Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DEMOKRASI

"Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila”

Dosen Pengampu : M.Nuh Dawi, S.Fil.,MA.

Disusun oleh :

KELOMPOK 5
1. Dede fajru pamungkas : ( 230201090 )

2. Dimas Setiawan Damanik : ( 230201092 )

3. Frenly Ricardo Simamora : ( 230201107 )

4. Diky Surya Darma : ( 230201091 )

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

INSTITUT TEKNOLOGI SAWIT INDONESIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur selalu kami panjatkan kepada Allah Swt, atas segala rahmat, hidayah dan
keberkahan-Nya. Sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas
makalah Pancasila dengan judul “Demokrasi” . Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan
kepada Rasulullah, para sahabat dan orang-orang yang berjalan di atas sunnah nya hingga
datangnya hari kiamat kelak.

Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas mata kuliah pancasila. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi kami khususnya dan para pembaca. Dalam
penulisan makalah ini, tentu tidak dapat diselesaikan tanpa kerjasama yang kami lakukan. Kami
mengucapkan terimakasih juga kepada: Orang tua kami yang selalu mendoakan saya serta
kepada dosen pengampu, Bapak M.Nuh Dawi, S.Fil.,MA yang membimbing kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyaknya kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengaharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya Insyaa Allah.

Medan, 20 Oktober 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I ...............................................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Masalah.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Pengertian Demokrasi...................................................................................2

B. Prinsip Demokrasi.........................................................................................7

C. Sejarah dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia...................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut
serta memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat.
Demokrasi juga dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua
warga negara. Inti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk
rakyat. Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya Namun,
dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 Sampai
saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat Beberapa
kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka Dengan
diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers Sudah
menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak Menyampaikan
pendapat dan aspirasinya masing-masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
Suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang Dijalankan
oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam Pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan Warga negara
berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam Perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi socia ekonomi,
dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan
setara Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan demokrasi?
2. Apa saja prinsip – prinsip demokrasi ?
3. Bagaimana sejarah dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian demokrasi
2. Untuk mengetahui prinsip – prinsip demokrasi
3. Untuk mengetahui sejarah dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertiaan Demokrasi

Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang semua warganya memiliki hak


yang sama dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut hidup mereka sebagai
warga Negara. Demokrasi memberikan kesempatan perubahan karena dapat menjawab
persoalan masyarakat yang berubah-ubah.

Secara etimologi (bahasa), demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yakni demos
yang berarti rakyat dan cratos/cratein yang berarti pemerintahan atau kekuasaan,
sehingga secara bahasa demokrasi adalah pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat
(Juliardi, 2017). Konsep pemerintahan rakyat mengandung tiga pengertian berikut :

a) Pemerintahan dari rakyat (Goverment of the people), memuat pengertian


berhubungan dengan pemerintahan yang sah dan diakui (legitimate goverment)
dan pemerintahan yang tidak sah dan tidak diakui (unligitimate goverment)oleh
rakyat. Legitimate bagi suatu pemerintahan sangat penting karena dengan
legitimasi tersebut pemerintah dapat menggerakkan program-programnya
sebagai bentuk amanat yang diberikan oleh rakyat.
b) Pemerintahan oleh rakyat (Goverment by the people), pemerintahan oleh rakyat
berarti pemerintahan yang menerapkan kekuasaan atas nama rakyat, bukan
atas nama atau dorongan diri sendiri. Selain itu juga mengandung pengertian
bahwa didalam melaksanakan tugasnya pemerintahan tersebut diawasi oleh
rakyat, dimana pemerintah harustunduk pada pengawasan rakyat (social control).
Pengawasan ini dapat dilkukan secara langsung oleh rakyat atau melalui lembaga
perwakilan rakyat (DPR). Dengan adanya pengawasan oleh rakyat akan
mencegah terjadinya otoriterianisme dalam penyelenggaraan negara.
c) Pemerintahan untuk rakyat (Goverment for the people), mengandung pengertian
bahwa kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintah dijalankan untuk
kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat (umum) harus didahulukan dari pada
kepentingan pribadi atau golongan. Jadi, pemerintah harus menampung aspirasi
dari rakyat dalam membuat dan menjalankan program – program pembangunan
untuk kepentingan rakyat tersebut (Amin, 2014).

