Anda di halaman 1dari 15

DINAMIKA DAN TANTANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Makalah Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu: Rully Nanda, M.H

Disusun Oleh Kelompok 8:


Cindy Septina :2186206038
Desvina Septiani :2186206047
Nurul Nadia Sutra :2186206132

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dengan judul
“Dinamika dan Tantangan Demokrasi di Indonesia”.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Rully Namda, M.H selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing kami dalam
penyelesaian tugas makalah ini. Dan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok 8 yang telah
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena, itu kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
pendidikan dan pengembangan pengetahuan tenaga pendidik.

Bangkinang, Maret 2023

Penyusu

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 2
A.LATAR BELAKANG……………………………………………………………. 2
B.RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………. 3
C.TUJUAN MASALAH……………………………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………. 4
A.Pengertian Demokrasi……………………………………………………………………. 4

B.Dinamika dan Tantangan Demokrasi di Indonesia…………………………………….. 4

C. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia ………………………………………………….. 6

D. Prinsip-Prinsip Demokrasi ……………………………………………………………… 9

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………. 11

A.KESIMPULAN…………………………………………………………………………… 11

B.SARAN……………………………………………………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….. 13

1
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Demokrasi merupakan salah bentuk atau mekanisme system pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat.Begitulah pemahaman yang paling sederhana
tentang demokrasi,yang diketahui oleh hampir semua orang.Demokrasi pada dasarnya adalah
aturan orang dan didalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai hak,kesempatan dan
suara yang sama didalam mengatur pemerintahan didunia public.

Di Indonesia,pergerakan nasional juga mencuta-citakan pembentukan negara demokrasi


yang berwatak anti feodalisme dan antiinterialisme,dengan tujuan membentuk masyarakat
sosialis.Maka dari itu dalam makalah ini penyusun akan memaparkan tentang perkembangan dan
penerapan demokrasi di Indonesia dengan segala keanekaragamannya merupakan ciri khas yang
dimiliki oleh negara lain.Kita memiliki ideolohi dan dasar hukum yang sama,tujuannya sama,dan
jiwa yang sama,semuanya terkandung dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.

Semua negara mengakui bahwa demokrasi sebagai alat ukur dari keabsahan
politik.Kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintahan menjadi basis tegaknya
system politik demokrasi.Demokrasi meletakkan rakyat pada posisi penting,hal ini karena masih
memegang demokrasi disebut negara otoriter.Negara otoriter pun masih mengakui dirinya
sebagai negara demokrasi.Ini menunjukkan bahwa demokrasi itu penting dalam dalam kehidupan
bernegara dan pemerintahan.Demokrasi yang diterapkan saat ini masih belum jelas,setelah masa
Presiden Soeharto dikenal dengan Demokrasi Pancasila.Ir.Soekarno dalam buku di bawah
Bendera Revolusi(1996) pernah mengungkapkan pendapatnya tentang demokrasi bagi bangsa
Indonesia.”Apakah demokrasi itu? Demokrasi adalah ”pemerintahan rakyat”. Masyarakat bebas
berpendapat dan berorganisasi dan rakyat juga memilih langsung atau memilih sendiri
pemimpinnya. Dalam makalah ini penyusun akan menjelaskan tentang “Dinamika Dan
Tantangan Demokrasi di Indonesia”.

2
B.Rumusan Masalah

1.Apa Pengertian dari Demokrasi?

2.Bagaimana Dinamika dan Tantangan Demokrasi di Indonesia?

3.Bagaimana Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia?

4.Apa-apa saja prinsip-prinsip dari Demokrasi?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui Pengertian dari Demokrasi

2.Untuk mengetahui Dinamika dan Tantangan Demokrasi di Indonesia

3.Untuk mengetahui Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

4.Untuk mengetahui prinsip-prinsip Demokrasi

3
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Demokrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari kata Yunani yaitu “Demokratia” yang terdiri
dari dua kata yaitu demos yang berarti rakyat, kratos atau cratein yang berati kedaulatan atau
pemerintahan. Secara harfiah, demokrasi berarti suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan
atau kedaulatan ada ditangan rakyat. Dengan kata lain, rakyat dilibatkan dalam setiap aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Berikut ini pengertian Demokrasi menurut para ahli, yaitu:

1.Menutut Aristoteles, demokrasi adalah suatu negara kebebasan karena melalui kebebasanlah
setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di dalamnya.

2.Menurut Abraham Lincoln, Democracy is goverment of the people, by the people, and for the
people ( Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

3.Menurut Muhammad Hatta, Demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan penggantian kedaulatan
raja menjadi kedaulatan rakyat.

B.Dinamika dan Tantangan Demokrasi di Indonesia

Pemikiran kunci demokrasi terletak pada bagaimana negara tersebut mengelola dan
mengembangkan hal yang ada. Terutama demokrasi yang berkembang seiring dengan paham lain
termasuk republikanisme, liberalisme, dan Marxisme. Diantara perkembangan saat ini dinamika
ekonomi dunia juga turut memberikan pengaruh dan goncangan pada kebijakan dan
pemerintahannya di berbagai negara khusunya di Indonesia.

Termasuk dalam tantangan demokrasi adalah perubahan tatanan internasional terhadap


peran dan sifat pemerintahan demokratis. Persoalan di kehidupan maupun secara tradisional

4
mengindikasikan teori demokrasi memang mamiliki beberapa tantangan yang diperkirakan akan
dihadapi. Makna lain dari demokrasi yang berubah dalam tatanan global maupun mengenai
pengaruh tatanan global atas perkembangan perhimpunan demokratis.

Pemahaman lain tentang tantangan pada demokrasi di kehidupan saat ini adalah
terjadinya penyimpangan. Banyaknya kepentingan di masyarakat maupun kepentingan
pribadi.Hal lain yang berpengaruh adalah bagaimana demokrasi bisa menjadi salah satu alasan
untuk membebaskan manusia atau secara khususnya warga negara yang negaranya menganut
demokrasi.

Hak dan kebebasan masih dibatasi oleh peraturan dan kepentingan orang lain. Sehingga
pada kenyataannya liberal tidak sesuai dengan hal yang diaanggap seimbang dengan apa yang
diharapkan oleh pemerintah dan warga negara sebagai pelaksana demokrasi Pancasila. Adapun
tantangan yang menjungkal demokrasi di Indonesia yaitu:

1.Ketidak adilan

Ketidak adilan akan menjadi penghalang demokrasi Mengapa demikian?. Karena ketidak
adilan berkaitan dengan kemanusiaan.Ketidak adilan dapat kita lihat dari empat bidang
ekonomi,politik,sosial,dan hukum.

a.Ketidakadilan dalam bidang ekonomi berkaitan erta dengan kesenjangan sosial. Kesenjangan
yang begitu jauh akan menimbulkan pemberontakan dari masyarakat yang terpinggirkan ,
sehingga melahirkan kekacauan dalam masyarakat.

b.Ketidakadilan dalam bidang politik ,orang pandai belum tentu bisa menjadi seorang
pemimpin,karena akses terhadap partai politik itu sangat sulit. Selain itu,lahirnya separatism
atau dalam lingkungan kecil seperti pemekaran daerah karena dipengaruhi oleh para intelektual
yang tidak mendapatkan posisi dalam pemerintahan pusat dimana ia berada.

c.Ketidakailana dalam bidang sosial ini kaitannya dengan diskriminasi suku,agama,dan


lainnya.Sehingga dalam masyarakat terjadi perpecahan antar suku,agama,dan lainnya.

d.Ketidakadilan dalam bidang hukum. Hal ini berkaitan dengan kesetraan dalam bidang
hukum.Kita lihat selama ini begitu banyaknya fenomena yang mencederai hukum kita.

2. Kepicikan kedaerahan

5
Setelah reformasi berlangsung otonomi daerah menjadi salah satu program yang gencar
dikampanyekan pemerintah. Tuntutan pemerintahan daerah pun berdatangan dank arena asas
demokrasi, maka pemerintahan daerah yang diberikan berwenang mengatur daerahnya
sendiri,sesuai dengan undang-undang nomor 22 tahun 1999 dan undang-undang nomor 32 tahun
2004.Ancaman kepicikan daerah yang dimaksud dalam hal ini bukan aksi separatisme,meskipun
itu sangat mungkin.Namun yang dimaksud dalam hal ini adalah:

a.Isu pura-pura daerah dalam pelaksanaan pemerintahan.Sehingga peluang bagi warga pendatang
sangat sempit dalam penyelenggaraan pemerintahan.

b.Keegoisan daerah.Keegoisan yang dimaksud adalah berkaitan dengan sumber daya


alam.Daerah yang merasa penyumbangan terbesar bagi keuangan negara akan mengklaim
bahwa daerah tersebut yang membiayai daerah lain. Hal ini akan menimbulkan kecemburuan
sosial diantara daerah-daerah.

c.Peraturan daerah yang diskriminatir,seperti adanya peraturan daerah yang menrapkan syariat
islam.Ini sebagai pertanda awal hilangnya demokrasi di Indonesia. Dengan adanya seperti ini
akan memarjinalkan kaum minoritas,sehingga demokrasi tidak dirasakan oleh mereka yang
minoritas ,karena dengan terpaksa harus menuruti peraturan daerah yang berlaku dimana
mereka berada.

C. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang politik yang
pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu:

1.Demokrasi Parlementer (liberal)

Demokrasi ini dipraktekkan pada masa berlakunya UUD 1945 periode pertama (1945-
1949) kemudian dilanjutkan pata berlakunya Konstitusi Republik Indonesia Serikat (UUD RIS)
1949 dan UUDS 1950. Demokrasi ini secara yudiris resmi berakhir pada tanggal 5 Juli 1959
bersamaan dengan pemberlakuan kembali UUD 1945. Pada masa berlakunya demokrasi
parlementer (1945 – 1959), kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil, sehingga program

6
dari suatu pemerintahana tidak dapat dijalankan dengan baik dan berkesinambungan. Timbulnya
perbedaan pendapat yang sangat mendasar diantara partai politik ada pada saat itu.

2. Demokrasi Terpimpin

Lahirnya demokrasi terpimpin karena ada kesadaran dan keyakinan terhadap keburukan
yang diakibatkan oleh praktik demokrasi parlementer (liberal) yang melahirkan terpecahnya
masyarakat, baik dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi. Secara
konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat mengatasi permasalahan yang
dihadapi masyarakat. Hal itu dapat dilihat dan ungkapan Presiden Sukarno ketika memberikan
amanat kepada konstitusi tanggal 22 April 1959 tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin,
antara lain:

a.Demokrasi terpimpin bukanlah dictator.

b.Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar hidup bangs
Indonesia.

c.Demokrasi adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan kemasyarakatan yang meliputi
bidang politik, ekonomi, dan sosial.

d.Inti dari pada pemimpin dalam demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan.

e.Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun diharuskan dalam
demokrasi terpimpin.

Berdasarkan pokok pikiran tersebut demokrasi terpimpin tidak bertentangan dengan


Pancasila dan UUD 1945 serta budaya bangsa Indonesia. Namun, dalam praktiknya, konsep-
konsep tersebut tidak direalisasikan sebagaimana mestinya, sehingga seringkali menyimpang dan
nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan budaya bangsa. Penyebabnya adalah selain terletak pada
Presiden juga karena kelemahan Legislatif sebagai patner dan pengontrol eksekutif serta situasi
sosial politik yang tidak menentu saat itu.

3. Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru

7
Demokrasi Pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi
haruslah disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing, menjunjung tinggi nilai-nilai kemasuaian sesuai dengan martabat
dan harkat manusia, haruslah menjamin persatuan dan kesatuan bangsa, mengutamakan
musyawarah dalam menyelesaikan masalah bangsa, dan harus dimanfatkan untuk mewujudkan
keadilan sosial. Munculnya demokrasi Pancasila adalah adanya berbagai penyelewengan dan
permasalahan yang dialami oleh bangsa indonesia pada berlakunya demokrasi parlementer dan
demokrasi terpimpin. Kedua jenis demokrasi tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia yang
bernapaskan kekeluargaan dan gotong royong. Meskipun demokrasi ini tidak bertentangan
dengan prinsip demokrasi konstitusional, namun praktik demokrasi yang dijalankan pada masa
orde baru masih terdapat berbagai penyimpangan yang tidak sejalan dengan ciri dan prinsip
demokrasi Pancasila, diantaranya:

a. Penyelenggaraan PEMILU yang tidak jujur dan adil.

b. Penegakan kebebasan berpolitik bagi PNS.

c. Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat.

4. Demokrasi Pancasila pada Era Orde Reformasi

Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap demokrasi pancasila.
Namun perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan. Berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan
demokrasi pancasila dari masa orde baru. Pelaksanaan demokrasi pada masa orde reformasi
sekarang ini yaitu:

a. Pemilihan umum lebih demokratis

b. Partai politik lebih mandiri

c. Lembaga demokrasi lebih berfungsi

d. Konsep trias politica (Pilar Kekuasaan Negara) masin-masing bersifat otonom penuh.

8
Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan yang dibuat
berdasarkan kehendak rakyat, ketentraman dan ketertiban akan lebih mudah diwujudkan. Tata
cara pekalsanaan demokrasi Pancasila dilandaskan atas mekanisme konstitusional karena
penyelenggaraan pemerintah NKRI berdasarkan konstitusi. Demokrasi Pancasila hanya akan
dapat dilaksanakan dengan baik apabila nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat dipahami
dan dihayati sebagai nilai-nilai budaya politik yang mempengaruhi sikap hidup politik
pendukungnya.

D. Prinsip-Prinsip Demokrasi

Pada dasarnya prinsip demokrasi terbagi atas beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut:

1.Kedaulatan ditangan rakyat

Kedaulatan rakyat dimana kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Ini berarti
kehendak rakyat rakyat merupakan kehendak tertinggi. Apabila setiap warga negara mampu
memahami arti dan makna dari prinsip demokrasi.

2. Pengakuan dan perlindungan terhadap HAM

Pengakuan bahwa semua manusia memiliki harkat dan martabat yang sama, dengan tidak
membeda-bedakan agama, suku, ras, dan budaya. Pengakuan akan HAM di Indonesia telah
tercantum dalam UUD 1945 yang sebenarnya terlebih dahulu ada dibanding dengan Deklarasi
Universal PBB. UUD 1945 dimuat dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama dan ke empat,
Batang Tubuh UUD 1945, Ketetapan MPR menegenai HAM telah tertuang dalam ketetapan
MPR No. XVII/MPR/1998. Setelah itu, dibentuk Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang
HAM, Undang-Undang yang mengatur dan menjadi HAM di Indonesia adalah UndangUndang
No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.

3. Pemerintahan berdasar hukum (konstitusi)

Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat


absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan
bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan.

4. Peradilan yang bebas dan tidak memihak

9
Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk diperlakukan sama didepan hukum,
pengadilan, dan pemerintahan tanpa membedakan agam, suku, dan ras.

5. Pengambilan keputusan atas musyawarah

Dalam setiap pengambilan keputusan itu harus dilaksanakan sesuai keputusan bersama
(musyawarah) untuk mencapai mufakat.

6. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik

Dengan adanya partai politik dan organisasi sosial politik ini berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat.

10
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang bisa diambil dari makalah ini yaitu,sebagai berikut:

1.Secara etimologis demokrasi berasal dari kata Yunani yaitu “Demokratia” yang terdiri dari dua
kata yaitu demos yang berarti rakyat, kratos atau cratein yang berati kedaulatan atau
pemerintahan. Secara harfiah, demokrasi berarti suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan
atau kedaulatan ada ditangan rakyat.

2.Adapun prinsip-prinsip dari demokrasi, yaitu Kedaulatan ditangan rakyat, pengakuan dan
perlindungan terhadap HAM, pemerintahan berdasar hukum (konstitusi), peradilan yang bebas
dan tidak memihak, pengambilan keputusan atas musyawarah, dan adanya partai politik dan
organisasi sosial politik.

3. Adapun tantangan yang menjungkal demokrasi di Indonesia yaitu:.Ketidak adilan dan


Kepicikan kedaerahan.

4.Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang politik yang pernah
diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu demokrasi parlementer (liberal),
demokrasi terpimpin, demokrasi pancasila pada era orde baru, dan demokrasi pancasila pada
era orde reformasi.

B.Saran

11
Meskipun dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu kami
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan dalam pembahasan materi ini.Oleh
karena itu,kritik dan saran yang membangun dari para pembaca dan kami sebagai penulis
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Dan semoga makalah ini dapat menambah
ilmu pengetahuan dan juga bermanfaat bagi pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Artis. 2014. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. (Pekan Baru: Uin Suska

Riau).

Azra. Azyumardi. 2006. Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. (Jakarta:

ICCE UIN Syarif Hidayatullah).

Mahfud. 2000. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. (Jakarta: PT Rineka

Cipta).

Miriam, Budiardjo. 1996. Demokrasi di Indonesia. (Jakarta: Gramedia).

Tim Pokja UIN Sunan Kalijaga. 2005. Pancasila dan Kewarganegaraan.

(Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga).

13

Anda mungkin juga menyukai