Dosen :
Disusun oleh:
KELOMPOK 3 KELAS A
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UPN VETERAN JAKARTA
Tahun Ajaran 2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN dan BELA NEGARA. Shalawat serta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup
yakni al-quran dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Makalah ini merupakan salah
satu tugas mata kuliah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN dan BELA NEGARA di
program studi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak KAYUS KAYOWUAN LEWOLEBA, SH,MH selaku
dosen pembimbing mata kuliah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN dan BELA
NEGARA dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-
kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................................... i
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 24
3.2 Penutup ........................................................................................................................... 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau kekuasaan warga negara atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negaara tersebut. Demokrasi menempati posisi vital dalam
kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan
prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus
digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika
fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak
mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut
pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.
Demokrasi pancasila adalah suatu sistem demokrasi yang berdasarkan pada asas
kekeluargaan dan gotong royong yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat, memiliki
kandungan berupa unsur-unsur kesadaran dalam bereligius, menjunjung tinggi kebenaran, budi
pekerti luhur dan kecintaan, berkesinambungan dan berkepribadian Indonesia. Pada sistem
demokrasi pancasila, untuk sistem pengorganisasian negaranya dilakukan oleh rakyat itu
sendiri atau persetujuan melalui rakyat.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DEMOKRASI
Demokrasi adalah bentuk sistem pemerintahan yang setiap warganya memiliki
kesetaraan hak dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah kehidupan. Demokrasi
mengandung pengertian secara tidak langsung bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi
dalam suatu negara.
Kata Demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
Kratei yang berarti pemerintah. Nah dengan demikian kita dapat mengartikan, demokrasi
adalah Sistem pemerintahan yang kekuasaan tertingginya dipegang oleh rakyat.
Aristoteles, Demokrasi adalah suatu kebebasan, yang artinya kebebasan setiap warga
negara dapat berbagi kekuasan, Aristoteles mengutarakan bahwa setiap warga negara itu setara
dalam jumlah, yaitu satu individu, dalam demokrasi tidak ada penilaian terhadap tingginya nilai
individu tersebut, setiap warga negara sama.
Abraham Lincoln, Demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.
Isitilah demokrasi berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada
abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang
berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah
sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan
dengan perkembangan sistem demokrasi di banyak negara.
Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal
ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan
politik suatu negara.
3
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu
negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara
yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika
fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak
mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut
pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.
Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan
berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan
anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk
rakyat.
Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus
ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan
mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan
lembaga negara tersebut.
Demokrasi dapat kita pandang sebagai suatu mekanisme dan cita-cita hidup
berkelompok yang di dalam UUD 1945 disebut kerakyatan. Demokrasi Indonesia adalah
pemerintahan rakyat yang berdasarkan nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintahan dari,
oleh, dan untuk rakyat berdasarkan sila-sila Pancasila. Ini berarti bahwa:
1. Demokrasi atau pemerintahan rakyat yang digunakan oleh pemerintah Indonesia adalah
sistem pemerintahan rakyat yang dijiwai dan dituntun oleh nilai-nilai pandangan hidup
bangsa Indonesia (Pancasila).
2. Demokrasi Indonesia pada dasarnya adalah transformasi nilai-nilai falsafah Pancasila
menjadi suatu bentuk dan sistem pemerintahan khas pancasila.
3. Demokrasi Indonesia yang dituntun oleh nilai-nilai Pancasila adalah konsekuensi dari
komitmen pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen di bidang
pemerintahan atau politik.
4. Pelaksanaan Demokrasi Indonesia dengan baik mensyaratkan pemahaman dan
penghayatan nilai-nilai falsafah Pancasila.
4
5. Pelaksanaan Demokrasi Indonesia dengan benar adalah pengamalan Pancasila melalui
politik pemerintahan.
Sistem demokrasi ini sebenernya telah memberi gambaran tentang adanya tujuan yang
ingin dicapai oleh negara melalui hak-hak individual sesuai dengan asasinya dalam koridor
manajemen nasional.
5
D. KONSEP DEMOKRASI
Konsep Demokrasi di Indonesia seperti yang kita ketahui, konsep demokrasi sepertinya
sudah berkembang sejak 2000 tahun yang lalu. Konsep demokrasi ini diperkenalkan oleh Plato
dan Aristoteles dengan isyarat untuk penuh hati-hati saat hendak menggunakan konsep
demokrasi ini. Menurut mereka, demokrasi itu memiliki dua sisi yang sangat berbeda. Di satu
sisi sangat baik, namun di sisi lain dapat juga menjadi kejam. Mungkin Indonesia menjadi salah
satu penganut sistem demokrasi yang telah merasakan secara nyata apa yang dikhawatirkan
oleh Plato dan Aristoteles tadi. Masyarakat Indonesia tentu tidak akan melupakan bagaimana
ketika konsep demokrasi bisa membangun paham orde baru di tanah air di suatu masa, namun
bisa juga menjatuhkannya tanpa ampun di masa yang lainnya.
Konsep demokrasi sangat mendewakan kebebasan sehingga pada akhirnya nanti tidak
mustahil dapat menimbulkan anarki. Oleh sebab itu, yang diperlukan di sini adalah bagaimana
mekanisme yang paling tepat untuk mengontrol konsep demokrasi yang sangat bebas ini.
Dalam penerapannya, konsep demokrasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat
dipandang sebagai sebuah mekanisme dan cita-cita untuk mewujudkan suatu kehidupan
berkelompok yang sesuai dengan apa yang terdapat dalam UUD 1945 yang disebut
kerakyatan. Selain itu, konsep demokrasi juga dapat dipandang sebagai pola hidup
berkelompok dalam organisasi negara yang sesuai dengan kehendak orang-orang yang hidup
dalam kelompok tersebut (demos).
Sementara itu, kehendak dan keinginan orang-orang yang ada dalam kelompok sangat
ditentukan oleh pandangan hidupnya (weltanschaung), falsafah hidupnya (filosofiche
gronslag) dan ideologi bangsa yang bersangkutan.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
konsep demokrasi atau pemerintahan rakyat yang diterapkan di Indonesia itu didasarkan pada
tiga hal berikut:
Nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat berdasarkan
sila-sila pancasila.
Transformasi nilai-nilai pancasila pada bentuk dan sistem pemerintahan.
Merupakan konsekuensi dan komitmen terhadap nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
6
b. Pemerintahan Republik : berasal dari bahasa latin, RES yang artinya pemerintahan dan
PUBLICA yang berarti rakyat. Dengan demikian dapat diartikan sebagai pemerintahan
yang dijalankan oleh dan untuk kepentingan orang banyak.
Montesque (teori Trias Politica) menyatakan bahwa kekuasaan negara harus dibagi dan
dilaksanakan oleh tiga orang atau badan yang berbeda-beda dan terpisah satu sama lainnya
(berdiri sendiri/independent) yaitu :
a. Badan Legislatif (kekuasaan membuat undangundang)
b. Badan Eksekutif (kekuasaan menjalankan undangundang)
c. Badan Yudikatif (kekuasaan untuk mengadili jalannya pelaksanaan undang-undang)
Menurut John Locke kekuasaan pemerintahan negara dipisahkan menjadi tiga yaitu :
a. Kekuasaan Legislatif (kekuasaan untuk membuat undangundang yang dijalankan oleh
parlemen)
b. Kekuasaan Eksekutif (kekuasaan untuk menjalankan undang-undang yang dijalankan oleh
pemerintahan)
c. Kekuasaan Federatif (kekuasaan untuk menyatakan perang dan damai dan tindakan-
tindakan lainnya dengan luar negeri).
Sedangkan kekuasaan Yudikatif (mengadili) merupakan bagian dari kekuasaan eksekutif.
E. HAKEKAT DEMOKRASI
Hakekat demokrasi adalah peran utama rakyat dalam proses sosial politik. Hal ini
sesuai dengan tiga pilar penegak demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat (government of the
people), pemerintahan oleh rakyat (government by the people) dan pemerintahan untuk rakyat
(government for the people). Jadi, untuk dikatakan sebagai Negara yang demokratis maka
ketiga hal ini harus terpenuhi dalam suatu Negara. Berikut akan dipaparkan secara singkat
tentang penjabaran dari ketiga hal tersebut.
7
legitimasi politik tersebut pemerintah dapat menjalankan roda pemerintahan dan program-
programnya sebagai wujud dari amanat yang diberikan oleh rakyat kepadanya.
Ketiga, pemerintahan untuk rakyat (government for the peple) berarti segenap
kekuasaan yang dipercayakan oleh rakyat kepada pemerintah hatrus digunakan dan dijalankan
sebaik-baiknya demi kepentngan rakyat sendiri. Kepentingan rakyat umum harus dijadikan
landasan utama kebijakan suatu pemerintahan yang demokratis.
8
Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai
Politikz
Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem
pemerintahn presidensil menjadi parlementer
Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli
1959 :
Bubarkan konstituante
Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
Pembentukan MPRS dan DPAS
9
Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan
Peranan Parlemen lemah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan
presiden membentuk DPRGR
Jaminan HAM lemah
Terjadi sentralisasi kekuasaan
Terbatasnya peranan pers
Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)
10
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari
Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.Masa
reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:
G. DEMOKRASI PANCASILA
Demokrasi pancasila adalah suatu sistem demokrasi yang berdasarkan pada asas
kekeluargaan dan gotong royong yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat, memiliki
kandungan berupa unsur-unsur kesadaran dalam bereligius, menjunjung tinggi kebenaran, budi
pekerti luhur dan kecintaan, berkesinambungan dan berkepribadian Indonesia. Pada sistem
demokrasi pancasila, untuk sistem pengorganisasian negaranya dilakukan oleh rakyat itu
sendiri atau persetujuan melalui rakyat. Pada demokrasi pancasila, untuk kebebasan individu
tidak memiliki sifat mutlak, akan tetapi mesti disesuaikan atau diselaraskan dengan adanya
tanggung jawab sosial. Dalam demokrasi pancasila, adanya keuniversalan cita-cita dimana
demokrasi telah dipadukan dengan apa yang menjadi cita-cita dalam hidup bangsa indonesia
yang dijiwai dengan adanya semangan kekeluargaan sehingga tak ada lagi yang mendominasi
minoritas atau mayoritas.
11
perwakilan serta dengan ingin mewujudukan keadilan sosial untuk seluruh rakyat
Indonesia.
Pengertian Demokrasi Pancasila menurut Kansil adalah suatu sistem kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan yang
merupakan hasil sila keempat dari Dasar Negara Pancasila yang telah tercantum di
alinea ke 4 Pembukaan undang-undang dasar 1945.
Pengertian demokrasi pancasila menurut Prof. Dardji Darmo Diharjo bahwa suatu
pahaman demokrasi yang berdasar pada sebuah kepribadian dan falsafah dalam
kehidupan bangsa indonesia yang telah dituangkan dalam ketentuan UUD 1945.
Pengertian demokrasi pancasila dalam GBHN pada tahun 1978 dan tahun 1983
menetapkan bahwa segala pembangunan politik Indonesia itu diarahkan untuk dapat
lebih memantapkan pada perwujudan demokrasi Pancasila. Dalam rangka untuk
memantapkan sebuah stabilitas politik yang dinamis serta adanya pelaksanaan
mekanisme pancasila, maka itu dibutuhkan adanya pemantapan dalam kehidupan
konstitusional, tegaknya hukum dan kehidupan demokrasi.
Demokrasi Pancasila merupakan ide atau gagasan yang ingin diterapkan oleh para
pendiri negara sejak awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demokrasi
Pancasila yang berintikan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan berpaham
kekeluargaan dan kegotongroyongan mempunyai ciri khas yang membedakan demokrasi yang
lainnya.
12
Asas Demokrasi Pancasila
1. Asas kerakyatan yakni asas yang berdasar pada kesadaran terhadap kecintaan kepada
rakyat, nasib dengan manunggal dan cita-cita rakyat, serta mempunyai sebuah jiwa
kerakyatan atau dalam arti untuk menghayati kesadaran bahwa semuanya senasib dan
memiliki cita-cita yang sama dengan yang lain.
2. Asas Musyawarah untuk meraih mufakat, yakni asas yang berdasar pada memperhatikan
dan sikap menghargai aspirasi dari seluruh rakyat yang jumlah banyak dan melewati forum
permusyawaratan didalam rangka untuk pembahasan dalam menyatukan segala macam
pendapat yang keluar dan untuk mencapai mufakat yang dijalankan dengan adanya rasa
kasih sayang dan pengorbanan agar mendapatkan kebahagiaan bersama-sama.
Pada demokrasi pancasila terdiri atas beberapa prinsip-prinsip demokrasi pancasila yaitu:
1. Prinsip demokrasi pancasila yang berTuhanan yang Maha Esa, yang berarti bahwa
demokrasi mesti selalu dijiwai dan mesti berdasar pada nilai-nilai ketuhanan.
2. Prinsip demokrasi pancasila dalam menjunjung tinggi HAM atau Hak Asasi Manusia)
yang berarti bahwa demokrasi pancasila mesti menghargai dan harus melindungi hak-hak
asasi manusia di Indonesia.
3. Prinsip demokrasi pancasila dalam berkedaulatan rakyat yang berarti bahwa kepentingan
rakyat mesti lebih dijunjung tinggi ketimbang kepentingan pribadi
4. Prinsip demokrasi pancasila mesti didukung oleh warga negara, yang berarti bahwa sistem
demokrasi pancasila mesti mendapat dukungan oleh warga negara Indonesia dalam hal
hak dan kewajibannya serta mampu melakukan perannya masing-masing dalam sistem
demokrasi pancasila yang telah diatur.
5. Prinsip demokrasi pancasila menggunakan prinsip pemisahan kekuasaan yang berarti
bahwa dala negara demokrasi mesti menganut sistem pemisahaan kekuasaan, dimana pada
setiap masing-masing di lembaga negara mempunyai wewenang dan fungsinya.
6. Prinsip demokrasi pancasila mesti menjamin adanya perkembangan otonomi daerah yang
berarti bahwa negara mesti menjamin terhadap adanya perkembangan setiap daerah untuk
memajukan segala potensi yang ada didaerahnya secara masing-masing dengan berdasar
pada ketentuan yang telah berlaku.
13
7. Prinsip demokrasi pancasila memiliki penerapan konsep negara hukum yang berarti bahwa
negara Indonesia mesti berdasar pada adanya ketentuan hukum, jadi bukan pada kekuasaan
semata, sehingga jika ada tindakan atau kebijakan pemerintah yang dilaksanakan mesti
mengacu pada hukum yang telah berlaku.
8. Prinsip demokrasi pancasila telah menjamin diselenggarakannya mengenai peradilan yang
bebas, tidak memihak dan merdeka, hal ini berarti bahwa badan peradilan tidak akan
mampu terpengaruh dan dipengaruhi oleh siapapun karena sudah ada aturan yang telah
mengikat.
9. Prinsip demokrasi pancasila, menumbuhkan sebuah kesejahteraan rakyat, yang berarti
bahwa demokrasi pancasila dikembangkan yang bertugas untuk menjamin dan
mewujudkan kesejahteraan rakyat, dan meningkatkan kualitas hidup rakyat pada segala
aspek kehidupan baik itu batin maupun yang lahir.
10. Prinsip demokrasi pancasila yang berkeadilan sosial yang berarti bahwa sistem demokrasi
pancasila memiliki tujuan akhir dengan berupaya mewujudkan ketatanegaraan yang baik
dan dapat terwujudnya keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia.
14
para wakil rakyat dipilih secara langsung oleh rakyat siapa yang akan menjadi wakil-
wakilnya dalam pemerintahan. Wakil-wakil itulah kelak yang akan menyuarakan segala
keinginan dari rakyat. Artinya lembaga perwakilan memegang amanat dan mandat
langsung dari rakyat. Dibutuhkan lembaga perwakilan untuk menjadikan sistem demokrasi
berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh rakyat. Karena lembaga perwakilan ini
merupakan wakil-wakil yang telah di pilih oleh rakyat. Artinya rakyat telah
mempercayakan segala hal yang berkaitan tentang kelangsungan hidup rakyat kepada
badan perwakilan. Intinya, keberadaan badan perwakilan merupakan karakteristik utama
bagi sistem politik yang menganut demokrasi.
Pada saat ini nampaknya kinerja lembaga perwakilan dan partai politik menjadi
persoalan yang sangat berat. Masalah-masalah yang terjadi contohnya adalah :
Para wakil rakyat yan telah terpilih sering lalai dalam melaksanakan tugas sebagai
wakil rakyat
Kurangnya perhatian lembaga perwakilan terhadap rakyat karena di dominasi oleh
kepentingan partai mereka
Partai politik dijadikan kekuatan seorang penguasa yang mengatas-namakan rakyat
untuk memperoleh kekuasaan
Agenda dan program partai politik belum memenuhi kebutuhan-kebutuhan penting
rakyat
Dari beberapa masalah di atas dapat kita lihat, buruknya kinerja lembaga perwakilan
saat sekarang ini membuat semakin terpuruknya pelaksanaan demokrasi pancasila di
Indonesia.
Para wakil rakyat yan telah terpilih sering lalai dalam melaksanakan tugas sebagai
wakil rakyat
Banyak para wakil rakyat yang melalaikan tugas-tugasnya sebagai wakil rakyat.
Kelalaian lembaga perwakilan rakyat dapat kita saksikan saat diadakannya rapat paripurna.
Banyak anggota dari lembaga perwakilan yang tidak hadir. Banyak kursi-kursi kosong saat
melakukan rapat. Kemanakah perginya para wakil rakyat? Padahal rapat paripura
merupakan urusan yang sangat penting disitu akan dibahas persoalan-persoalan yang
sedang terjadi mengenai rakyat atau pemerintahan.Tidak hanya itu saja, banyak ditemukan
pada saat rapat paripurna berlangsung,banyak anggota dewan perwakilan yang tidak serius
dalam menjalankan rapat. Ada yang sibuk main handphone, bahkan yang baru-baru ini
15
terjadi ditemukan adanya salah satu anggota dewan perwakilan rakyat yang sedang
menonton video porno saat rapat paripurna berlangsung. Dari sini dapat kita lihat betapa
wakil-wakil rakyat lalai dalam menjalankan tugas dan amant dari rakyat. Demokrasi yang
diharapkan oleh rakyat pada kenyataannya kurang memberikan pilihan orang-orang yang
berkualitas. Lebih seperti bungkus makanan, yang dari luar sangat bagus, namun di
dalamnya rasanya sangat pahit. Dari sini dapat kita lihat betapa wakil-wakil rakyat tidak
menunjukkan kinerja yang bagus dalam menjalnkan tugas dan amant dari rakyat.
Kurangnya perhatian lembaga perwakilan terhadap rakyat karena di dominasi oleh
kepentingan partai mereka
16
kaki tangan dari penguasa. kemudian juga melalui partai kekuasaan rakyat dihilangkan.
Dihilangkannya kekuasaan rakyat ini disebabkan oleh rendahnya dukungan suara bagi
partai-partai politik yang pengurusnya tidak diisi oleh orang-orang kalangan menengah ke
atas yang memiliki uang, pengaruh dan kekuasaan. Padahal partai-partai yang diisi oleh
kalangan menengah yang lebih memiliki ruang kedekatan dengan rakyat. Sehingga mereka
dapat mengetahui dengan jelas apa yan sebenarnya yang diinginkan oleh rakyat. Masalah
ini juga bisa disebabkan salah satunya oleh adanya dominasi kepentingan kelas atas yang
kurang memperhatikan dan menangani masalah-masalah yang tengah dihadapi oleh
rakyat. Keberadaan orang dalam partai menjadi tempat atau sarana untuk masuk
mendapatkan kekuasaan. Seperti perebutan dalam menjadi menteri. Yang bisa
dimanfaatkan sebagai dana untuk kebutuhan-kebutuhan partai dan memperoleh
kekuasaan.Saat partai politik akan menjadi kekuasaan yang mengatas-namakan rakyat.
Para politisi yang menjarah uang rakyat lewat perebutan posisi menjadi hal yang sering
muncul. Belum lagi bagaimana mereka membuat perundang-undangan yang banyak
mengatur sumber daya alam maupun uang negara bukan untuk kepentingan rakyat
melainkan untuk kepentingan mereka. Karir menjadi politisi bukan saja akan mendapat
penghasilan yang tinggi dan harta yang berlimpah. Melainkan juga mampu untuk
mendapatkan kekuasaan. Partai politik memang menjadi kekuatan yang mengancam
rakyat selama tidak digerakkan oleh prinsip demokrasi untuk rakyat melainkan keinginan
untuk mendapatkan untung. Agenda dan program partai politik belum memenuhi
kebutuhan-kebutuhan penting rakyat
Diantaranya lembaga perwakilan rakyat dan partai politik agenda maupun programnya
belum memenuhi kebutuhan-kebutuhan penting rakyat. Ini bisa dibuktikan dengan sangat
sedikit kebutuhan-kebutuhan yang mereka perjuangkan. Saat perubahan politik ekonomi
terjadi dalam Negara, respon lembaga perwakilan cenderung lamban. Beberapa masalah
ekonomi seperti kenaikan BBM, tarif listrik maupun tingginya biaya pendidikan kurang
mendapat respon yang besar dan luas. Padahal tema-tema seperti ini memiliki efek
langsung pada kehidupan sehari-hari rakyat. Agenda partai yang bertolak belakang dengan
kebutuhan- kebutuhan rakyat. misalnya saja, rakyat menginginkan pendidikan murah
tetapi partai punya keinginan untuk tetap memperoleh keuntungan. Jika rakyat
berkeinginan untuk memperoleh pemimpin yang yang bisa di kontrol oleh rakyat, partai
mempunyai kehendak lain. Partai dan rakyat, terutama setelah pemilu, sering kali memiliki
kepentingan yang saling bertolak belakang. Agenda partai saat pemilu, jauh berbeda
pelaksanaannya saat berakhirnya pemilu.Meski ada banyak persoalan yang menghimpit
17
pada kaum miskin tetapi lembaga perwakilan sebagai wakil rakyat belum begitu mampu
untuk mengatasinya. Perwakilan yang dibebankan kepada mereka, Sangat sedikit sekali
yang mereka perjuangkan untuk rakyat. Saat perubahan politik ekonomi terjadi dalam
Negara, respon lembaga perwakilan cenderung lambat dan menimbulkan kekesalan dari
rakyat.
Jika diringkaskan, peran lembaga perwakilan dan partai politik dalam menjalankan
demokrasi untuk rakyat masih jauh dari harapan. Agar kinerja dari lembaga perwakilan
dan partai politik ini tidak buruk, mereka harus lebih mahir lagi menjadi wakil dari rakyat
yang duduk dalam pemerintahan. Cara yang dilakukan adalah dengan membentuk
kekuatan yang mampu menjalankan agenda dan program-program yang penting bagi
kebutuhan rakyat, sehingga mereka bisa mendapatkan tempat dihati rakyat. Tidak ada lagi
ketidakpercayaan rakyat terhadap lembaga perwakilan. Selain itu, rakyat juga harus
objektif dalam memilih wakil rakyat. Wakil rakyat yang dipilih adalah orang yang benar-
benar mampu untuk menyuarakan dan membela kepentingan rakyat. Sehingga dengan
demikian, akan terciptanya lembaga perwakilan dan partai politik dapat menjalankan
tugasnya dengan baik yaitu menempatkan demokrasi untuk rakyat.
18
Pendidikan yang rendah menyebabkan rakyat kurang aktif dalam melaksanakan
partisipasi politik
Tingkat ekonomi rakyat yang mempengaruhi rakyat dalam melaksanakan partisipasi
politik
Partisipasi politik dari rakyat yang kurang mendapatkan tempat dari pemerintah
19
partai politik. Karena kebanyakan partai politik hanya memberikan peluang bagi orang-
orang yang mampu memberikan sumbangan bagi partai.
Partisipasi politik dari rakyat yang kurang mendapatkan tempat dari pemerintah. Pada
saat sekarang ini partisipasi politik dari rakyat juga kurang mendapatkan tempat didalam
pemerintahan. Pemerintahan lebih di dominasi oleh orang-orang kalangan atas tanpa
memperdulikan aspirasi rakyat. Rakyat yang ingin berpartisipasi di dalam pemerintahan
merasa sulit untuk berpartisipasi. Krisis partisipasi politik terjadi jika tindakan-tindakan
atau aspirasi rakyat tidak tertampung atau tersalurkan melalui lembaga perwakilan, media
masa,dan organisasi politik. Krisis partisipasi politik rakyat yang terjadi saat pemerintah
tidak memperbolehkan rakyat untuk ikut campur dalam sistem politik Negara.Keadaan
yang menimbulkan partisipasi politik itu jika pemerintahan menganggap hanya dirinya lah
yang berhak memerintah. Mereka mengabaikan dan menolak tuntutan-tuntutan dari rakyat
untuk berperan serta dalam pemerintahan. Contohnya adalah pemerintah membubarkan
organisasi buruh dan mahasiswa yang membala aspirasi anggotanya. Contoh lainnya
adalah cara-cara yang dilakukan oleh rakyat dalam melakukan partisipasi politik dianggap
tidak sah oleh pemerintah. Umpamanya adanya pelarangan rakyat untuk berdemonstrasi.
Hal-hal seperti itulah yang menimbulkan kecinya semangat rakyat untuk ikut aktif
berpartisipasi di dalam politik.
Melihat dari krisis partisipasi politik rakyat, solusi yang tepat adalah perlu diadakannya
upaya terhadap aspirasi rakyat yang disampaikan sehingga terlihat jelas apa yang
diharapkan dan bagaimana bentuk dari partisipasi aktif dari rakyat. Disinilah peran
pemerintah untuk memberikan pelatihan dan pendidikan politik sebagai wujud upaya
untuk menumbuhkan partisipasi aktif dari rakyat. Pelatihan dan pendidikan politik ini di
berikan agar rakyat dapat mengetahui manfaat dari partisipasi rakyat di dalam
pemerintahan. Pelatihan dan pendidikan politik yang diberikan kepada rakyat haruslah
menyeluruh ke segala lapisan masyarakat. Mulai dari masyarakat golongan menengah ke
atas, sampai pada masyarakat golongan menengah ke bawah. Sehingga seluruh rakyat
dapat ikut berpartisipasi aktif di dalam pemerintahan.
Dalam demokrasi masalah kepentingan penguasa yang sejak awal memang telah di
khawatirkan, menjadi persoalan utama dalam demokrasi. Pesta pora meriah saat pemilu
kemudian berakhir dengan istirahat panjang politisi. Dikatakan istirahat, karena seusai
20
pemilu pekerjaan utama mengunjungi raktyat menjadi terhenti. Berada di gedung DPR
yang mewah, jauh lebih menyenangkan ketimbang bertukar sapa dengan rakyat. Andaikata
rakyat hendak bertamu ke gedung parlemen, jika mau di dengar, itu harus membawa
segerombolan massa sambil meneriakkan yel-yel yang nyaring dan keras. Gedung DPR
seperti sebuah lorong yang sangat sempit, yang tidak semua orang dapat masuk
kedalamnya. Jika orang masuk dan diterima, memiliki aturan tersendiri. Bukan asal
menang pemilu, melainkan harus memiliki beberapa modal yang bisa disumbang.
Masalah-masalah yang terjadi:
Modal dan uang rakyat sering dijadikan alat untuk memperoleh dukungan rakyat dan
menyebabkan munculnya penjahat dalam demokrasi.
Aturan hukum yang dikuasai oleh penguasa.
Modal dan uang rakyat sering dijadikan alat untuk memperoleh dukungan rakyat dan
menyebabkan munculnya penjahat dalam demokrasi. Modal dan uang memiliki peranan
yang besar bagi pembentukan dukungan. Siapa yang kaya maka dia akan sangat mudah
memperoleh dukungan rakyat. Kemudian setelah mendapatkan dukungan mereka akan
mudah untuk memperoleh kekuasaan. Berkat modal dan uang, Tidak pandang apakah
mereka memiliki kemampuan untuk memimpin, dan apakah mereka dapat benar-benar
membela kepentingan rakyat, seperti yang disuarakan saat pemilu digelar. Padahal uang
yang mereka gunakan itu adalah uang rakyat. Kebanyakan uang itu berasal dari uang hasil
korupsi. Demokrasi ternyata memberikan ruang yang luas bagi munculnya penjahat
demokrasi. Penjahat disini adalah mereka kaum penguasa yang menjadikan demokrasi
sebagi kedok untuk kepentingan mereka. Gejala kemunculannya disini bisa dibuktikan
oleh saat ini banyak anggota pemerintahan yang menjarah uang rakyat dengan melakukan
korupsi dimana-mana misalnya uang rakyat dari pajak yang dibayarkan rakyat tiap tahun.
Padahal uang itu seharusnya digunakan untuk hal-hal yang menjadi kepentingan dan
kebutuhan rakyat. Bukanlah digunakan untuk kepentingan penguasa. . Disini konsep
perwakilan yang dijalankan dalam sistem demokrasi tidak berjalan. Karena dalam politik
yang dijalankan oleh penjahat demokrasi politiknya ditentukan oleh uang. Intinya para
penjahat demokrasi menjadi penguasa baru karena kondisinya yang memberi dukungan.
Kondisi ini semakin ditunjang dengan lembaga keuangan yang menjadi sumber uang bagi
politik penguasa. Penguasa yang memiliki politik yang luas mulai memanfaatkan dan
memaksimalkan pendapatannya dari lembaga keuangan tersebut. Bahkan dengan uangnya
itulah mereka merusak kepentingan hidup masyarakat banyak. Kumpulan penjahat
21
demokrasi itu berkuasa disemua bidang dan akan selalu merugikan rakyat banyak. Meski
ada banyak catatan yang patut untuk kita kutip bagaimana pemerintahan mengalami
penyelewengan terhadap demokrasi pancasila, namun melakukan perlawanan terhadap
hal-hal itu diperlukan suatu usaha yang lebih keras lagi untuk mengembalikan demokrasi
kembali ke tangan rakyat. Sebuah kenyataan bagi kita betapa tidak mudahnya untuk
mengembalikan demokrasi ke tangan rakyat. Aturan hukum yang dikuasai oleh penguasa
22
Sekarang ini masa dimana para penjahat demokrasi mengubah prinsip kedaulatan. Kata
demokrasi dari rakyat untuk rakyat berubah menjadi dari penguasa untuk penjahat.
Solusinya disini adalah pendidikan yang menjadi jalan utama untuk memperkuat dan
merebut demokrasi kerakyatan yang dikuasai oleh penjahat demokrasi. Pendidikan yang
menerjunkan secara langsung kaum terpelajar perlu dilaksanakan. Karena sentuhan
keadaan nyata dan sebenarnya dapat membuat pengetahuan demokrasi menjadi lebih
nyata, tidak hanya berada di angan-angan semata. Mungkin saat ini waktunya kita sebagai
penerus bangsa untuk mendorong sebuah gerakan yang memiliki tujuan yang seragam
yaitu merebut demokrasi rakyat yang sesungguhnya, dan merontokkan kekuasaan kaum
penjahat demokrasi di negeri ini.
Penyampaian aspirasi di era ini dapat dilakukan melalui media sosial sehingga siapa
saja dapat menyampaikan aspirasi dan kritiknya tentang pemerintahan dengan syarat
mereka mampu menggunakan internet dan sejenisnya. Akan tetapi kian lama penyampaian
aspirasi tersebut seakan keluar dari etika berdemokrasi yang sesungguhnya bahkan
menggunakan kata-kata yang tidak layak. Ini merupakan suatu keadaan kritis karena disatu
sisi mereka yang tidak mampu menggunakan internet tidak mampu menyampaikan
aspirasinya namun di sisi lain mereka yang menggunakan internet justru menyampaikan
aspirasi dengan tidak layak, seperti melecehkan Presiden dan sejenisnya. Solusi disini
adalah dengan peningkatan pendidikan dan penegakkan hukum. Pendidikan tentang etika
berdemokrasi harus ditanamkan sejak dini di bangku sekolah lalu dilakukan pengawasan
penggunaan media sosial dan diperketatnya Undang-Undang tentang menyampaikan
pendapat yang harus dibatasi oleh pemenuhan kewajiban untuk menghargai orang lain
sehingga dapat tercipta demokrasi yang sehat dan terkendali.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Demokrasi merupakan cerminan dari ideologi Pancasila yang harus ditanamkan kepada
segenap bangsa Indonesia sejak dini dan pelaksanaannya harus diimbangi dengan etika
berdemokrasi agar dapat tersalurkan dengan baik dan demi tercapainya keadilan dan
ketentraman bersama.
3.2 Penutup
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas dimengerti dan kurang lugas. Karena kami hanyalah
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian dan kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
24
DAFTAR PUSTAKA
http://raihanv.blogspot.co.id/2015/03/konsep-dasar-demokrasi-dan-sistem.html
http://www.gardabala.id/2014/12/pengertian-dan-hakikat-demokrasi.html
http://www.softilmu.com/2015/01/pengertian-ciri-macam-macam-demokrasi-adalah.html
https://krizi.wordpress.com/2009/09/30/makalah-perkembangan-demokrasi-di-indonesia/
https://rakyatdemokrasi.wordpress.com/2013/01/01/sejarah-dan-perkembangan-demokrasi-
di-indonesia/
25