PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan,
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia.1 Ilmu juga dapat berarti hasil dari kekayaan atau
karya pemikiran, penelitian, pengamatan, ataupun hasil penemuan
manusia, yang didayagunakan demi kemakmuran kehidupan di dunia.
Ilmu juga bersifat sistematis, yaitu harus tersusun secara sisitematis
dari yang sederhana hingga yang kompleks yang distur sedemikian rupa,
sehingga satu sama lain dapat saling mendukung. Disini suatu ilmu tidak
mungkin akan dikaji oleh satu orang saja atau pun pada satu peradaban
saja,
akan
tetapi
ilmu
selalu
dikaji,
ditinjau
ulang,
ataupun
akibat yang timbul akan sangat fatal yaitu hilangnya ilmu pengetauan
dalam suatu peradaban.
Adapun kegagalan-kegagalan dalam pendidikan menuurut Prof.
Sukun Pribadi (1985) mengemukakan tiga golongan kesalahan dalam
melaksanakan pendidikan yaitu:
Kesalahan-kesalahan tekhnis, artinya kesalahan yang disebabkan
oleh kekurangan ketrampilan atau kesalahan dalam cara
menerapkan pengertian atau rinsip-prinsip tertentu.
Kesalahan-kesalahan yang bersumber pada struktur kepribadian
perilaku pendidik sendiri.
Kesalahan-kesalahan yang sifatnya konseptual, artinya karena
pendidikan kurang mendalami masalah-masalah yang sifatnya
teoritis maka perbuatan mendidiknya mempunyai akibat-akibat
yang tidak dapat dibenarkan.
Oleh karena begitu fatal akibat yang ditimbulkan oleh kegagalan
seorang pendidik dalam melaksanakan tugasnya, maka dibutuhkan suatu
ilmu tersendiri yang mempelajari dan mengkaji tentang cara-cara
mendidik yang selanjutnya disebut dengan ilmu pendidikan, yang
wajib dipelajari, dikaji, dan dikuasai oleh calon-calon pendidik yang akan
menjadi jembatan penghubung antar peradaban sebelum akhirnya
menyampaikan ilmu terhadap anak-anak didiknya.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini dapat dirumuskan beberapa masalah tentang
macam-macam ilmu pendidikan yang akan dibahas lebih lanjut antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu pendidikan teoritis-praktis?
2. Apa yang dimaksud dengan ilmu pendidikan sistematis?
3. Apa yang dimaksud dengan ilmu pendidikan historis?
4. Apa yang dimaksud dengan ilmu pendidikan komparatif?
5. Apa itu pendidikan sosial?
6. Apa itu pendidikan nasional?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah diatas
adalah:
1. Untuk mengetahui tentang ilmu pendidikan teoritis-praktis.
2
2.
3.
4.
5.
6.
D. Manfaat
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari tentang
macam-macam ilmu pendidikan, sehingga diharapkan makalah ini dapat
menambah wawasan penulis selaku mahasiswa keguruan agar dapat
memahami lebih jauh tentang ilmu kependidikan, sehingga mampu untuk
meneruskan estafet peradaban ilmu dan menjawab tantangan dunia
keguruan dimasa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ilmu Pendidikan Teoritis-Praktis
a. Pengertian
Ilmu Teori adalah sebuah pendapat atau gagasan yang bersifat
ilmiah dan disumbangkan oleh golongan cendekiawan atau filsafat bahkan
ide tersebut biasanya akan diterima umum oleh masyarakat dan itu hanya
sesuai untuk suatu periode tertentu berdasarkan tingkat penerimaan
masyarakat sebelum digantikan dengan ide-ide baru. Dengan kata lain ia
dapat berubah menurut pandangan masyarakat bagi generasi yang lebih
baru.
Ilmu Praktis adalah satu konsep pelajaran yang bersifat realitas atau
mengaplikasikan teori yang ada akan tetapi kebanyakan ilmu teori hanya
dapat diperoleh melalui pengalaman dan eksperimen yang sebagian besar
dilakukan untuk mengkonfirmasi apakah teori tersebut dapat diterapkan
dalam kegiatan harian atau tidak, malah bersifat pendidikan sentris
keterampilan hidup untuk periode jangka panjang.
b. Hubungan ilmu teoritis dengan ilmu praktis
Kedua ilmu ini memiliki satu konsep persamaan yaitu menyampaikan
pesan pengetahuan kepada penerima
1) Ilmu praktis dapat dikatakan saling berkaitan dengan ilmu teori
karena ia membentuk satu jaringan kerja yang menunjukkan
sesuatu ilmu itu bisa dipakai atau tidak. Misalnya ilmu shalat
sebelum memulai ibadah itu seseorang harus mempelajari teori
dasar terlebih dahulu kemudian baru dipraktekkan ilmu tersebut
ketika
sudah
mahir
terhadap
teori
yang
dipelajari.
3) Kualitas
pendidikan
pengetahuan,ketrampilan,
dan
sistematis
adalah
kebiasaan
sekelompok
pembelajaran
orang
yang
sebagai
upaya
sadar
dengan
mengantisipasi
konteks
5. Pendidikan Sosial
a) Definisi pendidikan sosial menurut pendapat beberapa ahli pendidikan:
1) Menurut Clark dan Nursid yang dikutip oleh Bukhari Alma dan
M.Harlas Gunawan, pendidikan sosial adalah :
a. Perkembangan individu yang dapat memahami lingkungan
sosialnya serta manusia dengan kegiatan dan interaksi antara
mereka.
b. Terbinanya warga negara yang akan datang peka terhadap
masalah masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
c. Memiliki sikap mental yang positif terhadap segala ketimpangan
yang terjadi, dan terampil mengatasi masalah yang terjadi seharihari baik yang menimpa dirinya sendiri terutama yang menimpa
kehidupan masyarakat.
Secara garis besar pengertian pendidikan sosial adalah bimbingan orang
dewasa terhadap anak dengan memberikan pelatihan untuk pertumbuhan
kehidupan sosial dan memberikan macam-macam pendidikan mengenai
perilaku sosial dari sejak dini, agar hal itu mejadi elemen penting dalam
pembentukan sosial yang sehat.
2) Menurut ST. Vembriarto tujuan pendidikan sosial antara lain:
a. Mampu melindungi hidup dan kesehatannya.
b. Mampu
mengadakan
sarana
dan
upaya
dengan
mengembangkanpengetahuan, kecerdasan dan ketrampilan.
c. Mampu hidup dengan manusia lain dalam usaha membentuk
keluarga dan hidup bermasyarakat.
d. Mampu bertanggung jawab atas keamanan diri, keluarga,
masyarakat, bangsa dan dunia.
e. Bertanggung jawab terhadap lingkungan ekologinya.
b) Manfaat pendidikan sosial :
1. Mempunyai sikap sopan santun dalam kehidupan sehari - hari.
6. Pendidikan Nasional
1) Definisi Pendidikan nasional
a. Menurut Sunarya (1996), Pendidikan Nasional adalah suatu sistem
pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah
hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada
kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut.
b. Sedangkan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
(1976), merumuskan bahwa pendidikan nasional ialah suatu usaha
untuk membimbing para warga negara Indonesia menjadi
Pancasila,
yang
berpribadi,
berdasarkan
akan
Ketuhanan
tercantum
dalam
Undang-Undang
Dasar
Republik
negara,
10
BAB III
Penutup
11
A. Kesimpulan
Demikianlah, ilmu pendidikan terbagi menjadi beberapa
macam, yang telah kami uraikan di atas, dimana dari kesemua jenis
tersebut penting bagi calon-calon pendidik untuk memahami
dengan baik, sehingga kesalahan ataupun kekeliruan dalam
mendidik generasi penerus dapat diminimalisir.
B. Saran
Sebagai calon guru, diharapkan agar kita memahami ilmu
yang menjadi dasar-dasar pengajaran, atau pendidikan, sehingga
diperoleh tenaga pendidik baru yang mempunyai kemampuan dan
kompetensi yang baik dalam mendidik siswa atau anak didik
dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
12
13