Secara terminologi (istilah), pada hakikatnya demokrasi merupakan suatu


perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik dimana individu – individu
memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara memperjuangkan kompetisi atas
suara rakyat. Selain itu, demokrasi juga dapat diartikan dengan bentuk pemerintahan
dimana keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung
didasarkan pada kesepakatn mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
Lebih lanjut, demokrasi juga diartikan dengan pemerintahan oleh rakyat, dimana
kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau
oleh wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas (Ravietch, 1991).

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat dikatakan bahwa demokrasi adalah


demokrasi yang tumbuh dari kesatuan masyarakat adat Indonesia yang diterapkan oleh
semua rakyat Indonesia.

B. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI

Adapun prinsip-prinsip demokrasi yang paling pokok adalah liberte (kebebasan),


egalite atau eglitarianisme (kesetaraan) dan fraternite (kebersamaan). Prinsip kebebasan
meniscayakan kebebasan beragama, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (termasuk
pers), prinsip egalitarianisme meniscayakan equality before the law (persamaan derajat
dan hak di depan hukum) dan prinsip kebersamaan yang menjadi penyeimbang prinsip
kebersamaan yakni menghormati hak asasi manusia, artinya dalam kebersamaan orang
bebas melakukan apapun yang diinginkan sepanjang tidak mengganggu kebebasan dan
hak-hak orang lain. Oleh karena itu, kondisi mayoritas hendaknya dapat menghargai
minoritas karena minoritas merupakan bagian dari rayat secara keseluruhan. Apabila
minoritas diperlakukan “tidak adil” dalam suatu negara yang beratribut demokrasi,
negara tersebut dapat dikatakan tidak atau kurang demokratis, atau belum demokratis
(Amin, 2014).

Suatu Pemerintahan dapat dikatakan demokratis apabila dalam mekanisme


pelaksanaannya didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi. Keberhasilan suatu Negara
dalam menerapkan pelaksanaan demokrasi dapat dinilai berdasarkan prinsip-prinsip
tertentu. Adapun beberapa kriteria demokrasi yang mengkonseptualisasikan demokrasi
sebagai pemerintahan yang dijalankan melalui prinsip:

1. Pembatasan terhadap tindakan pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi


individu dan kelompok untuk Menyusun pergantian pemimpin secara berkala
2. Adanya sikap toleransi terhadap pendapat yang berbeda
3. Persamaan di hadapan hukum tanpa membedakan kedudukan politik
4. Adanya pemilihan yang bebas dan damai dengan disertai adanya model
perwakilan yang efektif
5. Diberikan kebebasan partisipasi dan beroposisi bagi semua partai politik,
organisasi kemasyarakatan, masyarakat dan perseorangan, serta kelengkapan lain
seperti pers dan media massa
6. Adanya penghormatan terhadap hak rakyat untuk menyatakan pandangannya
7. Dikembangkannya sikap menghargai hak-hak minoritas dan perorangan dengan
lebih mengutamakan penggunaan cara-cara persuasif dibanding cara yang represif

Sedangkan Henry B. Mayo mengemukakan pendapat sendiri mengenai nilai-nilai


yang harus dipenuhi untuk kriteria demokrasi diantaranya sebagai berikut:

1. Menyelesaikan pertikaian secara damai dan sukarela


2. Menjamin terjadinya perubahan secara damai didalam keadaan masyarakat yang
selalu berubah
3. Pergantian kekuasaan secara teratur
4. Penggunaan paksaan seminimal mungkin
5. Pengakuan dan penghormatan terhadap nilai-nilai keanekaragaman
6. Menegakkan keadilan
7. Memajukan ilmu pengetahuan
8. Pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.

Prinsip-prinsip Negara demokrasi yang telah disebutkan diatas kemudian


dituangkan dalam konsep yang lebih praktis sehingga dapat dijadikan tolak ukur.
Menurut Franz Magnis Suseno, ada 5 (lima) ciri Negara demokratis, yaitu: (1) negara
hukum; (2) pemerintahan di bawah kontrol nyata masyarakat; (3) pemilihan umum yang
bebas; (4) prinsip mayoritas; dan (5) adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis

C. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA


1. Masa Awal Kemerdekaan (1945-1959)
Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, dari tahun 1945 hingga 1959, negara
ini mengalami perkembangan yang signifikan dalam hal demokrasi. Setelah meraih
kemerdekaannya pada tahun 1945, Indonesia mengadopsi sistem demokrasi
parlementer dan menerapkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi. Pada
periode ini,Indonesia menghadapi tantangan besar dalam membangun fondasi
demokrasi yang kokoh. Terdapat perjuangan untuk membangun institusi politik yang
stabil dan demokratis, serta mengorganisir pemilihan umum pertama pada tahun
1955. Pemilihan ini melibatkan partai-partai politik yang beragam, yang menjadi
tonggak penting dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Selain itu, pada masa
ini terdapat dinamika politik yang kompleks. Indonesia menghadapi tantangan dalam
menjaga persatuan dan stabilitas politik di tengah berbagai perbedaan ideologi dan
kepentingan politik yang ada. Periode ini juga ditandai dengan usaha untuk
merumuskan dasar-dasar kehidupan bernegara, termasuk prinsip-prinsip demokrasi,
hak asasi manusia, dan sistem pemerintahan yang diatur dalam UUD 1945.
Meskipun demikian, perkembangan demokrasi pada masa awal kemerdekaan
ini juga dihadapkan pada berbagai kendala dan tantangan. Negara baru ini
harus menghadapi berbagai masalah internal, seperti perjuangan melawan
kolonialisme dan upaya pemulihan setelah perang. Selain itu, negara ini juga
menghadapi tekanan eksternal, termasuk konflik regional dan tantangan dalam
menghadapi kepentingan asing. Secara keseluruhan, masa awal kemerdekaan
Indonesia (1945-1959) merupakan periode yang menentukan dalam perkembangan
demokrasi di negara ini. Meskipun menghadapi tantangan dan kesulitan, Indonesia
berhasil membangun fondasi demokrasi dan mengadopsi prinsip-prinsip demokratis
dalam sistem politiknya. Pemilihan umum pertama pada tahun 1955 menjadi
tonggak penting dalam menguatkan demokrasi di Indonesia dan membuka jalan
bagi perkembangan selanjutnya dalam menghadapi tantangan dan memperkuat
sistem demokrasi di masa depan.
2. Masa Orde Lama (1966-1998)

Pada masa Orde Lama di Indonesia, yang berlangsung dari tahun 1966
hingga 1998, negara ini mengalami perkembangan yang kompleks dalam hal
demokrasi. Setelah terjadi perubahan politik dengan jatuhnya pemerintahan
Soekarno, Indonesia berada di bawah pemerintahan otoriter yang dipimpin oleh
Presiden Soeharto.Era Orde Lama ditandai dengan adanya pembatasan kebebasan
politik dan oposisi terhadap pemerintah. Partai politik dibatasi dan dikendalikan oleh
pemerintah, sedangkan kebebasan berpendapat dan kebebasan pers
dibatasi. Pemerintah mengontrol media dan membatasi aktivitas organisasi
politik dan kelompok masyarakat sipil yang kritis terhadap rezim.Namun,
meskipun terdapat pembatasan dalam sistem politik, periode Orde Lama juga
melihat stabilitas politik dan pembangunan ekonomi yang relatifpesat di
Indonesia. Pemerintah Orde Lama berfokus pada pembangunan ekonomi,
modernisasi, dan stabilitas nasional. Meskipun demokrasi dalam arti yang
sebenarnya tidak sepenuhnya terwujud, pada periode ini terjadi kemajuan
ekonomi dan pertumbuhan infrastruktur yang signifikan.Selama masa Orde Lama,
partai politik didominasi oleh satu partai yaitu Partai Golongan Karya (Golkar),
yang menjadi kendaraan politik bagi pemerintah. Namun, partai oposisi seperti
Partai Komunis Indonesia (PKI) ditekan dan akhirnya dilarang setelah terjadi
peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965.Perkembangan demokrasi pada masa Orde
Lama juga terkait dengan hubungan pemerintah dengan masyarakat. Program-
program sosial, seperti pemberdayaan desa dan kesatuan keluarga berencana,
menjadi fokus pemerintah dalam mencapai stabilitas dan kemajuan sosial.

Meskipun demokrasi terbatas, era Orde Lama juga memberikan stabilitas


politik yang relatif dalam periode yang panjang. Namun, pada akhirnya,
masalah korupsi, ketidakadilan, dan ketimpangan sosial-ekonomi mulai
muncul dan memicu ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Secara keseluruhan,
perkembangan demokrasi pada masa Orde Lama di Indonesia ditandai
dengan pembatasan kebebasan politik dan oposisi terhadap pemerintah.
Meskipun terdapat stabilitas politik dan kemajuan ekonomi, pembatasan
demokrasi dan kurangnya partisipasi masyarakat sipil menjadi catatan penting
dalam perkembangan demokrasi di era ini.

3. Masa Reformasi (1998-Sekarang)


Pada era reformasi di Indonesia, yang dimulai pada tahun 1998 dan berlanjut
hingga saat ini, negara ini telah mengalami perubahan yang signifikan dalam hal
demokrasi. Era ini ditandai oleh jatuhnya rezim Orde Baru dan munculnya
tuntutan besar dari masyarakat untuk perubahan politik, kebebasan berpendapat, dan
partisipasi yang lebih luas.Setelah jatuhnya pemerintahan Orde Baru, Indonesia
mengalami transisi politik yang penting. Terjadi perubahan konstitusi pada tahun
1999 yang mengakui hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, dan sistem
pemerintahan yang lebih terbuka dan transparan. Pemilihan umum yang lebih bebas
dan adil dilaksanakan secara teratur, memungkinkan partisipasi politik yang lebih
luas dari masyarakat. Era reformasi juga melihat munculnya kebebasan pers yang
lebih besar. Media massa dan platform digital memberikan ruang bagi
warga negara untuk mengemukakan pandangan mereka, menyebarkan
informasi, dan mempengaruhi kebijakan publik. Kebebasan berekspresi dan hak
berorganisasi semakin dihargai, memungkinkan masyarakat sipil dan organisasi-
organisasi independen untuk berperan aktif dalam mengawasi pemerintah.Pada masa
ini, partai politik juga mengalami perkembangan yang signifikan. Terdapat
partai-partai baru yang muncul dan berkompetisi dalam arena politik.
Kehadiran partai-partai alternatif memberikan pilihan yang lebih beragam bagi
pemilih dan memperkuat sistem multipartai di Indonesia. Namun, perkembangan
demokrasi di Indonesia juga dihadapkan pada tantangan dan kendala. Korupsi
ketimpangan sosial-ekonomi, dan ketidakadilan masih menjadi masalah yang harus
diatasi. Isu-isu keagamaan dan identitas juga menjadi perhatian penting dalam
masyarakat yang beragam secara budaya dan agama.
Dalam era reformasi hingga saat ini, teknologi informasi dan media sosial
juga memainkan peran yang signifikan dalam mempengaruhi perkembangan
demokrasi di Indonesia. Internet dan media sosial memberikan platform bagi warga
negara untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskusi publik, menyuarakan aspirasi
mereka, dan mengorganisir gerakan sosial. Namun, perkembangan ini juga dapat
menjadi dua mata pisau, karena penyebaran informasi yang tidak benar atau
provokatif juga dapat memicu konflik sosial atau mengancam stabilitas
politik.Selama era reformasi hingga saat ini, upaya untuk memperkuat
institusi demokrasi dan mengkonsolidasikan prinsip-prinsip demokratis terus
berlangsung. Undang-undang dan kebijakan yang mendukung kebebasan
berpendapat, hak asasi manusia, perlindungan minoritas, dan partisipasi politik terus
dikembangkan. Terdapat juga upaya untuk meningkatkan akuntabilitas pemerintah,
melalui reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.
Meskipun terdapat tantangan yang masih dihadapi, seperti polarisasi politik,
ketimpangan ekonomi, dan kelemahan dalam penegakan hukum,
perkembangan demokrasi di Indonesia selama era reformasi memberikan harapan dan
kemajuan yang signifikan. Partisipasi publik yang lebih luas, kebebasan berpendapat,
dan keterlibatan aktif masyarakat sipil dalam proses politik telah menjadi ciri khas
demokrasi di Indonesia saat ini.

Beberapa hal yang dapat disimpulkan bahwa perkembangan demokrasi di


Indonesia dari masa ke masa, meliputi Masa Awal Kemerdekaan, Masa Orde Lama, dan
Era Reformasi, menggambarkan perjalanan yang kompleks dalam upaya
memperkuat demokrasi di negara ini. Pada Masa Awal Kemerdekaan (1945-1959),
Indonesia mengalami tantangan besar dalam membangun fondasi demokrasi setelah
mendapatkan kemerdekaan. Periode ini ditandai dengan semangat perjuangan untuk
menciptakan sistem politik yang inklusif dan melindungi hak asasi manusia.
Meskipunterdapat upaya awal untuk membangun demokrasi, periode ini juga diwarnai
oleh konflik politik dan ketegangan yang menghalangi proses demokratisasi.

Selanjutnya, Masa Orde Lama (1966-1998) ditandai dengan pemerintahan


otoriter dan pembatasan kebebasan politik. Meskipun terdapat stabilitas politik dan
kemajuan ekonomi, demokrasi terbatas dan partisipasi publik dibatasi. Pemerintah
mengontrol media, partai politik, dan organisasi masyarakat sipil yang kritis
terhadap rezim. Namun, pada akhirnya, ketidakpuasanmasyarakat terhadap
kurangnya kebebasan politik memunculkan tuntutan reformasi yang mengubah arah
demokrasi di Indonesia. Era Reformasi (1998-Sekarang) menjadi titik balik penting
dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Jatuhnya pemerintahan Orde Baru
membuka jalan bagi reformasi politik yang lebih terbuka dan inklusif. Periode ini
ditandai dengan pengakuan hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, dan partisipasi
yang lebih luas dari masyarakat. Demokrasi di Indonesia semakin menguat dengan
pemilihan umum yang lebih bebas dan adil, serta peran aktif masyarakat sipil dan media
massa dalam pengawasan pemerintah.Meskipun masih terdapat tantangan dan
perbaikan yang perlu dilakukan, perkembangan demokrasi di Indonesia selama
Masa Awal Kemerdekaan, Masa Orde Lama, dan Era Reformasi menunjukkan
upaya yang berkelanjutan untuk memperkuat prinsip-prinsip demokratis. Dalam
perjalanan ini, masyarakat Indonesia telah menunjukkan semangat yang kuat untuk
melibatkan diri dalam proses politik, melindungi hak-hak mereka, dan
memperjuangkan keadilan sosial. Perkembangan demokrasi di Indonesia merupakan
cerminan dari perjalanan yang beragam, namun penting, dalam membangun sistem
politik yang lebih inklusif dan demokratis.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang semua warganya memiliki hak


yang sama dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut hidup mereka sebagai
warga Negara. Demokrasi memberikan kesempatan perubahan karena dapat menjawab
persoalan masyarakat yang berubah-ubah dan demokrasi jugak dapat bertumbuh dari
kesatuan masyarakat adat Indonesia yang diterapkan oleh semua rakyat Indonesia.

Adapun beberapa prinsip-prinsip demokrasi yang paling pokok adalah liberte


(kebebasan), egalite atau eglitarianisme (kesetaraan) dan fraternite (kebersamaan).
Dengan adanya tig prinsip tersebut dapat meniscayakan kebebasan beragama, berkumpul
dan mengeluarkan pendapat (termasuk pers), prinsip egalitarianisme meniscayakan
equality before the law (persamaan derajat dan hak di depan hukum) dan prinsip
kebersamaan yang menjadi penyeimbang prinsip kebersamaan yakni menghormati hak
asasi manusia, artinya dalam kebersamaan orang bebas melakukan apapun yang
diinginkan sepanjang tidak mengganggu kebebasan dan hak-hak orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Nurbaity, S., & Fandana, R.(2023). Perkembangan Demokrasi di Indonesia.


https://doi.org/10.31219/osf.io/93ryd

Miriam Budiardjo,(1975) Masalah Kenegaraan, Jakarta: PT. Gramedia

Mayo, B, Henry,( 2001) Demokrasi Hak Asasi Manusia Dan Aksi, Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai