Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN KOMPERATIF

Dosen Pengampu :
Wiwik Ariesta, S.Pd, M.Pd

Oleh:
Muhammad Khairul Rizal (1810130210015)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2020
A.PENGERTIAN PENDIDIKAN KOMPERATIF MENURUT PARA AHLI

Menurut Hudson (2007:3) metode komparatif dilakukan untuk membandingkan


persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti
berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Dengan menggunakan metode komparatif peneliti
dapat mencari jawaban mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisis faktor-faktor
penyebab atau terjadinya suatu fenomena tertentu.

Menurut Lipjhart (2007:158) studi komparatif berfokus padavariabel yang bersifat


sistematik yaitu variabel yang bersifat makro. Halini dikarenakan sistem yang bersifat lebih
general dan luas apabila dibandingkan dengan variabel lainnya. Studi perbandingan lebih
menekankan pada observasi sosial yang bersifat tidak terbatas pada teritorial tertentu.
Berdasarkan pengertian studi komparatif yang telah dikemukakan peneliti dapat
memahami bahwa studi komparatif adalah suatu bentuk penelitian yang membandingkan
antara variabel-variabel yang saling berhubungan dengan menentukan perbedaan-perbedaan
atau persamaannya.

Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif
yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis
faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Bersifat
membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variable tertentu.

Menurut Surakhman (1986:84) mengatakan bahwa: “Komparasi adalah penyelidikan


deskriptif yang berusaha mencari pemecahan melalui analisis tentang hubungan sebab-akibat
yakni memilih faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomena yang
diselidiki dan membandingkan dari faktor satu ke faktor yang lain.”

Sehingga dapat saya simpulkan bahwa pendidikan komperatif atau perbandingan ialah
menentukan mana yang lebih baik atau mana yang sebaiknya dipilih, rumusan masalah dalam
metode komparatif membandingkan keberadaan satu variabel atau lebihpada dua atau sampel
dan waktu yang berbeda, membuat generalisasi tingkat perbandingan berdasaran cara pandang
atau kerangka berfikir tertentu. Menggunakan teknik membandingkan suatu objek dengan
objek lainnya. Objek yang diperbandingkan dapat berwujud tokoh atau cendikiawan, aliran
pemikiran, kelembagaan, manajemen maupun pengembangan aplikasi pembelajaran.
B.KEDUDUKAN DAN CAKUPAN PENDIDIKAN KOMPERATIF
1.Pendidikan Komperatif berkedudukan sebagai salah satu ilmu fondasi yang
memperkokoh bangunan Ilmu Pendidikan. Sebagai ilmu fondasi, Pendidikan komperatif dapat
memberikan konstribusi kepada ilmu pendidikan berupa hasil temuan studi perbandingan antar
sistem pendidikan baik dalam satu negara mauoun antar negara, Paling tidak ada dua temuan
studi yang diidenifikasi secara awam tentang sumbangan ilmu ini, yaitu: (1) Penemuan Pola-
Pola Umum penyelenggaraan pendidikan sebagai trend pendidikan dunia, dan (2) Peretasan
aneka tipologi pendidikan yang berlangsung di banyak kawasan dunia. Kesemua hasil temuan
pengkajiannya tersebut dapat memperkaya khazanah pengetahuan (the body of knowledge) dari
ilmu pendidikan.
Menurut Van Cleve Morris ( Dirto Hadisusanto, Suryati Sidharto, dan Dwi Siswoyo,
1995), terdapat dua rumpun ilmu fondasi yang selalu memberikan kontribusi kepada ilmu
pendidikan. Kedua rumpun disiplin ilmu fondasi tersebu adalah: (1) pholosophical and
historical foundations of education, dan (2) sociological and psychological foundation of
education. Sebagai konsekuensi dari dua rumpun ilmu fondasi tersebu selanjutnya berkembang
empat macam ilmu fondasi, yaitu: (1) filsafat pendidikan, (2) sejarah pendidikan, (3) sosiologi
pendidikan, dan (4) psikologi pendidikan.
Perkembangan berikutnya, ilmu fondasi yang menopang bangunan ilmu pendidikan
tidak cukup dengan empat bidang ilmu di atas, akan tetapi ilmu berkembang lebih banyak lagi.
Sebagaimana dikemukakan Frank H.Blackington dan Robert S.Patterson ( Dirto Hadisusanto,
Suryati Sidharto, dan Dwi Siswoyo, 1995) yang menyebut pendidikan komparatif sebagai ilmu
fondasi pendidikan.
Dengan demikian, fondasi ilmu pendidikan menurutnya menjadi sebagai berikut: (1)
filsafat pendidikan, (2) sejarah pendidikan, (3) ekonomi pendidikan, (4) politik pendidikan, (5)
sosiologi pendidikan, (6) antropologi pendidikan, (7) psikologi pendidikan, (8) aestetika
pendidikan, dan (9) pendidikan komparatif.
Berikut ini dapat diilustrasikan kedudukan sembilan ilmu fondasi yang menopang bangunan
ilmu pendidikan.

Filsafat
Pendidikan Pendidikan
Komparatif Sejarah
Pendidikan

Aestetika ILMU
Pendidikan Ekonomi
PENDIDIKAN
Pendidikan
NN

Psikologi Politik
Pendidikan Pendidikan

Antropologi Sosiologi
Pendidikan Pendidikan

2.Cakupan Studi Pendidikan Komparatif secara umum mencakup dua hal penting,
yaitu: Sudi Area dan Studi tematik dalam bidang pendidikan.
a. Studi Area
Studi ini diarahkan pada suatu wilayah tertentu yang berusaha mempelajari sistem
pendidikan dengan memperhatikan konteks ekonomi,sosial,politik,dan budayanya. Satu area
dapat mencakup satu negara atau beberapa negara yang menjadi sasaran studi. Misalnya studi
sistem pendidikan di area Asia Tenggara yang mencakup beberapa negara seperti Malaysia,
Singapura, Brunei Darussalam, Philipina, Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Laos, dan
Indonesia; aau area ujung Malaka saja yang hanya mencakup negara Malaysia saja atau
Singapura saja; Bisa juga studi area dalam batas-batas negara Brunei Darussalam.
b.Studi Tematik
Studi tematik ini lebih diarahkan kepada pengkajian terhadap tema-tema tertentu
dalam pendidikan. Misalnya tema: manajemen kelembagaan sekolah, pembaharuan kurikulum,
mutu lulusan sekolah, otonomi lembaga pendidikan, privatisasi perguruan tinggi, pendidikan
pra sekolah, integrasi pendidikan sekolah dan luar sekolah, peningkatan mutu guru,
pemberdayaan oranisasi profesi pendidik, pengayaan sumber belajar, dan lain-lain.
Dua cakupan sudi di atas merupakan keluasan batas-batas kajian yang umumnya
dilakukan para ahli pendidikan komparaif. Kedua cakupan tersebut bukan merupakan pilihan
akan tetapi juga bisa dilakukan secara bersamaan untuk studi-studi komparatif dalam
pendidikan.

B. TUJUAN MEMPELAJARI PENDIDIKAN KOMPERATIF


Pendidikan komperatif mengkaji aneka sistem pendidikan di berbagai negara pada era
dewasa ini, studi sejarah pendidikan mengjadi aneka sistem pendidikan pada era masa lampau,
Lagi pula, sejarah pendidikann (history of education) telah diakui sebagai ilmu yang mapan
sebagaimana disiplin ilmu lain seperti sosiologi pendidikan (sociology of educaion),
antropologi pendidikan ( anthropology of education), dan filsafat pendidikan ( philosophy of
education). Namun demikian, karena mayoritas ahli melihat pendidikan komperatif memiliki
beberapa kekhususan, maka ilmu ini bukanlah bagian dari ilmu sejarah pendidikann. Kalau
memang menjadi bagian dari ilmu sejarah pendidikan, mengapa ia tidak dinamakan saja
sebagai ‘sejarah kontemporer pendidikan’ (contemporary history of education)?
Pendidikan komperatif merupakan disiplin ilmu tersendiri bukan bagian dari sejarah
pendidikan. Ilmu ini sejajar dengan sejarah pendidikan dan ilmu-ilmu lain seperti sosiologi
pendidikanm antropologi pendidikan, dan lain-lain sebagaimana telah disebut.
Kesemuanya itu masing-masing meniadi bagian dari lapangan studi theory of pegagogy atau
dikenal sebagai ilmu-ilmu fondasi pendidikan (foundations of education). Oleh karenanya oleh
Geotge Z.F. Bereday (1964), pendidikan komparatif dinyatakan sebagai studi tersendiri vang
selalu berusaha mencari persamaan-persamaan dan perbedaan-petbedaan antar sistem
pendidikan (the similarities and diferences amongg educational systems).

Untuk itu, maka pendidikan komperatif berusaha memberikan kontribusi dan


rekomendasi kepada pengambilan kebijakan (polcy maker) dalam rangka membangun sistem
pendidikan menjadi lebih baik.
Studi pendidikan komparatif diarahkan dapat mengamban misi pencapaian tujuan yang
secara obyektif dibenarkan oleh para ahri. I.L. Kandel Menvebutkan ada tiga tujuan yang ingin
dicapai dalam studi Pendidikan komparatif,
yaitu: (1) Repertorial-deskriptif, (2) Historik-fungsional, dan (3) Meliorisik.
l . Repertorial-deskriptif
Pertama-tama studi dalam pendidikan komparatif berusaha mengungkapkan data-dara
yang bersifat informatoris tentang sistem pendidikan pada umumnya ataupun persekolahan
pada khususnya. Misalnya data tentang angka partisipasi, jumlah anak putus sekolah. jumlah
angka buta huruf, jumlah sekolah negeri dan swasta baik dalam lingkup satu negara maupun
dua/lcbih negara yang berbeda.
2. Historik- fungsional
Studi-studi yang telah dilakukan dalam pendidikan komparatif umumnya disamping
untuk mengungkap data-data yang bersifat informatoris, juga berusaha mencari kaitan data-
data informatoris pendidikan dengan bidang lain dari masyarakat itu.
3. Melioristik
Pada akhirnya tujuan studi dalam pendidikan komopratif adalah dalam rangka
mengembangkan pendidikan didalam negeri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai