Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PPKN

DEMOKRASI DI INDONESIA DARI MASA KE MASA

Disusun Oleh :
PENDIDIKAN BIOLOGI B
Kelompok 3
1. Micke Alkuri (220107501038)
2. Siti Thania Ramadhani (220107500020)
3. Nurul Azizah (220107502015)
4. Hardiansyah M. (220107500013)
5. Muh. Tasnim Mubarak (220107501015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa
kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa
karena sebab atas
limpahan rahmat serta
karunia-Nya, makalah
bejudul “Sukses
dengan Karya Tulis
Ilmiah” ini dapat kami
selesaikan. Sholawat serta
salam tak
lupa kami haturkan kepada
junjungan Nabi
Muhammad S.A.W.
Adapun tujuan dari
penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi
tugas
dalam mata kuliah Etika
Penulisan Ilmiah. Besar
harapan kami agar makalah
ini
dapat bermanfaat,
memberikan edukasi
serta pengetahuan
mengenai Penulisan
Karya Ilmiah bagi
penyusun maupun bagi
pembaca pada umumnya
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa
kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa
karena sebab atas
limpahan rahmat serta
karunia-Nya, makalah
bejudul “Sukses
dengan Karya Tulis
Ilmiah” ini dapat kami
selesaikan. Sholawat serta
salam tak
lupa kami haturkan kepada
junjungan Nabi
Muhammad S.A.W.
Adapun tujuan dari
penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi
tugas
dalam mata kuliah Etika
Penulisan Ilmiah. Besar
harapan kami agar makalah
ini
dapat bermanfaat,
memberikan edukasi
serta pengetahuan
mengenai Penulisan
Karya Ilmiah bagi
penyusun maupun bagi
pembaca pada umumnya
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunia-Nya, makalah berjudul “Demokrasi di Indonesia
dari Masa ke Masa” ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam tak lupa kita
haturkan terhadap junjungan Nabi Muhammad SAW.

Adapun makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas pada mata
kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Penulis menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna lebih
menyempurnakan penulisan makalah ini.

Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat kepada


dosen pengampuh mata kuliah ini yang telah memberi dorongan dan arahan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta penulis sendiri.

Makassar, 31 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................. ..........................................................


i
Daftar
Isi .............................................. ...................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................. ......................................


1
A. Latar Belakang .............................................. ............................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................. ........................................
2
C. Tujuan ................................................................ ........................................
2

BAB II. PEMBAHASAN .............................................. ...................................... 3


A. Pengertian Demokrasi ................................................. ...............................
B. Pengertian Demokrasi Menurut para Ahli ..................................................
C. Tujuan Pendidikan Demokrasi.....................................................................
D. Perkembangan Demokrasi di Indonesia dari Masa ke Masa. ......................
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan ................................................................ ........................................ ....
Daftar Pustaka ................................................................ .........................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hakikat demokrasi adalah kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat,
rakyat yang berhak membuat dan melaksanakan peraturan yang ditetapkan sendiri
berdasarkan suara mayoritas. Rakyat berhak memilih anggota badan legislatif,
eksekutif dan yudikatif berdasarkan suara mayoritas. Dengan demikian, hakikat
dari demokrasi adalah segala keputusan ditentukan oleh suara mayoritas rakyat.
Demokrasi merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kedaulatan
rakyat dimana rakyat memegang kedaulatan tertinggi dan diikutsertakan dalam
pemerintah suatu negara. Di Indonesia, sistem demokrasi sendiri telah mengalami
beberapa perubahan dari masa ke masa. Namun ,dengan adanya perubahan-
perubahan tersebut masalah utama yang sebenarnya dihadapi oleh bangsa
Indonesia adalah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi dan membina
suatu kehidupan sosial dan politik yang demokratis di tengah masyarakat yang
beraneka ragam pola budayanya ini. Pada intinya masalah ini berkisar pada
penyusunan suatu sistem politik dimana kepemimpinan cukup kuat untuk
melaksanakan pembangunan ekonomi dengan partisipasi seluruh rakyat serta
menghindari timbulnya diktator, baik diktator yang bersifat perorangan, partai,
maupun militer.
Untuk memecahkan masalah yang dihadapi tersebut, peran yang paling
diharapkan adalah peran para generasi muda, terutama generasi baru yang
mempunyai pengalaman politik yang berbeda, yang mengalami sosialisai atau
pendidikan politik serta memiliki aspirasi dan tuntutan politik yang berbeda pula
dari generasi-generasi sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang diuraikan diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut
1. Apa pengertian demokrasi?
2. Bagaimana pengertian demokrasi menurut para ahli ?
3. Apakah tujuan dari adanya pendidikan demokrasi?
4. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari demokrasi
2. Untuk mengetahui pengertian demokrasi menurut para ahli.
3. Untuk mengetahui tujuan dari adanya pendidikan demokrasi
4. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia
dari masa ke masa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi

Sejak Orde baru lengser pada 1998 demokrasi telah menjadi kosakata
paling banyak diucapkan. Ia telah menjadi kata kunci penting yang identik
dengan perjuangan gerakan reformasi yang digulirkan oleh para tokoh
reformasi dan kalangan mahasiswa. Tak ada reformasi tanpa demokrasi
demikian sebaliknya tak ada demokrasi tanpa eformasi. Dua kata ini laksana
dua sisi dari satu keping mata uang.

Secara etimologis kata demokrasi dari bahasa Yunani merupakan


bentuk dari dua kata demos (rakyat) dan cratein atau cratos (kekuasaan dan
kedaulatan). Perpaduan kata demos dan cratein atau cratos membentuk kata
demokrasi yang memiliki pengertian umum sebagai sebuah untuk
pemerintahan rakyat governments secara langsung oleh rakyat atau melalui
para wakil mereka melalui mekanisme pemilihan yang berlangsung secara
bebas. Secara substansi demokrasi adalah seperti yang pernah dikatakan oleh
Abraham suatu pemerintah dari, oleh, dan untuk rakyat.

Karena slogannya yang mengatasnamakan rakyat, kata demokrasi


menjadi kata yang paling diminati oleh siapapun yang berada atau sedang
bertarung menuju kekuasaan. Tidak jarang kata ini disalah artikan bahkan
disalahgunakan oleh para pemimpin pemerintahan yang paling otoriter
sekalipun. Slogan demokrasi acap kali dijadikan alat untuk memperoleh
dukungan politik dari masyarakat, tanpa dijalankan praktikannya secara nyata.

B. Pengertian Demokrasi Menurut para Ahli


1) Aristoteles mengemukakan bahwa demokrasi ialah suatu kebebasan
atau prinsip demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui
kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan
didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan apabila seseorang
hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja
seperti budak.
2) Harris Soche menjelaskan bahwa demokrasi ialah suatu bentuk
pemerintahan rakyat, karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada
rakyat juga merupakan HAM bagi rakyat untuk mempertahankan,
mengatur dan melindungi diri dari setiap paksaan dalam suatu badan
yang diserahkan untuk memerintah.
3) Abraham Lincoln mengartikan demokrasi itu ialah pemerintah dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
4) Kranemburg mengemukakan demokrasi sesuai dengan pengertian
dasarnya yakni memerintah rakyat.
5) Henry B. Mayo menjelaskan dalam menjalankan sistem politik
demokratis, pemerintahan yang mengambil suatu kebijakan umum
ditetapkan oleh kebanyakan dari wakil rakyat dan diawasi secara
efektif oleh masyarakat atau rakyat.
C. Tujuan dari Adanya Pendidikan Demokrasi

Tujuan dari pendidikan demokrasi adalah meningkatkan pemahaman dan


kesadaran atas nilai-nilai demokrasi untuk menjadikan warga negara tidak lagi
sebagai ignore people. Pendidikan seharusnya membawa mereka menjadi
makhluk yang independen dan memiliki bargaining position atau posisi tawar
yang menjadi nilai di pandangan atasan terhadap penguasa.

Pendidikan demokrasi ini dapat membantu masyarakat untuk dapat


berpikir kritis dan berpikir demokratis. Melalui pemikiran yang demokrasi
tersebut masyarakat dapat membangu Negara Indonesia menjadi lebih baik, hal
tersebut dapat berjalan apabila pemerintahannya juga berjalan dengan sistem
demokrasi yang bersih dan dapat dipercaya. Dengan demikian, pendidikan
demokrasi sangat diperlukan bahkan sedini mungkin. Tidak hanya melalui
lingkungan sekolah namun juga lingkup keluarga dan sekitarnya. Selain itu juga
agar warga negara mengerti, menghargai kesempatan dan tanggung jawab sebagai
warna negara yang berpendirian teguh,mandiri,memiliki sikap selalu ingin tahu,
dan berpandangan jauh kedepan.

Pendidikan demokrasi merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan


sejak dini secara terencana, sistematis, dan berkesinambungan. Hal ini agar
demokrasi yang berkembang tidak disalahgunakan atau menjurus kepada anarki,
karena kebebasan yang kebablasan, sehingga merusak fasilitas umum, menghujat
atau memfitnah pun dianggap sebagai bagian dari demokrasi. Bila Pendidikan
Demokratis tidak disertai oleh tatanan politik dan aturan politik serta hukum yang
jelas, suatu kondisi tertentu bisa berubah menjadi anarkisme dan bahkan
kemudian mengundang otorianisme yaitu suatu pemerintahan yang menindas dan
berlawanan dengan prinsip demokrasi.

Berdasarkan hal tersebut menunjukan bahwa pendidikan demokratis tidak


bisa dilaksanakan dengan baik tanpa adanya tatanan politik serta hukum yang
jelas. Tanpa tatanan politik serta hukum yang jelas pendidikan demokratis bisa
berubah menjadi anarkisme atau otorianisme. Oleh karena itu, bagi negara
totaliter atau otonter, pendidikan demokrasi menjadi lebih penting lagi, walaupun
ini disadari oleh yang berkuasa akan mengancam kekuasaannya.

Melalui pendidikan demokratis rakyat akan diberdayakan untuk menuntut


haknya dan menentang berbagai kebijakan penguasa yang bertentangan dengan
prinsip-prinsip atau nilai-nilai demokrasi. Pentingnya pendidikan demokratis di
Indonesia, disadari pula oleh para tokoh pendidikan dan para pengambil
kebijakan. Dari mulai tahun 1960 sampai sekarang, pendidikan demokratis telah
dilaksanakan walaupun dengan substansi yang berbeda, karena faktor kepentingan
penguasa.

D. Perkembangan Demokrasi di Indonesia dari Masa ke Masa

1. Demokrasi parlementer
Pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer di mana
sistem mulai berlaku sebulan setelah kemerdekaan diproklamirkan dan dimulai
diperkuat dalam undang-undang dasar 1945 dan 1950. namun ternyata sistem
demokrasi ini kurang cocok untuk Indonesia meskipun dapat berjalan secara
memuaskan pada beberapa negara Asia lain.

Undang-undang dasar 1950 menetapkan berlakunya sistem parlementer di


mana badan eksekutif terdiri dari presiden beserta menteri-menterinya yang
mempunyai tanggung jawab politik. karena fragmentasi partai-partai politik setiap
kabinet berdasarkan kondisi yang berkisar pada satu atau dua partai besar dan
beberapa partai kecil. koalisi ternyata tidak berjalan dengan baik dan partai-partai
koalisi tidak digantikan untuk menarik dukungannya sewaktu-waktu, sehingga
kabinet seringkali jatuh karena keretakan dalam koalisi sendirinya. umumnya
kabinet dalam masa pra pemilihan umum yang diadakan dalam tahun 1955 tidak
dapat bertahan lebih lama dari rata-rata 8 bulan dan hal ini menghambat
perkembangan ekonomi politik dan politik oleh karena pemerintah tidak
memperoleh kesempatan.
2. Demokrasi terpimpin periode 1959 1965

Ciri sistem politik pada periode ini adalah dominasi peranan presiden,
terbatasnya peranan partai politik berkembangnya pengaruh komunis dan
meluasnya peranan Adri sebagai unsur sosial politik. dalam praktik pemerintahan
pada periode ini telah banyak melakukan distorsi terhadap praktik demokrasi.
dekat Lee presiden 5 Juli dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk mencari
jalan keluar dari kemacetan politik yang terjadi dalam sidang konstituante
merupakan salah satu bentuk penyimpangan praktik demokrasi.

Demokrasi terpimpin Soekarno bukanlah demokrasi yang sebenarnya,


melainkan sebagai bentuk keotoriteran. bentuk sistem demokrasi ini tidak
mencerminkan arti dari demokrasi itu sendiri. demokrasi terpimpin dari Soekarno
berakhir dengan lahirnya gerakan 30 September PKI.

3. Demokrasi Pancasila periode 1965 1998

Periode pemerintahan ini muncul setelah gagalnya G30S PKI. landasan


formil periode ini adalah Pancasila, undang-undang dasar 1945, serta ketetapan
MPRS. semangat yang mendasari lahirnya periode ini adalah ingin
mengembalikan dan memurnikan pelaksanaan pemerintahan yang berdasarkan
Pancasila UUD 1945 secara konsekuen dan murni.

Pada demokrasi masa ini disebut dengan demokrasi Pancasila karena


dalam demokrasi Pancasila memandang kedaulatan rakyat sebagai inti dari sistem
demokrasi, karena rakyat mempunyai hak yang sama untuk menentukan dirinya
sendiri, begitu juga dengan partisipasi politik yang sama semua rakyat.

5. Demokrasi periode reformasi

Pelaksanaan demokrasi di era reformasi atau sekarang ditandai


dengan lengsernya presiden terdahulu, Soeharto yang menjabat sebagai
presiden selama sekitar 32 tahun. demokrasi di Indonesia periode
reformasi menetapkan fondasi yang kuat bagi pelaksanaan demokrasi
Indonesia pada masa selanjutnya.

BAB III
KESIMPULAN
1. Demokrasi memiliki pengertian umum sebagai sebuah untuk pemerintahan
rakyat governance secara langsung oleh rakyat atau melalui para wakil
mereka melalui mekanisme pemilihan yang berlangsung secara bebas.
2. Terkait dengan pengertian demokrasi terdapat pendapat dari berbagai ahli
seperti Aristoteles, Haris Soche, Abraham Lincoln, Kranemburg, dan
Henry B. Mayom.
3. Demokrasi memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan
kesadaran atas nilai-nilai demokrasi untuk menjadikan warga negara tidak
lagi sebagai ignore people. Pendidikan demokrasi ini dapat membantu
masyarakat untuk dapat berpikir kritis dan berpikir demokratis. Dengan
demikian pendidikan demokrasi sangat diperlukan bahkan tidak mungkin.
4. Perkembangan demokrasi di Indonesia dimulai dari demokrasi
parlementer 1945-1959, demokrasi terpimpin 1959-1965, demokrasi
Pancasila 1965-1998, dan demokrasi reformasi 1998-sekarang.

DAFTAR PUSTAKA
Madiong,Baso., Zainuddin Mustapa., dan Andi gunawan. 2018.
Pendidikan Kewarganegaraan CIVIC EDITION. Yogyakarta :
Celebes Media Perkasa

E. Purnamawati, (2020). Perjalanan Demokrasi di Indonesia. Jurnal


Unpal, vol 18, (2): 251-264

https://www.google.co.id/pengertian-dan-macam-macam-demokrasi

Ubaedillah,A. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan


Pancasila,Demokrasi, dan Pencegahan Korupsi. Jakarta : K E
NCANA

Anda mungkin juga menyukai