Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN KOMPARATIF

RESUME MATERI PENDIDIKAN KOMPARATIF

Dosen Pengampu: Dr. Drs. Anwar Senen, M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
Lailatul Muthoharoh 17101241004
Esi Enaeraes Emaera 17101241030
Lestari Fitia Wulandari 17101241051
Dena Sulistia Putri Maharani 17101244016
Ardi Yustiansyah 17101244025
Imam Zuhdi Suharyanto 18101244010

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


FAKULTAS ILMU PENDIDKAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN
MARET 2020
RESUME PENDIDIKAN KOMPARATIF

Buku : Rohman, Arif. 2013. Pendidikan Komparatif: Dasar-Dasar Teori


Perbandingan Pendidikan Antar Bangsa. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

(BAB I)

A. PENGERTIAN

Kemajuan pembangunan umat manusia beserta kemakmuran (pros-perity) dan


kesejahteraan (welfare) yangtelah dicapai telah menandai adanyaperadaban baru dengan
segenap piranti yang memanjakannya. Namundemikian kemajuan tersebut ternyata diiringi
dengan meningkatnya problem baik sosial, ekonomi, politik, maupun budaya. Beberapa
bangsamencoba memecahkan aneka problem tersebut melalui banyakinstrumen, salah
satunya. adalah melalui pendidikan. Studi komparasi pendidikan antar negara dianggapnya
dapat memperoleh manfaat bahwa hal-hal positif dalam penyelenggaraan pendidikan di
negara lain dapat ditiru untuk mengembangkan pendidikan di negeri sendiri. Oleh karena
itu, studi pendidikan komparatif menjadi semakin diminati dan kemudian berkembang
menjadi disiplin ilmu yang teramat penting.

Secara etimologis pendidikan komparatif berasal dari katapendidikan yang


artinyapembelajaran dan pelatihan (instruction and training), sertakomparatif yangartinya
usaha membandingkan (to compare) atau sesuatu yang bersifat perbandingan
(comparison).Secara terminologis,pendidikan komparatif adalah disiplin ilmu yang
mempelajari sistem-sistem pendidikan baik dalam satu negara maupun antar negara
yangmenyangkut (a) sistem pendidikan formal, non-formal dan informal,(b) teori dan
praktek pendidikan, serta (c) latar belakang sosial, ekonomi,politik, ideologi, dan budaya
yangmempengaruhi sistem pendidikan.

B. KEDUDUKAN

Kedudukan pendidikan komparatif adalah sebagai salah satu ilmufondasi dalam


memperkokoh bangunan Ilmu Pendidikan. Pendidikankomparatif menjadi bagiandari ilmu
fondasi pendidikan bersama dengandelapan ilmu fondasi yang lain, seperti (1) filsafat
pendidikan, (2) sejarah pendidikan, (3) ekonomi pendidikan, (4) politik pendidikan, (5)
sosiologipendidikan, (6) antropologi pendidikan, (7) psikologi pendidikan, dan(8) aestetika
pendidikan. Tujuan studi pendidikan komparatif mencakuptiga hal, yaitu: (1) Repertorial-
deskriptif, (2) Historik-fungsional, dan(3) Melioristik. Sedangkan cakupan studi yang

2
dikaji dalam pendidikankomparatif secara umum mencakup dua hal penting, yaitu: studi
areadan studi tematik dalam bidang pendidikan. Dua cakupan studi tersebut merupakan
keluasan batas-batas kajian yang umumnya dilakukan para ahli pendidikan komparatif.

C. KONTRIBUSI DAN REKOMENDASI

Pendidikan komparatif berusaha memberikan kontribusi dan rekomendasi kepada


pengambilan kebijakan (policy maker) dalam rangka membangun sistem pendidikan
menjadi lebih baik. Studi pendidikan komparatif diarahkan dapat mengamban misi
pencapaian tujuan yang secara obyektif dibenarkan oleh para ahli. I.L. Kandel
menyebutkan ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam studi pendidikan komparatif, yaitu:
(1) Repertorial-deskriptif, (2) Historik-fungsional, dan (3) Melioristik, (Imam Barnadib,
1994).

1. Repertorial-deskriptif
Pertama-tama studi dalam pendidikan komparatif berusaha mengungkapkan
data-data yang bersifat informatoris tentang sistem pendidikan pada umumnya
ataupun persekolahan pada khususnya. Misalnya data tentang angka partisipasi,
jumlah anak putus sekolah, jumlah angka buta huruf, jumlah sekolah negeri dan
swasta baik dalam lingkup satu negara maupun dua/lebih negara yang berbeda
2. Historik- fungsional
Studi-studi yang telah dilakukan dalam pendidikan komparatif umumnya
disamping untuk mengungkap data-data yang bersifat informatoris, juga berusaha
mencari kaitan data-data informatoris pendidikan dengan bidang lain seperti filsafat
dan pandangan hidup, sistem politik, sistem ekonomi dan sosial-budaya dari
masyarakat itu. Hal ini harus dimengerti mengingat pendidikan itu tidak swi generi'
atau berdiri sendiri dan terlepas dari bidang kehidupan lain. Sebagai ilustrasi, Arthur
Jensen pernah melakukan penclitian bahwa IQ anak-anak imigran Asia di Amerika
Serikat rata-rata skornya lebih tinggi dari pada anak asli AS. Skor matematika anak
imigran 523 dan AS 489, skor dalam bidang bahasa anak imigran 405 dan anak AS
447. Perbedaan skor pencapaian tersebut menurut banyak ahli disebabkan faktor
budaya (Yuong Pai, 1990).
3. Melioristik
Pada akhirmya tujuan studi dalam pendidikan komparatif adalah dalam
rangka mengembangkan pendidikan di dalam negeri sendiri. Setelah mengetahui

3
persamaan dan perbedaan keadaan pendidikan antar negara termasuk dengan
negaranya sendiri., maka dapat diambil manfaat dari kebaikan-kebaikan negara lain
tersebut. Yaitu kebaikan-kebaikan itu sebisa mungkin dapat diterapkan di negara
sendiri dengan beberapa penyesuaian kritis.
D. CAKUPAN STUDI PENDIDIKAN KOMPARATIF
Kajian-kajian studi dalam mempelajari ilmu pendidikan komparatif secara umum
mencakup dua hal penting, yaitu: studi Area dan studi tematik dalam bidang pendidikan.
1. Studi Area
Studi ini diarahkan pada suatu wilayah tertentu yang berusaha mempelajari sistem
pendidikan dengan memperhatikan konteks ekonomi, sosial, politik, dan
budayanya. Satu area dapat mencakup satu negara atau beberapa negara yang
menjadi sasaran studi. Misalnya studi sistem pendidikan di area Asia Tenggara yang
mencakup beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam,
Philipina, Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Indonesia; atau area
ujung Malaka saja yang hanya mencakup negara Malaysia saja atau Singapura saja;
Bisa juga studi area dalam batas-batas negara Brunai Darussalam
2. Studi tematik
Studi tematik ini lebih diarahkan kepada pengkajian terhadap tema-tema
tertentu dalam pendidikan. Misalnya tema: manajemen kelembagaan sekolah,
pembaharuan kurikulum, mutu lulusan sekolah, otonomi lembaga pendidikan,
privatisasi perguruan tinggi, pendidikan pra sekolah, integrasi pendidikan sekolah
dan luar sekolah, peningkatan mutu guru, pemberdayaan organisasi profesi
pendidik, pengayaan sumber belajar, dan lain-lain.
Dua cakupan studi di atas merupakan keluasan batas-batas kajian yang
umumnya dilakukan para ahli pendidikan komparatif. Kedua cakupan tersebut
bukan merupakan pilihan akan tetapi juga bisa dilakukan secara bersamaan untuk
studi-studi komparatif dalam pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai