/keyakinan menghasilkan
menghasilkan individu yang cerdas. Menghasilkan produk yang bersih, sehat dan menarik
Gunakan selera dan tujuan dengan kemauan dan kreatifitas tercermin dalam perhatian,
gambar dan dan kreativitas.
Pendidikan karakter bisa lahir untuk hidup dengan cita-cita spiritual. Tujuan utama
pendidikan karakter adalah membentuk karakter itu sendiri, karena karakter adalah
kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan pribadi atau orang dan karakter dapat
5
untuk mengambil sikap dalam situasi apapun. Pendidikan karakter juga dapat digunakan
sebagai strategi identitas yang kuat dari setiap orang. Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa
objek tersebut pendidikan karakter harus dikembangkan sikap yang dapat membimbing
kita Juga pendidikan karakter digunakan sebagai sarana sosialisasi karakter yang harus
dimiliki oleh setiap pria. Alam dalam konteks bangsa dan kemudian bermanifestasi
Karakter bertindak sebagai kekuatan spiritual dan etika dalam mengatur bangsa oleh karena
itu dalam karakter yang kuat adalah seseorang dan independen. Sifat religius ditandai
dengan sikap hidup saleh dan kultus kepribadian, jujur, membantu dan toleran.
Khas adalah karakter yang biasa-biasa saja dengan sikap hidup yang tidak radikal dan
tercermin dalam kepribadian sentral individu dan sosial, material dengan sikap dan
kepribadian. Sikap mandiri yang berkembang ditandai dengan sikap terhadap kehidupan
dan kepribadian mandiri, disiplin tinggi, ke tingkat yang tinggi tanpa kehilangan orientasi
nilai, nilai-nilai kemanusiaan universal dan hubungan manusia membentuk karakter bangsa
Indonesia harus dilandasi oleh landasan yang kokoh menentukan tatanan kehidupan
masyarakat dan atau falsafah dasar negara yaitu pancasila. Oleh karena itu, etika politik
negara sebagai salah satu syaratnya adalah pembangunan karakter bangsa adalah realitas
objektif bangsa dan Indonesia yang memiliki yayasan dan budaya.
6
karakter kemauan dan tindakan yang harus dilakukan nilai-nilai ini, baik terhadap Tuhan
Yang Mahakuasa (YME), diri sendiri, orang lain, lingkungan dan bangsa. Beberapa nilai
yang perlu dikembangkan pendidikan karakter adalah sebuah nilai kesopanan. Pendidikan
kewarganegaraan mencakup nilai-nilai dan ciri-ciri dasar yaitu untuk menciptakan siswa
yang berkarakter. Karakter utama PKN adalah mencipta siswa yang nasionalis, kreatif,
inovatif dan mandiri. Karakter utama ini dapat dikembangkan lebih lanjut secara umum
untuk memperkuat kegiatan PKN seperti pendidikan karakter. Sejauh ini Pendidikan untuk
instrumen dan praktik pendidikan nasional mendidik kerangka referensi sistematis untuk
pendidikan menjadi warga negara Indonesia psikomotor yang konfluen atau terintegrasi
isi ide, nilai, konsep dan moral melindungi demokrasi dan negara.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selain itu, pendidikan karakter juga berpengaruh pada sosial anak. Hal tersebut
memiliki pengaruh pada pengembangan kemampuan sosial dan keterampilan
interpersonal yang kelak akan membantu mereka dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Anak yang memiliki karakter baik akan lebih mudah beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya. Hal penting lainnya dari mempelajari pendidikan
karakter di SD yaitu untuk mengembangkan rasa percaya dan motivasi dalam belajar.
Anak yang memiliki karakter yang baik akan mudah termotivasi untuk belajar dan
mencapai tujuan mereka.
8
DAFTAR PUSTAKA
KEWARGANEGARAAN.
amp.kompas.com/nasional/read/2022/02/19/00150031/pentingnya-pendidikan-kewarganegaraan.
“Pendidikan Karakter: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Dan Urgensinya | SMK Widya Nusantara.”
Smkwidyanusantara.sch.id, smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-
fungsi-tujuan-dan-urgensinya.
Pertiwi, Amalia Dwi, et al. “Implementasi Nilai Pendidikan Karakter Dalam Mata Pelajaran PKn Di
Sekolah Dasar.” Jurnal Basicedu, vol. 5, no. 5, 9 Oct. 2021, pp. 4331–4340,