Anda di halaman 1dari 23

TErm OF REFRENCE

(TOR)

“ PERPUSTAKAAN UMUM ISDM”

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD FATHURRAHMAN
D51116008

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu persoalan besar yang menyangkut prinsip dan kebijakan
pengembangan anak bangsa. Melalui pendidikan kita mengharapkan mereka dapat tumbuh
sebagai anak bangsa yang berbudi luhur, berkarakter, bersikap dasar benar, serta memiliki
kecerdasan, kecakapan, dan kemauan bekerja keras. Bangsa Indonesia membutuhkan anak-anak
bangsa yang berpikir luas, terbuka dan modern, tanpa melupakan akar mereka sebagai bangsa
Indonesia. Tantangan yang harus mereka hadapi bukan hanya kedalam, tetapi juga keluar. Dunia
lebih terbuka menuntut orang-orang berilmu pengetahuan. Hanya mereka yang berilmu
pengetahuanlah yang memanfaatkan peluang, memaksimalkan peluang dan kesempatan untuk
bisa lebih maju dan berkambang.
Pada masa sekarang ini pendidikan memperoleh perhatian yang sangat besar, baik dari
pihakswasta maupun dari pihak pemerintah. Di era globalisasi , sumber daya manusia sangat
berperan penting pada kemajuan pembangunan. Oleh karena itu, lembaga – lembaga pendidikan
memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas dalam hal berfikir maupun dalam keahlian dan keterampilannya.
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang efektif untuk meningkatkan mutu tenaga
kerja khususnya yang berkaitan denganpembentukan dan pengembangan kepribadian, bakat,
sikap, mental,pengetahuan dan kecerdasan termasuk kreativitas dan daya analisa. Dapat
dikatakan pula semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh suatu masyarakat atau Negara maka
semakin maju pula pembangunan yang ada di Negara itu. Salah satu yang harus dimiliki oleh
suatu Negara yang sedang berkembang adalah tenaga-tenaga terampil yang professional
dibidangnya. Hal ini mengingat bahwa fakta-fakta yang telah ada yaitu mereka yang tidak
memiliki keahlian ataupun keterampilan tidak mampu bertahan dalam persaingan kehidupan
kota.
Salah satu bidang yang mempunyai prospek untuk berkembang adalah bidang seni. Seni
dalam kehidupan modern sekarang ini dipandang tidak hanya sekadar keindahan saja.
Perkembangan sains dan teknologi membuat seni menjadi suatu kebutuhan yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia. Khususnya seni rupa kini menjadi sumber nafkah. Karya-
karya seni rupa memiliki nilai ekonomi. Namun demikian, karya-karya tersebut tidak tercipta
begitu saja melainkan melalui suatu proses pendalaman yang memakan waktu yang lama pada
diri seniman yang menciptakannya.
Salah satu bidang pekerjaan yang dibutuhkan dan kesempatan untuk berkembang maish
luas adalah usaha jasa desain. Dalam kehiupan sehari-hari manusia tidak lepas dari desain,
sebuah barang yang dikemas menarik, iklan-iklan di majalah atau Koran yang terlihat bagus,
took-toko atau bangunan lain. Semua itu adalah jasa seorang desainer banyak menjanjikan
sebuah penghasilan yang lumayan, disamping lapangan kerja masih terbuka, kesempatan
membuka usaha desain juga masih terbentang luas. Akan tetapi permintaan ini tidak diiringi
bertambahnya desainer, belum banyak lembaga pendidikan yang dapat menyiapkan desainer siap
pakai untuk mengisi kekosongan tersebut.
Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan seni dan budaya. Hal ini
disebabkan karena semakin tingginya apresiasi masyarakat dibidang seni. Makassar adalah salah
satu kota dengan pengembangan seni yang beragam. Banyak karya seni dihasilkan oleh seniman-
seniman Makassar,sementara fasilitas untuk menampung kreatifitas seni inisemakin terbatas.
Sejumlah akademisi,praktisi seni, dan aparat PemerintahProvinsi Sulawesi Selatan menyepakati
pendirian Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) dalam seminar nasional di Makassar.
Menurut Sekretaris Provinsi Sulsel Andi Muallim, pihaknya menyediakan lahan seluas 3,5
hektar di Jalan Perintis Kemerdekaan yang tidak jauh dari kampus Universitas Hasanuddin
(http://nasional.kompas.com/diakses18/12/2012)
Kebanyakan para masyarakat di kota Makassar juga adalah seorang penikmat seni. Siapa
yang kurang suka dengan adanya seni? Menurut saya hampir semua orang mencintai adanya
seni. Selain itu, pengembangan nilai seni dan budaya di Makassar semakin luntur,sementara
pendidikan tinggi inilah yang diharapkan dapat membantu mengembangkan kelestarian seni dan
budaya setempat. Banyak para peminat seni yang kesulitan mencari perguruan tinggi yang baik
dan fasilitas yang memadai di Makassar sehingga mereka lebih memilih keluar daerah untuk
menuntut ilmu di perguruan tinggi yang lebih memadai. Seperti di ISI Yogyakarta,ISI Surakarta,
ISI Bali, Isi Padang Panjang, dan Institut Kesenian Jakarta. Semua universitas itu pun
kemungkinan besar memiliki budaya dan kesenian yang berbeda dengan budaya dan kesenian di
Makassar. Sudah menjadi hukum alam, bahwa manusia cenderung Untuk mendapatkan
kesenangan dari kesenian. Namun, hal ini tidak terlepas dari keyakinan agama serta kearifan
masing- masing manusia. Setiap keindahan adalah karya seni milik Allah semata, pencipta segala
sesuatu. Imbalan untuk keindahan itu, kepada manusia hanya dituntut sikap mensyukuri kepada
Allah. Setiap ilmu yang kita dapatkan sangat memiliki berkah jika menyebarkan dan
mengamalkannya.

Defenisi Seni
Aristoteles mengemukakan bahwa, seni adalah kemampuan membuat sesuatudalam
hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu,
demikian juga dikemukakan oleh sastrawan Rusia terkemuka Leo Tolstoy mengatakan bahwa,
seni merupakan kegiatan sadar manusia dengan perantaraan (medium) tertentu untuk
menyampaikan perasaan kepada orang lain. Menurut Ki Hajar Dewantara seni adalah keindahan,
menurutnya seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan
bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia lainnya, selanjutnya dikatakan
oleh Akhdiat K. Mahardja; seni adalah kegiatan manusia yang merefleksikan kenyataan dalam
suatu karya, yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman
tertentu dalam alam rohani si penerimanya. Ungkapan seni menurut Erich kahler, seni adalah
suatu kegiatan manusia yang menjelajahi, menciptakan realitas itu dengan simbol atau kiasan
tentang keutuhan ‘dunia kecil’ yang mencerminkan
‘dunia besar’. (Arini, 2008)

B. Ungkapan Permasalahan
1. Muncul gagasan untuk merancang sebuah Institut Kesenian yang berlokasi di Makassar
yang dapat mewadahi kebutuhan seniman untuk menyalurkan dan mengembangkan
kreativitasnya, serta menghasilkan lulusan yang memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai seni
dan budaya bangsa, terampil dan kreatif sebagai seniman namun perlu mengetahui
bagaimana menyusun suatu acuan perancangan yang dapat menjadi pedoman bagi
perencanaan dan perancangan Insitut Kesenian Makassar yang dapat mewadahi Mahasiswa
dalam menyalurkan dan mengembangkan kreatifitasnya dan pemberian fasilitas yang dapat
mengakomodir pengembangan dan pelestarian seni budaya setempat menurut kebutuhan
pengguna dan sesuai dengan standar perencanaan dan perancangan yang telah berlaku.
2. Menjadi perguruan tinggi kesenian yang memusatkan perhatian pada seni dan industri
budaya dalam penciptaan seni, pengkajian seni, dan pengelolaan seni.
3. Menjadikan generasi penerus bangsa dapat dengan baik memanjakan mata para penikmat
seni dan menjadikan lulusan-lulusan Institut Kesenian ini dapat bersaing secara global
4. Dengan tersusunnya sarana pendidikan diperlukan adanya pengembangan fasilitas
pendidikan yang dapat mewadahi baik pada pengelola, staff, pengajar, serta calon
mahasiswa yang akan menggunakannya. Sehingga dalam pembelajaran dapat diperoleh hasil
lulusan yang mampu bersaing di bidangnya.
5. UU no.20 tahun 2003 Bab. IV Pasal 5
”setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak”
Warga negara Indonesia adalah warga negara yang memiliki kehidupan beragama, sehingga
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang layak, setiap warga negara menginginkan
terpenuhi kebutuhan akan pendidikan agama dan pendidkan umumnya.
a. Sebuah Institut Kesenian yang modern merupakan wadah yang tepat untuk
terealisasikannya pasal tersebut. Selain beragama semua makhluk hidup berhak memiliki
pendidikan agama, kesenian, dan pendidikan umum yang cukup.

Tantangan Dan Persaingan Pendidikan Sekarang


Dunia berkembang amat cepat akibat adanya globalisasi yang berdampak pada semua
aspek kehidupan seperti ekonomi, budaya, politik hankam, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Globalisasi ini mensyaratkan suatu kemampuan menguasai dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sikap profesional yang amat diperlukan untuk meningkatkan kualitas
output suatu kerja dan kompetensi yaitu keandalan individu dalam profesi yang digelutinya.
Semua itu diperlukan untuk bersaing dalam era globalisasi sekarang ini. Sistem Institut Kesenian
ini dipercaya dapat menjawab tantangan global bagi generasi muda Indonesia agar sebuah
kesenian yang sudah ada semenjak nenek moyang kita lahir itu tidak luntur begitu saja. Kitalah
generasi penerus bangsa yang dapat meneruskan kesenian daerah masing-masing dengan bangga
dan dengan cara kita sendiri.
C. Tujuan Dan Sasaran
1. Tujuan
Menyediakan suatu fasilitas yang mewadahi kegiatan pendidikan di wilayah
Makassar pada khususnya dan pada Sulawesi Selatan pada umumnya.
2. Sasaran
Secara keseluruhan pembahasan diarahkan kepada studi dan analisa institusi
kesenian yang dimaksudkan untuk mendapatkan persyaratan dan kriteria-kriteria
perencanaan tapak, tata fisik, sirkulasi, system struktur, utilitas, serta penampilan
bangunan.

D. Pengertian Judul
Pengertian dari judul dapat diuraikan sebagai berikut :
 Pendidikan sendiri itu berarti sebuah pembelajaran pengetahuan sekelompok orang
yang diturunkan dari satu generasi ke genarasi berikutnya melalui sebuah pengajaran
atau penelitian. (sumber : Wikipedia)
 Institut memiliki pengertian sebuah kelembagaan perguruan tinggi yang mempunyai
program studi dengan keilmuan sejenis.(sumber : Wikipedia)
 Kesenian memiliki pengertian sebagai bagian dari budaya dan merupakan sarana
yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia.
Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga
mempunyai fungsi lain, misalnya mitos berfungsi menentukan norma untuk perilaku
yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum,
kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat. (sumber : Wikipedia)
 Makasar : merupakan sebuah kota dan sekaligs menjadi ibukota provinsi Sulawesi
Selatan. Kota ini adalah kota besar di pesisir barat daya pulau Sulawesi, menghadap
selat Makassar.
 Fungsi Seni
Arini dalam bukunya Seni Budaya Jilid 1 (2008) menyatakan bahwa fungsi seni
terdiri atas; fungsi ritual , Fungsi pendidikan,fungsi komunikasi,Fungsi hiburan ,
fungsi artistik, Fungsi guna (seni terapan), Fungsi seni untuk kesehatan (terapi).
Mulai lunturnya sebuah kesenian didaerah maka dari itu sebuah institute kesenian
merupakan solusi dari permasalahan tersebut. Institute ini juga didesain sedemikian canggih dan
nyamannya untuk si pengguna. Tidak kalah dengan institut-institut luar yang lainnya. Selain itu
kota Makassar menurut saya adalah kota yang para masyarakatnya adalah penikmat seni yang
sejati. Dengan sebuah seni dapat menjadikan hati lebih tenang dan nyaman. Kata modern bisa
digunakan untuk institute ini yang bermaksud tidak menghapus kearifan local yang berada di
setiap daerah masing-masing, Karena kearifan local tersebut sudah ada sejak dahulu kala, namun
modern kali ini adalah sebuah kemodernan dari bidang desain arsitekturalnya yang tidak kalah
bersaing, jenis pakaian tradisional yang telah dimodifikasi sedemikian rupa tanpa menghilangkan
ciri khas dari daerah itu sendiri, dan proses pembelajaran yang dapat dilakukan secara indoor dan
outdoor di lingkungan institute.
Jadi pengertian dari Institut Kesenian Makassar (Makassar Institute of Arts) adalah suatu
bangunan atau lembaga pendidikan tempat melangsungkan kegiatan pendidikan yang memberi
pembinaan dan pengembangan pengetahuan dan kecakapan secara professional dalam bidang
seni dan desain. Institut seni di Makassar ini terdiri dari beberapa fakultas :
1. Fakultas Seni Rupa Dan Desain.
2. Fakultas Seni Pertunjukan.
3. Fakultas Film Dan Televisi

 Fakultas seni rupa dan desain terbagi menjadi :


Jurusan Seni Rupa dan Jurusan Desain
Jurusan Seni rupa mencakup program studi :
1. Seni lukis
2. Seni keramik
Jurusan Desain mencakup program studi :
1. Desain grafis
2. Desain interior

 Fakultas seni pertunjukan terbagi menjadi


Jurusan Seni Pertunjukan
Jurusan Seni Pertunjukan mencakup program studi :
1. Seni Musik
2. Seni Tari
3. Seni Theater

 Fakultas Film dan Televisi


Jurusan Film dan Televisi mencakup program studi :
1. Fotografi
2. Perfilman

Bentuk Perguruan Institut


Institut merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan
dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi teretentu dan jika memenuhi syarat, institut dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi. Organisasi institut terdiri atas Pimpinan institut, Senat institute, Pelaksana akademik.
Pelaksana akademik dalam institute yakni Fakultas dengan struktur organisasi terdiri dari:
Dekan dan Pembantu Dekan, Fakultas dipimpin oleh Dekan dan dibantu oleh Pembantu Dekan,
yang pada dasarnya terdiri atas Pembantu Dekan Bidang Akademik, pembantu dekan bidang
Administrasi Umum dan Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan.
Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi dilingkungan fakultas yang
memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan peraturan institut untuk fakultas yang
bersangkutan.
Pelaksana Akademik dalam fakultas adalah sebagai berikut:
Jurusan, Laboratorium / Studio ,Ketua jurusan.

Lembaga penelitian Pelaksana administrasi (Biro), terdiri atas :


Biro administrasi akademik,Biro administrasi keuangan,Biro administrasi umum,Biro
administrasi kemahasiswaan,Biro administrasi perencanaan dan sistem
informasi. Unit pelaksana Teknis, harus memiliki perpustakaan, pusat
komputer,laboratorium/studio, dan unsur penunjang lainnya yang diperlukan untuk
penyelenggaraan perguruan tinggi.
E. Fungsi Utama Institut
a. Memberikan pendidikan untuk mencetak calon-calon seniman dari berbagai
bidangnya masing-masing sesuai dengan keahlian yang telah disediakan oleh institut
tersebut.
b. Memberikan pelatihan (training) di masing-masing bidangnya secara profesiional.

F. Zona Pembagian Tapak


Berikut merupakan uraian pembagian 5 bangunan utama di dalam kawasan Institut
Seni Datu Museng:
1. Bangunan Rektorat
2. Bangunan Teater & Galeri
3. Bangunan Departemen
4. Bangunan Gymnasium & Ekskul
5. Bangunan Perpustakaan Umum
BAB II

LOKASI DAN TAPAK

A. Pemilihan Lokasi

Dalam pemilihan suatu lokasi ada hal-hal yang harus dipertimbangkan sebagai
berikut:

1. Kesesuaian dengan RUTRK Kotamadya Makassar.


2. Kesesuaian dengan RTRW Kota Makassar yang terbaru.
3. Sesuai dengan arah pengembangan kota.
4. Aksesibilitas mudah.
5. Mempunyai prasarana sirkulasi lalu lintas yang lancar untuk mencapai tujuan.
6. Lingkungan yang teratur dan aman.
7. Potensi visual.
8. Jaringan utilitas yang tersedia dan sudah mendukung di lokasi.

Gambar : Peta Rencana Pola Ruang Kota Makassar Tahun 2010 - 2030
Dengan kriteria pemilihan sebagai berikut :

a. Memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik.

b. Untuk satuan pendidikan yang memiliki rombongan belajar dengan banyak peserta didik
kurang dari kapasitas maksimum kelas,lahan juga memenuhi ketentuan luas minimum

c. Luas lahan adalah luas lahan yang dapat digunakan secara efektif untuk membangun
prasarana sekolah

d. Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan
jiwa,serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat

e. Kemiringan lahan rata rata urang dari 15%,tidak berada dalam garis sempadan sungai dan
jalur kereta api

f. Lahan terhindar dari gangguan pencemaran air,udara,maupun kebisingan yang terlalu tinggi

g. Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari
pemerintah daerah setempat

Berdasarkan kriteria diatas, maka perencanaan lokasi membangun Institut Seni Datu
Musseng ada 3 alternatif lokasi, yaitu :

1. Kecamatan Tamalanrea

a. Berada pada daerah permukiman,jasa pelayanan kesehatan,industri dan jasa pelayanan


sosial

b. Merupakan kawasan pengembangan kota

c. Berada pada zona pendidikan tinggi

2. Kecamatan Rappocini

a. Berada pada zona JPS,permukiman,perdagangan, dan perkantoran

b. memiliki aksebilitas lokasi yang strategis

c. merupakan kawasan kota masa depan

3. Kecamatan Tamalate
a. Berada pada zona pendidikan

b. Memiliki aksebilitas dan lokasi yang strategis

c. Merupakan kawasan kota masa depan

Berikut tabel bobot penilaian untuk menentukan lokasi pembangunan Institut Seni
Datu Musseng berdasarkan poin-poin kriteria pemilihan lokasi diatas.

Keterangan :

Nilai 2 = Mendukung

Nilai 1 = Kurang Mendukung

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa lokasi yang terpilih
berdasarkan kriteria pemilihan lokasi adalah Kecamatan Tamalate dengan nilai 14.
Setelah pemilihan lokasi berdasarkan kriteria pemilihan lokasi, selanjutnya
menentukan tapak dari hasil lokasi yang didapatkan sebelumnya. Pemilihan tapak
disini yang dimaksudkan adalah dimana tapak yang akan digunakan untuk
membangun dari lokasi yang terpilih. Pemilihan tapak ini jaga berdasarkan kriteria
pemilihan tapak, sebagai berikut :

a. Dalam wilayah pelayanan pengembangan pendidikan dan permukiman dengan tingkat


kepadatan sedang.

b. Memungkinkan mendapatkan mendapatkan lahan/tanah yang cukup luas untu kebutuhan


wadah serta penunjangnya.

c. Tinjauan persyaratan teknis kondisi site/lingkungan,misalnya tingkat kebisingan


lingkungan relatif rendah,struktur tanah dan topografi memungkinkan,arah angina yang
memungkinkan mendapat udara bersih.

d. Tidak berada pada daerah industri


e. Terdapat di kawasan yang menuju kota masa depan

f. Area sirkulasi baik,sehingga pencapaian ke site mudah dan akan lebih baik jika dapat
dijangkau oleh transportasi kota.

g. Tersedia sarana utilitas kota ;air bersih,jaringan lisrik,jaringan komunikasi.

Berdasarkan kriteria diatas, maka perencanaan tapak membangun Institut Seni


Datu Musseng ada 3 alternatif tapak, yaitu :

Tapak 1 (Jalan Sultan Alauddin)

Tapak 1 terletak di Jalan Sultan Alauddin tepat dibelakang Toyota Hadji Kalla Alauddin
dengan luas total 8.236,87 m2 (88.660,91 kaki2) dan jarak total sebesar 372,56 m (1.222,30
kaki).
Tapak 2 (Jalan Sultan Alauddin)

Tapak 2 terletak di Jalan Sultan Alauddin tepat dibelakang Gedung Juang 45


dengan luas total 46.822,19 m2 (503.989,87 kaki2) dan jarak total sebesar 939,73 m
(3.083,11 kaki).
Tapak 3 (Jalan Metro Tanjung Bunga)

Tapak 3 terletak di Jalan Metro Tanjung Bunga tepat disamping Perumahan


Taman Masamba Tanjung Bunga dengan luas total 115.115,65 m 2 dan jarak total
sebesar 1.498,44 m.

Berikut tabel bobot penilaian untuk menentukan tapak pembangunan Institut


Seni Datu Musseng berdasarkan poin-poin kriteria pemilihan tapak diatas.

Keterangan:

Nilai 3 = Sangat Baik

Nilai 2 = Baik

Nilai 1 = Cukup

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa tapak yang terpilih
berdasarkan kriteria pemilihan tapak adalah tapak alternatif 3 yaitu di Jalan Metro
Tanjung Bunga Kota Makassar dengan nilai 21.
Untuk pembagian tapak dapat dilihat dari gambar dibawah ini :

GOR dan Rg. Ekskul

Ged. Teater & Galeri

Perpustakaan Umum

Gedung Departemen

Gedung Rektorat
BAB IIi

BESARAN RUANG

(Perpustakaan)

Gambar : Tapak Pembangunan Gedung Rektorat

 GEDUNG PERPUSTAKAAN DAN PENGELOLA

Kel. Kegiatan Keb. Ruang Standar Sumber

Perpustakaan Hall 0,8 m2 / DA


orang

Ruang Baca 2,32 m2 / DA


orang

Ruang Koleksi 10 m2 / 1000 DA


buku

R. Pengelola 4 m2 / orang TSS


Perpustakaan

Ruang Penitipan Barang 0,63 m2 / rak SR

Ruang Fotokopi 4 m2 / orang A

Gudang 10 m A
BAB IV
SISTEM UTILITAS

A. Jaringan Listrik
Sumber utama daya listrik berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan
sumber daya listrik cadangan berasal dari generator set yang dilengkapi dengan
“automatic switch system” untuk mengatasi kondisi darurat disaat sumber listrik
utama mati. Sumber ini akan melayani beban penerangan, dan beban power seperti
sound system, pompa-pompa, AC, dan peralatan MEE yang lain.
B. Jaringan Air Bersih dan Air Kotor
Sistem air bersih yang digunakan adalah Up Feet Distribution System. Sedangkan
sistem air kotornya dipisahkan menjadi grey water dan black water. Jenis septictank
yang digunakan adalah STP (Sewage Threatment Plant), di dalamnya akan mengalami
penguraian oleh bakteri aerob.
C. Sistem Pengelolaan Sampah
Sampah dipisahkan menjadi anorganik dan organik. Pada titik-tiik tertentu
ditempatkan tong sampah, tong sampah tersebut dibedakan menjadi tong sampah
organik dan anorganik. Lalu sampah tersebut dikumpulkan ke tempat pembuangan
sementara berdasarkan jenisnya oleh petugas kebersihan Gedung Pertunjukan Seni
yang selanjutnya diangkut oleh petugas kebersihan daerah untuk dibawa ke Tempat
Pembuangan Akhir.
D. Sistem Pencahayaan
Sistem yang digunakan yaitu menggunakan penerangan alami dan buatan.
Penerangan alami adalah sistem penerangan yang memanfaatkan cahaya
matahari/pantulan cahaya matahari (skylight) seoptimal mungkin namun menghindari
pengaruh negatifnya.
Penerangan umum yaitu penerangan yang memberikan iluminasi menyebar merata ke
seluruh ruangan . dengan demikian dapat digunakan pada ruang-ruang yang luas.
Penerangan khusus yaitu penerangan yang memberikanefek pada suatu objek tertentu.
Area yang membutuhkan penerangan khusus yaitu auditorium.
E. Sistem Penghawaan
Penghawaaan dibagi menjadi dua sistem, yaitu penghawaan alami yaitu
penghawaan yang terjadi secara alami melalui melalui sistem cross ventilation dan
penghawaan buatan yaitu dengan menggunakan AC. Penghawaan buatan yaitu dengan
menggunakan AC. Penghawaan buatan digunakan untuk ruang auditorium
menggunakan AC Package+Duckting Split. Distribusinya melalui langit-langit atau
dibawah kursi.

F. Sistem Akustik
Pengaturan akustik dilakukan untuk menghindari gangguan bunyi baik dari luar
ruangan maupun dalam ruangan. Pengaturan akustik ruang ini dapat dilakukan
melalui beberapa cara, antara lain :
Perencanaan bentuk ruang uang tidak memungkinkan terjadinya pentulan bunyi, gema yang
terus menerus.
Perencanaan Penempatan ruang terhadap lingkungan.
Pemakaian material penyerap bunyi.
Pemakaian unsur vegetasi sebagai peredam kebisingan lingkungan.
Penggunaan sistem pengeras suara (loudspeaker)
G. Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi pada bangunan Gedung Pertunjukan Seni ini dikontrol oleh
satu pusat komunikasi yang didalamnya mengatur sistem antara lain: Speaker/sound
system dan car calt, Lokal Area Network (LAN), Telepon, Faximile, dan Private
automatic Brand Exchange System (PABX).
H. Sistem Pemadam Kebakaran
Dasar pendekatan diantaranya dengan sistem tata ruang yang memudahkan dalam
perlindungan terhadap kebakaran. Optimalisasi sistem perlindungan terhadap
kebakaran. Optimalisasi sistem pencegahan kebakaran, sistem perlindungan bahaya
kebakaran yang terintegrasi terhadap sistem lain sehingga memudahkan dalam
antisipasi, pencegahan dan pemadaman kebakaran. Sistem ini meliputi :
1. Sistem Deteksi Awal Kebakaran
Yaitu sistem yang bekerja sebagai pendeteksi awal bila ada gejala kebakaran.
Sistem ini berupa pendeteksi awal seperti keberadaan asap ataupun panas api, dimana
akan diteruskan ke alarm kebakaran sebagai tanda bahaya.
2. Sistem pemadam kebakaran
Yaitu sistem yang bekerja untuk memadamkan api untuk mencegah kebakaran
yang lebih besar. Beberapa alat yang dipakai dalam sistem ini adalah : Sprinkler,
hydrant box, hydrant pillar, dan fire extinguishe
I. Sistem Penangkal Petir
Sistem penangkal petir yang digunakan pada bangunan Gedung Pertunjukan Seni
ini menggunakan sistem penangkal petir Faraday, yaitu terdiri dari tiang-tiang kecil
yang terbuat dari tembaga setinggi 30 cm dengan kabel tembaga sebagai penghantar
ke bumi.
J. Sistem Keamanan
Sistem keamanan di Gedung Pertunjukan Seni Kabupaten Kuningan terdiri dari
sistem keamanan kawasan dan bangunan. Sistem keamanan ini agar pengunjung tidak
melakukan aksi yang membahayakan serta menjaga keamanan antar pengunjung. Alat
yang digunakan antara lain :
1. Alat deteksi bahan peledak (eksplosif detektor)
2. Alat deteksi bahan logam di badan berupa walk trouch
3. CCTV berupa kamera pemantau yang diletakan pada daerah yang
membutuhkan. Seperti. dalam auditorium, perpustakaan dan parkir.
K. Sistem Transportasi Vertikal
Sistem transportasi vertikal yang dapat diaplikasikan adalah tangga.

Penekanan Desain
Pendekatan arsitektural yang digunakan untuk Gedung Pertunjukan Seni
Kabupaten Kuningan adalah arsitektur Post-modern. Alasan menggunakan pendekatan
arsitektur Post-modern adalah :
 Dapat mencitrakan suatu bangunan yang mewadahi kesenian tradisional maupun modern
 Mengambil unsur-unsur komunikatif yang bersifal lokal dan populer.
 Dapat mengambil bentuk-bentuk yang dapat mengintrepetasikan fungsi dari bangunan
tersebut.
 Dapat mengambil unsur-unsur lokal dengan menerapkan detail dan ornamental
bangunan dan menggabungkannya dengan unsur modern.
Sistem Struktur
Bangunan Gedung Pertunjukan Seni Kabupaten Kuningan merupakan
bangunan bermasa banyak dengan karakter dan fungsi yang berbeda pada tiap
bangunanya. Jadi pendekatan sistem struktur yang akan digunakan harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
 Struktur harus mampu memenuhi tuntutan keamanan fisik bangunan, yaitu
kekakuan, kekuatan, dan kestabilan.
 Struktur yang dapat mendukung fungsi bangunan, seperti mewadahi aktivitas
dalam bangunan, menjamin kelancaran sirkulasi, mendukung sistem kerja peralatan
perlengkapan bangunan.
 Harus memperhatikan kondisi sekitar, seperti kondisi tanah,kondisi
lingkungan.
 Struktur yang mampu mendukung tampilan bangunan yang diinginkan dengan
pencitraan bangunan.
Sedangkan dalam pemilihan jenis material harus mempertimbangkan faktor-
faktor sebagai berikut : fleksibilitas jenis material, kondisi iklim/cuaca setempat yang
berpengaruh pada keawetan & kenyamanan, kemudahan pelaksanaan, mendukung
estetika dan citra/image bangunan. Berdasarkan beberapa pertimbangan diatas maka
sistem struktur dan jenis material utama yang direkomendasikan adalah :
 Bangunan Gedung Pertunjukan Seni Kabupaten Kuningan mempunyai ketinggian
bangunan maksimal sekitar 3 sampai 4 lantai, dengan karakter bangunan yang
berbeda. Untuk bangunan bermassa kecil cukup dengan menggunakan pondasi plat
setempat. Sedangkan bangunan bermassa besar dapat menggunakan pondasi tiang
pancang sebagai alternatif pemilihan sistem pondasi.
 Untuk penggunaan sistem struktur atap harus mempertimbangkan bentang
bangunan,bentuk atap dan pencitraan bangunan. Sebagai alternatif untuk bengunan
dengan bentang yang lebar dapat menggunakan sistem atap space truss sebagai
pemilihan struktur atap.

Anda mungkin juga menyukai