Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI PANCASILA

GURU PEMBIMBING :
WARTONO, S.Pd

Disusun Oleh :
1. Alisa Kusmaudiah
2. Sulia Nagalia
3. Ultri Pertiwi
4. Indri Natali
5. Amal Maulana

SMK NEGERI 9 KABUPATEN TANGERANG


JL.TAMAN ARGO SUBUR DESA PASANGGRAHAN, KABUPATEN
TANGERANG, PROVINSI BANTEN, 15730.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Sistem dan Dinamika Demokrasi
Pancasila” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran PKn. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi
internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat
dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Tangerang, 8 Agustus 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………..………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Pembahasan 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Demokrasi 2
1.Makna Demokrasi 2
2. Klasifikasi Demokrasi 2
a. Berdasarkan titik berat perhatiannya 3
b. Berdasarkan ideologi 3
c. Berdasarkan proses penyaluran kehendak rakyat 3
3. Prinsip-Prinsip Demokrasi 4

BAB III PENUTUP


B. Kesimpulan………………………………………………………………………... 5
C. Saran.……………………………………………………………………………… 5

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Apabila di dalam keluarga senantiasa melakukan musyawarah untuk membahas suatu
persoalan, apabila semua anggota keluarga diberikan kebebasan untuk mengemukakan
pendapat, serta apabila anggota keluarga saling menghormati pendapat berarti keluarga telah
menerapkan sikap demokratis. Demikian pula halnya di sekolah, apabila guru dalam proses
pembelajaran senantiasa memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, berdiskusi, dan
mengemukakan pendapat di sekolah siswa telah berkembang sikap demokratis. Begitu pula di
lingkungan masyarakat, apabila setiap permasalahan diselesaikan dengan musyawarah
mufakat masyarakat tersebut sudah mengembangkan sikap demokratis.

Dalam lingkup negara, apabila sebuah negara melaksanakan pemilihan umum secara jujur
dan adil negara tersebut telah menerapkan demokrasi. Selain itu, apabila negara juga
memberikan kebebasan berpendapat kepada warga negaranya dalam negara tersebut
demokrasi telah dibudayakan, artinya nilai-nilai demokrasi telah dipahami dan diamalkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B.Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian demokrasi?
2. Apa saja macam-macam klasifikasi demokrasi?
3. Bagaimana prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia?

D. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui makna dan pengertian demokrasi.
2. Untuk mengetahui macam-macam demokrasi.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Demokrasi
Hakikat demokrasi adalah sebuah sistem bermasyarakat dengan menekankan kekuasaan
tertinggi yang berada di tangan rakyat. Hal ini mencakup berbagai aspek didalam
pemerintahan. Seperti contoh pemilihan pemimpin negara atau presiden akan dipilih secara
demokratis yakni rakyat dapat memilih calon presiden tanpa ada paksaan dari pihak lain.

1. Makna Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat,
dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan sehingga demokrasi dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat. Kata ini kemudian diserap menjadi salah satu kosa kata dalam bahasa
inggris yaitu democracy.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, demokrasi merupakan istilah poilitik yang berarti
pemerintahan rakyat. Hal tersebut dapat diartikan bahwa dalam sebuah negara demokrasi
kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dan dijalankan langsung oleh rakyat atau wakil
wakil yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan bebas.

Dalam pandangan Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya, rakyat dengan serta merta mempunyai
kebebasan untuk melakukan semua aktivitas kehidupan termasuk aktivitas politik tanpa
adanya tekanan dari pihak mana pun. Dengan demikian, sebagai sebuah konsep politik,
demokrasi adalah landasan dalam menata sistem pemerintahan negara yang terusberproses
kearah yang lebih baik.

Sebagai suatu konsep, demokrasi adalah seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan
yang juga mencakup seperangkat praktik yang terbentuk melalui sejarah panjang dan sering
berliku-liku. Pendeknya, demokrasi adalah pelembagaan dari kebebasan. Artinya, kebebasan
yang dimiliki rakyat diatur dan diarahkan oleh sebuah lembaga kekuasaan yang sumber
kekuasaannya berasal dari rakyat dan dijalankan sendiri oleh rakyat sehingga kebebasan yang
mereka miliki dapat dilaksanakan secara bertanggung jawab dan tidak melanggar kebebasan
yang dimiliki orang lain.

2. Klasifikasi Demokrasi

Demokrasi telah menjadi sistem politik yang dianut sebagian besar negara di dunia. Meski
begitu, pelaksanaan demokrasi berbeda-beda tergantung sudut pandang masing-masing.
Adanya keanekaragaman sudut pandang tersebut membuat demokrasi dapat diklasifikasikan
menjadi berbagai macam bentuk, antara lain:

2
a. Berdasarkan Titik Berat Perhatiannya
Berdasarkan titik berat perhatiannya, bentuk demokrasi ada tiga, yaitu:
1) Demokrasi formal
Demokrasi formal adalah demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang
politik. Tanpa disertai upaya mengurangi kesenjangan dalam bidang ekonomi. Bentuk
demokrasi formal biasanya dianut negara-negara liberal.
2) Demokrasi material
Demokrasi material adalah demokrasi yang menitikberatkan upaya menghilangkan
perbedaan dalam bidang ekonomi. Sedangkan persamaan dalam bidang politik kurang
diperhatikan bahkan dihilangkan. Dianut negara-negara komunis.
3) Demokrasi gabungan
Demokrasi gabungan adalah bentuk demokrasi yang mengambil kebaikan serta
membuang keburukan dari bentuk demokrasi formal dan material. Dianut negara-negara
nonblok.
b. Berdasarkan Ideologi
Berdasarkan ideologi yang menjadi landasannya, bentuk demokrasi ada dua, yaitu:
1) Demokrasi konstitusional (liberal)
Demokrasi konstitusional (liberal) adalah demokrasi yang didasarkan pada kebebasan
atau individualisme. Ciri khas pemerintahan demokrasi konstitusional adalah kekuasaan
pemerintahan terbatas. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi. Tidak
diperkenankan banyak melakukan campur tangan dan bertindak sewenang-wenang
terhadap rakyatnya. Kekuasaan pemerintah dikuasai oleh konstitusi.
2) Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar
Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar yaitu demokrasi yang di dasarkan pada paham
marsixme-komunisme. Demokrasi rakyat mencita citakan kehidupan yang tidak
mengenal kelas social. Manusia dibebaskan dari keterkaitanya kepada pemilikan pribadi
tanpa ada penindasan serta paksaan. Akan tetapi, untuk mencapai masyarakat tersebut,
apabila diperlukan, dapat dilakukan dengan cara paksa atau kekerasan.Menurut, Mr.
Kranenburg demokrasi rakyat lebih mendewakan pemimpin. Sementara menurut
pandangan Miriam budiarjo,komunsime tidak hanya merupakan sistem politik, tetapi juga
mencerminkan gaya hidup yang berdasarkan nilai nilai tertentu. Negara merupakan alat
untuk mencapai komunisme dan kekerasan dipandang sebagai alat yang sah.

c. Berdasarkan Proses Penyaluran Kehendak Rakyat


Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dapan dibedakan kedalam dua
bentuk:

3
1) Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung yaitu paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negaranya
dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum Negara atau undang undang
secara langsung.
2) Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung yaitu paham demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem
perwaklan. Penerapan demokrasi seprti ini berkaitan dngan kenyataan suatu Negara yang
jumlah penduduknya semakin banyak, wilayhnya semakin luas, dan permasalahan yang
dihadapinya semakin rumit dan kompleks. Demokrasi tidak langsung ataudemokrasi
perwakilan biasamya dilaksanakan melalui pemilihan umum.

3. Prinsip-prinsip Demokrasi
Demokrasi sebagai sistem politik yang saat ini dianut oleh sebgian besar Negara di dunia
tentu saja memiliki prinsip-prinsip yang berbeda dengan sistem yang lain. Hendry B. Mayo
sebagaimana diikuti oleh Miriam budiarjo dalam bukunya yang berjudul dasar dasar ilmu
politik mengungkapkan prinsip dari demokrasi yang akan mewujudkan suatu sistem politik
yang demokratis. Adapun, prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut.
a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.
b. Menjamin terserlenggaranya perbuhan secara damai dalam suatu masyarakat yang
sedang berubah.
c. Menyelenggarakan perganatian pimpinan secara teratur.
d. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
e. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman.
f. Menjamin tegaknya keadilan.
Kemudian, menurut alamudi sebgaimana dikutik oleh sri muryan dan syaifullah dalam
bukunya yang berjudul ilmu kewarganegaraan, suatu Negara dapat dissebut berbudaya
demokrasi apabila memiliki soko guru demokrasi sebagai berikut.
a. Kedaulatan rakyat
b. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
c. Kekuasan mayoritas.
d. Hak hak minoritas.
e. Jaminan hak hak asasi manusia
f. Pemilihan yang bebas dan jujur
g. Persamaan didepan hokum.
h. Proses hukum yang wajar
i. Pembatasan pemerintahan secara konstitusional.
j. Pluralism social, ekonomi, dan politik.
k. Nilai nilai toleransi, pragmatism, kerjasama dan mufakat.
Prinsip prinsip demokrasi yang diuraikan diatas sesungguhnya merupakan nilai nilai yang
diperlukan untuk mengembangkan suatu bentuk pemerinthan yang demokratis. Berdasarkan
prinsip prinsip inilah, sebuah pemerintahan yang demokratis dapat ditegakkan. Sebaliknya,
tanpa prinsip prinsiptersebut, bentuk pemerintahan yang demokratis akan sulit ditegakkan.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. Kata “demokrasi”
seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian. Namun, diantara banyaknya pengertian
yang berbeda terdapat juga sejumlah persamaan penting yang menunjukkan unuversalitas
konsep demokrasi berdasarkan kriteria-kriteria yang menjadi cerminan perwujudan konsep
tersebut. Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat setidaknya ada 8 ciri utama yang harus
diperhatikan untuk menilai apakah suatu masyarakat bersifat demokratis atau tidak.

Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat. Demokrasi langsung merupakan sistem


demokrasi yang mengikutsertakan seluruh rakyat dalam pengambilan keputusan
negara.Demokrasi tidaklangsung merupakan sistem demokrasi yang digunakan untuk
menyalurkan keinginan dari rakyat melalui perwakilan parlemen.Demokrasi berdasarkan
hubungan antar kelengkapan negara. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum
merupakan sistem demokrasi yang dimana rakyat memiliki perwakilan untuk menjabat
diparlemen namun tetap di kontrol oleh referendum.

Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer merupakan sistem demokrasi yang


didalamnya terdapat hubungan kuat antara badan eksekutif dengan badan legislatif.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan implementasi dan pengaplikasian
pengetahuan yang didapatkan pembaca dari hasil karya penulis untuk kehidupan pembaca
dalam ranah pendidikan yang semakin berkembang saat ini dan yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai