STROKE HEMORAGIK
Oleh
Amalina 111031303
Preseptor
dr.Syarif Indra,Sp.S(K)
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Otak mengkonsumsi 20% oksigen , 50% glukosa yang ada di dalam darah arterial
TINJAUAN PUSTAKA
Selaput otak (meninges)
• lapisan durameter
• lapisan araknoid
• lapisan piameter.
Otak
• telensefalon (endbrain)
• diensefalon (interbrain)
• mesensefalon (midbrain)
• cerebelum
STROKE HEMORAGIK
stroke suatu tanda klinis yang
berkembang secara cepat akibat gangguan
otak fokal (atau global) dan gejala-gejala
yang berlangsung selama 24 jam atau lebih
dan dapat menyebabkan kematian tanpa
adanya penyebab lain yang jelas selain
vaskular. (WHO)
Kelainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastik, ITP, gangguan fungsi hati, komlikasi obat trombolitik
atau anti koagulan, hipofibrinogenemia, dan hemofilia.
Hipertensi DM Umur
Penyakit Jantung Hiperhomositeinemia Jenis kelamin
Fibrilasi trium Hipertrofi Ventrikel Kiri Herediter
Endokarditis Ras dan etnis
Stenosis Mitral geografi
Infark Jantung
Merokok
Anemia
TIA
Se]tenosis karotis asimtomatik
Patogenesis Stroke Hemoragik
Vaskulitis
Gangguan perdarahan
Gangguan koagulan
Gejala klinis
tingkat
kesadaran
yang
berubah
Gejala lain
Defisit
neurologis
fokal.
Gejala Stroke Hemoragik Stroke Iskemik
Kernig + +++
Hipertensi ++ -
Diagnosis dan manifestasi
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
fisik penunjang
Hunt &Grade
Hess Grading of Sub-Arachnoid Hemorrhage
Kriteria
I Asimptomatik atau minimal sakit keoala atau leher kaku
II Sakit kepala sedang hingga berat, kaku kuduk, tidak ada defisit
neurologis
III Mengantuk, kebingungan, atau gejala fokal ringan
IV Stupor, hemiparese sedang hingga berat, kadang ada gejala deselerasi
awal
V Koma
Siriraj Hospital Score
Terapi umum
(suportif)
Penatalaksanaan di Ruang Gawat Darurat
pemeriksaan
stabilisai jalan
napas dan
penunjang
pernapasan
stabilisasi
pengendalian
hemodinamik/sir
suhu tubuh
kulasi
pengendalian pemeriksaan
kejang awal fisik umum
penanganan
pengendalian
transformasi
peninggian TIK
hemoragik
Apabila kejang, dapat
Pengendalian
diberikan diazepam
Stabilisasi jalan napas Terapi hemostatik Peninggian Tekanan
bolus lambat
Intrakranial (TIK)
intravena 5-20 mg
- Penurunan kesadaran sejak + 12 jam SMRS, terjadi secara tiba-tiba saat pasien sedang
menonton. Pasien ditemukan keluarga dalam keadaan tidak sadar di kursi, pasien tidak lagi
menyahut dan tidak membuka mata saat dipanggil keluarga.
- Tampak anggota gerak kanan kurang aktif bergerak,bila dibandingkan anggota gerak kiri
- Keluhan nyeri kepala sebelum onset ada
- Kejang tidak ada
- Keluhan mual muntah tidak ada
- Keluhan demam sebelumnya tidak ada
Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat lemah anggota gerak kanan 8 tahun yang lalu. Saat itu pasien tidak
• Riwayat hipertensi 10 tahun yang lalu dengan tekanan darah tertinggi 240
• Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit jantung, hipertensi dan diabetes mellitus
Riwayat pribadi dan sosial
• Pasien mempunyai kebiasaan merokok. Namun sudah tidak merokok lagi sejak 8 tahun yang lalu.
• Keadaan umum : Tampak sakit berat • Torak
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : Soporus (E2M5V2 • Paru
•
GCS:9) Inspeksi : simetris kiri dan kanan
• Kooperatif :- • Palpasi : fremitus kiri = kanan
• Perkusi : sonor
• Tekanan Darah : 200/120 mmHg
• Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-,
• Nadi : 92 x/menit, irama
wheezing -/-
teratur
• Jantung
• Nafas : 24 x/menit, pola • Inspeksi : ictus cordis tak terlihat
nafas torakoabdominal
• Palpasi : ictus cordis teraba 1 jari medial
• Suhu : 36,9oC LMCS RIC V
• Keadaan gizi : sedang • Perkusi : batas jantung melebar ke lateral
• Auskultasi : irama murni, teratur,bising (-)
• Abdomen
• STATUS INTERNUS
• Inspeksi : tidak membuncit
• Kelenjar getah bening
• Palpasi : hepar dan lien tak teraba
• Leher : tidak teraba pembesaran
• Perkusi : timpani
• Aksila : tidak teraba pembesaran • Auskultasi : bising usus (+)
• Inguinal : tidak teraba pembesaran • Korpus vertebrae
• Inspeksi : deformitas (-)
• Palpasi : gibus (-)
Status neurologikus
Sekresi air mata (-) (-) Detik arloji Sulit dinilai Sulit dinilai
Fissura palpebra (-) (+)
Rinne tes Sulit dinilai Sulit dinilai
Menggerakkan dahi (+)
Weber tes Sulit dinilai
Menutup mata (+) (+)
Schwabach tes Sulit dinilai
Mencibir/ bersiul Sulit dinilai a. Memanjang
b. Memendek
Memperlihatkan gigi Sulit dinilai
Nistagmus (-) (-)
Sensasi lidah 2/3 depan Sulit dinilai
Pengaruh posisi kepala Sulit dinilai Sulit dinilai
Hiperakusis Sulit dinilai
N. IX (Glossopharyngeus) sulit dinilai N. X (Vagus), sulit dinilai
Kanan Kiri
Kanan Kiri
Sensasi lidah 1/3 Sulit dinilai Sulit
Arkus faring Simetris
belakang dinilai
Uvula Simetris
Refleks muntah Ada
Menelan Sulit dinilai
(Gag Rx)
Suara Sulit dinilai
Nadi Teratur
N. XI (Asesorius) sulit dinilai N. XII (Hipoglosus)
Kanan Kiri Kanan Kiri
Kedudukan lidah dalam Sulit dinilai
Menoleh ke kanan Sulit dinilai
Kedudukan lidah dijulurkan Sulit dinilai
Menoleh ke kiri Sulit dinilai
Tremor Sulit dinilai
Mengangkat bahu kanan Sulit dinilai Fasikulasi Sulit dinilai
Mengangkat bahu kiri Sulit dinilai Atropi (-)
Mioklonik
Khorea
Defekasi : baik
Quo ad sanam :
dubia ed malam
Quo ad fungsionam :
dubia ed malam
Terapi
umum khusus
• Ekstensi kepala 30 derajat • drip Nicardipin 10 mg dalam syringe
• Awasi keadaan umum (ABCD) pump dengan Kec. 9cc/jam
• O2 3-4L/mnt • Asam Traneksamat 4x1gr IV
• IVFD Asering 12 jam/kolf • Citicolin 2x250 mg IV
• NGT MC RG II 1800 kkal • Paracetamol 3x750mg
• Kateter urin • Manitol 20% tapp off
FOLLOW UP 23 Januari 2017:
S/ Penurunan kesadaran (+) A/ Penurunan kesadaran (soporus) +
Lemah anggota gerak kanan dan kiri hemiparese sinistra + parese N. VII sinistra
Demam (+) tipe central + Rest hemiparese dextra OH-4
Sesak (+) + Hipertensi grade II + Bronkopneumoni
P/ Umum : Ekstensi kepala 30 derajat
O/ KU Kesadara
n
TD Nd Nf T