DEMOKRASI INDONESIA
Dosen pengampu
DISUSUN OLEH
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul
“DEMOKRASI INDONESIA”.
Dengan adanya makalah ini kami mengharapkan agar mahasiswa dapat mampu untuk
memahami dari Demokrasi Indonesia. Makalah ini sudah kami susun secara maksimal dan
mendapat bantuan dari berbagai pihak serta referensi yang ada. sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
mengharapkan segala saran, kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa, agar dapat memahami pengertian demokrasi dan
pendidikan demokrasi seta beragam permasalahan dan solusinya, dikarenakan kita adalah
penerus Bangsa Indonesia.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………......... I
A.Kesimpulan…………………………………………………….………………….13
B. Saran …………………………………………………..……..…..……....……....13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. Demokrasi juga
dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak
dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Inti dari demokrasi
adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Salah satu tonggak utama
untuk mendukung sistem politik yang demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu
diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat baik di tingkat pemerintahan
pusat maupun pemerintahan daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis,
kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana yang diamanatkan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam rangka
mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-prinsip atau nilainilai demokrasi,
meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum
demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang demokratis.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos artinya rakyat dan kratein artinya
pemerintah. Secara sederhana, demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat, dalam hal ini
kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Sebagaimana istilah politik yang lain, istilah
demokrasi juga memiliki banyak makna turunannya. Pengertian demokrasi sederhana di atas
kemudian berkembang, seiring perkembangan politik dan ilmu politik, sehingga muncul
banyak pengertian tentang demokrasi. Diantara beberapa pengertian tentang demokrasi,
barangkali pengertian yang dikemukakan oleh Abraham Lincoln dapat merangkum makna
demokrasi dalam sebuah kalimat sederhana. Menurut Abraham Lincoln demokrasi adalah
pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Pada masa kini, ketika jumlah penduduk semakin banyak, kita membutuhkan
demokrasi perwakilan untuk memutuskan berbagai persoalan bersama. Maka dibentuklah
pemerintahan dan dewan perwakilan yang dipilih oleh rakyat. Dengan demikian, lembaga-
lembaga tersebut memiliki mandat dari rakyat untuk menjalankan tugas eksekutif dan
legislatif. Karena dipilih dan memperoleh mandat dari rakyat, maka merekapun harus
mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pemerintahan tersebut kepada rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi.
Demokrasi secara sederhana berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Dalam pengertian yang lebih kompleks, demokrasi berarti suatu sistem pemerintahan
yang mengabdi kepada kepentingan rakyat dengan tanpa memandang partisipasi mereka
dalam kehidupan politik, sementara pengisian jabatan-jabatan publik dilakukan dengan
dukungan suara rakyat dan merekan memiliki hak untuk memilih dan dipilih.
5
c. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl Demokrasi sebagai suatu sistem
pemerintahan dimana pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan—tindakan
mereka diwilayah publik oleh warganegara, yang bertindak secara tidak langsung
melalui kompetisi dan kerjasama dengan para wakil mereka yang terpilih.
d. Henry B. Mayo Menyatakan demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu
sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas
oleh wakil- wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan- pemilihan
berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam
suasana terjaminnya kebebasan politik. Affan Ghaffar (2000) memaknai demokrasi
dalam dua bentuk yaitu pemaknaan secara normatif ( demokrasi normatife) dan
empirik ( demokrasi empirik):
1. Demokrasi Normatif adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh
sebuah Negara.
2. Demokrasi Empirik adalah demokrasi dalam perwujudannya pada dunia politik
praktis.
6
b. Pemerintahan oleh rakyat (government by the people), Pemerintahan oleh rakyat berarti
bahwa suatu pemerintahan menjalankan kekuasaan atas nama rakyat bukan atas
dorongan sendiri. Pengawasan yang dilakukan oleh rakyat (sosial control) dapat
dilakukan secara langsung oleh rakyat maupun tidak langsung ( melalui DPR).
c. Pemerintahan untuk rakyat (government for the people), Mengandung pengertian
bahwa kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintah dijalankan untuk
kepentingan rakyat. Pemerintah diharuskan menjamin adanya kebebasan seluas-luasnya
kepada rakyat dalam menyampaikan aspirasinya baik melalui media pers maupun
secara langsung.
Maksud demokrasi secara horizontal adalah bahwa setiap anak, tidak ada kecualinya,
mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan sekolah. Hal ini tercermin
pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yaitu : “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran”. Sementara itu, demokrasi secara vertikal ialah bahwa setiap anak mendapat
kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat pendidikan sekolah yang setinggi-tingginya
sesuai dengan kemampuannya.
7
pengelola pendidikan. Karena itulah pendidikan demokratis dalam pengertian yang luas patut
selalu dianalisis sehingga memberikan manfaat dalam praktek kehidupan dan pendidikan
yang paling tidak mengandung hal-hal sebagai berikut :
Demokrasi pada prinsip ini dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin
persaudaaan hak manusia dengan tidak memandang jenis kelamin, umur, warna kulit, agama
dan bangsa. dalam penddidikan, nilai-nilai inilah yang ditanamkan dengan memandang
perbedaan antara satu dengan yang lainnya baik hubungan antara sesama peserta didik atau
hubungan dengan gurunya yang saling menghargai dan menghormati.
Dari prinsip inilah timbul pandangan bahwa manusia itu harus di didik, karena dengan
pendidikan itu manusia akan berubah dan berkembang kearah yang lebih sehat, baik dan
sempurna. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan di harapkan dapat
mengembangkan kemampuan anak didik untuk berpikir dan memecahkan persoalan-
persoalannya sendidri secara teratur, sistematis dan komprehensif serta kritis sehingga anak
didik memiliki wawasan, kemampuan dan kesempatan yang luas.
8
keterampilan, dan kemampuan dalam batas tertentu yakni pada level pendidikan dasar
sembilan tahun. Kedua, adanya peluang untuk memilih satuan pendidikan sesuai dengan
karakteristiknya.
Pada dasarnya, politik berkenaan dengan kehidupan publik, yaitu kehidupan yang
berkaitan dengan orang kebanyakan atau rakyat. Dalam kehidupan inilah diatur proses serta
mekanisme agar seluruh aspek kehidupan menjadi teratur. Untuk itu dibentuk lembaga-
lembaga yang membidangi urusan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Secara umum lembaga-
lembaga tersebut diandalkan mewakili sebuah organsiasi besar yang bernama negara. Selain
lembaga-lembaga negara, terdapat pula lembaga politik lain seperti partai politik. Politik
adalah organsasi yang terdiri atas sekelompok orang yang mewakili tujuan sama dan dibentuk
untuk memperjuangkan tujuan melalui kekuasaan politik. Jadi partai politik terlihat dalam
persaingan untuk memegang kekuasaan politik.
Bentuk masyarakat madani dapat kita perhatikan pada kelompok-kelompok kecil dalam
masyarakat. Organisasi-organisasi seperti organisasi kepemudaan, organisasi perempuan,
atau organisasi profesi adalah bentuk nyata masyarakat madani. Di Indonesia organisasi
semacam itu sering disebut dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) atau juga lembaga
swadaya 7 masyarakat (LSM). Organisasi-organisasi tersebut memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
9
4. Tidak terlibat dalam persaingan politik untuk merebut kekuasaan - Bersifat inklusif
(meliputi beragam kelompok) dan menghargai keragaman.
Bentuk sederhana masyarakat madani dapat dilihat antara lain melalui budaya gotong
royong yang mencerminkan kemandirian dan partisipasi masyarakat. Budaya masyarakat
yang mandiri dan aktif harus terus kita kembangkan agar terbangun masyarakat madani yang
menopang demokrasi. Adalah budaya seperti itu di masyarakat sekitarmu ?
Pemahaman tentang civil society menurut kita adalah pengembangan dan pembangunan
masyarakat warga, yang sekali lagi membangun komunitas yang tidak pecah menjadi sana
dan sini secara ekslusif oleh perbedaan 8 pandangan dan kepentingan. Perbedaan justru
disadari sebagai pentingnya komunitas warga yang inklusif, toleran, terbuka, beradab, dan
berbudaya serta harus kita kembangkan dan kita bangun.
Demokrasi dan negara hukum adalah dua konsepsi mekanisme kekuasan dalam
menjalankan roda pemerintahan negara. Kedua konsepsi tersebut saling berkaitan yang satu
sama lainnya tidak dapat dipisahkan, karena pada satu sisi demokrasi memberikan landasan
dan mekanisme kekuasaan berdasarkan prinsip persamaan dan kesederajatan manusia, pada
sisi yang lain negara hukum memberikan patokan bahwa yang memerintah dalam suatu
negara bukanlah manusia, tetapi hukum.
10
demokrasi; b) Banyaknya pemikir yang berperan sebagai pekerja demokrasi; c)
Pembangunan demokrasi terjebak pada pembicaraan hubungan antara konsep dan nilai; d)
Pemikir politik dan demokrasi banyak yang dibangun secara spekulatif tanpa merujuk pada
hasil riset; e) Konsep demokrasi tidak ditopang oleh supremasi hukum dan aspirasi riel; f)
Tuntutan penegakan demokrasi tidak diikuti oleh perubahan sikap yang menekankan pada
kesadaran hukum, tanggung jawab, profesionalisme, disiplin dan kerjasama. Sedangkan
Easton (1963:3) menyatakan bahwa sistem politik akan dapat berjalan baik serta
menghasilkan output yang baik bila mendapat dukungan (supporting system) serta
mendapatkan tentangan (oposan system). Dukungan dan tentangan harus ada agar sistem
politik dapat berjalan dengan seimbang. Keseimbangan antara tentangan dan dukungan baru
dapat berjalan bila tidak ada pemutlakan dan penghilangan kebenaran.
Musyawarah berasal dari kata bahasa Arab yang diartikan oleh Moh Koesnoe sebagai
pembahasan bersama untuk mencapai suatu keputusan sebagai penyelesaian dari suatu
masalah bersama. Semenjak beberapa tahun pemerintah berusaha menginduksi kemampuan
musyawarah ke warganya tetapi hasil yang dicapai belum begitu menggembirakan.
Sebetulnya Musyawarah sudah digunakan oleh bangsa Indonesia secara berabad-abad, karena
itu founding fathers bangsa Indonesia menyinergikan antara musyawarah dengan hikmah
kebijaksanaan, kerakyatan dan perwakilan, sinergi itu kemudian dijadikan sebagai Sila 4
Pancasila. Musyawarah menjadi membahas suatu masalah yang dipecahkan secara
bersamasama. Perkataan Musyawarah harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
Model Penerapan Musyawarah Sebagai Solusi Untuk Solusi Implementasi Demokrasi Dan
Negara Hukum yaitu berlandaskan kepada Pelaksanaan ―SILA KERAKYATAN YANG
11
DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN /
PERWAKILAN‖ memiliki nilai antara;
5) Dengan itikat yang baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melakssiswaan hasil
keputusan musyawarah
6) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
7) Keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilaikebenaran dan
keadilan.
Nilai-nilai tersebut diatas merupakan versi Eka Prasetya Pancakarsa, tafsir Pancasila yang
sering didengungkan masa orde baru. Jika menganalisis secara mendalam tentang
pengamalan sila Pancasila nilai-nilai diatas maka ada beberapa nilai inti;
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. dalam hal ini
kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Pendidikan yang demokratis adalah pendidikan
yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan
di sekolah sesuai dengan kemampuannya. demokratis ditujukan dengan pemusatan perhatian
suatu usaha pada si anak didik dalam keadaan sewajarnya, (intelegensi, kesehatan, serta
keadaan sosial), dikalangan taman siswa dianut sikap Tutwuri Handayani, suatu sikap
demokratis yang mengakui hak si anak untuk berkembang menurut kodratnya. Masyarakat
madani (civil society) merupakan wujud masyarakat yang memiliki keteraturan hidup dalam
suasana perikehidupan yang mandiri, berkeadilan sosial, dan sejahtera.
Berbagai persoalan dan solusi implementasi demokrasi dan negara hukum ialah a)
adanya kelompok yang menjadikan demokrasi sebagai komoditi yaitu menghalalkan berbagai
cara dalam perilakunya dengan kedok demokrasi; b) Pemikir politik dan demokrasi banyak
yang dibangun secara spekulatif tanpa merujuk pada hasil riset; c) Konsep demokrasi tidak
ditopang oleh supremasi hukum dan aspirasi riel; d) Tuntutan penegakan demokrasi tidak
diikuti oleh perubahan sikap yang menekankan pada kesadaran hukum, tanggung jawab,
profesionalisme, disiplin dan kerjasama. Solusinya ialah dengan 1) Mengutamakan
kepentingan Negara dan masyarakat, 2) Tidak memaksakan kehendak terhadap orang lain, 3)
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, 4)
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Mahfud, Moh. MD..,1999, Hukum dan Pilar-Pilar Demokrasi, Gama Media, Yogyakarta.
Lubis Maulana arafat, pembelajara PPKn di SD/MI, Medan: Akasha Sakti, 2018.
Nadrilun, mengenal lebih dekat demokrasi di Indonesia, jakarta Timur: PT Balai Pustaka, 2012
Subiakto, Henry, Komunikasi Politik Media dan Demokrasi, Jakarta : Kencana Prenada media
grup , 2012
Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn (Teori Pengajaran Abad 21 di SD/MI), Yogyakarta:
Samudra Biru, 2018
Biesta, Gert J.J. 2010. Learning emocracy in School and Society. Rotterdam: Sense Publishers
Kalidjernih, Freddy K. 2011. Puspa Ragam Konsep dan Isu Kewarganegaraan Edisi 3.
Bandung : Widya Aksara Press
Ramage, Douglas E. 2005. Politics in Indonesia: Democracy, Islam and the Ideology of
Tolerance Routledge. 11 New Fetter Lane,
London EC4P 4EE R. J. G., Claassen. 2009. New Directions for the Capability Approach:
Deliberative Democracy and Republicanism. Res Publica :421– 428
Saksono, Ign Gatut. 1953. Pancasila- Soekarno. Yogyakarta: CV Urna Cipta Media Jaya
14
Suyahmo. 2014. Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Magnum
15