Materi Kuliah Ke 2 Pendidikan Nasional dan Global Pendahuluan • Dalam dunia pendidikan di Indonesia, Masyarakat Indonesia telah merupakan masyarakat konsumen budaya Asing (Barat) yang dapat mendangkalkan nilai-nilai budaya luhur sendiri. Masalahnya bukan berarti semua unsur budaya Barat itu tidak baik, namun yang menjadi masalahnya kalau dalam asosiasi itu hanya meniru belaka semua keadaan baru, niscaya buah asosiasi itu kata Ki Hadjar Dewantara (2013) niscaya buah asosisinya akan bersifat “denasionalisasi”, hilang sifat kebangsaannya sendiri. Kegandrungan pada budaya lain (Asing) dapat menjadikan orang Indonesia merasa asing dengan budayanya sendiri. Pendahuluan • Agar penyelenggaraan dan usaha-usaha pembaharu- an pendidikan nasional, termasuk usaha-usaha meng- atasi permasalahan-permasalahan pendidikan nasional secara keilmuan dapat dilakukan lebih baik, perlu diilmu pendidikan sebagai ilmu humaniora yang mulai terpinggirkan, dekonstruksi dan direkonstruksi kembali dan direjuvenasi. Dalam hal ini diperlukan kajian yang menggunakan pendekatan hermeneutika dialektis. Tantangan • Secara hierarkhis ilmu pendidikan memiliki dasar yang sekaligus juga sebagai sumbernya, yakni filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan dan ilmu pendidikan, oleh Brubacher (1962) dipandang sebagai “complementary disciplines”. Namun dalam pengembangan ilmu pendidikan (science of education or scientific theory of education), di samping berdasar pada dan bersumber dari filsafat pendidi kan, juga dapat diperkaya dengan mengkaji fondasi- fondasi pendidikan, dan juga untuk Fakulatas Ilmu Pendidikan dapat diperkaya pula dari hasil-hasila kajian sejumlah jurusan/program studi yang mengembangkan praktik pendidikan (practical theories of education). Ilmu Pendidikan (Pedagogik) • Prof. Gunning membedakan antara Pedagogik (Imu Pendidikan) dan Pedagogi (pelaksanaan pendidikan). • Pedagogi dikembangkan dapat memperkaya pedago- gik karena praktik pendidikan selain memberi sumbangan pemerkayaan juga sebagai rekonstruksi dan rejuvenasi keilmuan pendidikan. Pada Abad ke-20 lahir sejumlah pendekatan Fondasi-Fondasi Pendidikan dan Pendekatan Pedagogi dalam memperkaya Ilmu Pendidikan. heart pedagogy
Fondasi-Fondasi Pendidikan
•Pendekatan fondasi-fondasi Pendidi
kan meliputi: Religius, historis, filosofis, sosiologis, psikologis, ekonomis, anthropologis, dan komparatif. Pendekatan pedagogy • Pendekatan pedagogy meliputi: Andragogy, Ortopedagogy, Diversity pedagogy, Revolutionary pedagogy, Cybergogy, Heutagogy, Peeragogy, dan Heart pedagogy, Global pedagogy, dll. • Semua pendekatan itu, baik pendekatan yang fondasional maupun yang pendekatan pedagogikal berperan dalam mengembangkan Sosok Ilmu Pendidikan yang rejuvenatif antisipatoris. Usaha Membangun Sosok Ilmu Pendidikan • Usaha membangun konstruk (sosok) ilmu pendidikan yang diharapkan sebagai “unified scientific theory of education” yang senantiasa dapat menjawab tantangan zaman, hendaknya tidak terperangkap atau mengidentikan ilmu pendidikan dengan ilmu kependidikan (ilmu-ilmu tentang Pendidikan). Ilmu kependidikan atau ilmu-ilmu tentang pendidikan secara keseluruhan lebih bersifat “practical theories of education” yang lebih bersifat parsial disintegratif dalam mengkaji pendidikan, tidak merupakan sebuah rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan (sebuah sistem) keilmuan yang koheren sebagaimana ilmu pendidikan. Sosok Macam Apa yang Ingin Dibangun • Pendidikan sebagai Ilmu adalah merupakan sebuah sistem, yaitu suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan, yang komponen-komponennya senantiasa berinteraksi dan interdepensi dalam mencapai suatu tujuan. • Tujuan yang ingin dicapai adalah “pencerahan umat manusia” (Mayer) atau keselamatan dan Kebahagiaan yang setingi-tingginya (Ki Hadjar Dewantara) atau Kebahagiaan batin sejauh mungkin (Sutedjo Brodjonagoro). Ciri Ilmu Pendidikan
