Anda di halaman 1dari 5

HAK UNTUK MENDAPATKAN PEKERJAAN DAN PENGHIDUPAN YANG LAYAK

TANPA MEMBEDAKAN STATUS SOSIAL

Dosen Pengampu :

Ujang Jamaludin M.Si., M.Pd / Febri Saepulloh M.Pd

Disusun Oleh (Kelompok 5) :

Siti Khikmatul Lailiyah 2286200056

Difa Armenia Setiawan 2286200035

Alifah Hanan 2286200037

Sera Nurlita 2286200063

Ivo Janatul A’yuniah 2286200041

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2020
HAK UNTUK MENDAPATKAN PEKERJAAN DAN PENGHIDUPAN YANG LAYAK
TANPA MEMBEDAKAN STATUS SOSIAL

Latar Belakang

Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Manusia memiliki
akal serta harkat dan martabat yang membedakan dari makhluk yang lain. Nilai-nilai, harkat,
derajat, dan martabat yang dimiliki oleh manusia haruslah dijunjung tinggi dan
dilindungi.Dengan demikian, hak-hak yang dimiliki oleh setiap manusiapun dapat terlindungi
juga. Hak yang dimiliki oleh manusia itu biasa disebut hak asasi manusia. Menurut Pasal 1 angka
1 UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan UU No. 26 tahun 2000 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia bahwa: Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjungtinggi, dan dilindungi oleh Negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.

Dari penjelasan di atas, tentu sudah menjadi keharusan bahwa setiap orang harus
memperlakukan sesamanya sesuai hak asasi manusia yang dimiliki. Namun dalam kehidupan
sehari-hari, kita terus saja menemui berbagai perbuatan yang melanggar hak asasi orang lain,
baik itu yang kita lihat secara langsung, maupun yang kita baca atau saksikan melalui media
cetak dan elektronik. Dalam makalah dan video mini riset yang berjudul hak untuk mendapatkan
pekerjaan dan penghidupan yang layak tanpa memandang status sosial.Sesuai dalam Pasal 27
ayat (2) UUD NRI 1945, menyebutkan bahwa, “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Ayat tersebut memuat pengakuan dan jaminan
bagi semua orang untuk mendapatkan pekerjaan dan mencapai tingkat kehidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
Di negara ini, tidak ada larangan bagi setiap orang untuk bekerja, dari yang ingin menjadi
karyawan kantor atau pabrik, guru, dokter, sampai jadi presiden pun semua diperbolehkan.
Tetapi hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak sering kurang
diperhatikan ataupun dikesampingkan. Keserakahan manusia itu sendiri yang menjadi salah satu
faktornya. Manusia masih banyak yang nepotisme dalam mencari pekerjaan. Contohnya untuk
pencari lowongan pekerjaan, orang yang diterima dalam pekerjaan itu masih didominasi oleh
keluarga orang-orang yang telah bekerja di suatu perusahaan. Lalu untuk mencari pekerjaan
masih menggunakan “sogokan” sejumlah uang agar bisa diterima. Masih banyak manusia yang
demi menuntut haknya atau memenuhi keinginannya, lantas ia menghalalkan segala cara.
Mereka tentu saja tidak memikirkan hak-hak orang lain (hak para pencari kerja lainnya) dalam
melakukan hal tersebut.

Dengan lapangan kerja yang terbatas, maka tentu saja lapangan kerja yang tersedia tidak
dapat menampung banyaknya angkatan kerja yang ingin mendapatkan pekerjaan. Maka, bukan
tidak mungkin akan terjadi pengangguran di mana-mana. Padahal orang harus bekerja untuk bisa
hidup sejahtera lahir dan batin.Rendahnya upah tenaga kerja juga menjadi masalah dalam negeri
ini. Para buruhlah yang terutama mengalami ketidakadilan ini. Mereka semua bekerja sangat
keras, tetapi upah yang didapat sangatlah minim.Dalam pasal 23 ayat (3) Deklarasi Universal
HAM PBB, bahwa setiap orang yang melakukan pekerjaan berhak atas pengupahan yang adil
dan baik, yang menjamin kehidupannya bersama dengan keluarga, sepadan dengan martabat
manusia, dan jika ditambah dengan bantuan-bantuan sosial lainnya. Jadi, sangatlah tidak pantas
jika upah buruh itu masih dibawah rata-rata. Para buruh itu juga manusia, mereka juga punya
kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi. Masalah yang lainnya adalah mengenai perlindungan
terhadap tenaga kerja.

Hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak penting untuk dijamin
perlindungannya karena setiap orang berhak atas kesejahteraan.Dengan mendapat suatu
pekerjaan, maka setiap orang dapat memenuhi kebutuhannya. Dengan semua kebutuhan
terpenuhi, baik kebutuhan lahir maupun batin, maka dapat dikatakan orang itu hidup
sejahtera.Selain itu, dengan adanya jaminan atas hak ini, maka tenaga kerja akan merasa
terlindungi hak-haknya. Mereka tidak akan merasa khawatir lagi dalam melakukan pekerjaannya,
karena mereka telah dilindungi oleh hukum yang berlaku. Agar semua permasalahan mengenai
ketenagakerjaan dan penghidupan yang layak bagi masyarakat Indonesia dapat dikurangi.

Tujuan penulisan

1. Dapat mengetahui peran pemerintah dalam mengatasi pemenuhan dan peningkatan Ham
terhadap penghidupan dan pekerjaan yang layak
2. Untuk dapat memahami dan menganalisis sejauh mana langkah konkret peemerintah
dalam hal menyediakan penghidupan dan pekerjaan yang layak bagi setiap masyarakat
3. Mahasiswa PPKn dapat mengetahui secara rinci tentang problema kehidupan masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,untuk menunjang penghidupan yang layak

Manfaat penulisan

1. Memungkinkan seluruh mahasiswa Untirta mampu menyikapi perbedaan individu dalam


status sosial demi mewujudkan pekerjaan dan penghidupan yang layak
2. Penulisan penelitian ini dapat membantu seluruh masyarakat untuk dapat memperbaiki
kesenjangan dalam penghidupan dan pekerjaan yang masih kurang memadai.

Subjek :

1. Para mahasiswa atau pelajar


2. Para pekerja yang bukan lulusan jenjang pendidikan menengah
3. Pendapat para dosen atau ahli
4. Masyarakat umum
5. Pekerja kantoran dan pegawai PNS
Instrumen wawancara :

1. Apakah Bapak/Ibu asli orang sini atau datang dari kampung ?


2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja disini ?
3. Awal mulanya Bapak/Ibu bisa tau disini ada lowongan pekerjaan bagaimana ?
4. Pendapatan Bapak/Ibu sebulan kira kira berapa ? Dan apakah cukup dari pendapatan
sebulan untuk pemenuhan hidup sehari-hari ?
5. Harapan Bapak/Ibu apa untuk pekerjaan yang sedang dijalani sekarang agar lebih layak
lagi untuk kedepannya ?
6. Menurut Bapak/Ibu, apakah pemerintah sudah maksimal dalam pemenuhan hak atas
pekerjaan dan penghidupan layak di masa sekarang ini ?
7. Apa rencana pemerintah selanjutnnya dalam menangani permasalahan kebutuhan
pendidikan bagi kaum disabilitas ?
8. Dengan banyaknya undang-undang tentang hak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak,namun usaha yang dilakukan pemerintah masih belum maksimal dalam hal
tersebut. Bagaimana sikap Bapak/Ibu dalam menyikapinya ?
9. Adakah usaha konkret pemerintah dalam menanggulangi hak berpendidikan bagi kaum
disabilitas di pedalaman ?
10. Bagaimana hambatan serta tantangan bagi para pekerja serabutan untuk memenuhi hak
atas penghidupan yang layak ?
11. Apakah anda meerasa mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak dari pemerintah?
12. Adakah ketimpangan sosial yang terjadi ketika proses mencari pekerjaan?

Anda mungkin juga menyukai