i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat,
Perilaku Organisasi ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Tak lupa
pula, saya kirimkan salam dan salawat kepada junjungan kita semua, Rasulullah
Makalah yang saya susun ini berjudul Etos Kerja. Makalah ini digunakan
untuk memenuhi tugas dari Panitia Seleksi Jabatan yang diadakan oleh lingkup
Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara, banyak pihak yang telah membantu dalam
proses penyelesaian makalah ini. Olehnya itu, saya ucapkan banyak terimakasih.
Saya menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
Penulis
ii
DAFTAR ISI
..........................................................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, yang dikenal dengan istilah
unsur tersebut semuanya sangat dibutuhkan dalam organisasi. Salah satu unsur
terpenting dalam organisasi sumber daya manusia (Man) atau yang lebih
dikenal pegawai/karyawan.
etos kerja yang baik, organisasi pasti tidak akan maju, atau tidak akan
potensi diri pegawai. Karir promosi jabatan menanti mereka yang bekerja dan
tetapi lebih kepada sumber daya lain mendukung. Organisasi yang maju
(team work). Pegawai yang bekerja sendiri tanpa meminta bantuan kepada
1
orang atau tidak menerima bantuan dari pegawai lain maka akan berdampak
kerja harus didukung oleh sumber daya lain seperti fasilitas kerja, kesehatan,
penghargaan, jaminan hari tua, dan sebagainya yang mendorong pegawai untuk
melaksanakan pekerjaanya.
terhadap perilaku pegawai. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif dan ada
kalanya bersifat negatif. Pegawai yang memiliki pengaruh positif dari sumber
daya tersebut adalah pegawai memiliki etos kerja, sebaliknya yang menerima
Pegawai yang memiliki etos kerja yang unggul dan profesional dalam
bahwa kerja adalah rahmat (aku bekerja tulus penuh syukur), kerja adalah
amanah (aku bekerja benar penuh tanggungjawab), kerja adalah panggilan (aku
bekerja tuntas penuh integritas), kerja adalah aktualisasi (aku bekerja penuh
semangat), kerja adalah ibabah (aku bekerja serius penuh kecintaan), kerja
adalah seni (aku bekerja cerdas penuh kreativitas), kerja adalah kehormatan
(aku bekerja tekun penuh keunggulan) dan kerja adalah pelayanan (aku bekerja
2
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
menyimpang dari arah dan tujuan penelitian, serta dapat diketahui sejauh
1.3 Tujuan
3
1.4 Manfaat
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Secara etimoligis, etos berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti
karakter, watak kesusilaan, adat istiadat atau kebiasaan. Sebagai suatu subyek dari
arti etos tersebut adalah etika yang berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh
Setiap organisasi yang selalu ingin maju, akan melibatkan anggota untuk
kerja.
perilaku kerja positif yang berakar pada kesadaran yang kental, keyakinan yang
fundamental, disertai komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral.
tentang kerja itu sendiri yang mencakup idealisme yang mendasari, prinsip-prinsip
standar-standar yang hendak dicapai, termasuk karakter utama, pikiran dasar, kode
paradigma kerja tertentu, percaya padanya secara tulus dan serius, serta
5
melahirkan sikap kerja dan perilaku kerja mereka secara khas. Itulah etos kerja
maka dapat ditegaskan bahwa etos kerja mengandung makna sebagai aspek
berkehendak atau berkemauan yang disertai semangat yang tinggi dalam rangka
Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetep perbuatan
dan kegiatan individu. Menurut A. Tabrani Rusyan, fungsi etos kerja adalah :
Penggerak.
Kerja memiliki arti luas dan sempit dalam arti luas kerja mencakup semua
bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun non materi
kelompok manusia yang berupa kehendak atau kemauan dalam bekerja yang
Nilai kerja dalam Islam dapat diketahui dari tujuan hidup manusia yang
6
kebahagiaan sejati, kekal untuk lebih dari kehidupan dunia, sementara kehidupan
melewati dunia sebagai tempat hidup manusia untuk sebagai tempat untuk
sedalam-dalamnya sabda nabi yang mengatakan bahwa niali setiap bentuk kerja
itu tergantung pada niat-niat yang dipunyai pelakunya, jika tujuannya tinggi
(mencari keridhaan Allah) maka ia pun akan mendapatkan nilai kerja yang tinggi,
dan jika tujuannya rendah (seperti misalnya hanya bertujuan memperoleh simpati
Etos kerja yang positif secara pasti akan menunjukkan kaitan yang sangat
erat antara modal organisasi dengan nilai kepercayaan untuk mencapai visi dan
misi secara konsisten melalui norma-norma nilai kerja yang menciptakan suasana
Organisasi bisnis memerlukan fleksibilitas yang tinggi dengan budaya kerja "high
percaya kepada setiap orang, bahwa budaya kerja organisasi dikerjakan dengan
etos kerja yang terukur dalam sebuah sistem, prosedur, dan kebijakan yang
7
Etos kerja yang baik berasal dari hasil kesadaran sebuah organisasi untuk
secara tulus menggali semua potensi positifnya dalam rangka memberikan nilai-
nilai terbaiknya kepada para stakeholder. Jangan pernah berpikir untuk meniru
etos kerja budaya lain, sebab etos kerja itu ada di dalam DNA sebuah organisasi
yang secara fundamental telah dipengaruhi oleh etos kerja sang penggagas pendiri
organisasi melalui visi, misi, etika, budaya, serta cara berpikir dan bertindak sang
sebuah etos kerja yang menjadi favorit, maka pastikan bahwa organisasi tersebut
mampu melewati masa-masa kritis akibat perubahan jati diri lama kedalam jati
diri yang diharapkan. Kekuatan aura sang pendiri organisasi akan tetap terasa
untuk secara tulus dan ikhlas dari lubuk hati terdalam membangun kebiasaan-
manajemen organisasi dalam memberikan contoh teladan dari perilaku etos kerja
yang ingin dimiliki oleh organisasi tersebut. Mengundang para coach dari luar
wawasan dan pengetahuan yang akan berdampak besar bagi peningkatan kualitas
sumber daya manusia dalam menggali etos kerja terbaik dari sudut kaca mata
positif.
8
Etos kerja adalah suara hati yang tulus dan ikhlas dari setiap sumber daya
manusia organisasi untuk mau bekerja keras tanpa pamrih dalam memberikan
Etos kerja yang baik lahir dari pribadi-pribadi yang proaktif dalam
seratus persen menjalankan misi dan visi organisasi mereka dengan nilai-nilai
positif yang tidak dapat dikompromikan lagi. Nilai positif berarti setiap pikiran
tinggi.
Bisnis, organisasi, dan sejenisnya ada hanya dengan satu tujuan mulia
sosial, dan pisikologis yang membuat mudah dan nyaman setiap stakeholdernya.
Etos kerja yang baik harus selalu dibungkus dengan pengetahuan, keterampilan,
teknologi, dan keinginan untuk selalu berbuat baik. Etos kerja juga harus memiliki
Semua prinsip positif pelayanan wajib dihayati secara optimal oleh semua
akan menghasilkan respons etos kerja yang berasal dari kesadaran hati dan pikiran
nafkah kehidupan, bersifat sosial yang membantu tanpa pamrih dengan uang, atau
hanya bersifat hobi yang melakukan pekerjaan sebagai kebahagian hidup. Apapun
yang Anda lakukan, pastikan Anda mengerjakannya dari hati terdalam yang tulus
9
dan ikhlas, serta pikiran positif dengan segala kerendahan hati dan perilaku.
Jangan sekalipun bekerja oleh sebab terpaksa, etos kerja yang baik tidak akan lahir
terpaksa oleh dorongan kebutuhan ekonomi atau kebutuhan lain yang tidak
dikehendakinya.
Belajar dan belajarlah selalu untuk merubah diri Anda dari pribadi tanpa
etos kerja menjadi pribadi yang unik, spesial, dan kaya akan etos kerja berkualitas
tinggi.
profesional yaitu:
Apa pun pekerjaan kita, entah pengusaha, pegawai kantor, sampai buruh
kasar sekalipun, adalah rahmat dari ALLAH SWT. Anugerah itu kita terima
tanpa syarat, seperti halnya menghirup oksigen dan udara tanpa biaya sepeser
pun. Bakat dan kecerdasan yang memungkinkan kita bekerja adalah anugerah.
Dengan bekerja, setiap tanggal muda kita menerima gaji untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan bekerja kita punya banyak teman dan
kenalan, punya kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasan, dan masih
banyak lagi. Semua itu anugerah yang patut disyukuri. Sungguh kelewatan jika
10
2. Kerja adalah Amanah
pengisi waktu tapi perintah Allah. "Amanat itu mendatangkan rezeki, sedangkan
khianat itu mendatangkan kemiskinan". Etos ini membuat kita bisa bekerja
sepenuh hati dan menjauhi tindakan tercela, misalnya korupsi dalam berbagai
bentuknya.
Jika pekerjaan atau profesi kita disadari sebagai panggilan, kita bisa
berucap pada diri kita sendirim, "I'm do my best!" Dengan begitu kita tidak akan
Aktualisasi diri artinya pengungkapan atau penyataan diri kita, yang harus
b. Kejujuran
c. Disiplin
Anda
f. Menuntut terlalu banyak untuk menerima imbalan yang besar karena kerja
11
Meski kadang membuat kita lelah, bekerja tetap merupakan cara terbaik
untuk mengembangkan potensi diri dan membuat kita merasa "ada". Bekerja
diniatkan dan berorentasi ibadah kepada Allah SWT. Dengan kata lain, setiap
sehingga bagi seorang muslim aktivitas bekerja juga mengandung nilai ibadah.
Kesadaran ini pada gilirannya akan membuat kita bisa bekerja secara ikhlas,
medium dan materi pekerjaan kita seperti komputer, kertas, pena, suara,
ruangan, papan tulis, meja, kursi, atau apapun alat materi kerja kita. Materi kerja
di atas diolah secara kreatif dan imajinatif dalam peristiwa kerja dengan
Karena tidak semua orang bisa diberi kepercayaan untuk melakukan suatu
pekerjaan seperti yang Anda terima saat ini. Kerja bukanlah masalah uang
semata, namun lebih mendalam mempunyai sesuatu arti bagi hidup kita. Kadang
mata kita menjadi "hijau" melihat uang, sampai akhirnya melupakan apa arti
yang lebih penting adalah etos kerja, dalam arti penghargaan terhadap apa yang
kita kerjakan. Sekecil apapun yang kita kerjakan, sejauh itu memberikan rasa
bangga di dalam diri, maka itu akan memberikan arti besar. Seremeh apapun
Jika kita bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka kehormatan yang
Apa pun pekerjaan kita, pedagang, polisi, bahkan penjaga mercu suar, semuanya
keinginan yang kuat untuk melakukan sesuatu tanpa paksaan dan dilaksanakan
13
14
BAB III
PEMBAHASAN
suatu sistem yang praktis, relevan, handal, dan dapat diterima, sehingga hasil yang
dicapai dari penilaian tersebut bisa bermanfaat baik untuk pegawai itu sendiri
Suatu sistem penilaian prestasi kerja yang baik harus bisa menampung
berbagai tantangan eksternal yang dihadapi oleh para pegawai, terutama yang
bahwa berbagai situasi yang dihadapi oleh seseorang di luar pekerjaannya, seperti
masalah keluarga, keadaan keuangan, tanggung jawab sosial dan berbagai masalah
pribadi lainnya pasti berpengaruh terhadap prestasi kerja seseorang. Hal ini berarti
Menurut Cascio (1995:270), ada enam syarat yang bisa dipakai untuk
prestasi kerja yang dapat membedakan pegawai yang berprestasi dan yang
administrasi kepegawaian.
yang digunakan.
yaitu:
1. Kesetiaan
sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan
kesanggupan tersebut harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari
16
2. Prestasi Kerja
Suatu hasil kerja yang secara nyata dapat dicapai oleh seorang pegawai
3. Tanggung Jawab
berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang
dilakukannya.
4. Ketaatan
kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang serta kesanggupan untuk
5. Kejujuran
kepadanya.
6. Kerja sama
17
7. Prakarsa
8. Kepemimpinan
secara berkala adalah sebagai bahan pertimbangan terhadap pegawai dalam hal;
sebuah jabatan.
Masalah yang paling sering dan menonjol adalah “Penolakan atas Perubahan itu
negatif, justru karena adanya penolakan tersebut maka perubahan tidak bisa
yang standar. Penolakan bisa jelas kelihatan (Eksplisit) dan segera, misalnya
juga tersirat (Implisit), dan lambat laun, misalnya loyalitas pada organisasi
24) yaitu:
memilih menjadi orang yang khusus, lain daripada yang lain. Tidak
pekerjaan mereka.
hubungan.
bekerja adalah yang paling penting pada abad 21, bahwa kemampuan
19
4. Temukan kembali jati diri Anda secara teratur
Ketika hidup Anda sedang berada pada posisi rendah saat komitmen
ditinggalkan.
puas atas prestasi yang diraihnya. Tidak lagi berpikir bahwa apa yang
saya dapat dari hasil kerja saya, tetapi apa yang saya berikan terhadap
organisasi.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Etos kerja profesonal adalah seperangkat perilaku kerja positif yang berakar
2. Etos kerja pegawai dimulai dari komitmen total dari dalam diri pegawai
mendalami visi dan misi organisasi, mematuhi dan tunduk terhadap aturan-
aturan yang berlaku, melaksanakan tugas sesuai dengan bidang dan keahlian
yang dimiliki, yang nantinya dapat dilihat pada produktivitas kerjanya, dan
3. Untuk dapat membangun etos kerja perlu ada motivasi diri sendiri dengan
berkomitmen bahwa kerja adalah rahmat, kerja adalah amanah, kerja adalah
panggilan kerja adalah aktualisasi, kerja adalah ibadah, kerja adalah seni,
4. Etos kerja yang tinggi dapat ditentukan melalui proses penilaian pelaksanaan
pekerjaan. Nilai inilah nanti akan menentukan kepada pegawai dalam hal;
21
5. Etos kerja berpandangan bahwa kualitas kerja pegawai pada hari ini harus
lebih baik daripada hari kemarin, dan kualitas kerja pegawai di hari esok
4.2 Saran
daya alam yang melimpah ruah dan jumlah penduduk yang besar. Dan
sejahtera.
22
DAFTAR PUSTAKA
Botterman, Fricker. 2005. Membentuk Pribadi Unggul: Empat Pilar Utama Membangun
Kompetensi Profesi dan pribadi. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Cascio, Wayne. 1995. Human Resouces Management and Information System Approach.
Virgnia: Publishing Company.
Cook, Marshall J. 2005. How to Be a Great Coach: 24 Poin Penting Seputar Peningkatan
Produtivitas Pekerja. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Komputer.
Sinamo, Jansen. 2005. Delapan Etos Kerja Profesional. Jakarta: Institut Mahardik
23