• ILMU PENDIDIKAN adalah ilmu yang
mengkaji fenomena-fenomena pendidikan dan semua fenomena yang ada hubungannya dengan pendidikan dalam perspektif yang luas dan integratif • PENDIDIKAN sebagai ilmu memiliki : (1) Objek (Material & Formal), (2) Sistematika, (3) Metode, (4) Evidensi Empiris Objek Ilmu Pendidikan
• Objek Material: Perilaku manusia
• Objek Formal: Menelaah fenomena-fenomena pendidikan dan semua fenomena yang ada hubungannya dengan pendidikan dalam perspektif luas dan integratif. Fenomena pendidikan adalah keseluruhan peristiwa, aktivitas, situasi dan pemikiran tentang pendidikan untuk pencerahan umat manusia. PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM • Sistem pendidikan adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dari komponen- komponen pendidikan, yang saling berinteraksi dan interdependensi. • Proses pendidikan terjadi apabila ada interaksi dan interdependensi antar komponen pendidikan. • Sistem pendidikan meliputi : Dasar Pendidikan, Tujuan Pendidikan, Pendidik, Subjek Didik, Alat Pendidikan dan Lingkungan Pendidikan Sistematika Ilmu Pendidikan 1. Dasar Pendidikan, adalah filsafat, pandangan hidup, ideologi, cita-cita kemanusiaan yang universal, yang menjadi sumber pangkal bagi pendidikan dan dengan mutlak menentukan segala sesuatu dalam dan atau dari pendidikan. 2.Tujuan Pendidikan, sistem nilai yang ingin dicapai dalam dan atau dari pendidikan 3.Pendidik, adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran subjek didik. Sistematika Ilmu Pendidikan 4. Subjek Didik, adalah anggota masyarakat yang senantiasa berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses Pendidikan dalam jalur Pendidikan yang meliputi di dalam sekolah (inschool education) maupun dalam jalur luar Sekolah (out of school education) maupun dalam bentuk pendidikan (form of education) yang meliputi: informal, formal dan nonformal secara trintegrasi ( “integrated”). 5. Alat Pendidikan, adalah segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak langsung membantu terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan. 6. Lingkungan Pendidikan, adalah suatu tempat atau situasi di mana terjadi sebuah proses pendidikan METODE ILMU PENDIDIKAN • Metode Normatif: menjawab pertanyaan yang berkenaan dengan masalah nilai-nilai • Metode Eksplanatori: bersangkut paut dengan pertanyaan tentang kondisi dan kekuatan apa yang membuat suatu proses pendidikan berhasil. • Metode Teknologis: untuk mengungkap bagaimana melakukannyadalam rangka menuju keberhasilan pencapaian tujuan-tujuan yang didinginkan. METODE ILMU PENDIDIKAN • Metode Deskriptif Fenomenologis : menguraikan kenyataan-kenyataan pendidikan dan kemudian diklasifikasikan sehingga ditemukan yang hakiki. • Metode Hermeneutis : memahami kenyataan- kenyataan pendidikan yang kongkrit dan historis untuk menjelaskan makna, struktur dan kegiatan pendidikan • Metode Analisis-Kritis : menganalisis secara kritis tentang istilah-istilan, pernyataan-pernyataan, konsep-konsep, teori-teori yang ada atau digunakan dalam pendidikan EVIDENSI EMPIRIS • Adanya kesesuaian antara konsepsi teoritisnya dengan permasalahan-permasalahan dalam praktik pendidikan, di samping dapat menjelas- kan kasus-kasus yang timbul, serta dapat mendukung diaplikasikan konsep teoritis dalam menjawab permasalahan pendidikan di lapangan. TANTANGAN SISTEM PENDIDIKAN untuk Jurusan/Program studi • Tantangan sistem pendidikan (Mochtar Buchori) untuk jurusan program studi adalah kemampuan untuk : (1) mengetahui pola-pola perubahan dan kecenderungan yang sedang dan akan berjalan (antisipatoris), (2) menyusun gambar tentang dampak yang akan ditimbulkan oleh kecenderungan-kecenderungan yang sedang dan akan berjalan, (3) menyusun program-program penyesuaian diri yang akan ditempuhnya dalam jangka waktu tertentu. ---===oOo===---
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita