Kelompok 2
Liza Febrizky 11.19.0039
Muhammad Afif Shofiyudh Dhuha 11.19.0042
Muhammad Aldy Nurdin 11.19.0043
Muhammad Eriestanata 11.19.0045
Santoso (TB AURI) 11.19.0051
Tri Wahyudi 11.19.0053
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
Pelaksanaan Demokrasi Yang Diterapkan Pada Pemilu di Provinsi Sumatera Selatan
sebagai tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan ini dapat tersusun. Tidak lupa
kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian demokrasi
2. Untuk mengetahui pengertian sistem pemilu
3. Untuk mengetahui apa saja sistem pemilu yang pernah dilakukan diindonesia
4. Untuk mengetahui apa pentingnya pemilu
5. Untuk mengetahui apa saja asas-asas pemilu
1
6. Untuk mengetahui bagaimana penerapan demokrasi pada sistem pemilu diindonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan yang kekuasannya berasal dari
rakyat. Sesuai dengan namanya yaitu Demokrasi yang diambil dari bahasa
Yunani Demos yang berarti "rakyat" dan Kratos yang berarti "Pemerintahan" yang
memiliki makna kekuasaan seharusnya sepenuhnya itu berasal dari, oleh, dan untuk
rakyat. Dari setiap pemilu yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali rakyat akan
melakukan kompetensi politik dimana rakyat bebas menentukan pilihan kepada calon
presiden dan wakil presiden atau seseorang yang akan mewakili suaranya kelak di
parlemen selama lima tahun kedepannya.
Demokrasi juga merupakan sistem dari kekuasaan ukuran demokrasi yang ada di
Indonesia ini merupakan pemilu. Pemilu di Indonesia dilaksanakan setiap 5 tahun sekali
sejak tahun 1998 setelah reformasi sampai saat ini sudah terlakasana 4 kali dan yang
kelima kalinya akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019. Pemilihan Umum yang
terlaksana secara LUBER ( Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia) yang merupaka
prestasi besar yang telah dilaksanakan oleh bangsa Indonesia, dengan usaha dan hasil kerja
keras pihak pennyelenggara pemilu sehingga menciptaka pemilu yang aman damai dan
minimnya konflik yang ada selama pelaksanaan pemilu di Indonesia ini.Pemilu ialah arena
konteksasi politik yang banyak melibatkan elemen-elemen sosial di dalamnya seperti
organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, dan partai politik (parpol).
Dimana elemen-elemen sosial ini berusaha untuk memenangkan calon-calon yang diusung
melewati partai politik.
4
Partai politik berperan sangat penting dalam berjalannya demokrasi, bisa dikatakan
partai politik sebagai pilarnya demokrasi. Karena tanpa adanya partai politik maka tidak
ada calon yang diusung dalam pemilu dan pemilu tidak akan terjadi. Partai politik
mempunyai 3 fungsi yaitu; 1) Sebagai sarana komunikasi publik, dimana peran ini
dimaksudkan untuk menanmpung aspirasi masyarakat dan aspirasi masyarakat tersebut
nanti diolah dan dirumuskan dalam bentuk yang teratur, dengan tujuan agar tidak adanya
aspirasi yang simpang siur nantinya. Selanjutnya informasi tersebut nantinya dirumuskan
dan dimasukkan ke dalam program partai, untuk diperjuangka dan disampakain melalui
parlemen kepada pemerintah nantinya agar dijadikan kebijakan umum; 2) Sebagai sarana
rekruitmen politik, pada fungsi ini kader-kader dalam partai politik yang diusung menjadi
pemimpin baik mempimpin internal partai maupun memimpin suatu negara maka kader-
kader tersebut harus berkualitas, karena dengan kader-kader demikian dapat menjadikan
sebagai partai yang berkembang.; 3) Sebagai sarana pengatur konflik. Pada fungsi ini
parpol bisa menjadi jembatan psikologis dan organisasional antara pemerintah dengan
masyarakat.
5
B. Pengertian Sistem Pemilu
Sistem Pemilu
Sesuai teori demokrasi klasik pemilu adalah sebuah "Transmission of Belt"
sehingga kekuasaan yg berasal dari rakyat bisa bergeser menjadi kekuasaan negara yg
kemudian berubah bentuk menjadi wewenang pemerintah untuk melaksanakan
pemerintahan dan memimpin rakyat.
Moh. Kusnardi & Harmaily Ibrahim - Pemilihan umum merupakan sebuah cara untuk
memilih wakil-wakil rakyat. oleh karenanya bagi sebuah negara yang mennganggap
dirinya sebagai negara demokratis, pemilihan umum itu wajib dilaksanakan dalam periode
tertentu.
Bagir Manan - Pemilhan umum yang diselenggarakan dalam periode lima 5 tahun sekali
adalah saat ataupun momentum memperlihatkan secara langsung dan nyata pemerintahan
oleh rakyat. Ketika pemilihan umum itulah semua calon yang bermimpi duduk sebagai
penyelenggara negara dan juga pemerintahan bergantung sepenuhnya pada kehendak atau
keinginan rakyatnya.
6
Bidang ilmu politik mengenal beberapa sistem pemilihan umum yang berbeda-
beda dan memiliki cirikhas masing-masing akan tetapi, pada umumnya berpegang pada
dua prinsip pokok, yaitu:
a. Sistem Pemilihan Mekanis
Pada sistem ini, rakyat dianggap sebagai suatu massa individu-individu yang sama.
Individu-individu inilah sebagai pengendali hak pilih masing-masing dalam mengeluarkan
satu suara di tiap pemilihan umum untuk satu lembaga perwakilan.
Pada sistem ini, rakyat dianggap sebagai sekelompok individu yang hidup
bersama-sama dalam beraneka ragam persekutuan hidup. Jadi persekuuan-persekutuan
inilah yang diutamakan menjadi pengendali hak pilih.
7
C. Sistem Pemilihan Umum Diindonesia
Bangsa Indonesia telah menyelenggarakan pemilihan umum sejak zaman
kemerdekaan. Semua pemilihan umum itu tidak diselenggarakan dalam kondisi yang
vacuum, tetapi berlangsung di dalam lingkungan yang turut menentukan hasil pemilihan
umum tersebut. Dari pemilu yang telah diselenggarakan juga dapat diketahui adanya usaha
untuk menemukan sistem pemilihan umum yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia.
8
Pendapat yang dihasilkan dari forum diskusi ini menyatakan bahwa sistem distrik
dapat menekan jumlah partai politik secara alamiah tanpa paksaan, dengan tujuan partai-
partai kecil akan merasa berkepentingan untuk bekerjasama dalam upaya meraih kursi
dalam sebuah distrik. Berkurangnya jumlah partai politik diharapkan akan menciptakan
stabilitas politik dan pemerintah akan lebih kuat dalam melaksanakan program-
programnya, terutama di bidang ekonomi.
9
D. Pentingnya Pemilu
Pemilu dianggap sebagai bentuk paling riil dari demokrasi serta wujud paling
konkret keiktsertaan(partisipasi) rakyat dalam penyelenggaraan negara. Oleh sebab itu,
sistem & penyelenggaraan pemilu hampir selalu menjadi pusat perhatian utama karena
melalui penataan, sistem & kualitas penyelenggaraan pemilu diharapkan dapat benar-
benar mewujudkan pemerintahan demokratis.
10
E. Asas-asas Pemilu
1. Langsung
Langsung, berarti masyarakat sebagai pemilih memiliki hak untuk memilih secara
langsung dalam pemilihan umum sesuai dengan keinginan diri sendiri tanpa ada
perantara. Sistem Pemilu
2. Umum
Umum, berarti pemilihan umum berlaku untuk seluruh warga negara yg memenuhi
persyaratan, tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, jenis kelamin, golongan,
pekerjaan, kedaerahan, dan status sosial yang lain.
3. Bebas
Bebas, berarti seluruh warga negara yang memenuhi persyaratan sebagai pemilih pada
pemilihan umum, bebas menentukan siapa saja yang akan dicoblos untuk membawa
aspirasinya tanpa ada tekanan dan paksaan dari siapa pun.
4. Rahasia
Rahasia, berarti dalam menentukan pilihannya, pemilih dijamin kerahasiaan pilihannya.
Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang
lain kepada siapa pun suaranya diberikan.
5. Jujur
Jujur, berarti semua pihak yang terkait dengan pemilu harus bertindak dan juga bersikap
jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Adil
Adil, berarti dalam pelaksanaan pemilu, setiap pemilih dan peserta pemilihan umum
mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak mana pun.
11
F. Penerapan Demokrasi Pada Sistem Pemilu Diindonesia
Contoh kasus penerapan demokrasi pada sistem pemilu di provinsi sumatera selatan
"Pagi ini diselenggarakan apel akbar. Ini bukti bahwa kita sebagai penyelenggara siap,
aparat siap dan semua sudah siap," ujar Gubernur Sumsel Herman Deru saat ditemui usai
apel di Griya Agung, Palembang, Sumsel, Jumat (22/3/2019).
"Saya hanya ingin menambahkan sedikit bahwa pelaksanaan ini bukan hanya di
puncaknya 17 April saja. Ada yang harus sama-sama kita diwaspadai yakni
pascapencoblosan," kata Herman Deru.
"Di situ ada tahapan penghitungan surat suara, ada penetapan sampai pelantikan. Ini
yang harus sama-sama dikawal agar berjalan dengan baik," katanya.
Sebagai negara demokrasi, Herman Deru meminta seluruh pihak untuk transparan.
Bahkan dia menyebut insiden yang kerap terjadi pada pemilu biasanya karena ada tidak
transparannya dari penyelenggara.
"Kita sebagai penyelenggara negara siap dengan cara yang transparan dan jangan sampai
ada insiden hanya karena tak ada keterbukaan baik dari tinggkat TPS, PPK dan
selanjutnya. Kita harus sama-sama jaga Sumatera Selatan sebagai provinsi zero conflict,"
12
tutupnya.
Sementara, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Zulkarnain mengatakan Sumsel saat ini
masuk di urutan ke-12 untuk tingkat kerawanan. Sehingga, ada 10 ribu personel yang
mengamankan.
"KPU dan Bawaslu pusat sudah merilis Sumsel berada di urutan ke 12 tingkat kerawanan
dalam tingkat nasional, tapi kami tetap waspada. Ada sekitar 7.165 polisi dan 3000
prajurit TNI yang nanti mengamankan," kata Zulkarnain.
Lebih lanjut, Zulkarnain memastikan pihaknya bakal mengamankan seluruh TPS dengan
ketat. Termasuk di daerah yang sulit dijangkau dan rawan bencana.
"Sekarang yang rawan ada di Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir dan Banyuasin. Tapi rawan
ini karena banjir, longsor dan sebagainya. Kalau rawan kecurangan saya rasa tidak ada
sesuai hasil riset terbaru," tutur Zulkarnain. (idh/idh)
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi dalam makna harfiah adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat. Kaitanya dengan kekuasaan politik, rakyat merupakan awal dan akhir,
Karena keterlibatan penuh mereka dalam proses politik menjadi sebuah kemutlakan.
Austin Reney (Austin Reney, 1996: 94-99) menguraikan beberapa ciri untuk menilai
bekerjanya demokrasi dalam sebuah masyarakat: (1) kedaulatan rakyat (popular
sovereignty); (2) kesetaraan politik (political equality); (3) mekanisme konsultasi public
(popular consultation) dan (4) pengaturan di tangan mayoritas (majority rule).
DEMOKRASI DI INDONESIA
Indonesia adalah sebuah Negara demokrasi. Pada era Presiden Soekarno, Indonesia
sempat menganut demokrasi terpimpin tahun 1956. Indonesia juga pernah menggunakan
demokrasi semu(demokrasi pancasila) pada era Presiden Soeherto hingga tahun 1998
ketika Era Soeharto digulingkan oleh gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa yang telah
memakan banyak sekali harta dan nyawa dibayar dengan senyum gembira dan rasa syukur
ketika Presiden Soeharto mengumumkan "berhenti sebagai Presiden Indonesia" pada 21
Mei 1998. Setelah era Seoharto berakhir Indonesia kembali menjadi Negara yang benar-
benar demokratis mulai saat itu. Pemilu demokratis yang diselenggarakan tahun 1999
dimenangkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pada tahun 2004 untuk
pertama kali Bangsa Indonesia menyelenggarakan pemilihan umum presiden. Ini adalah
sejarah baru dalam kehidupan demokrasi Indonesia. Sedangkan prinsip demokrasi dalam
Negara Indonesia berdasarkan pada dasar filsafat Negara pancasila sila keempat yaitu
“kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan”. Dimaksud bahwa dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia itu didasarkan
pada moral kebijaksanaan yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan
kemanusiaan yang adil dan beradap. Selain itu dasar pelaksanaan demokrasi Indonesia
juga secara eksplisit tercantum dalam UUD 1945 pasal 1 ayat (2) yang berbunyi
“kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”.
Sistem demokrasi dalam penyelenggaraan Negara Indonesia juga diwujudkan dalam
14
penentuan kekuasaan Negara, yaitu menentukan dan memisahkan tentang kekuasaan
eksekutif, yudikatif, dan legislatif (trias politica)
PEMILU DI INDONESIA
B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, kita dapat menilai bahwa pada dasarnya seluruh
sistem yang ada dalam demokrasi adalah suatu kebaikan bersama. Meski segala
kebaikan/kelebihan tersebut masih mengandung kekurangan, apabila sistem tersebut
berjalan dengan baik, kekurangan tersebut dapat diminimalisir.
15
dapat memberikan penyuluhan pada setiap daerah, melalui Pemerintah Daerah yang
disampaikan kepada setiap perwakilan organisasi muda yang ada di setiap desa (Karang
Taruna) agar penyuluhan kepada masyarakat merata dan lebih maksimal.
Kepada elit politik secara khusus, mestinya mereka lebih memahami makna
demokrasi dan pelaksanaan pemilu. Tidak mementingkan ambisi kekuasaan dan
kepentingan golongan. Mengingat demokrasi sendiri adalah kepemimpinan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maka segala kebijakan politik harus mempertimbangkan
suara rakyat dengan tidak melupakan unsur moralitas kebudayaan bangsa.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/msyarifl/5cbc7f7a95760e536b209ff5/pemilu-dan-demokrasi?page=all
(Di akses pada tanggal 02 Januari 2020 pukul 00.14 WIB)
https://news.detik.com/berita/d-4478734/cegah-konflik-gubernur-sumsel-minta-penyelenggara-
pemilu-terbuka (Di akses pada tanggal 02 Januari 2020 pukul 00.14 WIB)
17