Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DEMOKRASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Muhammad Arif Al Fikri M.Pd.

Disusun Oleh :

Manda Achika Putri 23040220040

Alya Zulfa Mutrofin 23040220050

Dwi Febri Nur Cahyanti 23040220064

Muhammad Asa Khoirudin 23040220068

Nabila Sabrin Aulia 23040220069

Rosyifa Febiana 23040220072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SALATIGA/2023


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahhirabbil’alamin

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa ada suatu halangan apapun
dengan baik dan tepat waktu InsyaAllah.

Shalawat serta salam tak lupa kita panjatkan kepada junjungan kita nabi Agung
Muhammad SAW ialah salah satu nabi yang dapat memberi syafaat kepada kita di yaumul
Qiyamah nanti.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimaksih kepada pihak yang telah
membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini. Makalah yang berjudul
DEMOKRASI ini disusun untuk memenuhu tugas mata Kuliah Kewarganegaraan. Penulis
memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini,baik secara
materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Penulis juga menerima kritik serta saran dari
pembaca agar kedepannya dapat membuat makalah dengan lebih baik di kesempatan berikutnya.
Penulis berharap makalah ini memberikan manfaat dan dampak besar sehingga dapat
menginspirasi bagi pembaca.

Salatiga, 15 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1


2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
3. Tujuan ............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

A. Pengertian Demokrasi ................................................................................................. 2-4


B. Macam-macam Demokrasi ............................................................................................. 4
C. Prinsip-prinsip Demokrasi .............................................................................................. 5
D. Unsur-unsur Demokrasi .................................................................................................. 6
E. Ciri-ciri Demokrasi ......................................................................................................... 7
F. Contoh Berita ………………………………………………………………………….8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 9

1. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya Namun,
dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 Sampai
saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat Beberapa
kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka Dengan
diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers Sudah
menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak Menyampaikan
pendapat dan aspirasinya masing-masing. Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau
mekanisme sistem pemerintahan Suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan
rakyat atau negara yang Dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak
yang setara dalam Pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan Warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui
perwakilan dalam Perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian demokrasi?
2. Apa saja macam-macam demokrai?
3. Apa saja prinsip-prinsip demokrasi?
4. Apa saja unsur-unsur demokrasi?
5. Apa saja cirri-ciri demokrasi?
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian demokrasi
2. Mengetahui macam-macam demokrasi
3. Mengetahui prinsip-prinsip demokrasi
4. Mengetahui unsure-unsur demokrasi
5. Mengetahui ciri-ciri demokrasi

1
BAN II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DEMOKRASI
Demokrasi Berasal dari bahasa Yunani “Demos” yang berarti Rakyat, dan
“Kratos/Kratien” yang berarti Kekuasaan. Sehingga konsep dasar demokrasi adalah
“Rakyar Berkuasa” (goverment of rule the by the people). Demokrasi adalah
“pemerintahan oleh rakyat, kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan
langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem
pemerintahan bebas”.1
Demokrasi secara harfiah berarti Pemerintahan Rakyat. Dalam istilah ilmu politik,
Demokrasi adalah sistem pemerintahan dimana penguasaan harus
mempertanggungjawabkan kebijakannya kepada rakyat yang dilaksanakan secara tidak
langsung oleh wakil-wakil yang dipilih melalui pemilihan umum yang kompetitif, bebas,
dan jujur. Dalam prakteknya demokrasi kini diterapkan dalam bentuk kelembagaan yakni
Trias Politika yang memisahkan kekuasaan menjadi badan legislatif, eksekutif, dan
yudikatif.2
Sistem demokrasi yang terdapat di negara kota (City State).Yunani Kuno abad ke-
6 sampai ke-3 S.M. Merupakan demokrasi langsung, yaitu suatu bentuk pemerintah
dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh
seluruh warga negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas.3
Demokrasi Merupakan tatanan yang mengatur hubungan antara agama dan rakyat
yang didasarkan atas nilai-nilai yang universal yaitu persamaan, kebebasan dan
pluralisme. Dilihat dari prinsip bahwa hubungan antara agama dan rakyat didasarkan atas
kontrak sosial dengan rakyat yang berhak membentuk pemerintahan, maka demokrasi

1
Taniredja Tukiran dkk, Pendidikan Kewarganegaraan: Paradigma Terbaru untuk Mahasiswa, (Bandung: Alfabet,
2013)

2
Sahal Mahfudz, Solusi Problematika Hukum Islam, Keputusan Muktamar, Munas, dan Konbes NU (1926- 2010),
(Surabaya: Khalista, 2011)

3
Zaini Ahmad, Ilmu Politik,( Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten, 2013)

2
sebenarnya sejalan dengan ajaran Islam yang memandang pemerintah sebagai amanah
dan penegak keadilan. Dengan mengambil dalil dasar Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 58,
yang artinya :
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
melihat.”(Q.S An-Nisa:58)4
Ayat ini mencerminkan beberapa prinsip: pertama, berlaku amanat. Setiap orang
mampu menjaga kehidupan materinya dan bekerja untuk menghidupi keluarga. Seorang
mukmin tidak diperkenankan untuk berlaku curang, bohong, dan khianat. Kedua, berlaku
adil dalam menetapkan hukum untuk kemaslahatan manusia. Respon ulama yang timbul
dalam menanggapi adanya sistem demokrasi ini pun beragam. Hal ini dipengaruhi oleh
persepsi tentang adanya hubungan antara Islam dan negara. Kekuasaan pemerintah
berada di tangan rakyat mengandung pengetian:
Pertama, Pemerintahan dari rakyat (Goverment of the people) berhubungan erat
dengan legitimasi pemerintah (legitimate goverment) dan tidak legitimasi (unlegitimate
goverment) dimata rakyat. Pemerintahan yang mendapatkan legitimasi rakyat berarti
suatu pemerintahan yang berkuasa mendapat pengakuan dan dukungan rakyat.
Sebaliknya pemerintahan yang tidak mendapat legitimasi rakyat berarti suatu
pemerintahan yang sedang memegang kendali kekuasaan tidak mendapat pengakuan dan
dukungan rakyat
Kedua, Pemerintahan oleh rakyat (Goverment by people) berarti pemerintahan
yang menjalankan kekuasaan atas nama rakyat dan pengawasannya dijalankan oleh
rakyat bukan oleh siapa-siapa atau lembaga pengawasan yang ditunjuk oleh pemerintah.
Ketiga, Pemerintahan untuk rakyat (Goverment for people) merupakan suatu
pemerintahan yang mendapat mandat kekuasaan yang diberikan oleh rakyat untuk

4
Departemen Agama RI, AL-Qur’an dan Termajahan, (semarang, CV. As Syifa, 2012)

3
menjalankan pemerintahannyasemata-mata berorientasi kepada kepentingan rakyat secara
keseluruhan.5
Demokrasi menempati posisi vital dengan salah satu pilar demokrasi adalah
prinsip Trias Politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (Eksekutif,
Yudikatif, dan Legistatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling
lepas (Independent) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran
dan independensi ketiga jenis lembaga ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa
saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip Checks and Balances.6

B. MACAM-MACAM DEMOKRASI
1. Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat
a. Demokrasi langsung merupakan sistem demokrasi yang mengikutsertakan
seluruh rakyat dalam pengambilan keputusan negara.
b. Demokrasi tidak langsung merupakan sistem demokrasi yang digunakan
untuk menyalurkan keinginan dari rakyat melalui perwakilan parlemen.
2. Demokrasi berdasarkan hubungan antar kelengkapan Negara
a. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum merupakan sistem
demokrasi yang dimana rakyat memiliki perwakilan untuk menjabat
diparlemen namun tetap di kontrol oleh referendum.
b. Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer merupakan sistem
demokrasi yang didalamnya terdapat hubungan kuat antara badan
eksekutif dengan badan legislatif.
c. Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan merupakan
sistem demokrasi dimana kedudukan antara eksekutif dengan legislatif
tepisah, sehingga keduanya tidak berkaitan secara langsung seperti sistem
parlemen.

5
Zaini Ahmad, Ilmu Politik….

6
Ulil Abshar Abdalla, Islam dan Barat, Demokrasi dalam Masyarakat Islam, (Jakarta: FNS Indonesia dan Pusat Study
Islam Paramadina, 2002)

4
d. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum dan inisiiatif rakyat
merupakan sistem demokrasi gabungan dari demokrasi perwakilan/tidak
langsung dan demokrasi secara langsung
3. Berdasarkan prinsip ideology
a. Demokrasi liberal berdasarkan atas hak individu suatu negara yang
menekankan suatu kebebsan setiap individu dan sering mengabaikan
kepentingan umum.
b. Demokrasi rakyat berdasarkan atas hak pemerintah dalam suatu negara
yang didasari dri paham sosialisme dan komunisme yang mementingkan
kepentingan negara dan kepentingan umum.
c. Demokrasi pancasila yang bersumber dari tata nilai sosial dan budaya
bangsa indonesia dengan berdasarkan musyawarah dan mufakatyang
mengutamakan kepentingan umum.

C. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DI INDONESIA


Untuk dapat melaksanakan demokrasi dengan baik, terlebih dahulu rakyat,
terutama pada pelaksana kekuasaan, harus mengetahui dan memahami dengan baik
prinsip-prinsip demokrasi yaitu sebagai berikut:
1. Pemilik negara adalah rakyat, sehingga otoritas rakyatlah yang memiliki
kekuaasaan tertinggi. Oleh sebab itu, setiap warga negara memiliki hak untuk
turut serta memilih wakil-wakil rakyat yang akan mewakilinya dalam memegang
kekuasaan tertinggi, dan juga memiliki hak untuk bisa dipilih bagi jabatan
tersebut atau jabatan dibidang kekuasaan lainnya.
2. Orang-orang yang mewakili rakyat untuk memegang kekuasaan tertinggi dalam
suatu negara, dengan status suatu anggota suatu lembaga kekuasaan tertinggi yang
lazim disebut parlemen (lembaga legislatif), haruslah dipilih melalui suatu
pemilihan umum yang diadakan setiap lima tahun sekali.
3. Tidak boleh ada pengistimewaan kepada seseorang ataupun kepada golongan atau
partai tertentu. Diantaranya tidak boleh ada pemilikan istimewa pada jabatan
apapun karena adanya ketetapan UUD atau UU walau dengan lasan apapun.

5
4. Tidak boleh ada pengistimewaan kepada seseorang ataupun kepada golongan atau
partai tertentu. Diantaranya tidak boleh ada pemilikan istimewa pada jabatan
apapun karena adanya ketetapan UUD atau UU walau dengan lasan apapun.

D. UNSUR-UNSUR PENDUKUNG TEGAKNYA DEMOKRASI


Tegaknya demokrasi sebagai tatanan kehidupan kenegaraan sangat tergantung
pada unsur-unsur penopang tegaknya deemokrasi itu sendiri. Beberapa unsur penting
tersebut antara lain:
1. Negara hukum
Negara hukum adalah negara yang memberikan perlindungan hukum bagi warga
negara melalui kelembagaan peradilan yang bebas dan tidak memihak serta
adanya penjaminan HAM.
2. Masyarakat madani
Masyarakat madani yakni sebuah masyarakat dengan ciri-ciri terbuka, egaliter,
bebas dari dominasi dan tekanan negara, serta berpartisifasi aktif dalam
menegakkan demokrasi.
3. Aliansi kelompok strategis
Komponen berikutnya yang dapat mendukung tegaknya demokrasi adalah
adanya aliansi kelompok strategis yang terdiri dari partai politik, kelompok
gerakan dan kelompok penekan atau kelompok kepentingan termasuk di
dalamnya pres yang bebas dan bertanggung jawab.7

7
Gianto, Pendidikan Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan(Sidoarjo:Uwais Inspirasi Indonesia 2019)

6
E. CIRI-CIRI DEMOKRASI
Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat setidaknya ada 8 ciri utama yang harus
diperhatikan untuk menilai apakah suatu masyarakat bersifat demokratis atau tidak, yaitu:8
1. Adanya penyelesaian perselisihan dengan damai dan suka rela.
2. Adanya jaminan bagi terjadinya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat
yang sedang berubah.
3. Adanya pergantian penguasa yangberlangsung secara teratur.
4. Adanya pembatasan atas pemakaian kekerasan cara minimum.
5. Adanya pengakuan dan penghormatan atas keanekaragaman
6. Adanya jaminan penegakan keadilan.
7. Adanya upaya memajukan ilmu pengetahuan.
8. Adanya pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.

8
Nadrilun, mengenal lebih dekat demokrasi di Indonesia(Jakarta Timur:PT Balai Pustaka 2012)

7
F. CONTOH BERITA
“ Jaga Demokrasi dengan Cegah Disinformasi Jelang Pemilu”
Jakarta: Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Komunikasi
dan Informatika, Usman Kansong, tak menyangkal disinformasi kian kuat menjelang
Pemilu 2024. Dia menekankan mencegah disinformasi membantu menjaga iklim
demokrasi.“Bila kita berhasil mencegah disinformasi politik di media social yang
menjadi pangkal stagnasi dan regreside demokrasi, saya kira kita juga sukses jaga,
bahkan mungkin meningkatkan demokrasi kita,”kata Usman dalam Forum Diskusi
Denpansar 12 bertajuk ‘Mengantisipasi Hoaks di Tahun Pemilu’,Jakarta, Rabu, 24
Mei2023.
Usman mengatakan pencegahan disinformasi membutuhkan seluruh elemen bangsa
yang terlibat. Bahkan, Kominfo terlibat aktif. "Karena pemerintah tidak mungkin
melakukan ini sendirian untuk melakukan edukasi ataupun literasi digital saja kita
membutuhkan partisipasi masyarakat dan organisasi-organisasi," ucap Usman. Partisipasi
partai politik (parpol), kata dia, juga mestinya tak ketinggalan untuk mengedukasi publik.
Cegah disinformasi, hoaks, hingga ujaran kebencian harus digaungkan bersama.
Kominfo, kata Usman, juga berupaya bekerja sama dengan penyelengara pemilu untuk
memerangi hoaks. Salah satunya pada musim kampanye yang kerap menjadi momen
muncul banyak hoaks.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), kata Usman, membedakan kategori pada
pelaksanaan kampanye. Yakni kampanye positif, kampanye negatif, atau kampanye
hitam. Kampanye positif sebagai kegiatan yang diharuskan. Kampanye negatif yang
menyerang fakta masa lalu seorang kandidat. Sedangkan, kampanye hitam terkait dengan
hoaks atau disinformasi."Misalnya kita lihat si anu ini berasal dari keluarga komunis,
seperti itu adalah black campaign, yang tidak boleh dan tentu saja kita meminta platform
untuk men-take down itu kalau kita temukan," ujar Usman. Dia mengajak semua pihak
menjaga perdamaian. Meski beda pilihan politik, tetapi menjujung kerukunan sesama
warga bangsa. "Berbeda pilihan itu ya harusnya sementara, yang namanya bersaudara itu
selamanya," ujar Usman.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut
serta memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat.Kata
“demokrasi” seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian. Namun, diantara
banyaknya pengertian yang berbeda terdapat juga sejumlah persamaan penting yang
menunjukkan unuversalitas konsep demokrasi berdasarkan kriteria-kriteria yang menjadi
cerminan perwujudan konsep tersebut.
Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat. Demokrasi langsung
merupakan sistem demokrasi yang mengikutsertakan seluruh rakyat dalam pengambilan
keputusan negara.Demokrasi tidaklangsung merupakan sistem demokrasi yang digunakan
untuk menyalurkan keinginan dari rakyat melalui perwakilan parlemen.Demokrasi
berdasarkan hubungan antar kelengkapan negara.Demokrasi perwakilan dengan sistem
referendum merupakan sistem demokrasi yang dimana rakyat memiliki perwakilan untuk
menjabat diparlemen namun tetap di kontrol oleh referendum.
Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer merupakan sistem demokrasi
yang didalamnya terdapat hubungan kuat antara badan eksekutif dengan badan legislatif.

9
DAFTAR PUSTAKA

Tukiran Taniredja dkk, Pendidikan Kewarganegaraan: Paradigma Terbaru untuk Mahasiswa,


(Bandung: Alfabet, 2013)

Mahfudz Sahal, Solusi Problematika Hukum Islam, Keputusan Muktamar, Munas, dan Konbes
NU (1926- 2010), (Surabaya: Khalista, 2011)

Zaini Ahmad, Ilmu Politik,( Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN “Sultan Maulana
Hasanuddin” Banten, 2013)

Departemen Agama RI, AL-Qur’an dan Termajahan, (semarang, CV. As Syifa, 2012) Zaini
Ahmad, Ilmu Politik

Abshar Ulil dkk, Islam dan Barat, Demokrasi dalam Masyarakat Islam, (Jakarta: FNS
Indonesia dan Pusat Study Islam Paramadina, 2002)

Gianto, Pendidikan Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan(Sidoarjo:Uwais Inspirasi Indonesia


2019)

Nadrilun, mengenal lebih dekat demokrasi di Indonesia(Jakarta Timur:PT Balai Pustaka 2012)

10

Anda mungkin juga menyukai