Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Pembelajaran PKN Kelas Rendah
Dosen Pengampu: Ryan Fachryan Lesmana Putra, S.H., M.H

Disusun oleh:
Kelompok 7
1. Tika Nur Azizah (226223068)
2. Tendi Maulana (226223074)
PGSD 4C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
berkenan memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi”.
Makalah ini dibuat utuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran PKN
Kelas Rendah dan kami berharap makalah ini dapat menjadi bacaan yang dapat
membantu pembaca agar lebih mengerti dan memahami demokrasi di Indonesia.
Kami telah berusaha maksimal untuk menjadikan makalah ini menjadi
makalah yang baik. Namun, apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, maka kami sangat mengharapkan adanya masukan maupun kritikan
yang sifatnya membangun dari semua pihak.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Kuningan, 10 Maret 2024

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Demokrasi .............................................................. 3
B. Jenis – Jenis Demokrasi............................................................ 5
C. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia ....................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 13
A. Kesimpulan ............................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dalam perspektif demokrasi adalah sebuah komponen penting
dalam institusi masyarakat. Pendidikan menjadikan warga masyarakat mampu
mengembangkan pemikiran kritis, kreatif, dan progresif yang dapat menopang
praktik demokrasi dalam masyarakat. Sejarah mencatat, para intelektual dari
golongan berpendidikan yang memegang peranan penting sebagai penggagas
berdirinya Republik Indonesia. Oleh karenanya, pengembangan demokrasi
dalam pendidikan dalam rangka mewujudkan peran pendidikan bagi masyarakat
demokratis merupakan dimensi penting dalam pelaksanaan kebijakan
pendidikan di Indonesia.
Namun, menata demokrasi melalui pendidikan masih belum
terinstitusionalisasi secara sistematis di Indonesia. Padahal di negara – negara
maju, terutama Amerika Serikat dan di Eropa, pendidikan demokrasi adakah
bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional mereka. Sebagai output
dari pendidikan yang demokratis, kedewasaan warga negara dalam
berdemokrasi di Barat bisa menjadi referensi adanya keterkaitan antara sikap-
sikap demokratis warga negara dan program pendidikan demokrasi, populer
dengan sebutan civic education (pendidikan kewarganegaraan), yang ditempuh
melalui jalur pendidikan formal.
Bagi negara yang tengah bertransisi menuju demokrasi, seperti Indonesia,
pendidikan kewarganegaraan yang mampu memperkuat barisan masyarakat sipil
yang beradab dan demokratis sangat penting dilakukan. Pendidikan
kewarganegaraan bukanlah barang baru dalam sejarah pendidikan nasional. Di
era Soekarno, misalnya, pendidikan kewarganegaraan dikenal dengann
pendidikan civic. Demikian pula masa Presiden Soeharto, pendidikann
kewarganegaraan sangat intensif dilakukan dengan bermacam nama dan
tingkatan.

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari demokrasi?
2. Apa saja jenis-jenis demokrasi?
3. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari demokrasi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis demokrasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Istilah “demokrasi” berasal dari Yunani yang diutarakan di Athena pada
abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari
sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti
dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah
berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem
“demokrasi” di banyak negara. (Gandamana, 2017: 2)
Secara istilah (etimologi) kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani
demokratia yang berarti “rule of thepeople”, merupakan paduan dari dua kata,
demos berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan atau pemerintahan. Dalam
ucapan Abraham Lincoln (Presiden Amerika Serikat ke 16) “democracy is
government of thepeople, by the people, and for thepeople”, yaitu pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pada kesempatan yang lain, Abraham
Lincoln mengatakan “This country, with itsinstitutions, belongs to the people
who inhabit it. Whenever they shall growweary of the existing government,
theycan exercise their constitutional rightsof amending it, or their
revolutionaryright to dismember or overthrow it”. (Dikdik B. Arif dalam
Gandamana, 2017: 2-3)
Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang
ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut
sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.Definisi lain dikemukakan
oleh Joseph Scumpeter yang menyatakan “the democracy method is that
institutional arrangement for arriving atpolitical decisions in which individual
sacquire the power to decide by means ofa competitive struggle for the
peoplevotes” (Metode yang demokrasi adalah suatu pengaturan kelembagaan
guna mencapai keputusan politik, dimana setiap individu berusaha mendapatkan
kekuasaan untuk mengambil keputusan lewat kompetisi guna memperoleh suara
rakyat). (Schumpeter dalam Gandamana, 2017: 3).

3
Sri Wuryan dan Saefullah dalam Gandamana (2017: 3) mengatakan
“democracy relates to the fundamentalhuman rights, which includes freedom
ofexpression, freedom of belief andfreedom of action. To avoid chaos,
inpractice, democracy recognizes suchvalues as responsibility, self discipline,
objective, rational, love and care, respect for others, and acceptance
ofdifferences of opinions”.
Dalam Anindita Risma (2021) dituliskan pengertian demokrasi menurut
para ahli sebagai berikut:
1. Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan
dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu
sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan pemegang
kekuasaaan untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki
kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah
yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-
undang. Dan masing-masing institusi tersebut berdiri secara independen
tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.
2. Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
3. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau
prinsip demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah
setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya.
Aristoteles pun mengatakan apabila seseorang hidup tanpa kebebasan dalam
memilih cara hidupnya, maka sama saja seperti budak.
4. Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat,
karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan
HAM bagi rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari
setiap paksaan dalam suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.
5. Demokrasi menurut International Commission of Juris adalah bentuk
pemerintahan dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik harus
diselenggarakan oleh rakyat melalui para wakil yang terpilih dalam suatu
proses pemilu.

4
Berdasarkan pendapat tersebut, demokrasi berkaitan erat dengan hak dasar
sebagai manusia, seperti kebebasan berekpresi, kebebasan dalam keyakinan, dan
kebebasan berperilaku. Nilai-nilai demokrasi harus dilaksanakan atau
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari seperti tanggungjawab, disiplin diri,
berpikir objektif, dan rasional, kasih sayang dan peduli, respek terhadap sesama
dan menerima perbedaan pendapat diantara sesamawarga masyarakat.
Demokrasi merupakan gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga
negara.

B. Jenis – Jenis Demokrasi


Menurut Kodi Dedimus (2018) demokrasi memiliki banyak jenisnya:
1. Demokrasi berdasarkan bentuknya.
a. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi di mana
setiap masyarakat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan
suatu keputusan politik. Dalam sistem ini, setiap masyarakat mewakili
dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka
memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik jabatan yang
terjadi. Sistem demokrasi digunakan pada jaman awal terbentuknya
demokrasi di mana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus
diselesaikan, seluruh masyarakat berkumpul untuk membahasnya. Di
jaman modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi
suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh masyarakat dalam
satu forum merupakan hal yang sulit.
Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari
masyarakat sedangkan masyarakat modern cenderung tidak memiliki
waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik tingkat negara,
wilayah, daerah hingga jenjang yang terbawah. Sistem demokrasi yang
memberikan kesempatan kepada seluruh warga negaranya dalam
permusyawaratan saat menentukan arah kebijakan umum dari Negara.

5
b. Demokrasi Tidak Langsung
Merupakan sistem demokrasi yang di jalankan menggunakan
sistem perwakilan. Didalam demokrasi ini masyarakat menyalurkan
kehendak dengan memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam dewan
perwakilan rakyat. termasuk juga dalam demokrasi ini, demokrasi
perwakilan dengan sistem referendum, yaitu gabungan antara demokrasi
langsung dan demokrasi perwakilan, masyarakat memilih wakil-
wakilnya untuk duduk dalam perwakilan rakyat, namun dewan itu
dikontrol oleh pengaruh masyarakat dengan sistem referendum dan
inisiatif masyarakat.
2. Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat
a. Demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negaranya untuk
bermusyawarah dalam menentukan kebijakan umum negara.
b. Demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan. Demokrasi
jenis ini diterapkan atas pertimbangan kenyataan suatu negara dengan
jumlah penduduk yang besar, wilayah yang luas, dan permasalahan yang
semakin kompleks.
3. Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi
a. Demokrasi Konstitusional. Demokrasi konstitusional adalah demokrasi
yang berlandaskan pada kebebasan atau individualisme. Demokrasi ini
dicirikan dengan kekuasaan pemerintah yang terbatas dan tidak
diperkenankan banyak campur tangan dan bertindak sewenang-wenang
terhadap warganya. Dalam hal ini, kekuasaan pemerintah dibatasi oleh
konstitusi.
b. Demokrasi Rakyat. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar
merupakan salah satu jenis demokrasi yang berhaluan Marxisme-
Komunisme. Demokrasi ini menginginkan kehidupan tanpa adanya kelas
sosial. Contohnya adalah negara Korea utara dan bekas negara Uni
Soviet.
c. Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang
berlaku di Indonesia. Demokrasi ini bersumber dari tatanan nilai sosial

6
dan budaya dengan berasaskan musyawarah untuk mufakat. Demokrasi
ini juga mengutamakan kepentingan yang berimbang.
4. Demokrasi berdasarkan tujuan
a. Demokrasi Formal. Demokrasi formal adalah demokrasi yang
menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik tanpa adanya
pengurangan kesenjangan dalam bidang ekonomi. Demokrasi formal
dianut oleh negara-negara liberal.
b. Demokrasi Material. Demokrasi material adalah demokrasi yang fokus
pada upaya untuk menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, di
mana persamaan dalam bidang politik kurang diperhatikan. Demokrasi
jenis ini dianut oleh negara-negara komunis.
c. Demokrasi Gabungan. Macam-macam demokrasi selanjutnya adalah
demokrasi gabungan yang dianut oleh negara-negara non blok.
Demokrasi gabungan berada pada jalur tengah, yakni mengambil
kebaikan dan membuang keburukan dari pelaksanaan demokrasi formal
dan material.
Demokrasi dibedakan menjadi:
1. Demokrasi yang menjunjung persamaan dalam bidang politik, tanpa disertai
upaya untuk mengurangi kesenjangan dalam bidang ekonomi.
2. Demokrasi yang menekankan pada upaya menghilangkan kesenjangan
ekonomi, sementara bersamaan dalam bidang politik kurang diperhatikan
atau bahkan dihilangkan.
3. Demokrasi paduan dari demokrasi formal dan materil. Demokrasi ini
berupaya mengambil hal-hal baik dan membuang hal buruk dari kedua
demokrasi tersebut.

C. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


Dikutip melalui website wikipedia, dijelaskan bahwa ada beberapa prisip
dan asas pokok dalam demokrasi sebagai berikut:
1. Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah
terakomodasi dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7
Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang
kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi". Menurutnya, prinsip-
prinsip demokrasi adalah:
a. Kedaulatan masyarakat
b. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
c. Kekuasaan mayoritas
d. Hak-hak minoritas
e. Jaminan hak asasi manusia
f. Pemilihan yang bebas, adil dan jujur
g. Persamaan di depan hukum
h. Proses hukum yang wajar
i. Pembatasan pemerintah secara konstitusional
j. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
k. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.
l. Memperjuangkan Kesejahteraan Masyarakat
2. Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah
pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai
kemampuan yang sama dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar
tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi, yaitu:
a. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan
wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung,
umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil; dan
b. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan
pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan
bersama.
3. Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima
dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu
pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:
a. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan
keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
b. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak

8
asasi rakyat (warga negara).
c. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
d. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen
sebagai alat penegakan hukum
e. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
f. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi
dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
g. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di
lembaga perwakilan rakyat.
h. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan
(memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga
perwakilan rakyat.
i. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama,
golongan, dan sebagainya).
Menurut Purnamawati Evi (2020: 255-258) perkembangan demokrasi di
Indonesia dilihat dari segi waktu dibagi dalam empat periode, yaitu:
1. Demokrasi Parlementer Periode1945-1959
Demokrasi pada masa ini dikenal dengan sebutan Demokrasi
Parlementer. Sistem demokrasi parlementer mulai berlaku sebulan sesudah
kemerdekaan di proklamirkan dan mulai diperkuat dalam Undang-Undang
Dasar 1945 dan 1950, ternyata sistem demokrasi parlementer ini kurang
cocok untuk Indonesia, meskipun dapat berjalan secara memuaskan pada
beberapa negara Asia lain.
Undang-Undang Dasar 1950 menetapkan berlakunya sistem
parlementer dimana badan eksekutif terdiri dari Presiden beserta Menteri-
Menterinya yang mempunyai tanggung jawab politik. Karena fragmentasi
partai-partai politik setiap kabinet berdasarkan kondisi yang berkisar pada
satu atau dua partai besardan beberapa partai kecil. Koalisiter nyata tidak
berjalan dengan baik dan partai-partai koalisi tidak segan-segan untuk
menarik dukungannya sewaktu-sewaktu, sehingga kabinet seringkali jatuh
karena keretakan dalam koalisi sendiri.

9
Umumnya kabinet dalam masa pra-pemilihan umum yang diadakan
dalam tahun 1955 tidak dapat bertahan lebih lama dari rata-rata delapan
bulan, dan hal ini menghambat perkembangan ekonomi politik dan politik
oleh karena pemerintah tidak memperoleh kesempatan melaksanakan
programnya. Namun pada periode ini kedudukan parlemen sangat kuat dan
pada gilirannya menguat pula kedudukan partai politik karena itu segala hal
yang terkait dengan kebijakan negara tidak lepas dari sikap kritis para
anggota parlemen untuk mendebatnya baik melalui forum parlemen maupun
secara sendiri- sendiri.
2. Demokrasi Terpimpin Periode1959-1965
Ciri sistem politik pada periodeini adalah dominasi peranan
presiden, terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh
komunis dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik. Dalam
praktik pemerintahan, pada periode ini telah banyak melakukan distrosi
terhadap praktik demokrasi. Dekrit Presiden 5 Juli dapat dipandang sebagai
suatu usaha untuk mencari jalan keluar dari kemacetan politik yang terjadi
dalam sidang konstituante merupakan salah satu bentuk penyimpangan
praktik demokrasi.
Begitu pula dalam Undang-Undang Dasar 1945 telah ditegaskan
bahwa bagi seorang presiden dapat bertahan sekurang-kurangnya
selamalima tahun. Akan tetapi ketetapan MPRS No. III/1963 yang
mengatakan Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup telah membatalkan
pembatasan waktu lima tahun. Banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan
pada praktik demokrasi, terutama pada bidang eksekutif. Misalnya Presiden
diberi wewenang untuk campur tangan dibidang yudikatif. Hal itu dapat
dilihat dalam Undang-Undang Nomor19/1964, di bidang legislatif presiden
dapat mengambil tindakan politik berdasarkan peraturan tata tertib peraturan
presiden Nomor 14/1960 dalam hal anggota Dewan Perwakilan Rakyat tidak
mencapai manfaat.
Demokrasi terpimpin Soekarno bukanlah demokrasi yang
sebenarnya, melainkan sebagai bentuk keotoriteran. Bentuk sistem

10
demokrasi ini tidak mencerminkan arti dari demokrasi itu sendiri. Demokrasi
terpimpin dariSoekarno berakhir dengan lahirnya Gerakan 30 September
PKI(G30SPKI).
3. Demokrasi Pancasila Periode1965-1998
Periode pemerintahan ini muncul setelah gagalnya G30SPKI.
Landasan formil periode ini adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
serta ketetapan MPRS. Semangat yang mendasari lahirnya periode ini adalah
ingin mengembalikan dan memurnikan pelaksanaan pemerintahan yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 secara konsekuen dan murni.
Untuk meluruskann dari penyelewangan terhadap Undang-Undang
Dasar yang terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin, kita telah mengadakan
tindakan korektif. Ketetapan MPPS Nomor III/1963 yang menetapkan masa
jabatan seumur hidap untuk Ir. Soekarno telah dibatalkan dan jabatan
Presiden kembali menjadi selektif selama lima tahun. Pada periode ini
praktik demokrasi diIndonesia senantiasa mengacu padanilai-nilai Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
Maka dari itu demokrasi pada masa ini disebut dengan Demokrasi
Pancasila. Karena dalam demokrasi pancasila memandang kedaulatan rakyat
sebagai inti dari sistem demokrasi, karena rakyat mempunyai hak yang sama
untuk menentukan dirinya sendiri. Begitu juga dengan partisipasi politik
yang sama semua rakyat. untuk itu pemerintah patut memberikan
perlindungan dan jaminan bagi warga negara dalam menjalankan hak politik.
Akan tetapi, “Demokrasi Pancasila” dalam rezim orde baru hanya sebagai
retorika dan gagasan belum sampai pada tataran praksis atau penerapan.
Karena dalam praktik kenegaraan dan pemerintahan, rezim ini sangat tidak
memberikan ruang bagi kehidupan berdemokrasi.
4. Demokrasi Periode Reformasi
Pelaksanaan demokrasi di erareformasi (1998-sekarang) ditandai
dengan lengsernya presiden terdahulu, Soeharto yang menjabat sebagai
presiden selama sekitar 32 tahun. Demokrasi Indonesia periode reformasi
meletakkan fondasi yang kuat bagi pelaksanaan demokrasi Indonesia pada

11
masa selanjutnya. Terdapat beberapa indikator pelaksanaan demokrasi di
Indonesia; (a) diberikan kebebasan pers sebagai ruang publik untuk
berpartisipasi dalam kebangsaan dan kenegaraan; (b) berlakunya sistem
multipartai, diberlakukan ini terlihat pada Pemilihan Umum 1999. Masa ini
kesempatan pada rakyat untuk berserikat dan berkumpul sesuai ideologi dan
aspirasi politiknya.
Karakteristik periode reformasi merupakan demokrasi Pancasila.
Warga negara bertugas mengawal demokrasi agar dapat teraplikasikan
dalam aspek kehidupan. Karakteristik demokrasi pada periode reformasi
adanya Pemilu lebih demokratis, terjadi perputaran kekuasaan dari
pemerintah pusat hingga daerah. Pola rekrutmen politik terbuka Hak-hak
dasar warga negara, rekrutmen politik untuk pengisian jabatan politik
dilakukan secara terbuka. Setiap warga negara yang mampu dan memenuhi
syarat dapat menduduki jabatan politik tanpa diskriminasi. Hak-hak dasar
warga negara terjamin, sebagian besar hak dasar rakyat bisa terjamin seperti
adanya kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan pers dan sebagainya.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara istilah (etimologi) kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani
demokratia yang berarti “rule of thepeople”, merupakan paduan dari dua
kata, demos berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan atau pemerintahan.
Demokrasi merupakan gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga
negara.
2. Jenis – jenis demokrasi dibedakan berdasarkan bentuknya, berdasarkan
penyaluran kehendak rakyat, berdasarkan prinsip ideologi, dan berdasarkan
tujuan.
3. Indonesia dalam perjalananberdemokrasi mengalami beberapaperiode,
hingga saat ini menjalaniperiode reformasi. Negara demokrasi,tentunya
membenarkan keberadaanpartai politik sebagai pilar daridemokrasi atau
pelaksanaan kedaulatanrakyat itu.

13
DAFTAR PUSTAKA
Gandamana, A. (2017). Memaknai Demokrasi Pancasila. Jurnal Handayani PGSD
FIP Unimed, 7(1).

Anindita, R. (2021). Demokrasi Indonesia.

Kodi, D. (2018). Demokrasi Dan Budaya Politik Indonesia.

Purnamawati, E. (2020). Perjalanan Demokrasi di Indonesia. Solusi, 18(2), 251-


264.

Wikipedia Bahasa Inonesia Ensiklopedia Bebas. (2023, 6 September). Demokrasi.


Diakses pada Tanggal 10 Maret 2024. Id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi.

14

Anda mungkin juga menyukai