Tentang
Hafshoh (2114010045)
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan banyak
kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep
demokrasi dan inovasi pendidikan dalam membentuk masyarakat Madani” yang diampuh oleh
dosen Dr. Hj. Sasmi Nelwati, M.Pd. Makalah ini disusun dengan sebaik baiknya guna memenuhi
tugas pada mata kuliah pengantar studi hukum islam di UIN Imam Bonjol Padang, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Dosen pengampuh mata kuliah yang telah memberi bimbingan dan
pengarahan sehingga penulis tak merasa rugi dan bahkan menambah pengetahuan dan wawasan
untuk bisa ditekuni penulis. Tak terlewatkan juga, penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. penulis berharap semoga
makalah ini dapat membantu para pembaca dalam mencari ilmu mengenai Konsep demokrasi
dan inovasi pendidikan dalam membentuk masyarakat Madani. Penulis menyadari dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat dibutuhkan oleh penulis untuk menjadi perbaikan dimasa yang akan
datang.
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Pokok Masalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Demokrasi..............................................................3
B. Prinsip Demokrasi............................................................3
C. Demokrasi Pendidikan...................................................4
E. Pengertian Inovasi...............................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Masyarakat madani dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalammembangun,
menjalani dan memaknai kehidupannya. Madani berasal dari bahasa inggrisyang artinya civil.
Masyarakat madani adalah sebuah masyarakat demokratis yang mana para anggotanya
menyadari akan hak hak dan kewajiban dalam menyuarakan pendapatdan mewujudkan
kepentingan kepentingannya, dimana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya
bagi kreatifitas warga Negara untuk mewujudkan program program pembangunan di wilayahnya.
Namun, masyarakat bukanlah masyarkat yangsekali jadi, yang hampa udara.Inovasi pendidikan
dalam membentuk masyarakat madani Salah satu cara untukmewujudkan masyarakat madani
adalah dengan melakukan demokratisasi pendidikan.Dalam perkembangannya, demokrasi
bermakna semakin spesifik lagi yaitu fungsi-fungsikekuasaan politik merupakan sarana dan
prasarana untuk memenuhi kepentingan rakyat.Konsep demokrasi memberi keyakinan bahwa
unsurunsur rakyat senantiasa menjadifaktor utama yang dilibatkan dalam pemerintahan. Secara
ontologis, masyarakat madani bermakna ganda yaitu suatu tatanan masyarakat yang menekankan
pada nilai-nilai:demokrasi, transparansi, toleransi, potensi, aspirasi, motivasi, partisipasi,
konsistensi,komparasi, koordinasi, simplifikasi, sinkronisasi, integrasi, emansipasi, dan hak asasi.
Namun, yang paling dominan adalah masyarakat yang demokratis
PEMBAHASAN
Demokrasi merupakan gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak
dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.¹
Ide demokrasi dari kacamata perkembangn peradaban politik umat manusiaadalah suatu
prinsip etika yang digunakan dalam bidang politik pemerintahan. Jadi,demokrasi itu sendiri
dianggap mengandung napas substansi etik inheren didalamnya,sehinggap pada saat kita
menegaskan bahwa kita memilih untuk menganut teori politikdemokrasi, pada dasarnya kita
telah memilih suatu kaidah sistematik dari etika tertentu,yaitu etika demokrasi atau ajaran moral
demokrasi. Demokrasi bermuatan etis Karenadanya rasionalitas pertanggungjawaban atas
kekuasaan rakyat yang diberikan kepadawakil atau pemimpin yang dipilih secara bebas.
Secara logis juga dapat dipahami lebih jauh, demokratis atau tidaknya system pemerintahan
Negara diukur dari selaras tidaknya kebijakan pemerintahan dengankehendak atau kepentingan
rakyat yang terukur lewat suara mayoritas atau kesepakatan perwakilan.
Dalam hal ini ukuran etis ‘diturunkan’ kedalam tingkat pragmatis keselarasan dengan
kepentingan mayoritas semata. Demokrasi bukanlah sesuatu yang langsung dapatdiidentifikasian
secara mutlak ada atau tidak ada dalam suatu entitas (Negara). Demokrasiadalah masalah ukuran;
sejauh mana prinsip-prinsip kendali rakyat dan kesetaraan politisdapat siwujudkan; seberapa
besar partisipasi rakyat dalam pengambilan atau pembuatankeputusan kolektif.
Dari seluruh pemahaman diatas, dengan didasari oleh prinsip-prinsip umum dan prinsip-
prinsip eksistensial yang dikandung dalam terminology ‘demokrasi’ kita akan dapat menarik
pengertian umum dari demokrasi itu. Klasifikasi pertama yang dapat kitacerna adalah bahwa
demokrasi dapat dimasukkan kedalam konteks Negara maupun yang bukan didalam konteks
Negara. Selanjutnya klasifikasi kedua, demokrasi yang dicernasebagai idea tau semangat (spirit)
yang membawa nilai-nilai pandangan hidup, dan yang bukan hanya sebagai semangat tetapi
sebagai proses pelembagaan tatanan kekuasaan yang rasional, dan efektif dikontrol oleh rakyat.
kerangka yuridis. Jadi, dalam hal ini ‘demokrasi’ mengandung tiga fenomena sekaligus,
yaitu fenomena politik (kekuasaan), fenomena etika (ajaran moral), dan fenomenahukum, yang
saling berjalin keindahan membentuk teori ini dengan pendasaran teoritisyang tegas-tegas
menolak tatanan kekuasaan (politik) yang otoriter dan totaliter.
Dibawah ini akan diuraikan beberapa pendapat yang mengutarakan prinsip- prinsip umum
yang diturunkan dari teori demokrasi yang dicanangkan oeh beberapa pakar.William Ebenstein
menyebutkan adanya 8 ciri utama dari konsep demokrasi Barat,yakni
1. Empirisme rasional
4. Kesukarelaan (voluntarism)
1. Negara hukum
2. Prinsip-Prinsip Eksistensial
Dari seluruh prinsip umum yang tergambar dalam ragam pandangan mengenaiteori
demokrasi, secara essensial dapat dikembalikan kepada 3 nilai utama yangmenjadi prinsip
eksistensial yang mendasari tumbuhnya teori demokrasi, yaitu
1. Kebebasan
2. Kesamaan
Dari ketiga prinsip eksistensial ini, kemudian demokrasi berkembang tidak hanya sebatas ide
(gagasan) melainkan juga banyak melahirkan varian praktis empriris. Guna mewujudkan nilai
ideal universal tersebut, maupun paduannya dengan kebutuhan local (particular) dari suatu
masyarakat atau negara tertentu.²
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi diartikan sebagai gagasan kontol
pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yangsama
bagi semua warga negara. Dalam pendidikan, demokrasi ditunjukkan dengan pemusatan
perhatian serta usaha pada si anak didik dalam keadaan sewajarnya (intelegensi, suatu sikap
demokratis yang mengakui hak si anak untuk tumbuh dan berkembang menurut
kodratnya.Dengan demikian, tampaknya demokrasi pendidikan merupakan pandangan hidup
yangmengutarakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama di dalam
berlangsungnya proses pendidikan antara pendidik dan anak didik, serta juga dengan pengelola
pendidikan.Sedangkan demokrasi pendidikan dalam pengertian yang luas mengandung tiga
halyaitu:
1. Rasa hormat terhadap harkat sesama manusiaDemokrasi pada prinsip ini dianggap sebagai
pilar pertama untuk menjamin persaudaraan hak manusia dengan tidak memandang jenis
kelamin, umur, warna kulit,agama dan bangsa. Dalam pendidikan, nilai-nilai inilah yang
ditanamkan denganmemandang perbedaan antara satu dengan yang lainnya baik hubungan antara
sesama peserta didik kontol hubungan dengan gurunya yang saling menghargai danmenghormati.
2. Setiap manusia memiliki perubahan ke arah pikiran yang sehatDari prinsip inilah timbul
pandangan bahwa manusia itu harus dididik, karenadengan pendidikan itu manusia akan berubah
dan berkembang ke arah yang lebihsehat, baik dan sempurna. Oleh karena itu, sekolah sebagai
lembaga pendidikandiharapkan dapat mengembangkan kemampuan anak didik untuk berpikir
danmemecahkan persoalan-persoalannya sendiri secara teratur, sistematis dankomprehensif serta
kritis sehingga anak didik memiliki wawasan, kemampuan dankesempatan yang luas.
3. Rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersamaDalam konteks ini, pengertian
demokrasi tidaklah dibatasi oleh kepentinganindividu-individu lain. Dengan kata lain, seseorang
menjadi bebas karena orang lainmenghormati kepentingannya. Oleh sebab itu, tidak ada
seseorang yang karenakebebasannya berbuat sesuka hatinya sehingga merusak kebebasan orang
lain kontolkebebasannya sendiri.Kesejahteraan dan kebahagiaan hanya tercapai bila setiap warga
negara kontolanggota masyarakat dapat mengembangkan tenaga kontol pikirannya untuk
memanjukankepentingan bersama karena kebersamaan dan kerjasama inilah pilar penyangga
demokrasi.
Ada beberapa masalah yang senantiasa terkait dalam setiap pelaksanaa pendidikan, antara lain:
Dari kenyataan tersebut dapat dipahami bahwa ide dan nilai demokrasi pendidikan sanggat
banyak dipegaruhi oleh alam pikiran, sifat, dan jenis masyarakattempat mereka berada.Dapat
dipahami bahwa bagi bangsa Indonesia upaya pengembangandemokrasi mempunyai sifat dan
karakteristik yang berbeda dengan bangsa lain. Halitu snggat dipengaruhi oleh sosial budaya
yang beraka pada bangsa itu.Di bidang pendidikan, cita-cita demokrasi yang akan dikembangkan
dengntidak menanggalkan ciri-ciri dan sifat kondisi masyarakat yang ada, melalui prosesvertikal
dan horizontal komunikatif. Degan demikian, nantinya akan tamak bahwademokrasi pendidikan
pancasila berbeda dengan bangsa lain.Apabila pengembangan demokrasi yang akan
dikembangkan berpotensi padacita-cita dan nilai demokraasi, berati itu selalu memperhatikan
prinsip-prinsip berikutini:
b.Wajib menghormati dan melindungi hak asasi manusia yang bermartabat dan berbudi pekerti
luhur.
Mengusahakan suatu pemenuhan hak setiap warga Negara untuk memeroleh pendidikan dan
pengajaran nasional dengan memenfaatkan kemampuan pribadinya.Jelaslah dalam pendidikan
demokrasi anak tidak saja dipersiapkan sekedarcerdas dan trampil, tetapi mampu menghargai
orang lain, disamping bermain dan berintelektual. Kemampuan demikian memerlukan
pengayaan pengalaman- pengalaman menghadapi dan menyelesaikan berbagai masalah
kehidupan yang hanyamungkin diperoleh dan berkembang dalam model pendidikan yang
terbuka,demokratis, dan dialogis.⁴
Kata ”innovation” bahasa Inggris sering diterjemahkan segala hal yang baru atau
pembaharuan, tetapi ada yang menjadikan kata innovation menjadi kata Indonesia
yaitu ”inovasi”. Inovasi kadang kadang juga dipakai untuk menyatakan penemuan, karena hal
yang baru itu hasil penemuan. Kata penemuan juga sering digunakan untuk menterjemahkan kata
dari bahasa Inggris ”discovery" dan ”invention". Ada juga yang mengkaitkan antara pengertian
inovasi dan modernisasi, karena keduanya membicarakan usaha pembaharuan.
Untukmemperluas wawasan serta memperjelas pengertian inovasi pendidikan, maka
perludibicarakan dulu tentang pengertian discovery, invention, dan innovation
sebelummembicarakan tentang pengertian inovasi pendidikan.
Demikian pulamungkin hal yang baru itu diadakan dengan maksud untuk mencapai tujuan
tertentu.Inovasi dapat menggunakan diskoveri atau invensi. Untuk jelasnya marilah kita
bicarakanketiga pengertian tersebut satu persatu.Diskoveri (discovery) adalah penemuan sesuatu
yang sebenarnya senda atau halyana ditemukan itu sudah ada tetapi belum diketahui orang.
Misalnya penemuan benua.
1. Sumber-sumber yang makin terbatas dan belum dimanfaatkannya sumber yang adasecara
efektif dan efisien.
2. Sistem pendidikan yang masih lemah dengan tujuan yang masih kabur, kurikulumnya belum
serasi, relevan, suasana belum menarik, dan sebagainya.
3. Pengelolaan pendidikan yang belum mekar dan mantap, serta belum peka terhadap perubahan
dan tuntutan keadaan, baik masa kini maupun masa akan datang.
4. Masih kabur dan belum mantapnya konsepsi tentang pendidikan dan interpretasinyadalam
praktik.
1. “Baru” dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima atau
dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi oranglain. Akan
tetapi, yang lebih penting dari sifatnya yang baru ialah sifat kualitatif berbeda dari sebelumnya.
2. “Kualitatif” berarti inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali
unsur-unsur dalam pendidikan. Jadi, bukan semata-mata penjumlahan atau penambahan unsur-
unsur setiap komponen. Tindakan menambah anggaran belanjasupaya lebih banyak mengadakan
murid, guru, kelas, dan sebagainya, meskipun perludan penting, bukan merupakan tindakan
inovasi. Akan tetapi, tindakan mengaturkembali jenis dan pengelompokkan pelajaran, waktu,
ruang kelas, cara-caramenyampaikan pelajaran, sehingga dengan tenaga, alat, uang, dan waktu
yang samadapat menjangkau sasaran siswa yang Iebih banyak dan dicapai kualitas yang
Iebihtinggi adalah tindakan inovasi.
3. “Hal” yang dimaksud dalam definisi tadi banyak sekali, meliputi semua komponendan aspek
dalam subsistem pendidikan. Halhal yang diperbaharui pada hakikatnya adalah ide atau
rangkaian ide. Sementara inovasi karena sifatnya, tetap bercorakmental, sedangkan yang Iain
memperoleh bentuk nyata. Termasuk hal yangdiperbaharui ialah buah pikiran, metode, dan
teknik bekerja, mengatur, mendidik, perbuatan, peraturan norma, barang, dan alat.
4. “Kesengajaan” merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran para pendidik dewasa
ini. Pembatasan arti secara fungsional ini lebih banyak mengutarakan harapankalangan pendidik
agar kita kembali pada pembelajaran (learning) dan pengajaran(teaching), dan menghindarkan
diri dari pembaharuan perkakas (gadgeteering). Seringdigunakannya kata-kata dan
dikembangkannya konsepsi-konsepsi inovasi pendidikandan kebijaksanaan serta strategi untuk
melaksanakannya, membuktikan adanyaanggapan yang kuat bahwa inovasi dan penyempurnaan
pendidikan harus dilakukansecara sengaja dan berencana, dan tidak dapat diserahkan menurut
cara-cara kebetulanatau sekedar berdasarkan hobi perseorangan belaka.
5. “Meningkatkan kemampuan" mengandung arti bahwa tujuan utama inovasi ialah kemampuan
sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana, termasuk struktur dan prosedurorganisasi. Pendeknya
keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yangtelah direncanakan dapat dicapai
dengan sebaik baiknya.
6. “Tujuan” yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran dan hasil-hasilyang
ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui perbedaanantara keadaan
sesudah dan sebelum lnovasi dilaksanakan. Sedangkan tujuan darilnovasi itu sendiri adalah
efisiensi dan efektivitas, mengenal sasaran jumlah anakdidik sebanyak-banyaknya dengan hasil
pendidikan yang sebesar-besarnya (menurutkriteriakebutuhan anak didik, masyarakat, dan
pembangunan) dengan menggunakansumber tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah sekecil-
kecilnya. Hasil lnovasitidak selamanya baik, dapat sebaliknya ataupun tidak panting. Bilamana
demikian,apa yang semula dianggap sebaga inovasi setelah diuji, baik secara teori maupun
praktis, tldak lagi dianggap sebagai inovasi seperti disebutkan semula.
Dari uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud denga inovasi di bidang
pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untukmemperoleh hal yang lebih
baik dalam bidang pendidikan.Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan
mencakup hal hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam
arti sekolah, perguruan tinggi atay lembaga pendidikan yang Iain, maupun sistem dalam arti
yang luas.⁴
1. Wilayah Publik yang BebasFree public sphere adalah ruang publik yang bebas sebagai sarana
untukmangemukakan pendapat warga masyarakat. Di wilayah ruang publik ini semuawarga
negara memiliki posisi dan hak yang sama untuk melakukan transaksi sosialdan politik tanpa
rasa takut dan terancam oleh kekuatan-kekuatan di luar civil society.Mengacu pada Arendt dan
Habermas. ruang publik dapat diartikan sebagai wilayah bebas di mana semua warga negara
memiliki akses penuh dalam kegiatan yang bersifat publik Sebagai prasyarat mutlak lahirnya
civil society yang sesungguhnya,ketiadaan wilayah publik bebas ini pada suatu negara dapat
menjadi suasana tidak bebas di mana negara mengontrol warga negara dalam menyalurkan
pandangansosial-politiknya.
2. Demokrasi adalah prasyarat mutlak lainnya bagi keberadaan civil society yangmurni
( genuine). Tanpa demokrasi masyarakat sipil tidak mungkin terwujud. Secaraumum. demokrasi
adalah suatu tatanan sosial-politik yang bersumber dan dilakukanoleh, dari, dan untuk warga
negara.
5.Keadilan SosialKeadilan sosial adalah adanya keseimbangan dan pembagian yang proporsional
atas hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruhaspek kehidupan: ekonomi,
politik, pengetahuan, dan kesempatan. Dengan pengertianlain, keadilan sosial adalah hilangnya
monopoli dan pemusatan salah satu aspekkehidupan yang dilakukan oleh kelompok atau
golongan tertentu.⁵
Masyarakat madani memiliki sikap dan karakteristik. Pertama adalah toleran,sikap toleran
antara sesama agama dan umat agama lain. Dalam masyarakat madani,demokrasi tidak sekedar
kebebasan dan persaingan, tetapi juga meliputi :
Sejak digulirkannya istilah masyarakat madani pada tahun 1995 oleh Datuk
anwar(Mahasin,1995:lx), sejak itu pula upaya untuk mewujudkan masyarakat madani telah
“menggoda” dan memotivasi para pakar pendidikan untuk menata dan mencari masukan guna
mewujudkan masyarakat madani yang dimaksud. Namun, pihak-pihak yang skepticmeragukan
keberhasilan bangsa Indonesia mewujudkan masyarakat madani. Dalam halini, masyarakat
madani adalah sebuah impian (dream) suatu komunitas tertentu. Olehkarena itu, banyak pihak
meragukan upaya bangsa Indonesia dalam mewujudkanmasyarakat madani yang diharaokannya,
karean formatnya pun belum jelas. Banyak pihak memberikan dugaan bahwa Indonesia masih
akan jauh dari pembentukanmasyarakat madani karena demokratiasi pendidikan belum berjalan
lancer, system pendidikannya masih menerapkan faham kekuasaan, masih terlalu berbau feudal,
dan belum memperhatikan aspirasi kemajemukan peserta didik secara memadai.⁸
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari materi yang kita ketahui diatas tentang “Pengertian Demokrasi danInovasi Pendidikan
dalam Membentuk Masyarakat Madani” dapat ditarik kesimpulan bahwa, untuk mancapai
masyarakat yang madani diperlukan sebuah demokrasi dalamsuatu pendidikan. Yang dimaksud
disini tentang demokrasi pendidikan adalah pengajaran yang semua anggota masyarakat
mendapatkan pendidikan dan pengajaransecara adil. Dalam hal ini semua diberikan kesempatan
yang sama untuk mencapaitingkat pendidikan yang setinggi-tingginya tidak memandang ras,
kasta, agama, sukudan sebagainya. Perlu diketahui juga bahwa proses jalanya pendidikan
berubahseiring berjalanya waktu. Tanpa adanya demokrasi dan inovasi tentang pendidikan,akan
sulit untuk memwujudkan masyarakat yang menyadari hak-hak dan kewajibanyauntuk
menyuarakan pendapat serta mewujudkan kepentingan-kepentinganya.
1.2 Saran
Dalam hal ini saya beranggapan bahwa pendidikan di Indonesia masih jauhdari kata
sempurna atau cacat dalam sistem pemerintahanya. Masih banyak dijumpaikekuasaan, jabatan,
bahkan kekayaan dipersalahgunakan untuk mendapatkan layanan pendidikan yang setinggi-
tingginya tanpa adanya rasa takut maupun bersalah. Ada juga dari pihak aparat-aparat yang lalai
atas penyebaran biaya pendidikan kepadamasyarakat yang kurang mampu dan sebenarnya, tidak
sedikit dari mereka yangmemiliki kemampuan dan iq diatas rata-rata. Untuk kedepanya
diharapkan untuk persebaran pendidikan dilakukan secara merata, serta pemberian fasilitas dan
peringanan pembayaran sesuai dengan pendapatan serta kemampuan yang dimilikitiap-tiap pihak
golongan. Sema pendapat tersebut diharapkan dapat membawa BangsaIndonesia kedepanya
menjadi negara yang maju, bukan hanya tentang kekayaan alamyang melimpah tapi juga tentang
keelitan para pilot didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurtjahjo, H. 2006.
Filsafat Demokrasi.
Inovasi Pendidikan