Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DEMOKRASI

DOSEN PEMBIMBING
Sri Wahyuningsih, M.H

DISUSUN OLEH
Kelompok 4

Siti Aulia Sari 2022143201


Novia Sari 2022143205
Muhammad Rofi Adnan 2022143208
Ayu Tri Saputri 2022143215
Mutiana 2022143227
Gusti Ulfa Sari 2022143238

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2022/2023

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
tentang “Mengenai Demokrasi”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah Pendidikan Kewarganegaraan ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah Pendidikan Kewarganegaraa ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki Makalah Pendidikan Kewarganegaraan ini kedepanya.
Kami berharap semoga Makalah Pendidikan Kewarganegaraan yang kami susun ini
memberikan manfaat, pengetahuan, motivasi dan juga inspirasi untuk para pembaca.

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................
2.1 Demokrasi .................................................................................................
2.2 Sejarah Singkat Demokrasi di Dunia ........................................................
2.3 Sejarah Demokrasi Di Indonesia ...............................................................
2.4 Prinsip Demokrasi.....................................................................................
2.5 Jenis-Jenis Demokrasi...............................................................................
2.6 Ciri-ciri Demokrasi...................................................................................
2.7 Contoh Demokrasi....................................................................................
BAB III PENUTUP .......................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................
3.2 Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. Demokrasi juga
dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Inti dari demokrasi adalah
pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Salah satu tonggak utama untuk
mendukung sistem politik yang demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan
dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat baik di tingkat pemerintahan pusat maupun
pemerintahan daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan
memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang
diamanatkan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam rangka mewujudkan kedaulatan
rakyat sekaligus penerapan prinsip-prinsip atau nilai-nilai demokrasi, meningkatkan kesadaran
politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita
masyarakat Indonesia yang demokratis.
Rakyat merupakan aktor politik aktif yang menentukan berhasil tidaknya proses
pemilu. Salah satunya yaitu pemilih pemula. Pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama
kali akan menggunakan hak pilihnya. Berdasarkan pasal 45 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No.72 tahun 2005 tentang Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilihnya yang
pada hari pemungutan suara telah berusia 17 tahun dan terdaftar dalam daftar pemilih oleh
penyelenggara Pemilu. Kelompok pemilih pemula ini biasanya mereka yang berstatus pelajar,
mahasiswa, dan pekerja muda.

1.2 Rumusan Masalah


- Bagaimana pelaksanaan Demokrasi di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan demokrasi adalah untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang
sejahtera, adil dan Makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran dan
keterbukaan.

iii
BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang
sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka Demokrasi berasal dari
bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos bermakna rakyat atau khalayak, sementara
Kratos bermakna pemerintahaan.

Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan
kepada warga negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di
pemerintahan. Suatu negara baru dapat dikatakan berbudaya demokrasi apabila memiliki prinsip-
prinsip demokrasi atau yang dikenal dengan soko guru demokrasi. Filsuf politik Pakistan Abul
A’la Maududi menyebutkan bahwa ada 11 soko guru demokrasi yang menjadikan suatu negara
berbudaya demokrasi:

1. Kedaulatan rakyat
2. Pemerintah berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
3. Kekuasaan mayoritas
4. Hak hak minoritas
5. Jaminan hak asasi manusia
6. Pemilihan yang bebas dan jujur
7. Persamaan didepan hukum
8. Proses hukum yang wajar
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik,
11. Nilai nilai toleransi, pragmatism, Kerjasama, dan mufakat.

4
2.2 Sejarah Singkat Demokrasi di Dunia

Gagasan demokrasi sebagai sistem pemerintahan berasal dari kebudayaan Yunani. Dengan
sistem tersebut rakyat akan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
keberlangsungan sebuah negara. Dalam buku berjudul Throes of Democracy yang ditulis oleh
Walter A. Mcdougall terdapat sejarah pergolakan demokrasi yang terjadi di Amerika Serikat pada
tahun 1829 hingga 1877. Jadi, seluruh perkara kenegaraan harus dibicarakan langsung dengan
rakyatnya. Demokrasi murni atau demokrasi langsung adalah sistem yang diusung di zaman
tersebut. Ribuan tahun kemudian, pada abad ke-6 SM, bentuk pemerintahan yang relatif
demokratis diperkenalkan di negara-negara bagian Athena oleh Cleisthenes pada 508 sebelum
masehi. Saat itu, Athena menganut demokrasi langsung dan memiliki dua ciri utama, yaitu
pemilihan warga secara acak untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di pemerintahan,
serta majelis legislatif yang terdiri dari semua warga Athena.

Namun gagasan demokrasi Yunani hilang dari dunia barat ketika Eropa memasuki Abad
Pertengahan (6-15 masehi). Karena pada saat itu terjadi praktik feodalisme, seperti kehidupan
sosial spiritual dikuasai gereja, dan kehidupan politik dikuasai bangsawan. Awal kembalinya
demokrasi ditandai dengan munculnya piagam Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris. Magna
Charta adalah sebuah dokumen yang menunjukkan bahwa kekuasaan Raja terbatas dan melindungi
hak-hak tertentu rakyat. Momentum lain yang menandai kembalinya demokrasi adalah
gerakan Renaissance, yaitu gerakan menghidupkan kembali sastra dan budaya Yunani Kuno yang
bertujuan menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Beberapa tokoh yang mendukung
berkembangnya demokrasi yaitu Locke dari Inggris (1632-1704) dan Montesquieu dari Prancis
(1689-1755). John Locke menyebutkan bahwa hak-hak politik manusia terdiri dari hak hidup, hak
kebebasan, dan hak milik. Sementara Montesquieu menggagas bahwa dalam penyusunan sistem
demokrasi yang dapat menjamin kedaulatan pemerintahan dengan pemisahan kekuasaan melalui
Trias Politika terdiri dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pada pertengahan abad ke-20, barulah
hampir setiap negara independen memiliki pemerintahan dengan beberapa prinsip dan cita-cita
demokrasi.

5
2.3 Sejarah Demokrasi di Indonesia

Ketatanegaraan bangsa. Berikut ini timeline serta sejarah singkat sistem demokrasi di Indonesia
dari masa ke masa!

• Demokrasi Parlementer (1945-1959)


Awal dari praktik demokrasi parlementer yaitu pada periode pertama Penetapan UUD
1945, tepatnya tahun 1945-1949. Namun karena kehidupan politik pada saat itu tidak stabil,
demokrasi parlementer ini tidak berjalan dengan baik, sehingga mengakibatkan program-
program yang dibuat pemerintah tidak berjalan secara berkesinambungan. Demokrasi ini
akhirnya berakhir secara yuridis pada tanggal 5 Juli 1959, bersamaan dengan pemberlakuan
kembali UUD 1945.

• Demokrasi Terpimpin (1959-1965)


Pada tanggal 22 April 1959, Presiden Soekarno menyampaikan amanat kepada konstituante
(dewan pembentuk UUD) tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin, yaitu:

1. Demokrasi terpimpin bukan diktator


2. Demokrasi terpimpin sesuai dengan dasar hidup dan kepribadian bangsa Indonesia
3. Demokrasi terpimpin berarti demokrasi di seluruh persoalan kenegaraan dan
kemasyarakatan, termasuk sosial, politik, dan ekonomi
4. Inti pimpinan di dalam demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan
5. Di dalam demokrasi terpimpin, oposisi wajib mampu melahirkan pendapat yang sehat dan
membangun
• Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru (1966-1998)

Gotong royong dan rasa kekeluargaan menjadi pangkal dari demokrasi Pancasila. Karena,
demokrasi Pancasila timbul dari berbagai bentuk permasalahan yang dialami oleh bangsa
Indonesia selama diberlakukannya demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin. Pokok
terpenting yang ada dalam demokrasi Pancasila adalah nilai-nilai yang menjunjung tinggi
kemanusiaan sesuai martabat dan harkat manusia, menjamin persatuan bangsa, rasa tanggung

6
jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai kepercayaan masing-masing, mengutamakan
musyawarah, serta mewujudkan keadilan sosial. Meskipun terdengar sangat indah, sayangnya
di dalam prakteknya demokrasi Pancasila pada masa orde baru ini sering kali menyimpang dari
prinsip demokrasi Pancasila itu sendiri. Beberapa pelanggaran demokrasi yang terjadi pada
masa orde baru di antaranya yaitu:

1. Adanya ketidakadilan dan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu


2. Nyaris tidak ada kebebasan dalam mengemukakan pendapat
3. Pengekangan berbagai diskusi di perguruan tinggi
4. Diberedelnya (pencabutan izin) sejumlah media yang mengkritik pemerintah
5. Kriminalisasi terhadap individu dan kelompok yang tidak sependapat dengan pemerintah
6. Terjadinya penculikan dan penghilangan paksa sejumlah aktivis
7. Sistem kepartaian yang berat sebelah dan tidak otonom sama sekali
8. Maraknya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).

• Demokrasi Pancasila pada Era Reformasi (1998-sekarang)

Perbedaan antara demokrasi pancasila pada era reformasi dengan era orde baru terletak pada
tata cara dan aturan pelaksanaannya. Kebanyakan perubahan terletak pada perbaikan kebijakan-
kebijakan yang kurang sejalan dengan konsep demokrasi. Beberapa hasil perubahan tersebut yaitu:

• Pemilu yang benar-benar demokratis


• Tercapainya kehidupan yang lebih demokratis
• Lembaga demokrasi berfungsi dengan baik
• Setiap partai politik dapat mandiri dan tidak berat sebelah
• Memandang demokrasi Pancasila sebagai nilai-nilai budaya politik yang mempengaruhi
sikap hidup politik pendukungnya

Penerapannya dalam keseharian masyarakat sendiri juga sudah bisa terlihat, mulai dari adanya
pelaksanaan Pemilu yang luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan jurdil (jujur & adil),
kebebasan pers (tidak ada lagi media yang dibredel), kemudahan izin untuk mengadakan demo,
bahkan kebebasan berpendapat di media sosial.

7
2.4 Prinsip Demokrasi
Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua yaitu ;

1. Prinsip demokrasi sebagai sistem politik

- Pembagian kekuasaan (kekuasaan legislatif,yudikatif dan eksekutif)


- Pemerintahan konstitusional
- Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
- Pers yang bebas
- Perlindungan terhadap hak asasi manusia
- Pengawasan terhadap administrasi negara
- Peradilan yang bebas dan tidak memihak
- Pemerintahan yang diskusi
- Pemilihan umum yang bebas
- Pemerintahan berdasarkan hukum

2. Prinsip non-demokrasi (kediktatoran)

- pemusatan kekuasaan
- pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional
- rule of power (prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi kekuasaan yang besar
pada negara atau pemerintah)
- pembentukan pemerintahan tidak berdasarkan musyawarah tetapi melalui dekrit
- pemilihan umum yang tidak demokratis
- manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab
- penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan penggunaan

8
2.5 Jenis-jenis Demokrasi

Demokrasi memiliki banyak jenisnya berikut beberapa jenis teori demokrasi :

1. Demokrasi menurut cara aspirasi

a. Demokrasi langsung
Merupakan sistem demokrasi yang memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara
dalam permusyawaratan saat menentukan arah kebijakan umum dari negara atau undang-undang.

b. Demokrasi tidak langsung


Merupakan sistem demokrasi yang dijalankan menggunakan sistem perwakilan .

2. Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi

a. Demokrasi liberal
Merupakan kebebasan individu yang lebih ditekankan dan mengabaikan kepentingan umum

b. Demokrasi rakyat
Merupakan demokrasi yang didasarkan pada pemahaman sosialisme dan komunisme dan
lebih mengutamakan kepentingan umum atau negara.

c. Demokrasi Pancasila
Merupakan demokrasi yang ada di Indonesia bersumberkan pada nilai-nilai sosial budaya
bangsa serta berasaskan musyawarah mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh
masyarakat atau warga negara.

2.6 Ciri-ciri Demokrasi

• Keputusan pemerintah untuk seluruh rakyat ialah pemerintahan didasarkan kehendak dan
kepentingan semua rakyat, bukan atas dasar kepentingan satu kelompok. Hal ini dilakukan untuk
mencegah tindak korupsi, kolusi dan nepotisme.

• ciri konstitusional ialah hak yang berhubungan dengan kepentingan, kehendak atau kemauan atau
kekuasaan rakyat yang dituliskan dalam konstitusi dan undang-undang negara tersebut.

9
• ciri perwakilan yakni dalam mengatur negaranya kedaulatan rakyat akan diwakilkan oleh
beberapa orang yang sudah dipilih oleh rakyat itu sendiri.

• ciri pemilihan umum yakni sebuah kegiatan politik yang dilaksanakan untuk memilih pihak
dalam pemerintahan.

• ciri kepartaian yakni partai akan menjadi media atau sarana untuk menjadi bagian dalam
melaksanakan sistem demokrasi.

• ciri kekuasaan ialah adanya pembagian dan pemisah kekuasaan.

• ciri tanggung jawab ialah adanya tanggung jawab dari pihak yang sudah dipilih untuk ikut dalam
pelaksanaan suatu sistem demokrasi.

2.7 Contoh Demokrasi

1. Jenis-jenis demokrasi
• Demokrasi langsung
Contoh : ikut mencoblos saat pemilu atau pilkada dan memilih secara langsung ketua kelas.

•Demokrasi perwakilan
Contoh : pembuatan undang-undang yang diwakili oleh anggota DPR

2. Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat dibagi menjadi 3
• Referendum wajib
Contoh : pemungutan suara pemisahan Timor timur dan persetujuan yang diberikan oleh
rakyat terhadap pembuatan UUD

• Referendum tidak wajib


Contoh : peranan partai politik tidak begitu menonjol tetapi kehendak rakyat dapat diketahui
secara langsung dalam demokrasi

10
• Rerendum konsultatif
Contoh : rakyat sendiri kurang memahami tentang ini maka pada saat materi UU rakyat
hanya diminta persetujuan.

3. Berdasarkan titik perhatian atau prioritas


• Demokrasi formal
Contoh : adanya keberadaan lembaga-lembaga perwakilan rakyat

• demokrasi material
Contoh : mungkin keberadaan lembaga-lembaga perwakilan rakyat hanya sebagai simbol
saja dan hanya mementingkan kepentingan negara saja dibandingkan rakyat.

• demokrasi campuran
Contoh rakyat memilih wakil di DPRD kemudian wakil itu dikontrol oleh rakyat dengan
sistem referendum.

4. Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi

• demokrasi liberal
Contoh : dalam demokrasi ini adanya sistem multipartai dan demokrasi ini telah mendorong
untuk lahirnya partai-partai politik.

• demokrasi rakyat adalah demokrasi di mana rakyat yang menentukan saat ada masalah penting.
Contoh : pada saat pemilihan presiden dan wakil presiden.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

- Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang
sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka Demokrasi berasal dari
bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos bermakna rakyat atau khalayak, sementara
Kratos bermakna pemerintahaan.

- Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua yaitu


1. Prinsip demokrasi sebagai sistem politik
2. Prinsip non-demokrasi (kediktatoran)

- Jenis-jenis Demokrasi
1. Demokrasi menurut Aspirasi Rakyat
a. Demokrasi langsung
b. Demokrasi tidak langsung

2. Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi


a. Demokrasi liberal
b. Demokrasi rakyat
c. Demokrasi pancasila

3.2 Saran

Demokrasi diindonesia harus dipahami karna agar semua masyarakat indonesia bisa
menggunakan demokrasi masing-masing dengan sebaik-baiknya

12
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/25097/2/BAB_I.pdf
https://www.brainacademy.id/blog/sejarah-dan-penerapan-demokrasi-di-indonesia
https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/

13

Anda mungkin juga menyukai