Oleh Kelompok 1 :
Kelas A : Kelas B :
(1610713001) Aliffa Widia F (1610713030) Nadia Rizki Shafira
(1610713016) Muthiya Harlingga (1610713070) Riantatua Resima
(1610713019) Tri Hastuti (1610713097) Indah Resiana
(1430713048) Marshella Arianty (1610713102) Firra Naufalia
Kelas C : Kelas D :
(1610713042) Yessi Oktaviani (1610713092) M. Bilal Ibnu Maeda
(1610713044) Jihan Syafitri (1610713112) Ghina Rahmah N
(1610713080) Kukuh Abi Ardita (1610713126) Cedrik Harda M
(1610713150) Ricca Sahara (1610713144) Sisi Syamsiah
Dosen :
Agustina, S.KM, M. Kes
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah banyak memberikan
banyak nikmat kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas kami
dalam mata kuliah Sistem Kesehatan Nasional.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
kami mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak demi perbaikan makalah ini. Atas bantuan, arahan, dan motivasi yang senantiasa diberikan
selama ini; dengan segala kerendahan hati kami sangat berterima kasih.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf
atas segala kekurangannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
6 September 2017
Kelompok 1
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan
secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan
penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat (UU RI No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan).
Dari tabel diatas dapat disimpulkan pengertian Subsistem Upaya Kesehatan adalah sebuah
bentuk dan cara dalam megelola berbagai upaya kesehatan yang terpadu, berkesinambungan,
paripurna, dan berkualitas, baik dalam bentuk UKM maupun UKP guna tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Menyadari bahwa layanan kesehatan yang terkotak-kotak bukanlah pelayanan kesehatan
yang baik, maka berbagai pihak berupaya untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Salah satu dari
jalan keluar tersebut ialah memperkenalkan kembali bentuk pelayanan kesehatan menyeluruh dan
terpadu. Pertama, pelayanan kesehatan yang berhasil memadukan berbagai UKM, yakni
pelayanan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit serta
pemulihan kesehatan. Kedua, pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang
menyeluruh (holistic approach). Jadi, tidak hanya memerhatikan keluhan penderita saja,
melainkan juga berbagai latar belakang sosial ekonomi, sosial, budaya, sosial psikologi, dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, suatu pelayanan kesehatan dapat disebut sebagai pelayanan
kesehatan yang menyeluruh dan terpadu apabila pendekatan yang digunakan memerhatikan
berbagai aspek kehidupan dari para pemakai jasa pelayanan kesehatan itu sendiri (Darmawan dan
Amal, 2016).
d. Nondiskriminasi
Setiap penduduk harus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis, bukan
status sosial ekonomi dan tidak membedabedakan suku/ras, budaya dan agama, dengan tetap
memperhatikan kesetaraan dan pengarusutamaan gender serta perlindungan anak. Walaupun
dengan prinsip nondiskriminasi namun perlu diperhatikan juga masyarakat dengan kebutuhan
khusus atau urgensi tertentu. Seperti pemfokusan pada Ibu dan anak dalam upaya kesehatan.
e. Terjangkau
Ketersediaan dan pembiayaan pelayanan kesehatan yang bermutu harus terjangkau oleh
seluruh masyarakat. Dalam hal ini keterjangkauan bukan hanya dari segi biaya, namun juga dari
segi lokasi dimana dapat dikarenakan letak geografi, ketersediaan fasilitas, dan tenaga kesehatan.
Aksebilitas ke pelayanan kesehatan sangat penting diperhatikan karena menyangkut tingkat
kesehatan masyarakat dan tingkat keselamatan pasien.
Jadi, prinsip subsitem upaya kesehatan meliputi UKM dan UKP yang diselenggarakan
secara terpadu, berkesinambungan, paripurna serta rujukan antar tingkatan upaya; Pelayanan
kesehatan bagi masyarakat harus bermutu, aman, dan sesuai kebutuhan; Pemerintah wajib
menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang berkeadilan dan merata bagi seluruh wilayah
NKRI dan di luar negeri dalam kondisi tertentu; Setiap penduduk harus mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan medis tanpa membedakan SARA; Ketersediaan dan pembiayaan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh masyarakat; Upaya kesehatan
menggunakan teknologi tepat guna yang tidak bertentangan dengan etika dan norma agama; serta
Upaya kesehatan dilakukan secara kerjasama tim secara cepat dan tepat.
UKM strata pertama adalah UKM yang dilaksanakan dalam ruang lingkup dasar yang
penyelenggaraannya dilakukan di puskemas dan pos-pos kesehatan. Menurut Depkes RI tahun
2004, UKM strata pertama adalah UKM tingkat dasar, yaitu yang mendayagunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar yang ditujukan kepada masyarakat. Jadi UKM strata
pertama adalah UKM tingkat dasar yang penyelenggaraannya dilakukan di puskesmas dan pos-
pos kesehatan.
Ada beberapa jenis pelayanan tingkat dasar yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas,
yakni promosi kesehatan (kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana), perbaikan gizi,
kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan dasar.
Peran aktif masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan UKM strata pertama
diwujudkan melalui berbagai upaya yang dimulai dari diri sendiri, keluarga sampai dengan upaya
kesehatan bersama yang bersumber masyarakat (UKBM). Pada saat ini telah behasil
dikembangkan berbagai bentuk UKBM seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, Pos Upaya
Kesehatan kerja, dan Dokter Kecil dalam Usaha Kesehatan Sekolah.
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota memiliki 2 fungsi utama, yaitu fungsi manajerial dan
fungsi teknis kesehatan. Fungsi Manajerial mencakup perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di kabupaten/kota. Fungsi Teknis Kesehatan mencakup penyediaan pelayanan
kesehatan masyarakat tingkat lanjutan, yakni dalam rangka melayani kebutuhan rujukan
Puskesmas.
Untuk dapat melaksanakan fungsi teknis kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dilengkapi dengan berbagai unit pelaksana teknis seperti unit pencegahan dan pemberantasan
penyakit, unit promosi kesehatan, unit kesehatan lingkungan, unit perbaikan gizi, unit pelayanan
keafirmasian serta unit kesehatan ibu anak dan keluarga berencana.
c. UKM strata ketiga
UKM strata ketiga adalah UKM yang pelaksanaannya dilakukan di Dinas Kesehatan
Provinsi dan Departemen Kesehatan. Menurut Depkes RI tahun 2004, UKM strata ketiga adalah
UKM tingkat unggulan, yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
subspesialistik yang ditujukan kepada masyarakat.
Dinas Kesehatan Provinsi dan Departemen Kesehatan memiliki 2 fungsi utama yakni
fungsi manajerial dan fungsi teknis kesehatan. Fungsi manajerial mencakup perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di tingkat provinsi/nasional. Fungsi teknis kesehatan mencakup
penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat unggulan, yakni dalam rangka melayani
kebutuhan rujukan dari kebutuhan dari kabupaten/kota.
Dalam melaksanakan fungsi teknis kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan Departemen
Kesehatan perlu didukung oleh berbagai pusat unggulan. Contoh pusat unggulan yang dimaksud
adalah Institut Gizi Nasional, Institut Penyakit Infeksi Nasional, Institut Kesehatan Jiwa Nasional,
Institut Promosi Kesehatan Nasional dan berbagai pusat unggulan lainnya.
2.2.4 Bentuk UKM
Terdapat dua bentuk UKM yang menjadi upaya kesehatan di masyarakat, yaitu:
1. UKM Essential
Upaya kesehatan masyarakat essential adalah upaya kesehatan yang sudah ditentukan
programnya untuk seluruh puskesmas yang ada di indonesia dan harus diselenggarakan setiap
puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal di bidang kesehatan. UKM
essential memiliki 5 aspek utama yang saling berkaitan, yaitu:
2. UKM Pengembangan
UKM Pengembangan merupakan kegiatan yang memerlukan upaya yang sifatnya inovatif
dan disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan di masyarakat. Contoh dari UKM Pengembangan yaitu :
Terdapat 3 strata dalam Upaya Kesehatan Perorangan yaitu (Depkes RI, 2004):
Azwar, Azrul. 1988. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: PT. Binarupa Aksara.
Darmawan, Ede Surya dan Amal Chalik Sjaaf. 2016. Administrasi Kesehatan Masyarakat :
Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Departemen Kesehatan RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional.
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789/799/8/FSKN-BAB4-
SUBSISUPYAKES.pdf (diakses pada tanggal 25 Agustus 2017, pukul 16.38 WIB).
dr. Anhari Achadi. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. https://staff.blog.ui.ac.id/r-
suti/files/2012/04/sik2_skn.pdf (diakses pada tanggal 25 Agustus 2017, pukul 17.14 WIB).
http://pkmmlati2.slemankab.go.id/layanan/upaya-kesehatan-masyarakat/ (diakses pada 28
agustus 2017)
http://pkmmlati2.slemankab.go.id/layanan/upaya-kesehatan-perseorangan/
http://scholar.unand.ac.id/17609/2/9.%20BAB%20I%20final.pdf (diakses pada 30 agustus
2017)
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/daerah/20170216/2119701/kesehatan-tradisional-
primadona-baru-puskesmas/
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/lain-lain/glosarium-2006.pdf (diakses
pada tanggal 25 Agustus 2017, pukul 16.27 WIB).
https://puskesmasmadurejo.wordpress.com/penyelenggaraan-upaya-kesehatan-perorangan/
diakses pada 28 Agustus 2017
https://staff.blog.ui.ac.id/r-suti/files/2012/04/sik2_skn.pdf
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2015. doi:351.077 Ind
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga. 2016
Kementrian Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional. 2015
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2016. Malaria 3. Info Datin Malaria.
Puskesmas madurejo. Penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan
Republik Indonesia. 2009. UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Presiden Republik
Indonesia. Jakarta.
Republik Indonesia. 2012. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 72 tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional. Presiden Republik Indonesia. Jakarta.
Satrianegara, M. Fais. 2014. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan : Teori dan
Aplikasi dalam Pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit. Jakarta: Salemba Medika.