JUDUL PROGRAM
SUTRAFIT (SURAKARTA TRADITIONAL GRAFFITY) PARK SEBAGAI
WADAH BAGI SENIMAN JALANAN DI KOTA SOLO SERTA
SARANA PELESTARIAN SOLO KOTA BUDAYA
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh:
Imam Muttaqin K2514039/2014
Rusdan Aditya Aji Nugroho K2514057/2014
Rusdi Febriyanto K2514058/2014
Wahyu Rahmadi K2514069/2014
Oky Huda Nur Rachmatullah K1514059/2014
Karya tulis ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari berbagai
pihak. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada:
Akirnya, penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna
sehingga penulis sangat terbuka terhadap saran dan krtitk yang membangun demi
kemajuan dan perbaikan karyatulisini di masa mendatang.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .....................................................................................................1
Latar Belakang ...........................................................................................................1
Tujuan ........................................................................................................................2
Manfaat ......................................................................................................................2
GAGASAN ................................................................................................................6
KESIMPULAN ..........................................................................................................10
iv
Daftar Gambar
v
Daftar Tabel
1. Tabel 1.1 Data Jumlah Kasus Vandalisme
vi
RINGKASAN
Kota Solo yang yang bersih dan rapi adalah impian semua orang karena hal
tersebut akan membuat pemandangan kota Solo menjadi indah dan nyaman. Namun,
keindahan kota Solo seringkali dinodai dengan aksi coret-coret tembok oleh
sekelompok seniman jalanan yang sering disebut dengan aksi Vandalisme. Pada
dasarnya, kota Solo memiliki banyak seniman jalanan yang kreatif dan berbakat,
namun mereka tidak mendapatkan pendidikan dan pengarahan yang tepat serta ruang
yang cukup untuk berkreasi, sehingga karya yang mereka buat cenderung merusak
fasilitas umum dan membuat kondisi kota menjadi tidak nyaman untuk dipandang
dengan berbagai coretan bersifat vandal. Selain permasalahan diatas hal lain yang
menjadi dampak negative dari aksi vandalisme adalah tergesernya budaya lokal oleh
budaya asing.
Maka dari itu SUTRAFIT PARK diharapkan mampu menjadi solusi untuk
mewadahi bakat dan kreativitas para seniman jalanan, sekaligus mampu
memperkenalkan kembali seni dan budaya kota Solo khususnya kepada generasi
muda. Gagasan ini tidak akan terelalisasi tanpa bantuan semua pihak. Mulai dari
pemerintah, lembaga pemasyarakatan, serta peran aktif dari masyarakat untuk
melestarikan seni dan budaya kota Solo, serta pengawasan dan perawatan untuk
menjaga lingkungan kota tetap bersih, rapi, dan indah.
Kata kunci : Solo, vandalisme, graffiti, Sutrafit Park
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
merusak keindahan kota, tentunya juga merugikan pemilik bangunan yang menjadi
sasaran aksi vandalisme para seniman jalanan kota budaya ini.
Hal ini sangat disayangkan ketika para seniman tidak melestarikan seni dan
identitias kota Solo dengan kemampuan yang mereka miliki, akan tetapi justru
sebaliknya mereka melemahkan karakter kota Solo sebagai kota budaya dengan
coretan-coretan bersifat vandalisme tersebut. Tindakan tersebut tentunya juga
merusak fasilitas umum dan keindahan kota.
Namun disamping hal tersebut, seni mural memiliki segi positif. Beberapa
seni mural memiliki nilai estetika yang membuat decak kagum bagi orang-orang
yang melihatnya. Aksi yang dilakukan para seniman jalanan tersebut tentu bukan
kesalahan mereka semata. Meraka hanya tidak memiliki wadah dan pengarahan yang
cukup, sehingga bakat dan kemampuan mereka tidak bisa tersalurkan dengan
sempurna.
Berangkat dari permasalahan tersebut, kami menawarkan suatu alternatif baru
yaitu berupa pembuatan SUTRAFIT (SURAKARTA TRADITIONAL GRAFFITY)
PARK sebagai wadah berkreasi bagi para seniman jalanan dalam upaya mengurangi
seni mural ilegal di tempat umum sehingga tercipta kota Solo yang bersih, rapi dan
indah sekaligus pelestarian seni dan karakter kota Solo sebagai kota budaya.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan gagasan tertulis ini adalah:
1. Menciptakan kota Solo yang bebas dari aksi vandalisme sehingga tercipta
suasana kota yang bersih dan tertib.
2. Sebagai upaya mewadahi dan mengapresiasi karya kreatif seniman
jalanan.
3. Menjaga identitas dan karakter kota Solo sebagai kota budaya.
4. Sebagai tempat wisata dan pengembangan kebudayaan di Solo.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan gagasan tertulis ini adalah:
1. Menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam
hal kebersihan dan keindahan kota.
2. Bakat serta kreativitas seniman jalanan bisa dan disalurkan dengan positif
dan terarah.
3. Identitas dan karakter kota budaya yang tetap melekat pada kota Solo.
4. Terciptanya tempat wisata dan pengembangan budaya di dalam kota yang
menarik untuk dikunjungi.
3
BAB II
GAGASAN
2.3. GAGASAN
2.3.1 Sutrafit (Surakarta Traditional Grafitty) Park
Dari permasalahan yang telah dijelaskan diatas, kami mengusulkan
pembuatan Sutrafit (Surakarta Traditional Grafitty) Park sebagai Solusi. Dengan
harapan Sutrafit Park mampu memberikan wadah dan pendidikan tentang seni,
budaya, dan identitas kota Solo bagi warga Solo, khususnya para seniman jalanan.
Sutrafit Park merupakan tempat yang nanti dikhususkan untuk para seniman
graffiti yang ingin menunjukkan kreatifitasnya dalam hal melukis dinding. Namun
dalam praktiknya para seniman tidak hanya sekedar melukis atau coret-coret tembok
seperti yang mereka lakukan di jalanan tetapi karya yang mereka buat juga didukung
dengan konsep kedaerahan dan mengandung unsur budaya. Dalam menggambar
graffiti mereka memasukkan unsur batik, pewayangan, ataupun suasana keraton.
Sehingga selain sekedar melukis mereka juga ikut menjaga kebudayaan lokal.
Dalam taman ini akan dilengkapi beberapa fasilitas dan area, antara lain:
a. Area Pameran (berupa tembok)
Area pameran ini merupakan
tempat dimana seniman-seniman
bisa menyalurkan bakatnya. Area
ini berupa tembok-tembok yang
mengelilingi taman. Sehingga area
ini diharapkan menjadi tempat dan
wadah para seniman jalanan untuk
berkreasi dan diharapkan seniman
memadukan seni graffitinya
dengan budaya daerah yang berupa
corak batik, gambar keraton atau
slogan kota Solo.
b. Area Permainan
berfungsi sebagai tempat untuk
menampilkan beberapa pertunjukan seperti
skateboard, sepeda BMX, dan sepatu roda.
Tempat ini diharapkan menjadi tempat yang
positif bagi anak muda untuk bemain dan
menyalurkan hobi mereka.
c. Education Center
Bagian yang paling utama dalam
pembuatan Sutrafit Park adalah
education center. Pada bagian ini
akan dijadikan sebagai pusat
pendidikan seni dan pengarahan bagi
para seniman jalanan. Seperti
pembuatan konsep graffiti yang
berdasar batik, tokoh pewayangan
maupun berbagai unsur daerah
lainnya. Selain itu para seniman
jalanan juga akan diberi pemahaman tentang isu-isu sosial yang sedang terjadi di
8
masyarakat, sehingga ketika membuat karya tentang protes sosial, akan lebih terarah
dan tepat.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Globalisai adalah hal yang tidak bisa dihindari, begitupun pengaruhnya pada
bidang budaya dan kesenian di kota Solo. Persoalan budaya yang terjadi di kota Solo
seperti saat ini yaitu makin maraknya peniruan-peniruan terhadap budaya dan
kesenian luar, salah satunya yaitu aksi vandalisme.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam mengurangi aksi vandalisme:
1. Pembuatan SUTRAFIT PARK.
2. Pembuatan kebijakan oleh pemerintah serta penindakan bagi para seniman
jalanan yang merusak fasilitas umum.
3. Pengawasan langsung dari masyarakat.
4. Pemberian gagasan dan ide-ide dari pelajar.
Konsep dan tujuan utama dari pembuatan taman ini adalah untuk
memberikan wadah serta pengarahan bagi seniman jalanan di Solo, sehingga aksi
vandalisme yang merusak fasilitas kota dan budaya dapat diatasi.
Dengan kerja sama yang solid dari semua pihak, mulai dari pemeintah,
masyarakat, seniman, pelajar, dan arsitek, pembuatan Sutrafit Park diharapkan bisa
direalisasikan guna menjaga keindahan dan tebersihan kota, serta melestarikan
budaya dan identitas kota Solo.
11
DAFTAR PUSTAKA.
Hughes, Melissa.2009.Street Art & Graffiti Art: Developing an Understanding.
Thesis, Georgia StateUniversity.
http://scholarworks.gsu.edu/art_design_theses/50, 21 Februari 2015.
Josef, Maria.2011.Grafiti dalam Perspektif Budaya Kota Jakarta (Urban). Ultimart.
Volume IV, No. 2.
Hagijanto, Andrian Dektisa. 2008. Representasi kehidupan Kota dan Masyarakat
Urban Dalam Visual Culture Mural Di Surabaya.
Mutaqin, Muhammad Iqbal. 2009. KROMONISASI VANDALISME
Siasat Seni Komunitas Jogja Street Art Graffiti dalam Merebut Ruang Publik.
Novariyanti, Dyatri. 2008. MAKNA BOMBER Studi Interpretatif
Tentang Makna Bomber Yang Diakui Dalam Komunitas Graffiti.
http://www.surakarta.go.id/konten/pemkot-ajak-warga-perangi-vandalisme17 Maret
2015 11:45
12
Imam Muttaqin
NIM. K2514039
13
Rusdan Aditya A. N
NIM. K2514057
14
Rusdi Febriyanto
NIM. K2514058
15
Wahyu Rahmadi
NIM. K2514069
16
Lampiran:
Data lokasi vandalisme di beberapa kelurahan Surakarta:
20
21
22
23
24
25