Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DEMOKRASI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen pengampu

Dr. Ujang Jamaludin, S.Pd., M.Si., M.Pd

DISUSUN OLEH

1. Dwi Fitri Agustina Sukmana (2286200053)


2. Sera Nurlita (2286200063)
3. Rahma Ega Safera (2286200039)

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGAENG TIRTAYASA

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul
“DEMOKRASI INDONESIA”.

Dengan adanya makalah ini kami mengharapkan agar mahasiswa dapat mampu untuk
memahami dari Demokrasi Indonesia. Makalah ini sudah kami susun secara maksimal dan
mendapat bantuan dari berbagai pihak serta referensi yang ada. sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
mengharapkan segala saran, kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa, agar dapat memahami pengertian demokrasi dan
pendidikan demokrasi seta beragam permasalahan dan solusinya, dikarenakan kita adalah
penerus Bangsa Indonesia.

Serang, 17 April 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………......... I

DAFTAR ISI …………………………………………………………….…….…….... II

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………..………..…..…….. III

A. Latar Belakang ………………………………………………………………..…... 4


B. Rumusan Masalah …………………………………………………..…..…..……...4
C. Tujuan.………………………………………...……...………………..….………..4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………..…………..…… 5

A. Pengertian Demokrasi …………………………………....…………...……..…… 5


B. Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli …………………..……………...……. 6
C. Pengertian Pendidikan Demokrasi…………….……………………………...…... 7
D. Manfaat Demokrasi Dalam Praktek Kehidupan dan Pendidikan ………………... 8
E. Proses Demokrasi Menuju Masyarakat Madani …………………...…...……...…. 9
F..Berbagai Persoalan Dan Solusi……….…….…..…………………………………12

BAB III PENUTUP …………………………………..…………….…………..……..13

A.Kesimpulan…………………………………………………….………………….13
B. Saran …………………………………………………..……..…..……....……....13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….….15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. Demokrasi juga
dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak
dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Inti dari demokrasi
adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Salah satu tonggak utama
untuk mendukung sistem politik yang demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu
diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat baik di tingkat pemerintahan
pusat maupun pemerintahan daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis,
kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana yang diamanatkan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam rangka
mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-prinsip atau nilainilai demokrasi,
meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum
demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang demokratis.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi Indonesia?


2. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi Indonesia Menurut Para Ahli?
3. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Demokrasi?
4. Bagaimana proses Demokrasi menuju Mayarakat Madani?
5. Apa saja persoalan dan solusi implementasi demokrasi dan negara hukum ?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Demokrasi


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Demokrasi Menurut Para Ahli
3. Untuk mengetahui tentang Pendidikan Demokrasi
4. Untuk mengetahui proses Demokrasi Menuju Masyarakat Madani
5. Untuk mengetahui berbagai macam persoalan serta solusi Implementasi Demokrasi dan
Negara Hukum

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos artinya rakyat dan kratein artinya
pemerintah. Secara sederhana, demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat, dalam hal ini
kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Sebagaimana istilah politik yang lain, istilah
demokrasi juga memiliki banyak makna turunannya. Pengertian demokrasi sederhana di atas
kemudian berkembang, seiring perkembangan politik dan ilmu politik, sehingga muncul
banyak pengertian tentang demokrasi. Diantara beberapa pengertian tentang demokrasi,
barangkali pengertian yang dikemukakan oleh Abraham Lincoln dapat merangkum makna
demokrasi dalam sebuah kalimat sederhana. Menurut Abraham Lincoln demokrasi adalah
pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Pada masa kini, ketika jumlah penduduk semakin banyak, kita membutuhkan
demokrasi perwakilan untuk memutuskan berbagai persoalan bersama. Maka dibentuklah
pemerintahan dan dewan perwakilan yang dipilih oleh rakyat. Dengan demikian, lembaga-
lembaga tersebut memiliki mandat dari rakyat untuk menjalankan tugas eksekutif dan
legislatif. Karena dipilih dan memperoleh mandat dari rakyat, maka merekapun harus
mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pemerintahan tersebut kepada rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi.

Demokrasi secara sederhana berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Dalam pengertian yang lebih kompleks, demokrasi berarti suatu sistem pemerintahan
yang mengabdi kepada kepentingan rakyat dengan tanpa memandang partisipasi mereka
dalam kehidupan politik, sementara pengisian jabatan-jabatan publik dilakukan dengan
dukungan suara rakyat dan merekan memiliki hak untuk memilih dan dipilih.

B. Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli

a. Menurut Joseph A. Schemer Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional


untuk mencapai keputusan polituk dimana individu- individu memperoleh kekuasaan
untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat.
b. Sidney Hook Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

5
c. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl Demokrasi sebagai suatu sistem
pemerintahan dimana pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan—tindakan
mereka diwilayah publik oleh warganegara, yang bertindak secara tidak langsung
melalui kompetisi dan kerjasama dengan para wakil mereka yang terpilih.
d. Henry B. Mayo Menyatakan demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu
sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas
oleh wakil- wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan- pemilihan
berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam
suasana terjaminnya kebebasan politik. Affan Ghaffar (2000) memaknai demokrasi
dalam dua bentuk yaitu pemaknaan secara normatif ( demokrasi normatife) dan
empirik ( demokrasi empirik):
1. Demokrasi Normatif adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh
sebuah Negara.
2. Demokrasi Empirik adalah demokrasi dalam perwujudannya pada dunia politik
praktis.

Makna demokrasi sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara mengandung


pengertian bahwa rakyatlah yang memberikan ketentuan dalam masalah-masalah mengenai
kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan Negara, karena kebijakan Negara tersebut
akan menentukan kehidupan rakyat. Dengan demikian Negara yang menganut sistem
demokrasi adalah Negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat.
Dari sudut organisasi, demokrasi berarti pengorganisasian Negara yang dilakukan oleh rakyat
sendiri atau atas persetujuan rakyat karena kedaulatan ditangan rakyat.

Kesimpulan-kesimpulan dari beberapa pendapat diatas adalah bahwa hakikat demokrasi


sebagai suatu sistem bermasyarakat dan bernegara serta pemerintahan memberikan
penekanan pada keberadaan kekuasaan di tangan rakyat baik dalam penyelenggaraan berada
di tangan rakyat mengandung pengertian tiga hal, yaitu:

a. Pemerintahan dari rakyat (government of the people), Mengandung pengertian yang


berhubungan dengan pemerintah yang sah dan diakui (ligimate government) dimata
rakyat. Sebaliknya ada pemerintahan yang tidak sah dan tidak diakui (unligimate
government). Pemerintahan yang diakui adalah pemerintahan yang mendapat
pengakuan dan dukungan rakyat. Pentingnya legimintasi bagi suatu pemerintahan
adalah pemerintah dapat menjalankan roda birokrasi dan program- programnya.

6
b. Pemerintahan oleh rakyat (government by the people), Pemerintahan oleh rakyat berarti
bahwa suatu pemerintahan menjalankan kekuasaan atas nama rakyat bukan atas
dorongan sendiri. Pengawasan yang dilakukan oleh rakyat (sosial control) dapat
dilakukan secara langsung oleh rakyat maupun tidak langsung ( melalui DPR).
c. Pemerintahan untuk rakyat (government for the people), Mengandung pengertian
bahwa kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintah dijalankan untuk
kepentingan rakyat. Pemerintah diharuskan menjamin adanya kebebasan seluas-luasnya
kepada rakyat dalam menyampaikan aspirasinya baik melalui media pers maupun
secara langsung.

C. Pengertian Pendidikan Demokrasi

Pendidikan yang demokratis adalah pendidikan yang memberikan kesempatan yang


sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah sesuai dengan
kemampuannya. Pengertian demokratis di sini mencakup arti baik secara horizontal maupun
vertikal.

Maksud demokrasi secara horizontal adalah bahwa setiap anak, tidak ada kecualinya,
mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan sekolah. Hal ini tercermin
pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yaitu : “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran”. Sementara itu, demokrasi secara vertikal ialah bahwa setiap anak mendapat
kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat pendidikan sekolah yang setinggi-tingginya
sesuai dengan kemampuannya.

Sedangkan dalam pendidikan itu sendiri, demokratis ditujukan dengan pemusatan


perhatian suatu usaha pada si anak didik dalam keadaan sewajarnya, (intelegensi, kesehatan,
serta keadaan sosial), dikalangan taman siswa dianut sikap Tutwuri Handayani, suatu sikap
demokratis yang mengakui hak si anak untuk berkembang menurut kodratnya. Sehingga
demokratis dapat diartikan sebagai sistem pendidikan yang mampu menawarkan
kemungkinan kepada peserta didik untuk dapat berkembang dan mengasah kemampuan nalar
dan pemikirannya secara bebas, serta mengembangkan potensi intelaktual siswa melalui
pendidikan formal.

Dengan demikian, demokrasi pendidikan merupakan pandangan hidup yang


mengutarakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama di dalam
berlangsungnya proses pendidikan antara pendidik dan anak didik serta juga dengan

7
pengelola pendidikan. Karena itulah pendidikan demokratis dalam pengertian yang luas patut
selalu dianalisis sehingga memberikan manfaat dalam praktek kehidupan dan pendidikan
yang paling tidak mengandung hal-hal sebagai berikut :

Rasa Hormat Terhadap Harkat Sesama Manusia

Demokrasi pada prinsip ini dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin
persaudaaan hak manusia dengan tidak memandang jenis kelamin, umur, warna kulit, agama
dan bangsa. dalam penddidikan, nilai-nilai inilah yang ditanamkan dengan memandang
perbedaan antara satu dengan yang lainnya baik hubungan antara sesama peserta didik atau
hubungan dengan gurunya yang saling menghargai dan menghormati.

Setiap Manusia Memiliki Perubahan Kearah  Pikiran  Yang Sehat

Dari prinsip inilah timbul pandangan bahwa manusia itu harus di didik, karena dengan
pendidikan itu manusia akan berubah dan berkembang kearah yang lebih sehat, baik dan
sempurna. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan di harapkan dapat
mengembangkan kemampuan anak didik untuk berpikir dan memecahkan persoalan-
persoalannya sendidri secara teratur, sistematis dan komprehensif serta kritis sehingga anak
didik  memiliki wawasan, kemampuan dan kesempatan yang luas.

Rela Berbakti Untuk Kepentingan Dan Kesejahteraan Bersama

Dalam konteks ini,pengertian demokrasi tidaklah dibatasi oleh kepentingan  individu-


individu lain.dengan kata lain, seseorang menjadi bebas  karena orang lain menghormati
kepentingannya. Oleh sebab itu, tidak ada seorang yang karena kebebasannya berbuat sesuka
hatinya sehingga merusak kebebasan orang lain atau kebebasan sendiri.

Demokratisasi pendidikan bukan hanya sekedar prosedur, tetapi juga nilai-nilai


pengakuan dalam kehormatan dan martabat manusia. Dalam hal ini melalui upaya
demokratisasi pendidiakan diharapkan mampu mendorong munculnya indifidu yang kreatif,
kritis, dan produktif  tampa mengorbankan martabat dan dirinya. Kehidupn demokrasi dalam
bidang pendidikan merupakan tindakan menghargai keberagaman potensi indifidu yang
berada dalam kebersamaaan. Dengan demikian segala bentuk penyama rataan individu dalam
satu unformitas dan pengingkaran terhadap keunikan sifat-sifat indifidu bertentangan dengan
salah satu prinsip demokrasi. Dari hak-hak warga Negara dalam mengikuti pendidikan
tersebut tersirat adanya dua hal penting yaitu : Pertama, pemerolehan pengetahuan,

8
keterampilan, dan kemampuan dalam batas tertentu yakni pada level pendidikan dasar
sembilan tahun. Kedua, adanya peluang untuk memilih satuan pendidikan sesuai dengan
karakteristiknya.

D. Proses Demokrasi Menuju Masyarakat Madani

Pada dasarnya, politik berkenaan dengan kehidupan publik, yaitu kehidupan yang
berkaitan dengan orang kebanyakan atau rakyat. Dalam kehidupan inilah diatur proses serta
mekanisme agar seluruh aspek kehidupan menjadi teratur. Untuk itu dibentuk lembaga-
lembaga yang membidangi urusan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Secara umum lembaga-
lembaga tersebut diandalkan mewakili sebuah organsiasi besar yang bernama negara. Selain
lembaga-lembaga negara, terdapat pula lembaga politik lain seperti partai politik. Politik
adalah organsasi yang terdiri atas sekelompok orang yang mewakili tujuan sama dan dibentuk
untuk memperjuangkan tujuan melalui kekuasaan politik. Jadi partai politik terlihat dalam
persaingan untuk memegang kekuasaan politik.

Masyarakat madani (civil society) merupakan wujud masyarakat yang memiliki


keteraturan hidup dalam suasana perikehidupan yang mandiri, berkeadilan sosial, dan
sejahtera. Masyarakat madani mencerminkan sifat kemampuan dam kemajuan masyarakat
yang tinggi untuk bersikap kritis dan partisipasi dalam menghadapi berbagai persoalan sosial.
Civil society terbentuk dari kelompok-kelompok kecil dari luar lembaga negara dan lembaga
lain yang berorientasi kekuasaan. Sebagai sebuah komunitas, posisi masyarakat madani
berada di atas keluarga dan di bawah negara. Jadi, jika diandaikan bahwa kelompok terkecil
dalam masyarakat adalah keluarga dan kelompok terbesr adalah negara, maka civil society
berada diantara keduanya.

Bentuk masyarakat madani dapat kita perhatikan pada kelompok-kelompok kecil dalam
masyarakat. Organisasi-organisasi seperti organisasi kepemudaan, organisasi perempuan,
atau organisasi profesi adalah bentuk nyata masyarakat madani. Di Indonesia organisasi
semacam itu sering disebut dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) atau juga lembaga
swadaya 7 masyarakat (LSM). Organisasi-organisasi tersebut memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :

1. Mandiri dalam hal pendanaan (tidak tergantung kepada negara)


2. Swadaya dalam kegiatannya (memanfaatkan berbagai sumber daya di lingkungannya)
3. Bersifat memberdayakan masyarakat dan bergerak dibidang sosial

9
4. Tidak terlibat dalam persaingan politik untuk merebut kekuasaan - Bersifat inklusif
(meliputi beragam kelompok) dan menghargai keragaman.

Bentuk sederhana masyarakat madani dapat dilihat antara lain melalui budaya gotong
royong yang mencerminkan kemandirian dan partisipasi masyarakat. Budaya masyarakat
yang mandiri dan aktif harus terus kita kembangkan agar terbangun masyarakat madani yang
menopang demokrasi. Adalah budaya seperti itu di masyarakat sekitarmu ?

Organisasi-organisasi soaial berperan penting dalam membentuk masyarakat yang kuat,


yaitu masyarakat yang mandiri, memiliki pamahaman yang tinggi akan persoalan sosial, dan
turut aktif dalam berbagai aktivitas sosial. Untuk itu perlu dibentuk kesadaran sosial yang
tinggi dikalangan masyarakat agar mereka turut serta secara aktif dalam berbagai aktivitas.
Hal ini penting mengungat mobilisasi politik (pengerahan massa) oleh pihak lain dengan
imbalan tertentu juga dapat mendorong partisipasi politik. Tetapi, partisipasi politik yang
didorong oleh mobilisasi biasanya bersifat eksternal, sementara partisipasi yang didasari oleh
kasadaran politik menunjukkan adanya kecerdasan publik. Dalam hal ini kesadaran dan
partisipasi akan membentuk masyarakat yang kuat dan mampu menentukan arah yang hendak
mereka tuju untuk menunjukkan kehidupan yang berkeadilan dan sejahtera.

Pemahaman tentang civil society menurut kita adalah pengembangan dan pembangunan
masyarakat warga, yang sekali lagi membangun komunitas yang tidak pecah menjadi sana
dan sini secara ekslusif oleh perbedaan 8 pandangan dan kepentingan. Perbedaan justru
disadari sebagai pentingnya komunitas warga yang inklusif, toleran, terbuka, beradab, dan
berbudaya serta harus kita kembangkan dan kita bangun.

E. Berbagai Persoalan Dan Solusi Implementasi Demokrasi Dan Negara Hukum

Demokrasi dan negara hukum adalah dua konsepsi mekanisme kekuasan dalam
menjalankan roda pemerintahan negara. Kedua konsepsi tersebut saling berkaitan yang satu
sama lainnya tidak dapat dipisahkan, karena pada satu sisi demokrasi memberikan landasan
dan mekanisme kekuasaan berdasarkan prinsip persamaan dan kesederajatan manusia, pada
sisi yang lain negara hukum memberikan patokan bahwa yang memerintah dalam suatu
negara bukanlah manusia, tetapi hukum.

Mulyasa (2001) dalam Wuryan (2008 : 94-95) mengemukakan sebabsebab terjadinya


degradasi nilai-nilai demokrasi, yaitu: a) adanya Kelompok yang menjadikan demokrasi
sebagai komoditi yaitu menghalalkan berbagai cara dalam perilakunya dengan kedok

10
demokrasi; b) Banyaknya pemikir yang berperan sebagai pekerja demokrasi; c)
Pembangunan demokrasi terjebak pada pembicaraan hubungan antara konsep dan nilai; d)
Pemikir politik dan demokrasi banyak yang dibangun secara spekulatif tanpa merujuk pada
hasil riset; e) Konsep demokrasi tidak ditopang oleh supremasi hukum dan aspirasi riel; f)
Tuntutan penegakan demokrasi tidak diikuti oleh perubahan sikap yang menekankan pada
kesadaran hukum, tanggung jawab, profesionalisme, disiplin dan kerjasama. Sedangkan
Easton (1963:3) menyatakan bahwa sistem politik akan dapat berjalan baik serta
menghasilkan output yang baik bila mendapat dukungan (supporting system) serta
mendapatkan tentangan (oposan system). Dukungan dan tentangan harus ada agar sistem
politik dapat berjalan dengan seimbang. Keseimbangan antara tentangan dan dukungan baru
dapat berjalan bila tidak ada pemutlakan dan penghilangan kebenaran.

Musyawarah berasal dari kata bahasa Arab yang diartikan oleh Moh Koesnoe sebagai
pembahasan bersama untuk mencapai suatu keputusan sebagai penyelesaian dari suatu
masalah bersama. Semenjak beberapa tahun pemerintah berusaha menginduksi kemampuan
musyawarah ke warganya tetapi hasil yang dicapai belum begitu menggembirakan.
Sebetulnya Musyawarah sudah digunakan oleh bangsa Indonesia secara berabad-abad, karena
itu founding fathers bangsa Indonesia menyinergikan antara musyawarah dengan hikmah
kebijaksanaan, kerakyatan dan perwakilan, sinergi itu kemudian dijadikan sebagai Sila 4
Pancasila. Musyawarah menjadi membahas suatu masalah yang dipecahkan secara
bersamasama. Perkataan Musyawarah harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1. Musyawarah adalah suatu ciri khas dari pengambilan keputusan berdasarkan


gagasan kerakyatan yang berpegang pada hikmah kebijaksanaan.
2. Masalah yang diperbincangkan adalah masalah yang hidup di dalam
masyarakat yang menghendaki suatu pemecahan.
3. Menggunakan pikiran sehat yang mempertimbangkan kesejahteraan umum.
4. Pertimbangan ini harus diolah menuju kepada kebulatan fikiran dari semua
peserta
5. Semua peserta termasuk mereka yang memberi amanat harus menjalankan
keputusan ini dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab.

Model Penerapan Musyawarah Sebagai Solusi Untuk Solusi Implementasi Demokrasi Dan
Negara Hukum yaitu berlandaskan kepada Pelaksanaan ―SILA KERAKYATAN YANG

11
DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN /
PERWAKILAN‖ memiliki nilai antara;

1) Mengutamakan kepentingan Negara dan Masyarakat

2) Tidak memaksakan kehendak terhadap orang lain

3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama

4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan

5) Dengan itikat yang baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melakssiswaan hasil
keputusan musyawarah

6) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur

7) Keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilaikebenaran dan
keadilan.

Nilai-nilai tersebut diatas merupakan versi Eka Prasetya Pancakarsa, tafsir Pancasila yang
sering didengungkan masa orde baru. Jika menganalisis secara mendalam tentang
pengamalan sila Pancasila nilai-nilai diatas maka ada beberapa nilai inti;

1) mementingkan kepentingan negara dan masyarakat

2) adanya musyawarah sebagai pengambilan keputusan bersama dengan mufakat dengan


kekeluargaan, itikad baik, rasa tanggungjawab menerima keputusan, serta dapat
melaksanakan hasil. musyawarah, penggunaan akal sehat, hati nurani luhur, keputusan dapat
dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan YME, Harkat martabat manusia serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan. Dengan demikian dalam mengembangkan karakter demokratis yang
utama adalah mengajarkan kita untuk melakukan musyawarah.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. dalam hal ini
kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Pendidikan yang demokratis adalah pendidikan
yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan
di sekolah sesuai dengan kemampuannya. demokratis ditujukan dengan pemusatan perhatian
suatu usaha pada si anak didik dalam keadaan sewajarnya, (intelegensi, kesehatan, serta
keadaan sosial), dikalangan taman siswa dianut sikap Tutwuri Handayani, suatu sikap
demokratis yang mengakui hak si anak untuk berkembang menurut kodratnya. Masyarakat
madani (civil society) merupakan wujud masyarakat yang memiliki keteraturan hidup dalam
suasana perikehidupan yang mandiri, berkeadilan sosial, dan sejahtera.

Berbagai persoalan dan solusi implementasi demokrasi dan negara hukum ialah a)
adanya kelompok yang menjadikan demokrasi sebagai komoditi yaitu menghalalkan berbagai
cara dalam perilakunya dengan kedok demokrasi; b) Pemikir politik dan demokrasi banyak
yang dibangun secara spekulatif tanpa merujuk pada hasil riset; c) Konsep demokrasi tidak
ditopang oleh supremasi hukum dan aspirasi riel; d) Tuntutan penegakan demokrasi tidak
diikuti oleh perubahan sikap yang menekankan pada kesadaran hukum, tanggung jawab,
profesionalisme, disiplin dan kerjasama. Solusinya ialah dengan 1) Mengutamakan
kepentingan Negara dan masyarakat, 2) Tidak memaksakan kehendak terhadap orang lain, 3)
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, 4)
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

B. Saran

Saran dengan adanya makalah ini kami mengharapkan implementasi dan


pengaplikasian pengetahuan yang didapatkan pembaca dari hasil karya kami untuk kehidupan
pembaca dalam ranah pendidikan yang semakin berkembang saat ini dan yang akan datang.
Proses pembelajaran diarahkan untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik dan kemajuan
belajar agar menguasai konsep dan makna suatu materi demokrasi. Serta dapat mempunyai
penilaian untuk mengukur dan mengamati kemajuan peserta didik dalam hal keterampilan,
pengetahuan dan sikap.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kuntowijoyo, 1997, “Agama dan Demokrasi di Indonesia”, dalam

Mahfud, Moh. MD..,1999, Hukum dan Pilar-Pilar Demokrasi, Gama Media, Yogyakarta.

Gianto, Pendidikan Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan, Sidoarjo:Uwais Inspirasi


Indonesia, 2019.

Lubis Maulana arafat, pembelajara PPKn di SD/MI, Medan: Akasha Sakti, 2018.

Nadrilun, mengenal lebih dekat demokrasi di Indonesia, jakarta Timur: PT Balai Pustaka, 2012

Nurtjahyo, Hendra, Filsafat Demokrasi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006

Subiakto, Henry, Komunikasi Politik Media dan Demokrasi, Jakarta : Kencana Prenada media
grup , 2012

Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn (Teori Pengajaran Abad 21 di SD/MI), Yogyakarta:
Samudra Biru, 2018

 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Peresada,1999), hal. 242.

A. Ubaidilllah, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, (Jakarta : ICCE Syarif


A Ubaidilllah mokrasi dan Demokrasi Pendidikan Kewarga Negaraan Diperguruan
Tinggi ,Sumber \sy. Snarharapan.co.id/010929/0pi01.dalam.l.02.05.2011. Hidayatullah,
2000) , hal.243-244.

Biesta, Gert J.J. 2010. Learning emocracy in School and Society. Rotterdam: Sense Publishers

Kalidjernih, Freddy K. 2011. Puspa Ragam Konsep dan Isu Kewarganegaraan Edisi 3.
Bandung : Widya Aksara Press

Ramage, Douglas E. 2005. Politics in Indonesia: Democracy, Islam and the Ideology of
Tolerance Routledge. 11 New Fetter Lane,

London EC4P 4EE R. J. G., Claassen. 2009. New Directions for the Capability Approach:
Deliberative Democracy and Republicanism. Res Publica :421– 428

Saksono, Ign Gatut. 1953. Pancasila- Soekarno. Yogyakarta: CV Urna Cipta Media Jaya

14
Suyahmo. 2014. Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Magnum

Wuryan, Sri. 2006. IlmuKewarganegaraan (civics). Bandung: Laboratorium Pendidikan


Kewarganegaraan. Zamroni. 2011. Pendidikan Demokrasi Pada Masyarakat Multikultural.
Yogyakarta: Gavin Kalam Utama

15

Anda mungkin juga menyukai