Anda di halaman 1dari 25

Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Bahaya Sinar UV dan

Dampaknya Bagi Kesehatan Mata


Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa
Indonesia Dosen Pengampuh : Nur Aini Puspitasari,
M.Pd.

Kelompok 7
Fandi Maulana Akbar 11.19.0035
Hafiz Akbar 11.19.0036
Muhammad Aldy Nurdin 11.19.0043
Muhammad Yusuf 11.19.0046
Rifki Ramdani 11.19.0050

PROGRAM STUDI METEOROLOGI


SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
TANGERANG SELATAN
2020
Prakata
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Bahaya Sinar UV
dan Dampaknya Bagi Kesehatan Mata sebagai tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia ini dapat tersusun. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangangsi
baik materi maupun pikirannya.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah Tingkat


Pengetahuan Masyarakat Tentang Bahaya Sinar UV dan Dampaknya Bagi
Kesehatan Mata ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan , 16 Juni 2020

Penulis

2
Daftar Isi
Prakata...............................................................................................................................2

Daftar Isi............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................5

1.1 Latar Belakang...................................................................................................5

1.2 Ruang Lingkup...................................................................................................6

1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................6

1.4 Tujuan 6

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................7

2.1 Pengertian Sinar UV...........................................................................................7

2.2 Jenis-Jenis Sinar UV dan Indeks Sinar UV........................................................7

2.3 Dampak Kesehatan Yang Ditimbulkan Dari Sinar UV......................................8

2.3.1 Efek Sinar UV Bagi Sesehatan Berdasarkan Jenisnya....................................8

2.3.2 Cara Melindungi Kulit dari Dampak Sinar UV..............................................9

2.3.3 Dampak Positif Sinar UV Bagi Kesehatan Yaitu:..........................................9

2.3.4 Dampak Negatif Sinar UV Bagi Kesehatan Yaitu:.......................................10

2.4 Data Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Bahaya Sinar UV dan


Dampaknya Bagi Kesehatan............................................................................................12

2.4.1 Metode Penelitian.........................................................................................12

2.4.2 Variabel Bebas dan Variabe terikat..............................................................12

2.4.3 Analisis Data................................................................................................12

2.4.4 Hasil dan Pembahasan..................................................................................13

2.4.4.1 Hasil.........................................................................................................13

2.4.4.2 Pembahasan..............................................................................................14

2.5 Manfaat dan Kerugian Dari Sinar UV..............................................................15

2.5.1 Manfaat Sinar UV.........................................................................................15

2.5.2 Kerugian Sinar UV.......................................................................................17

BAB III PENUTUP.........................................................................................................20


3.1 Kesimpulan.......................................................................................................20

3.2 Saran 20

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sinar matahari merupakan sinar polikromatik yang terdiri dari berbagai
macam gelombang (sinar) elektromagnetik salah satunya sinar UV. Sinar UV
merupakan sinar yang mempuyai panjang gelombang sampai ke permukaan
bumi yang terdiri dari sinar UV-A, sinar UV-B dan sinar UV-C. Jenis sinar
UV-A yang memiliki rentang panjang gelombang 315-400 nm, semuanya
diemisikan ke permukaan bumi, sinar UV-B dengan rentang panjang
gelombang 315-280 nm hanya sebagian yang diemsikan ke permukaan bumi,
sedangkan sinar UV-C yang memiliki rentang panjang gelombang 280-180
nm tidak diemisikan ke permukaan bumi karena di serap lapisan ozon yang
ada di atmosfer bumi. Tetapi jenis sinar UV-C tidak menutup kemungkinan
emisinya sampai ke permukaan bumi jika lapisan ozon rusak. Akhir-akhir ini
kita dihadapkan dengan fenomena global warning yang dapat menyebabkan
lapisan ozon meipis. Fenomena global warming yang berdampak pada
penipisan lapisan ozon dibumi di akibatkan polusi kimia chorofluoro carbon
(CFC) yang berasal dari mesin pendingin (AC,kulkas) dan industri sehingga
mengakibatkan intensitasnya semakin tinggi, maka meyebabkan radiasi UV-C
sampai kepermukaan bumi dan berakibat buruk terhadap mahluk hidup. Sinar
UV- C adalah sinar dengan energi tinggi, paling berbahaya diantara sinar UV
lainnya. Pada manusia pemaparan sinar UV yang berkepanjangan dapat
menyebabkan kanker kulit, kerusakan mata dan menurunkan kekebalan tubuh.
Terkait dengan kesehatan mata dampak dari pemaparan sinar UV yang
berlebih dapat menyebabkan piterigum. (Jabar 2018)

Maka dari itu perlu dilakukannya upaya edukasi guna meningkatkan


pengetahuan masyarakat tentang bahaya sinar UV dan dampaknya bagi kesehatan,
contoh bahaya sinar UV bagi kesehatan yaitu mengganggu kesehatan mata yang
dapat merusak saraf penglihatan. untuk menghindari bahaya sinar UV terhadap
kesehatan mata perlu dilakukan upaya, salah satunya dengan menggunakan alat
pelindung mata yaitu kacamata yang memiliki lapisan anti sinar UV, biasanya
kacamata tersebut memiliki warna- warna gelap dan dilapisi anti sinar UV ,
5
sehingga paparan sinar UV akan di minimalisir masuk kedalam mata.

1.2 Ruang Lingkup

Dalam pembahasan makalah ini kami mencoba membahas mengenai


tingkat pengetahuan masyarakat tentang bahaya sinar UV dan dampaknya bagi
kesehatan mata dan mengambil contoh studi kasus di desa Cikaum Timur
Kabupaten Subang dengan mengambil sampel sebanyak 78 petani sebagai
responden.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian sinar UV ?

2. Apa saja jenis-jenis sinar UV dan indeks sinar UV ?

3. Apa saja dampak kesehatan yang ditimbulkan dari sinar UV ?

4. Bagaimana gambaran data tingkat pengetahuan masyarakat tentang


bahaya sinar UV dan dampaknya bagi kesehatan mata ?

5. Apa saja manfaat dan kerugian dari sinar UV ?

1.4 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian sinar UV

2. Untuk mengetahui jenis-jenis sinar UV dan indeks sinar UV

3. Untuk mengetahui dampak kesehatan yang ditimbulkan dari sinar UV

4. Untuk mengetahui data tingkat pengetahuan masyarakat tentang bahaya


sinar UV dan dampaknya bagi kesehatan mata

5. Untuk mengetahui manfaat dan kerugian dari sinar UV


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sinar UV

Sinar UV merupakan sinar yang mempuyai panjang gelombang sampai


ke permukaan bumi yang terdiri dari sinar UV-A, sinar UV-B dan sinar UV-
C. Jenis sinar UV-A yang memiliki rentang panjang gelombang 315-400 nm,
semuanya diemisikan ke permukaan bumi, sinar UV-B dengan rentang
panjang gelombang 315-280 nm hanya sebagian yang diemsikan ke
permukaan bumi, sedangkan sinar UV-C yang memiliki rentang panjang
gelombang 280-180 nm tidak diemisikan ke permukaan bumi karena di serap
lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Tetapi jenis sinar UV-C tidak
menutup kemungkinan emisinya sampai ke permukaan bumi jika lapisan ozon
rusak. (Jabar 2018)
2.2 Jenis-Jenis Sinar UV dan Indeks Sinar UV
Sinar ultraviolet (UV) memiliki rentang panjang gelombang antara 400 nm
– 100 nm yang berada diantara spektrum sinar-X dan cahaya tampak
(Cahyonugroho, 2011). Berdasarkan panjang gelombangnya, sinar UV dibagi
menjadi menjadi tiga, antara lain: UV-A atau gelombang panjang (black light)
dengan panjang gelombang berkisar antara 380 nm – 315 nm, UV-B atau
gelombang medium (medium wave) dengan panjang gelombang antara 315 nm –
280 nm, dan UV-C atau gelombang pendek (short wave) yang memiliki panjang
gelombang antara 280 nm – 100 nm. Pada proses pemancarannya di atmosfer,
UV-B dan UV-C diserap 90% oleh ozon, uap air, oksigen dan karbondioksida,
sementara hanya sebagian kecil UV-A yang dipengaruhi oleh atmosfer bumi.
Sinar UV-A dalam jumlah kecil dibutuhkan dalam kesehatan, namun, jika
jumlahnya melebihi ambang batas akan berdampak negatif bagi kehidupan
manusia di bumi. Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk semakin
bertambah dan kemajuan industri juga semakin maju. Akibatnya, berdampak pada
peningkatan polusi yang juga menimbulkan masalah di atmosfer khususnya
lapisan ozon. Lapisan ozon semakin lama semakin berkurang, dimana kondisi
ozon di lapisan stratosfer secara global menurun 3% dalam waktu 20 tahun dari
tahun 1980 sampai tahun 2000. (Seran, Pasangka, and Sutaji 2018)
World Health Organization (WHO) memperkenalkan standar pengukuran
kesehatan dalam pelaporkan penyinaran sinar UV, the UVI (WHO, 2002). Standar
penyinaran sinar UV diadopsi secara internasional (WMO, 1997). (Downs et al.
2016).
Table Kategori Indeks Sinar UV

kategori Kode warna UV indeks Bahaya


(mW/m2)
Low Green 0 to 2 0 to 75
Moderate Yellow 3 to 5 75 to 150
High Orange 6 to 7 150 to 200
Very High Red 8 to 10 200 to 275
Extreme Purple 11+ 275+

(Downs et al. 2016)


2.3 Dampak Kesehatan Yang Ditimbulkan Dari Sinar UV
Sinar ultra violet (UV) selain mempunyai dampak positif terhadap
kesehatan, UV juga dapat membahayakan kesehatan. Dampak negatif UV ini
dirasakan oleh orang-orang yang terpapar sinar UV dalam jangka waktu lama,
seperti nelayan dan petani. Radiasi UV tingkat sedang menyebabkan kulit
kemerahan (eritema), sedangkan tingkat tinggi dapat menyebabkan perdarahan
pada kulit.
Radiasi ultraviolet (UV) di bidang kesehatan digunakan sebagai alat
pemekat warna kulit pada orang kulit putih (sun tanning), desinfektan dan sebagai
terapi sinar pada bayi hiperbilirubinemia agar produksi bilirubin dapat dikurangi.
Selain itu, UV juga digunakan di bidang lain untuk proses polimerisasi, litografi,
reprografi, dan fotometri. (Alioes and Sy 2015)
Adapun akibat buruk pada kesehatan tubuh yang mungkin terjadi, seperti
gangguan kesehatan mata, gangguan kesehatan kulit kronis atau akut (kulit
terbakar sinar matahari atau eritema), dan gangguan sistem kekebalan
tubuh.dalam jangka panjang, terpapar sinar UV secara berlebihan dapat
menimbulkan reaksi inflamasi mata, keratosis aktinik, fotodermatosis, serta
perubahan degeneratif pada sel kulit, pembuluh darah, dan jaringan fibrosa.
2.3.1 Efek Sinar UV Bagi Sesehatan Berdasarkan Jenisnya
1. Dampak Sinar UVA Untuk Kesehatan
Sinar UV yang satu ini dapat menyebabkan kerusakan kulit jangka
panjang. Pasalnya, sebagian besar paparan sinar matahari merupakan UVA. Sinar
UVA dapat menyebabkan beberapa kondisi kesehatan seperti keriput, penuaan
kulit, dan
meningkatkan risiko kanker kulit.
2. Dampak Sinar UVB Untuk Kesehatan
Sedangkan sinar UVB meski dapat membantu tubuh mendapatkan vitamin
D, tapi juga dapat menyebabkan beberapa kondisi. Misalnya saja seperti katarak,
kulit terbakar matahari atau sunburn, dan kanker kulit. Intensitas sinar UV yang
satu ini akan meningkat pada daerah dataran tinggi, dekat dengan ekuator, dan
pada saat tengah hari.
2.3.2 Cara Melindungi Kulit dari Dampak Sinar UV
1. Gunakan krim tabir surya dengan minimal SPF 15
Guna melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB, pilihlah tabir surya yang
tertulis “broadspectrum” pada bagian kemasan. Ingatlah untuk menggunakannya
15 menit sebelum kulit Anda terpapar sinar matahari, dan gunakan kembali tabir
surya setelah sekitar 1 jam pemakaian.
2. Jangan biarkan kulit Anda terpapar sinar matahari langsung
Selain menggunakan tabir surya, Anda juga dapat menggunakan pakaian
yang tertutup untuk melindungi kulit Anda. Seperti pakaian lengan panjang,
celana panjang, dan topi dengan tepian lebar.
3. Hindari terpapar matahari pada waktu tertentu
Sebisa mungkin, hindarilah keluar atau terlalu lama terpapar sinar
matahari pada pukul 10.00-14.00 siang.
4. Gunakan kacamata hitam
Sinar matahari tidak hanya dapat membahayakan kulit Anda, tapi juga
mata. Oleh karena itu, gunakanlah kacamata hitam yang memiliki perlindungan
terhadap sinar UV. (Adrian, 2016)
2.3.3 Dampak Positif Sinar UV Bagi Kesehatan Yaitu:

1. Meningkatkan produksi vitamin D

Paparan sinar ultraviolet dibutukan untuk merangsang produksi vitamin D


di dalam tubuh. Vitamin D diperlukan untuk meningkatkan penyerapan kalsium
dan fosfor di usus, sehingga dapat memperkuat tulang, gigi, serta otot. Tidak
hanya itu, vitamin D juga dapat membantu mencegah beragam penyakit, seperti
rakitis, osteoporosis, hipertensi, diabetes tipe 1 dan 2, serta multiple sclerosis.
2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Sinar ultraviolet dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Saat


terpapar sinar uv, tubuh akan menghasilkan lebih banyak sel darah putih yang
berfungsi sebagai perlindungan tubuh. Sel darah putih memegang peranan penting
dalam melawan berbagai penyebab infeksi.

3. Memperbaiki kualitas tidur

Paparan sinar matahari yang mengandung UV dapat merangsang produksi


hormon melatonin di dalam tubuh. Melatonin adalah hormon yang berperan
mengatur siklus tidur. Jika kadar melatonin di dalam darah rendah, siklus tidur
Anda dapat terganggu.

4. Mengobati penyakit kulit

Paparan sinar ultraviolet juga diyakini bermanfaat untuk membantu


mengatasi berbagai penyakit kulit, mulai dari jerawat, eksim, hingga psoriasis.

5. Mencegah depresi

Apa hubungannya depresi dengan sinar UV? Kurangnya paparan sinar


matahari berakibat pada menurunnya kadar hormon serotonin di dalam tubuh,
sehingga lebih mudah terjadi depresi.

6. Mengurangi risiko kanker

Terpapar sinar ultraviolet secara berlebihan memang bisa memicu kanker


kulit. Namun dalam kadar yang tepat, paparan sinar ultraviolet justru bisa
mencegah berbagai penyakit kanker, seperti kanker prostat, kanker pankreas,
kanker ovarium, kanker usus besar, dan kanker getah bening (limfoma Hodgkin).
2.3.4 Dampak Negatif Sinar UV Bagi Kesehatan Yaitu:

1. Kulit terbakar

Paparan sinar ultraviolet berlebih bisa menyebabkan kulit mengalami


kondisi yang disebut dengan istilah sunburn atau terbakar. Biasanya kondisi ini
disebabkan karena Anda mengalami sengatan matahari secara langsung dalam
waktu yang lama.
Kulit akan menunjukkan tanda-tanda terbakar setelah empat hingga lima jam
setelah tepapar sinar matahari. Saat mengalami sunburn biasanya Anda akan
mengalami berbagai gejala seperti kulit kemerahan, nyeri, pembengkakan,
melepuh, dan berkerak.

2. Memunculkan tanda-tanda penuaan

Paparan sinar matahari berlebih biasanya membuat kulit Anda mengalami


berbagai perubahan dari mulai warna hingga teksturnya. Pasalnya, seiring dengan
berjalannya waktu, sinar UV dapat merusak serat-serat di kulit yang disebut
elastin. Ketika serat ini rusak maka kulit akan mengendur dan meregang. Tak
hanya itu, paparan sinar UV berlebih juga menyebabkan kulit mengalami bintik
putih dan juga gelap. Selain itu, Anda juga akan merasakan kulit yang lebih kasar
dari biasanya dan juga kering. Saat terlalu kering, kulit akan mudah keriput
sehingga Anda akan terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.

3. Meningkatkan risiko kanker kulit

Sinar UVB pada cahaya matahari selain menyebabkan kulit terbakar juga
dapat merusak DNA dan menekan sistem kekebalan kulit. Sementara sinar UVA
dapat menembus dan merusak membran sel kulit serta DNA di dalamnya.
Kerusakan yang berkembang selama bertahun-tahun ditambah dengan
pertambahan usia meningkatkan risiko Anda terkena kanker kulit seperti
karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma ganas.

4. Merusak mata

Terlalu lama menatap matahari dengan mata telanjang bisa menyebabkan


penyakit katarak. Katarak bisa berakhir dengan kebutaan. Menatap terlalu lama
sinar ultraviolet tanpa menggunakan pelindung mata dapat membakar mata
layaknya kulit yang terbakar. Mata yang menatap langsung matahari juga dapat
melukai retina. Area dibelakang mata yang bertanggung jawab terhadap
penglihatan ini akan rusak secara permanen. Selain katarak, ancaman radiasi sinar
ultraviolet yang lain terhadap mata adalah kanker kulit yang menyerang kelopak
dan daerah sekitar mata, paparan yang terlalu lama akan mengingkatkan resiko
ini. Gunakan kacamata hitam sebagai pelindung.
5. Mengubah warna rambut

Berdiam diri dibawah sinar matahari siang tanpa pelindung kepala


menyebabkan rambut rusak. Selain kusam dan kasar, ultraviolet pada sinar
matahari siang juga dapat menyebabkan pigmen rambut berubah warna menjadi
merah. (Iswandiari, 2019)
2.4 Data Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Bahaya Sinar UV dan
Dampaknya Bagi Kesehatan
2.4.1 Metode Penelitian

Kami mengambil contoh studi kasus di desa Cikaum Timur Kabupaten


Subang dengan mengambil sampel sebanyak 78 petani sebagai responden
Penelitian tersebut bersifat deskriptif kuantitatif untuk mengetahui seberapa tahu
petani tentang sinar UV terhadap kesehatan mata terutama mengetahui tentang
bahaya sinar UV, Sumber Sinar UV dan alat pelindung mata dari sinar UV di
desa Cikaum Timur kabupaten Subang.
Secara garis besar, kerangka konseptual penelitian dapat dilihat pada
bagan dibawah ini.

2.4.2 Variabel Bebas dan Variabe terikat


Berikut adalah variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel Terikat Variabel Bebas
Sub Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil UKur
Benda yang dapat memancarkan sinar Kategori :
Sumber sinar UV
UV 1. Baik
Pengetahuan 2. Cukup
Dapat merusak saraf pusat
petani tentang
Bahaya sinar UV penglihatan dan makula terutama 3. Kurang
sinar UV
pada bagian kornea, lensa dan sclera Kuisioner
Alat pelindung
Alat yang digunakan untuk
mata dari sinar
melindungi mata terhadap sinar UV
UV

2.4.3 Analisis Data

Dalam penelitian ini analisa data menggunakan Analisis Univariat


merupakan analisa yang digunakan untuk menjelaskan karakteristik masing-
masing variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini analisa univariat
digunakan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan angka atau

nilai karakteristik responden dan pengetahuan petani tentang sumber sinar


UV, Bahaya sinar UV dan Alat pelindung mata dari sinar UV, dengan
menggunakan distribusi frekuensi. sebagai berikut :

P = F/N X 100 %

Keterangan :
P : Persentase yang dicari
F : Frekuensi responden untuk setiap pertanyaan
N : Jumlah responden
Dengan pengkategorian hasil analisis
Tabel hasil ukur
Persentase (%)
Kategori 76-100 Baik
56-75 Cukup
<56 Kurang
2.4.4 Hasil dan Pembahasan
2.4.4.1 Hasil

Hasil Penelitian tentang tingkat pengetahuan petani tentang sinar UV


terhadap kesehatan mata di desa Cikaum Timur kabupaten Subang disajikan
dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Berdasarkan grafik diatas dapat kita ketahui untuk tingkat pengetahuan
sumber sinar UV dari lima pertanyaan yang disampaikan kepada responden
menghasilkan total skor sebesar 302 sehingga tingkat pengetahuan responden
tentang sumber sinar UV termasuk dalam kategori baik dengan nilai (77,4%).
Untuk tingkat pengetahuan bahaya sinar UV dari lima pertanyaan yang
disampaikan kepada responden menghasilkan total skor 192 sehingga tingkat
pengetahuan responden tentang bahaya sinar UV termasuk dalam kategori
kurang dengan nilai (49,2%). Untuk tingkat pengetahuan petani tentang alat
pelindung mata dari sinar UV dari lima pertanyaan yang disampaikan kepada
responden menghasilkan total skor 276 sehingga tingkat pengetahuan
responden tentang alat pelindung mata dari sinar UV termasuk dalam kategori
cukup dengan nilai (70,8%). Untuk tingkat pengetahuan petani tentang sinar
UV yang meliputi sumber, bahaya, dan alat pelindung mata dari sinar UV
termasuk dalam kategori cukup dengan nilai (65,8%).
2.4.4.2 Pembahasan
Tingkat Pengetahuan Petani Tentang Bahaya Sinar UV
Berdasarkan hasil grafik menunjukkan bahwa didapatkan dari 78
responden tentang bahaya sinar UV di desa Cikaum Timur kabupaten subang
termasuk dalam berpengetahuan kurang (49,2%). Hal ini disebabkan karena
ketidaktahuan responden terhadap bahaya sinar UV dan kurangnya informasi
tentang bahaya sinar UV di dapatkan hasil berkategori pengetahuan kurang.
Bahaya sinar UV terhadap mata dapat menyebabkan kelainan patologi mata,
seperti piterigium yang dialami oleh beberapa responden.
Tingkat Pengetahuan Petani Tentang Alat Pelindung Mata Dari Sinar
UV Berdasarkan hasil grafik menunjukkan bahwa dari 78 responden tentang
pengetahuan alat pelindung mata dari sinar UV di desa Cikaum Timur
kabupaten Subang termasuk dalam berpengetahuan cukup (70,8%). Hal ini
sejalan dengan hasil observasi di lapangan bahwa sebagian responden sudah
mengaplikasikan alat pelindung mata dari sinar UV ketika berkebun seperti
menggunakan caping, topi dan menggunakan payung untuk menghindari dari
paparan sinar UV, tetapi responden tidak menyadari akan hal itu ketika
ditanyakan tentang alat pelindung
mata dari sinar UV.
Tingkat Pengetahuan Petani Tentang Sinar UV Terhadap Kesehatan
Mata di desa Cikaum Timur kabupaten Subang
Berdasarkan hasil grafik menujukan bahwa hasil rata-rata keseluruhan
tingkat pengetahuan petani tentang sinar UV terhadap kesehatan mata di desa
Cikaum Timur kabupaten Subang tahun 2018 termasuk dalam
berpengetahuan cukup (65,8%). Pengetahuan tentang sinar UV yang cukup
berarti responden belum mampu sepenuhnya mengerti dan memahami tentang
sinar UV. Menurut peneliti hasil penelitian menunjukan bahwa responden
belum mampu sepenuhnya menganalisa setiap informasi yang diperoleh.
Responden cukup baik dalam menjawab kuesioner walaupun belum
sepenuhnya. Hal itu di sebabkan karena kurangnya informasi yang di dapat
oleh responden dan kurangnya minat responden untuk mengetahui lebih jauh
tentang apa itu bahaya sinar UV, alat pelindung mata dari sinar UV. Hal ini
dikarenakan responden tidak berusaha untuk menambah pengetahuan tentang
sinar UV terhadap kesehatan mata, kareana sebagian besar responden
berpendidikan SD sehingga pengetahuan responden mengenai sinar UV
sempit dan mengakibatkan kesadaran untuk menyimak informasi rendah dan
tidak tertarik terhadap informasi tersebut.
2.5 Manfaat dan Kerugian Dari Sinar UV
2.5.1 Manfaat Sinar UV

1. Meningkatkan sintesis vitamin D

Sinar ultraviolet dapat digunakan dalam jumlah tidak terlalu banyak untuk
membantu produksi vitamin D dalam tubuh. Vitamin D sangat mempegauhi
tentang peningkatan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam usus, hal ini
membuat vitamin D dapat memperkuat tulang, otot, serta tulang.

2. Pencegahan berbagai macam penyakit

Bukan hanya itu, vitamin D berguna dalam membantu pencegahan


berbagai masalah penyakit seperti osteoporosis, rakitis, hipertensi, diabetes, dan
multiple sclerosis. Momen yang tepat agar mendapatkan efek positif sinar
ultraviolet terletak pada antara pukul 10.00 – 14.00, karena pada waktu itu
intensitas UVB sedang dalam intensitas tertinggi, kau hanya perlu berjemur
setidaknya 10 menit setiap hari.
3. Peningkatan Sistem Imunitas Tubuh

Ketika tubuh terkena sinar UV, otomatis akan terjadi peningkatan


pembentukan sel darah putih yang berfunsgi untuk sistem kekebalan tubuh. Sel
darah putih sangat berguna sebagai sistem perlindungan tubuh dari berbagai
macam infeksi.

4. Membantu dalam perawatan kulit

UV digunakan dalam perawatan kondisi kulit seperti psoriasis. Ini adalah


suatu kondisi di mana kulit melepaskan sel-selnya terlalu cepat dan
mengembangkan tambalan bersisik yang gatal. Paparan terhadap UV
memperlambat pertumbuhan sel- sel kulit dan meredakan gejalanya.

5. Membantu suasana hati

Penelitian menunjukkan bahwa sinar matahari merangsang kelenjar pineal


di otak untuk menghasilkan bahan kimia tertentu yang disebut ‘tryptamines’. Zat
kimia ini meningkatkan mood kita.

6. Membantu penglihatan beberapa hewan

Beberapa hewan seperti burung, lebah, dan reptil dapat melihat cahaya UV
yang dekat untuk menemukan banyak buah, bunga, dan biji matang yang
menonjol lebih kuat dari latar belakang. Buah-buahan, bunga, dan biji-bijian
seringkali tampak sangat berbeda dari cara manusia melihatnya. Misalnya, ketika
dilihat dalam sinar UV, beberapa bunga memiliki tanda garis yang berbeda, yang
dapat membantu mengarahkan lebah dan burung ke nektar.

7. Membantu navigasi beberapa serangga

Banyak serangga menggunakan emisi UV dari benda langit sebagai


petunjuk untuk navigasi ketika terbang. Inilah sebabnya mengapa cahaya
terkadang menarik serangga terbang sehingga mengganggu proses navigasi
mereka.

8. Berguna untuk desinfeksi dan sterilisasi


UV memiliki aplikasi positif di bidang desinfeksi dan sterilisasi. UV dapat
secara efektif ‘membunuh’ (menonaktifkan atau menghancurkan) mikroorganisme
seperti virus dan bakteri, misalnya, ketika menggantung popok kain, pakaian
dalam dan handuk teh di luar di jemuran.

9. Meningkatkan kualitas tidur

Sinar UV dari matahari dapat memicu tubuh untuk menghasilkan hormon


melatonim yang merupakan pengatur siklus tidur. Jika hormon melatonin di dalam
darah rendah, bisa dipastikan siklus tidur akan terganggu.

10. Mencegah potensi terkena kanker

Sinar UV dalam jumlah yang cukup dapat menvegah potensi terkena


berbagai macam penyakit, salah satuny kanker. Seperti kaner prostat, kanker
ovarium, kanker usus besar, kanker getah bening, dan kanker pankreas. Namun
hal sebaliknya menimpa jika paparan sinar UV berlebihan yang malah justru
memicu terjadinya kanker.
2.5.2 Kerugian Sinar UV

1. Penyebab kanker kulit

Sinar UV merupakan karsinogen, ini merupakan salah satu faktor


penyebab kanker yang paling umum terjadi. Ada sebuah bukti yang kuat jika
masing-masing dari tiga jenis utama kanker kulit (karsinoma sel basal, karsinoma
sel skuamosa, dan melanoma) disebabkan oleh pancaran sinar matahari. Penelitian
menunjukkan bahwa sebanyak 90% kanker kulit disebabkan oleh radiasi UV

2. Penuaan kulit

UV mempercepat penuaan kulit, karena UV menghancurkan kolagen dan


jaringan ikat di bawah lapisan atas kulit. Hal ini menyebabkan kulit keriput,
bintik- bintik ‘hati’ coklat dan hilangnya elastisitas kulit. Perbedaan antara warna
kulit, kerutan, atau belang pada kulit merupakan salah satu bukti paparan akibat
sinar matahari.

3. Material rusak akibat cahaya matahari


Banyak polimer plastik yang digunakan dalam barang-barang konsumen
(termasuk plastik, nilon, dan polistirena) rusak atau kehilangan kekuatan karena
terpapar sinar UV.

4. Warna pudar

Banyak bahan warna digunakan untuk mewarnai makanan, kosmetik, kain,


plastik, cat, tinta dan bahan lainnya menyerap UV dan akibatnya akan terjadi
perubahan warna. Kain, perabotan, dan lukisan membutuhkan perlindungan dari
UV (lampu fluoresen serta sinar matahari) untuk mencegah perubahan warna atau
bahkan kehilangan warna.

5. Menyebabkan kulit terbakar

UV membakar kulit. Sunburn adalah luka bakar yang terjadi ketika sel-sel
kulit rusak. Kerusakan pada kulit ini disebabkan oleh penyerapan energi dari sinar
UV. Darah ekstra mengalir ke kulit yang rusak dalam upaya untuk
memperbaikinya, itulah sebabnya kulit Kamu menjadi merah ketika Kamu
terbakar matahari.

6. Kerusakan sistem kekebalan tubuh

Paparan radiasi UV yang berlebihan memiliki efek berbahaya pada sistem


kekebalan tubuh. Para ilmuwan percaya bahwa sengatan matahari dapat
mengubah distribusi dan fungsi sel darah putih yang melawan penyakit pada
manusia hingga 24 jam setelah terpapar matahari. Terlalu sering terpapar radiasi
UV dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan pada sistem kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan melindungi tubuh terhadap bakteri, mikroba, virus, racun dan
parasit (penyakit dan infeksi).

7. Kerusakan mata

Paparan sinar UV yang berkepanjangan atau intensitas tinggi (misalnya di


sunbeds) merusak jaringan mata dan dapat menyebabkan ‘terbakar’ pada
permukaan mata, yang disebut ‘kebutaan salju’ atau fotokeratitis. Efeknya
biasanya hilang dalam beberapa hari, tetapi dapat menyebabkan komplikasi lebih
lanjut di kemudian hari. Pada tahun 1998, Journal of American Medical
Association melaporkan bahwa sinar
matahari dalam jumlah sedikit pun dapat meningkatkan risiko kerusakan mata
seperti katarak (yang, jika tidak ditangani, akan menyebabkan kebutaan),
pterygium, dan pinguecula. Kerusakan UV pada mata bersifat kumulatif, jadi
tidak ada kata terlambat untuk mulai melindungi mata.

8. Merusak warna rambut

Paparan sinar matahari yan terlalu lama dapat mengubah warna rambut
kamu menjadi kemerahan. Selain itu, rambut akan lebih kusam dan kasar, ini
tentunya sangat merugikan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Petani


Tentang Sinar UV Terhadap Kesehatan Mata Di desa Cikaum Timur
kabupaten Subang tahun 2018 dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan petani tentang bahaya sinar UV di desa Cikaum
Timur kabupaten Subang mayoritas dalam kategori kurang (49,2%).
2. Tingkat pengetahuan petani tentang alat pelindung mata dari sinar UV di
desa Cikaum Timur kabupaten Subang mayoritas dalam kategori cukup
(70,8%).
3. Jadi tingkat pengetahuan petani tentang sinar UV terhadap kesehatan mata
di desa Cikaum Timur kabupaten Subang Tahun 2018 yang meliputi
sumber,bahaya dan alat pelindung mata dari sinar UV masuk dalam
kategori berpengetahuan cukup (65,8%).
3.2 Saran

Perlu upaya edukasi kepada masyarakat tentang bahaya sinar UV dan


dampaknya bagi kesehatan mata terkhususkan kepada masyarakat yang bekerja
langsung dibawah terik matahari seperti petani. Dari hasil penelitian pun kurang
dari 50% dari 78 responden yang diambel tidak memahami atau tidak mengetahui
bahaya sinar UV itu sendiri bagi kesehatan mata. Edukasi ini berguna untuk
mengurangi kerusakan mata yang dialami petani karena terlalu lama terpapar sinar
UV yang berasal dari matahari dan dengan sering nya dilakukan program edukasi
tentang bahaya sinar UV bagi kesehatan mata diharapkan para petani dapat
memahami apa saja bahaya sinar UV dan dampaknya bagi kesehatan mata serta
menggunakan alat pelindung mata pada saat bekerja untuk mengurangi radiasi
sinar UV.
DAFTAR PUSTAKA
Alioes, Yustini, and Elmatris Sy. 2015. “Efek Pemberian Vitamin E Terhadap
Jumlah Erytrosit Dan Aktivitas Enzim Katalase Tikus Akibat Paparan Sinar
Ultraviolet.” Jurnal Riset Kimia 4(1): 97.
Downs, Nathan et al. 2016. “Solar Radiation and the Uv Index: An Application of
Numerical Integration, Trigonometric Functions, Online Education and the
Modelling Process.” International Journal of Research in Education and
Science 2(1): 179–89.
Jabar, Jaja. 2018. “Tingkat Pengetahuan Petani Tentang Sinar Uv Terhadap
Kesehatan Mata.”
Seran, Yunita Yappy Tey, Bartholomeus Pasangka, and Hadi Imam Sutaji. 2018.
“Karakteristik Paparan Radiasi Sinar Ultraviolet A (UV-A) Dan Cahaya
Tampak Di Kota Kupang.” 15(3): 49–56.
Suhartono, E. Fujiati, & Panghiyangani, R. 2004. "Pengaruh vitamin C terhadap
jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada tikus wistar galur Sprague
dawley yang dipajan sinar ultraviolet". Jurnal Kedokteran Yarsi, 12, 42-45.
Adrian, d. K. (2016, November 29). Sinar UV Tidak Hanya Membahayakan Kulit.
Retrieved Juni 14, 2020 from alodokter: https://www.alodokter.com/sinar-
uv- tidak-hanya-membahayakan-kulit

Iswandiari, Y. (2019, Juli 16). Sinar Ultraviolet: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan
Bahayanya Pada Kesehatan. Retrieved Juni 14, 2020, from nose:
https://nose.co.id/glosarium/ultraviolet/

Pranoto, T. S. (2020, April 26). Apa Itu Sinar Ultraviolet atau UV? Ini Bahaya
dan Jenisnya. Retrieved Juni 14, 2020 from http://sainsly.id:
http://sainsly.id/apa-itu- ultraviolet/

Anda mungkin juga menyukai