Anda di halaman 1dari 4

Kesuksesan sering kali dapat diraih setelah bangkit dari yang namanya kegagalan.

Dikarenakan
banyak pengusaha sukses yang pernah mengalami kegagalan sebelumnya. Kegagalan yang
mereka alami tidak membuat mereka patah semangat.

Berikut kisah pengusaha sukes yang pernah mengalami kegagalan:

1. Achmad Zaky

Sosoknya dikenal sebagai CEO dan pendiri dari Bukalapak.com yang merupakan salah satu
pemain E-commerce Indonesia tidak meraih kesuksesan dengan cara instan. Sebelum mendirikan
Bukalapak.com, Achmad Zacky pernah mengalami kegagalan dalam berbisnis.

Achmad Zacky pada 10 tahum lalu memulai bisnis mie ayam selagi berkuliah di Institut
Teknologi Bandung (ITB).namun, bisnis tersebut kemudian bangkrut dan harus gulung tikar
dalam waktu 6 bulan saja.

Kegagalan tersebut tidak membuatnya kapok menjadi seorang pengusaha. Setelah lulus, Achmad
Zacky memilih untuk mendirikan perusahan jasa konsultasi teknologi bernama Suitmedia. Zaky
membuat sebuah website yang menjadi proyek internal perusahan yang menjadi cikal bakal
Bukalapak.

Pada saat itu, Achmad Zacky seringkali dipertanyakan oleh teman-teman dan keluarganya karena
nekat menjadi pengusaha padahal dia bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus dengan gaji yang
pasti. Selain itu, setelah mendirikan Bukalapak ditahun 2010 Achmad Zacky juga seringkali
mendapat penolakan dari investor maupun pengusaha UKM yang ditemui.

Namun perjuangannya dan semangat pantang menyerahnya kemudian membuahkan hasil.


Sedikit demi sedikit pengusaha UKM mau membuka toko online di Bukalapak dan Batavia
incubator kemudian mau menanamkan saham untuk Bukalapak.
Setelah 7 tahun sejak pendiriannya, Bukalapak telah berkembang menjadi perusahan E-
commerce yang cukup disegani dan dikenal banyak orang. Karena itulah Achmad Zacky
merupakan salah satu contoh pengusaha sukses yang pernah mengalami kegagalan.

2. I Gusti Ngurah Anom

I Gusti Ngurah Anom adalah pengusaha konveksi di Denpasar, Bali. Meski sudah menjadi
pimpinan perusahaan yang sukses, Anom masih sering turun langsung mengawasi pekerjaan
ratusan karyawannya.

Sukses yang diraih Anom tak datang begitu saja. Terlahir dari pasangan petani miskin, Anom tak
bisa menamatkan bangku sekolah menengah pertama. Anom juga sempat lari dari rumah tanpa
uang sepeserpun. Ia bertahan hidup jadi tukang cuci mobil tamu hotel selama dua tahun. Setelah
kerja serabutan, Anom bekerja di perusahaan konveksi milik saudaranya. Anom kemudian
memulai usaha konveksi bersama dengan pengusaha yang telah sukses.

Anom mulai memberanikan diri membuka usaha konveksi sendiri 15 tahun lalu dengan modal
Rp 30 juta. Pada tahun 2000 usahanya berkembang pesat menjadi salah satu konveksi terbesar di
Bali. Lima tahun kemudian Anom memperluas jenis usahanya dengan menambah pusat oleh-
oleh khas Bali. Usaha itu pun kini sudah berkembang dengan omzet Rp 500 juta hingga satu
miliar rupiah per bulan.

Sukses menjadi pengusaha tak membuat Anom lupa akan sekelilingnya. Ia aktif membina
pengusaha kecil menengah. Salah satunya Ngurah Padma Wisnu. Dengan modal awal Rp 100
juta pada tahun 2004, ia kini sudah bisa meraih penghasilan Rp 80 juta per bulan dengan
mempekerjakan 100 orang lebih karyawan.
Berani, tekun, dan tekad yang kuat untuk sukses jadi kunci keberhasilan Anom. Tingkat
pendidikan bukanlah satu-satunya cara untuk meraih sukses hidup.

3. Shae Hong

Pengusaha Shae Hong tidak asing dengan kegagalan. Berkali kali jatuh dalam menjalani bisnis,
Hong tetap bangkit. Bisnis pertamanya adalah mendirikan perusahaan bernama ePods, yaitu
perusahaan pembuat produk tablet yang terdahulu. Namun usaha ini gagal tahun 2000 silam.

Tidak menyerah begitu saja, Hong kembali bangkit dengan usahanya kedua yaitu bergerak di
bidang peralatan meja dapur atau peralatan memasak. Keberuntungan belum berpihak, usaha ini
juga bangkrut tahun 2002 setelah lisensi merek milik Hong yaitu Amana dijual ke Maytag.

Dalam mencoba usaha ini, Hong telah kehilangan hampir USD 3 juta, termasuk USD 0,5 juta
yang diinvestasikan Hong dan orang tuanya untuk biaya rumah. Dalam usaha ini Hong juga
pernah membuat kesepakatan dengan perusahaan J.C Penney untuk menjual blender, mixer dan
pemanggang roti. Namun, tiga tahun usaha Hong akhirnya ikhlas menutup toko.

Hong mengaku sangat merasa kecewa namun tidak pernah menyerah karena ayahnya adalah
pengusaha sukses di Amerika. Ayah Hong adalah imigran dari Korea yang hanya bermodal
sebuah koper ke Amerika. Hal ini yang mendorong Hong sebagai anaknya untuk bertahan dan
akhirnya berkenalan dengan Danny Lavi yang menjadi mitra bisnisnya.

Berkat sifat ulet dan tidak gampang menyerah, Hong kini sukses menjadi CEO perusahaan
Sensio, sebuah perusahaan pemasok kebutuhan rumah tangga yang nilai asetnya mencapai USD
150 juta. Dia mendirikan perusahaan berpusat di New York itu pada 2003 setelah dua kali gagal.
Sensio telah memiliki lima merek dagang, termasuk yang dikembangkan dan diberi nama sesuai
chef terkenal Gordon Ramsay. Produk produknya telah didistribusikan di jaringan retail besar
seperti JC Penney, Macy's, dan Walmart.
Menurut Hong, untuk memajukan usaha tidak cukup dengan ketahanan, ketekunan dan latar
belakang saja. Memajukan bisnis harus merampingkan usaha bisnis, membangun pendapatan
dengan cepat dan menjaga integritas.

Makna yang dapat saya ambil:

1. Menurut saya, sebenarnya tidak ada orang yang gagal, hanya mungkin terlalu cepat
mengambil keputusan tanpa berpikir kedepannya. Itu membuat kita berhenti ditengah jalan
sebelum mencapai apa yang kita cita-citakan. Ikuti saja alurnya, semua itu butuh proses, jika
ada masalah berusaha mencari jalan keluarnya, jangan pernah menyerah sebelum waktunya.
2. Mungkin banyak orang berkata tidak semua orang punya bakat jadi pengusaha, namun dilihat
dari kisah-kisah di atas, dapat saya simpulkan bahwa kesuksesan itu dapat diraih jika mau
bekerja keras, semangat pantang menyerah, bukan karena merasa tidak memiliki kemampuan
dibidang itu membuat kita menolak untuk tidak bisa, harus berani mencoba dan jangan pernah
pasrah pada keadaan.

Anda mungkin juga menyukai