Anda di halaman 1dari 20

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas
kehendak-Nya, kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KELADI TUMBUK” dengan baik. Tugas ini kami buat, demi memenuhi
syarat untuk mendapatkan nilai praktek pelajaran Mulok. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Bpk. FransiscoWeriditi selaku guru mata pelajaran mulok,
yang sudah memberikan tugas ini dan bersedia mendampingi kelompok kami
selama pengerjaannya. Mohon maaf apabila terdapat salah kata dan terdapat
informasi yang berbeda dari sumber yang lain. Kami berharap agar makalah ini
dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi para pembaca. Tuhan
Memberkati

Salam kami,

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar.....................................................................................................1
Daftar Isi..............................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................4
D. Manfaat......................................................................................................4

BAB II. PEMBAHASAN

A. Asal Usul, Pengertian dan Sejarah Keladi................................................5


B. Pengertian dan Jenis ubi-ubian..................................................................9
C. Cara Menanam, Mengolah dan Makan Keladi.........................................16
D. Cara Membuat Keladi Tumbuk................................................................17

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................

Daftar Pustaka................................................................................................

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Dalam makalah ini kami mencoba untuk memberikan informasi – informasi seputar keladi. Secara khususnya
untuk “umbi keladi” yang mana dalam masyarakat Indonesia telah diolah dalam berbagai bentuk olahan
makanan. Setiap daerah di Indonesia tentu memiliki ciri khas yang berbeda dalam mengolah berbagai olahan
makanan berbahan dasar keladi. Tetapi dengan tujuan mengangkat niai – nilai kearifan lokal, maka kami
mencoba memberikan informasi tentang buah keladi dalam budaya masyarakat Provinsi Papua, khususnya dari
daerah Baliem / daerah pegunungan serta dari daerah Jayapura dan sekitarnya.

Dalam hal mitologi dan tradisi – tradisi adat kami akan lebih banyak menonjolkan dari tradisi masyarakat suku-
suku Baliem / pegunungan, namun di samping itu, khususnya dalam bentuk olahan makanan keladi tumbuk,
kami akan mengambilnya dari tradisi masyarakat Jayapura.

Berbicara tentang keladi, dalam budaya masyarakat pegunungan keladi memiliki berbagi peranan penting.
Bahkan dalam kehidupan masyarakat setempat, keladi memiliki manfaat – manfaat yang sangat pokok dan
dipercaya sebagai makanan pengendali kehidupan. Hal ini dapat menunjukkan betapa saratnya keladi akan nilai
pangan dan tradisiya. Sehingga dalam makalah ini kami mencoba untuk memaparkan fungsi keladi sebagai
pemenuhan hidup sehari- hari, tetapi keladi sebagai pegendali hidup dalam suku – suku di kawasan
pegunungan tengah tidak dapat kami jelaskan panjang lebar saat ini karena itu menjadi rahasia – rahasia yang
dipegang oleh orang – orang pegunungan dan akan sangat sulit diungkapkan, kecuali oleh marga - marga
tertentu dan keluarga yang telah mendapat mandat adat. Sebelum memperkenalkan keladi dalam budaya
masyarakat Papua, perlu kita ketahui bersama bahwa masih banyak masyarakat yang awam terhadapap berbagai
jenis ubi. Terkadang kita belum dapat membedakan nama masing masing – masing jenis ubi. Karena ubi sendiri
banyak jenisnya. Ada ubi jalar dan ubi kayu.

Dengan demikian, pada makalah ini kami akan terdorong untuk mengkaji informasi – informasi seputar keladi
yang kerap kali berperan dalam kehidupan masyarakat Papua baik sebagai kebutuhan hidup sehari – hari
(primer ), maupun bermkna khusus dalam adat. Namun dengan terleih dahulu kami mencoba menjelaskan jenis
– jenis ubi yang berbeda – beda. Karena selain keladi, banyak juga jenis – jenis ubi lainnya yang ikut menemani
umbi keladi dalam penyajiannya.

3
B. Rumusan Masalah

 Bagaimana Asal – usul keladi menurut mitologi masyarakat Pegunungan Tengah ?


 Bagaimana peranan keladi dan pengolahannya dalam masyarakat Papua ?
 Bagaimana pengolongan ubi-ubian?
 Apa manfaat ubi-ubian?

C. Tujuan
 Memenuhi nilai praktek mulok dan mengenal manfaat serta peranan keladi di tengah – tengah
masyarakat, khususnya di Papua.
 Mengenal lebih dalam proses pengolahan keladi secara tradisional dalam upacara-upacara adat.
 Mengenal cara menanam,mengolah, dan manfaat dari keladi.

D. Manfaat

 Karya ilmiah ini semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Menambah wawasan mengenai kearifan
lokal budaya, sebagaimana pembaca dapat mengetahui berbagai macam jenis keladi dan manfaat dari
keladi. Dan juga pandangan orang-orang bagian Timur mengenai ubi, dan cara mengelola ubi dan keladi.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Asal – Usul Keladi

Menurut cerita yang diwariskan oleh nenek moyang, masyarakat Pegunungan Tengah mempercayai bahwa
dahulu di daerah mereka terjadi kekeringan yang berkepanjangan dan dalam skala luas sehingga menyebabkan
semua hewan peliharaan dan tumbuhan mati. Terjadilah musim kelaparan di tempat itu. Mereka percaya bahwa
musibah - musibah ini terjadi sebagai murka / kutukan dari sang pencipta karena ulah manusia yang melanggar
norma – norma adat hidup baik, tata susila, kekerabatan, perdamaian, kehormatan, dan juga karena
pemerkosaan yang sering terjadi hampir di seluruh pelosok daerah pegunungan dan bahkan sampai ke daerah
lembah.

Hingga pada suatu hari datanglah Seseorang yang gagah perkasa yang mengajarkan kabar baik tentang
kehidupan yang benar di lembah Baliem dan di berbagai tempat di daerah pegunungan. Ia berpindah – pindah
dari daerah satu ke daerah lainnya untuk mengajar. Namun, banyak orang yang menjadi tidak suka dengannya,
termaksuda kaum penguasa adat kesuburan, raja – raja / kepala suku dan panglima perang merasa terusik karena
dinilai melawan kuasa dan hak mereka. Mereka lalu merencanakan perang melawan Orang ini.Mereka
mengejar Orang ini dari satu tempat ke tempat lain. Ketika sudah mendapatkan - Nya, mereka membunuh –
Nya.

Tidak lama kemudian, muncullah makanan yang bertekstur lembek seperti keladi dan ubi jalar atau petatas dari
dagingnya, makanan yang keras seperti tebu dan buah – buahan dari tulangnya, dan air minum dari darah –
Nya. Melihat kejadian itu orang – orang menjadi kaget dan heran. Mereka mulai tersadar bahwa Sang Gagah
Perkasa itu sesungguhnya adalah Penyelamat hidup mereka. mulai sejak itu peristiwa ini dijadikan sebagai
theologi hidup dan ideologi hidup bagi masyarakat setempat dan diwariskan secara terus - menerus dari
generasi ke generasi.

Bakar Batu

Barapen atau dikenal dengan bakar batu adalah salah satu cara
masak favorit bagi orang pegunungan Papua. Daerah Papua yaitu
Pegunungan Bintang, Paniai, Wamena, dan Intan Jaya. Bakar batu atau
di daerah pesisir
Papua dikenal dengan
barapen ini ada pula
nama lokal yaitu gapiy
pegunungan (Paniai/Mee), upon (Pegunungan
Bintang/Ngalum), kirihoqon lusuok olulg (Wamena/Dani),
dan gelaijia (Intan Jaya/Moni). Menurut budaya orang
pegunungan Papua barapen ini dilakukan ketika ada acara
tertentu, seperti: acara pernikahan, inisiasi, perdamaian,
persaudaraan dan acara sejenis lainnya.

5
Cara masak jenis ini hanya dilakukan ketika ada acara. Merupakan salah satu alasannya, bahwa dengan
barapen biasanya masak beberapa jenis makanan sekali sesuai banyaknya orang dibandingkan dengan cara
masak bakar atau bungkus. Jika masak dengan cara bakar atau bungkus merepotkan karena harus masak tiga
atau empat kali sesuai dengan banyaknya orang, sehingga masyarakat adat pegunungan Papua barapen
dilakukan hanya ketika ada acara untuk mempermudah dan mempercepat menyediakan hidangan atau makanan.

Menurut suku adat pegunungan Papua barapen atau bakar batu dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu
barapen dengan cara membuat lubang di tanah sebagai tempat masak dan tanpa membuat lubang di tanah. Pada
umumnya, kedua cara barapen ini dilakukan dengan tiga tahapan yang sama yaitu tahapan persiapan, barapen
(masak), dan tahapan sajian. Tahapan persiapan, biasanya siapkan bahan pangan, daging, kayu, daun, dan
batu.Tahapan barapen adalah punjak dari kegiatan barapen itu sendiri. Laki-laki pasang api dan bakar batu atau
masak. Tahapan sajian, beberapa laki-laki menyajikan makanan tersebut di atas daun pisang atau alang-alang
dan membagikannya. Hal yang membuat berbeda diantara kedua cara barapen ini hanaya proses awal, yaitu
barapen cara menggali dapat membutuhkan dua tempat yaitu tempat untuk bakar batu atau memanaskan batu
dan tempat masak. Tempat masak harus membuat lubang di tanah sedemikin rupa sesuai ukuran banyaknya
bahan pangan yang disiapkan. Sedangkan barapen tanpa membuat lubang di tanah, membutuhkan hanya satu
tempat. Tempat tersebut digunakan lansung untuk tunggu api untuk memanaskan batu dan juga menjadikan
tempat masak. Selain perbedaan ini, kedua cara barapen tersebut teknik masak hanya mempunyai cara yang
sama. Kedua cara barapen diidentifikasi sebagai berikut:

a. Barapen atau bakar batu dengan cara tempat masak membuat lubang di tanah

Barapen atau bakar batu cara ini biasanya dilakukan di wilayah Wamena suku Dani dan Intan Jaya suku
Moni. Kedua suku tersebut cara barapen ini yang mereka kenal atau diwariskan oleh leluhurnya. Sesuai
kebiasaan mereka, kedua suku ini barapen dilakukan dengan cara sebagai berikut: Pada awalnya mereka bagi
tugas, wanita mencari sayur-mayur, ubi-ubian atau keladi, daun pisang, alang-alang dan mengumpukan batu.
Sedangkan pria mencari dan memilih, memilah dan mengumpulkan batu, kayu bakar dan jika babi belum
potong, pria harus bunuh, bersihkan dan potong babi, serta membuat tunggu api dan lubang tempat barapen.
Kegiatan ini dilakukan merupakan tahap persiapan. Tahapan kedua adalah barapen. Barapen merupakan inti
dari barapen itu sendiri. Barapen cara ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Awalnya, membuat lubang sedemikian rupa. Ukurannya sesuai dengan bahan barapen yang sudah disediakan;
2. Alas batu dasar lubang tersebut. Kemudian alas alang-alang dan susun batu panas;
3. Sesudah itu, alas alang-alang dan daun pisang di atas batu panas tersebut;
4. Di atas daun pisang susun ubi-ubian (keladi dan petatas)
5. Kemudian, alas daun di atas ubi-ubian dan susun batu panas
6. Sesuada itu, alas daun pisang dan susun sayur-sayuran, daging, kemudian sisipkan batu panas diantara daging-
daging;

6
7. Akhirnya, Tutup dengan daun dan tindiskan dengan batu atau kayu berat;
8. Tunggu masak durasi waktu (1 jam atau 30 menit) tergantung batu panas yang disisipkan. Siap angkat.

b. Barapen dengan cara tanpa membuat lubang di tanah

Barapen cara ini biasa dilakukan di daerah Pegunungan Bintang (suku Ngalum) dan Paniai (Suku Mee).
Masyarakat adat kedua daerah tersebut, mereka bukan saja mengenal cara barapen ini melainkan mereka
mengenal dan sering barapen dengan cara membuat lubang di tanah. Namun barapen yang dominan dilakukan
kedua suku adalah barapen cara tanpa membuat lubang di tanah. Kedua cara barapen ini sama proses kerjanya
kecuali proses awal yang berbeda. Barapen cara ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Pada awalnya, membuat satu tempat berbentuk empat persegi. Pola tersebut dibentuk dengan batang pisang atau
kayu. Tempat tersebut merupakan tempat untuk bakar batu atau panaskan batu dan tempat masak;
2. Kemudian, tempat tersebut susun batu sesuai pola tempat tersebut. Batu yang di gunakan adalah batu yang
sudah diseleksi/pilih;
3. Setelah itu, di atas batu tersebut pasang api;
4. Ketika bara api semakin besar, masukan batu-batu dalam api. Batu itu untuk sisipkan diantara daging;
5. jika babi baru dibunuh, bersihkan buluhnya di api tersebut;
6. Sementara tunggu batu panas, babi yang sudah dibersikan itu, potong sedemikian rupa.
7. Setelah batu panas dan kayu yang dibakar habis, pisahkan batu untuk sisipkan diantara daging dengan batu alas
yang disusun berbentuk empat persegi tersebut;
8. Kemudian, di atas batu panas itu alas daun, di atas daun taru ubi-ubian (keladi dan petatas). Setelah itu, alas
daun dan taru batu panas. Di atas batu panas alas daun, susun sayur-sayuran, daging dan sisipkan batu panas
yang dibungkus daun di tengah daging-daging.
9. Akhirnya, tutup dengan daun dan tindiskan dengan batu atau kayu yang berat agar uap tidak keluar.
10. Tunggu masak dan siap angkat.

Tahapan ketiga dari kedua cara barapen adalah sama. Setelah 1 jam atau 30 menit kemdian barapen
tersebut angkat dan hidangkan di satu tempat. Sebelum membagikannya, mereka duduk berkelompok. Satu
kelompok 5-10 orang. Cara lain adalah duduk bentuk lingkaran. Sebelim makan, kepala suku atau orang yang
terhormat setempat memberikan pengarahan atau informasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat. Puncak
dari barapen adalah makan bersama. Maka sesudah berdoa beberap orang membagikan makanan itu kepada
semua orang yang hadir disitu.

Dalam proses barapen ada beberapa hal yang perlu diperhatinan, yakni: daun dan kayu bakar yang
digunakan barapen adalah daun dan kayu yang tidak mengakibatkan orang sakit. Batu yang digunakan harus
diseleksi ( pilih batu yang kuat dan panas bisa bertahan lama). Bungkusan luar harus bungkus rapi dan tutup
cela-cela kecil untuk melindungi uap dari dalam bungkusan agar bisa masak cepat. Bahan pangan yang wajib

7
barapen adalah keladi dan petatas/ubi, (Karena, kedua makanan ini merupakan makanan pavorit bagi orang
penggununan Papua. Tanpa makan keladi mereka tidak kuat beraktivitas. Keladi satu-satunya makanan yang
menghidupkan kelangsungan hidup masyarakat penggunungan). Jika barapen itu dilakukan di acara tertentu
yang tidak diperbolehakan makanan dibawa pulang, maka makanan harus dihabiskan dari tempat acara tersebut
dan keladi yang sudah barapen tidak boleh buang. Hal-hal ini merupakan syarat yang harus dilakukan.

Di dalam kegiatan barapen ini, masyarakat setempat menerapkan atau memperaktekan banyak nilai
hidup. Nilai-nilai hidup yang mereka terapkan atau praktekan yang boleh kita pelajari adalah nilai demokrasi,
musyawara mufakat, gotong-royong, solidaritas atau persaudaraan, kekeluargaan dll. Situasi yang dialami
dalam acara barapen adalah suasana kegembiraan, sukacita, dan damai.

Kita tahu bahwa makanan yang wajib barapen adalah keladi dan petatas atau ubi. Keladi dan petatas
adalah makanan pokok masyarakat pegunungan Papua. Keladi adalah satu-satunya makanan yang
menghidupkan kelangsungan hidup mereka dan ternak mereka. Keladi biasa dimakan umbi, tangkai daun dan
daun mudah atau pucuknya. Menurut masyarat adat pengunungan Papua, daun keladi dan tangkai daun sebagai
obat menguatkan fisik dan umbinya adalah kekuatan ampuh untuk bertahan kelangsungan hidup. Oleh karena
itu, keladi merupakan bahan utama barapen dalam acara lokal.

Pembayaran Mas Kawin

Upacara pembayaran mas kawin adalah upacara penyerahan harta dari pihak laki-laki(mempelai laki-
laki) kepada pihak perempuan(mempelai perempuan). Sampai sekarang tradisi upacara ini masih terus berlanjut
karena terus diwariskan pada masyarakat pesisir seperti Serui, Biak, Manokwari, Nabire, dan daerah pesisir
lainnya. Upacara pembayaran maskawin merupakan simbol ikatan kekerabatan antara dua pihak keluarga yang
hendak menikahkan putra dan putri mereka. Pada awalnya, pihak laki-laki akan mengumpulkan keluarga untuk
mengumpulkan harta benda yang hendak dibayar di rumah pihak laki-laki. Kemudian, mereka akan segara
mengantarnya ke pihak perempuan dengan iringan nyanyi-nyanyian dan tari-tarian. Setelah sampai di rumah
pihak perempuan, orang tua dari pihak laki-laki akan langsung menyerahkan harta ke pihak perempuan. Pada
sebelumnya pihak perempuan telah meyediakan makanan sehingga setelah prosesi penyerahan maskawin usai
kedua belah pihak keluarga akan bersama-sama menyantapnya. Makanan yang akan disajikan antara lain
‘keladi tumbuk’ dan Kekevi. Pasangan untuk dua makanan khas ini biasanya ikan kuah kuning, ikan saos
pedas manis, sambal, sayur kangkung bunga pepaya, daun pepaya, dan juga makanan khas lainnya
seperti papeda.

8
B. Pengertian dan Jenis ubi-ubian
Masyarakat papua bagian (pegunungan) banyak sekali memanfaatkan keladi sebagai ganti nasi menjadi
makanan pokok, tetapi tidak hanya keladi saja. Adapun ubi-ubian seperti; ubi kayu (pain) dan juga petatas
(ipere), meskipun bukan termasuk dalam keluarga ubi-ubian.

Keladi tinta berbintik (weak hom), keladi tinta berbintik hitam (lisani hom), keladi tinta
berbintik putih (wiki aporo hom), keladi kuning (urima hom). Daun hipere juga dijadikan sayur,
masyarakat asli biasa menggunakannya saat bakar batu.

Indonesia Lokal Wamena ( Suku Dani) Latin


Ubi jalar Betatas Hipere Ipomoea batatas
Ubi kayu Singkong/Kasbi Pain Manihot esculenta
Talas Keladi Hom Colocasia esculenta

Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk (pembengkakan) sebagai
akibat perubahan fungsinya. Perubahan ini berakibat pula pada perubahan anatominya. Organ yang
membentuk umbi terutama batang, akar, atau modifikasinya. Hanya sedikit kelompok tumbuhan yang
membentuk umbi dengan melibatkan daunnya. Umbi biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan
tanah, meskipun dapat pula terbentuk jauh di dalam maupun di atas permukaan. Beberapa tanaman
umbi-umbian yang dimanfaatkan sebagai makanan pokok.

Umbi-umbian digunakan sebagai sumber bahan makanan pokok karena mempunyai kandungan
karbohidrat dalam bentuk patinya yang tinggi dan kandungan serat yang tinggi. Namun pemanfaatan
umbi-umbian masih belum maksimal karena dianggap sebagai makanan tradisional yang kurang berkelas.
Tentu hal ini tidak patut dilakukan, Tuhan menciptakan manusia, tumbuhan dan hewan tentu memiliki
manfaat masing-masing. Kita sebagai manusia yang berfikir dan cerdas patut mengapresiasi dan
mensyukuri atas karunia Tuhan ini.

Umbi-umbian yang umumnya banyak dibudidayakan adalah ubi jalar, singkong, talas dan kentang. Jenis
umbi lainnya seperti ganyong, uwi, gadung, gembili juga dibudidayakan, namun hanya pada daerah
tertentu yang memilikinya saja.

Jenis-Jenis Umbi-Umbian dan Manfaatnya

9
1. Ubi Jalar
Terdapat tiga jenis ubi jalar yang populer dibudidayakan di Indonesia yaitu ubi jalar berwarna putih
kecoklatan, merah dan ungu. Ketiga jenis ubi jalar tersebut memiliki varietas unggul dengan produktivitas
tinggi. Beberapa varietas ubi jalar yang populer antara lain cilembu, ibaraki, lampeneng, georgia,
borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan. Bagian yang dimanfaatkan dari ubi jalar adalah akarnya
yang membentuk umbi.

Ubi jalar merupakan salah satu bahan makanan yang sangat sehat dan sangat baik. Hal ini karena ubi jalar
memiliki kandungan gizi karbohidrat kompleks yang tinggi, sehingga membuat energi tidak sekaligus
terlepas, melainkan secara bertahap. Ubi jalar juga mengandung vitamin C tinggi berguna untuk merawat
elastisitas kulit, serta vitamin A dan beta carotene dari warna ungu, oranye dan merah ubi untuk
melindungi paru dan mencegah kanker paru dan kanker mulut. Kandungan gizi per 100 gram masing-
masing ubi jalar adalah sebagai berikut (Suprapti, 2003)

Sumber Kalori Protein Lemak Karbohidrat Ca Fosfor Fe Fit A Fit C


(kal) (g)  (g) (g) (mg) (mg) (mg) (SI) (mg)

Ubi Putih 123,0 1,80 0,70 27,90 30,0 33,0 49,0 60,0 22,0

Ubi 123,0 1,80 0,70 27,90 30,0 30,0 49,0 7.700,0 22,0
Merah

Ubi 126,0 1,10 0,40 32,30 57,0 26,0 52,0 900,0 35,0
Kuning

Ubi jalar merupakan makanan yang memiliki rasa manis yang bebas lemak (indeks glikemiknya rendah),
sehingga cocok bagi penderita diabetes karena dapat mengontrol kadar gula darah. Selain itu, juga
mengandung vitamin B6 yang dapat mencegah sertangan jantung dan kalium yang berfungsi
menstabilkan tekanan darah dan dapat mengurangi stres. Serat tinggi dan kandungan zat besi, folat,
tembaga, dan mangan pun ada pada ubi jalar

2. Singkong/Ubi Kayu (ketela pohon)


Singkong/ubi kayu merupakan tanaman perdu dengan akar tunggang dan sejumlah akar cabang yang

10
membesar menjadi umbi akar. Singkong yang dimakan bagian dalam umbinya yang berwarna putih atau
kekuning-kuningan. Umbi singkong sering dimanfaatkan sebagai pengganti makanan pokok karena
mengandung banyak karbohidrat, namun miskin protein. Kandungan gizi singkong per 100 gram
meliputi:

Sumber Kalori Protein Lemak Karbohidrat Ca Fosfor Fe Fit B1 Fit C


(kal) (g)  (g) (g) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg)

Singkon 121,0 1,20 0,30 34,00 33,0 40,0 0.70 0,01 30,0
g

Sementara daunnya sumber zat besi yang sangat berguna dalam pembentukan sel-sel darah merah, maka
daun singkong yang masih muda dimakan sebagai lalap atau dibuat sayur daun singkong. Daun singkong
mengandung Protein 6.8 gram, Kalsium 165 mg, Fosfor 54 mg, Besi 2.0 mg, Vitamin A 11000 IU, dan
Vitamin C 275 mg.

Tanaman singkong mulai dari daun, umbi dan kulit batang memiliki kandungan kalori, protein, lemak,
hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, amilum, enzim, gliosida dan kalium oksalat.
Menurut pakar tanaman obat, singkong memiliki efek farmakologis sebagai antioksidan, antikanker,
antitumor, dan menambah nafsu makan. Sejak jaman dahulu tanaman singkong dijadikan sebagai
tanaman obat alternatif untuk mengatasi berbagai keluhan penyakit. Manfaat umbi singkong antara lain
untuk:

 Melancarkan pencernaan karena singkong banyak mengandung serat yang tidak larut dalam air.
Serat jenis ini berfungsi memperlancar proses buang air besar serta mampu menyerap dan membuang
toksin dalam usus.
 Obat luka bernanah dan terbakar. Caranya batang singkong segar ditumbuk lalu ditempelkan pada
bagian tubuh yang luka yang sakit/nanah. Sebagai obat luka karena terkena benda panas, singkong
diparut lalu diperas. Airnya didiamkan beberapa saat hingga patinya mengendap, lalu patinya dioleskan
pada bagian yang luka.
 Obat panas dalam, dengan cara diparut terlebih dahulu dan diambil air perasannya. Air perasan
umbi singkong terbukti mengandung getah dan tepung maka bisa dipakai untuk obat maag dan panas
dalam. 
 Diet rendah kalori karena singkong merupakan bahan makanan dengan kandungan karbohidrat
yang lebih rendah dari nasi dan roti, dengan kandungan serat yang tinggi sehingga membuat perut tetap
terasa kenyang dalam waktu yang lama.

11
3. Talas
Biasanya masyarakat kita mengonsumsi talas hanya untuk camilan. Namun dibeberapa daerah di
Indonesia dan di sejumlah daerah tropis, umbi talas ini dijadikan sebagai makanan pokok. Karena umbi
talas sebagai sumber karbohidrat pengganti beras yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Kandungan gizi talas per 100 gram bagian adalah sebagai berikut.

Sumbe Kalori Protein Lemak Karbohidrat Ca Fosfor Fe Fit B1 Fit C


r (kal) (g)  (g) (g) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg)

Talas 120,0 1,50 0,30 28,20 31,0 67,0 0.70 0,05 2,0

Salah satu daerah yang makanan pokoknya umbi talas adalah kabupaten Sorong, Papua. Talas merupakan
tumbuhan yang 90% bagiannya dapat dimanfaatkan. Bagian tanaman talas yang dapat dimakan yaitu
umbi, tunas muda dan tangkai daun. Sedangkan pelepah dan daun talas dapat dimanfaatkan sebagai
bahan pangan, obat, maupun pembungkus makanan. Bagian yang tidak dapat dimakan hanyalahakarakar
serabutnya.

Dalam talas terdapat kandungan gizi karbohidrat yang tinggi pada umbinya, mengandung rendah lemak,
dan protein. Kandungan protein pada daun talas lebih tinggi dari umbinya. Selain itu, dalam umbi talas
juga mengandung vitamin, diantaranya vitamin C, vitamin E, vitamin B6, dan betakaroten (nutrisi setara
vitamin A), serta terdapat kandungan serat yang cukup baik. Talas juga mengandung beberapa unsur
mineral.

Adanya berbagai macam kandungan gizi pada talas, membuatnya memiliki manfaat tertentu bagi
kesehatan manusia, antara lain:

 Kandungan serat cukup baik untuk memperlancar kerja pencernaan. Apabila dibuat bubur talas
dapat dikonsumsi sebagai makanan bayi dengan tingkat alergi yang rendah dan melancarkan pencernaan.
 Mengonsumsi talas rebus tanpa tambahan apapun menjaga kolestrol darah tetap rendah,
mencegah resiko gangguan jantung dan tekanan darah tinggi, karena setiap cangkir talas mengandung
potasium, mangan dan kalium yang manusia butuhkan.
 Secangkir talas mengandung vitamin C yang cukup baik untuk memperkuat pertahanan tubuh,
vitamin B6 membantu menjaga imunitas tubuh, dan vitamin E menurunkan resiko terkena serangan
jantung.
 Kandungan betakaroten pada talas bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata, kulit, dan
meningkatkan fertilitas.
 Kebutuhan beragam mineral dapat terpenuhi dengan satu cangkir talas, karena mengandung
magnesium, fosfat dan tembaga yang dibutuhkan manusia setiap hari.

12
4. Kentang
Kentang adalah salah satu tanaman tahunan yang paling banyak ditanam diseluruh dunia. Ia merupakan
tanaman semusim cocok ditanam di dataran tinggi yang dimanfaatkan untuk dimakan umbi batangnya.
Penduduk Eropa dan Amerika Serikat memanfaatkan kentang sebagai makanan pokok, namun sekarang
banyak orang yang memanfaatkan kentang sebagai makanan alternatif untuk program diet.

Hal ini dikarenakan kentang kaya akan nutrisi, merupakan sumber karbohidrat dengan kandungan tepung
dan gula yang tinggi, vitamin dan serat. Kentang memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan
nasi, karena memiliki kandungan protein dan mineral yang lebih lengkap. Nilai nutrisi kentang per
100gram adalah sebagai berikut.

Sumber Kalori Protein Lemak Karbohidrat Ca Fosfor Fe Fit B1 Fit C


(kkal) (g)  (g) (g) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg)

Kentan 70,0 1,89 0,10 15,90 10,0 61,0 0.73 0,081 11,4
g

Kentang, apabila dikonsumsi dengan kulitnya (dibersihkan dengan benar), masuk dalam kategori
karbohidrat kompleks. Selain itu kentang merupakan sumber terbaik dalam pembentukan zat besi dalam
darah. Menjamin sistem ketahanan badan, karena kandungan vitamin serta kalsium yang tinggi. Dengan
banyaknya kandungan gizi maka kentang juga memiliki banyak manfaat, antara lain:

 Kesehatan sistem pencernaan karena mengandung serat yang cukup tinggi.


 Melawan penyakit, seperti penyakit jantung, gangguan saraf, tumor dan dapat membantu
mengurangi risiko kanker prostat dan kanker rahim. Kentang segar dengan kulitnya kaya antioksidan dari
vitamin C.
 Baik untuk kesehatan kulit wajah dengan membalurkan parutan kentang di wajah dapat membuat
kulit wajah bersinar dan mengurangi pembengkakan dan lingkaran hitam di bawah mata.
 Mengurangi kadar kolestrol, karena kalorinya rendah.
 Baik untuk perkembangan otak karena adanya zat besi dan tembaga. Dapat menghilangkan stress
pikiran karena kandungan vitamin B6.

13
TALAS

Talas ( Colocasia
esculenta (L.) Schott merupakan
tumbuhan famili Araceae
asli dari Asia Tenggara atau
Asia Tengah bagian selatan
yang telah dibudidayakan
sebagian bahan pangan
utama sebelum padi.
Saat ini talas tumbuh di seluruh
India Barat, Afrika Barat dan
Utara, China Selatan dan
Tengah, Indonesia, Malaysia, Filipina , Papua Nugini, dan pulau-pulau di Samudera Pasifik ( termasuk Hawai).
Talas dikenal dengan 2 varietas yaitu;

1.) Esculentavar esculenta yang mempunyai pangkal batang besar dengan sedikit rimpang.
2.) Esculentavar antiquorum yang mempunyai pangkal batang tidak terlalu besar tetapi membentuk banyak
rimpang dengan ukuran besar.

Talas merupakan terna yang tumbuh tegak. Sistem perakaran liar, berserabut, dan dangkal.Batang sejati
tersimpan dalam tanah pejal, menyilindir atau membulat, biasanya coklat tua, dilengkapi dengan kuncup ketiak
yang terdapat di atas lampang daun tempat munculnya umbi baru, tunas atau stolon. Daun merisai dengan
tangkai panjang dan besar. Perbungaan dikelilingi olehseludang dan dikelilingi oleh gagang yang lebih pendek
dari tangkai daun,bunga jantan dan betina kecil, tempatnya terpisah pada tongkol, bunga betina dibagian
pangkal hijau, bunga jantan pada bagian atasnya warna putih steril, ujung tongkol dilengkapi dengan organ
steril. Perbuahan seperti kepala yang berisi buah bumi yang rapat. Biji membundar telur bagian talas yang
dikonsumsi sebagai bahan pangan alternatif bergantung pada tipenya, untuk tipe esculentavar yang dikonsumsi
adalah pangkal batangnya yang membesar.Tipe ini adalah yang terdapat di Indonesia, pada tipe esculentavar
antiquorum yang dikonsumsi adalah rimpang yang tumbuh dari pangkal batang, pangkal batang atau rimpang
tersebut dikonsumsi sebagai bahan makanan pokok dengan cara dipanggang, dikukus, direbus,atau dimasak
dalam tabung bambu. Selai talas itu juga dapat diolah menjadi makanan ( snack) dengan cara digoreng atau
dijadikan keripik. Bubur yang dibuat dari pangkal batang atau rimpang talas dapat digunakan sebagai makanan
bayi untuk melancarkan pencernaan.

Selain batang bawah dan rimpangnya, helai daun dan tangkai daun talas dapat dikonsumsi sebagai bahan sayur.
Di Asia Tenggara, selain dikonsumsi talas juga dimanfaatkan dalam upacara adat, bahan obat – obatan, dan
sebagai bahan makanan ternak, seperti babi. Kultivar talas tertentu juga ditanam sebagai tanaman hias, misalnya
talas hitam atau biasa disebut black magic.

Kadar Gizi Pada Talas atau Keladi

14
1.  Sumber Energi

Umbi talas memberikan kalori lebih dari manfaat kentang , sekitar 100 gramnya menyediakan 112 kalori. Kalori
ubi talas terutama berasal dari karbohidrat kompleks yang dikenal sebagai amilosa dan amilopektin. Namun,
akar sangat rendah lemak dan protein dibandingkan dalam sereal dan kacang-kacangan. Tingkat protein
mereka bisa sebanding dengan sumber makanan tropis lain  seperti pada manfaat ubi , manfaat singkong, dll
yang dapat menjadi sumber energi atau makanan pokok pengganti nasi.

2. Baik Untuk Pencernaan

Umbi talas adalah salah satu sumber serat terbaik pada makanan, sekitar 100 gram umbi talas memberikan
4,1 gram atau 11 % dari kebutuhan serat makanan setiap hari. Bersamaan dengan serat, karbohidrat kompleks
akan lambat di cerna dan serat di dalamnya juga membantu kenaikan bertahap pada gula darah.

3. Sehat Untuk Jantung


Selanjutnya, umbi talas juga memberikan sejumlah mineral penting seperti seng, magnesium , tembaga, besi
dan mangan. Selain itu, memiliki sejumlah potasium yang baik. Kalium merupakan komponen penting dari sel
dan cairan tubuh yang membantu mengatur detak jantung.

4. Membantu tekanan darah


Selain baik untuk jantung zat kalium yang terdapat dalam umbi talas sangat baik untuk membantu
menstabilkan dan menurunkan tekanan darah, Terutama bagi anda yang mengalami tekanan darah tinggi.

5. Meningkatkan sistem imun tubuh


Umbi talas mengandung banyak vitamin c dan antioksidan lainnya yang sangat bermanfaat untuk menjaga
sistem imun pada tubuh. Dengan membuang radikal bebas, maka tubuh akan terjaga dari berbagai penyakit
berbahaya.
6. Mengatasi Kelelahan
Umbi talas memiliki kandungan indeks glikemik yang telah dikurangi, kandungan zat ini sangat baik digunakan
untuk atlet dalam mengatasi kelelahan. Mendapatkan energi tambahan tanpa menambah glukosa yang dapat
memberikan efek jangka panjang, umbi talas cocok di konsumsi bagi anda yang ingin tubuh tidak cepat lelah.

7. Anti-aging
Kemampuan dalam membuang radikal bebas dan regenerasi sel membuat umbi talas sangat penting untuk
menjaga keawetan sel dalam tubuh termasuk dalam kulit. Hal ini sangat membantu dalam menjaga dan
memerangi penuaan dini.

Jumlah Kandungan Energi Talas = 98 kkal


Jumlah Kandungan Protein Talas = 1,9 gr
Jumlah Kandungan Lemak Talas = 0,2 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Talas = 23,7 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Talas = 28 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Talas = 61 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Talas = 1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Talas = 20 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Talas = 0,13 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Talas = 4 mg

15
C. Cara Menanam Dan Mengolah Keladi

Cara Menanam

Biasanya setelah dipotong, batang (buku) ditanam dengan jarak menanam satu meter dalam setiapnya
1/4-1/2 meter. Usia panen 6 bulan sampai satu tahun sekali. Dari segiperawatan kebun keladi yaitu,
membersihkan rumput setelah dua bulan, bulan ke-3 membangun rumah keladi artinya mengumpulkan tanah
apabila dia semakin besar dan siap panen. Keladi tidak butuh banyak perawatan.

Cara mengolah keladi

Biasanya keladi diolah untuk makan dengan cara membakar di api, memasak tradisional atau bakar batu dan
merebus di belanga dan kukus.

Manfaat konsumsi keladi

1. Untuk kebutuhan menu makanan pokok sehari-hari


2. Untuk kebutuhan upacara orang mati (Werekma)
3. Untuk kebutuhan upacara Inisiasi(Wayama)
4. Untuk kebutuhan upacara pernikahan(Heyugumo)
5. Untuk kebutuhan pemulihan adat kehidupan(Oweak Agonem)
6. Untuk kebutuhan pemulihan kesehatan manusia(Akuni Inoba Weak Agonem).

Cara Memakan Keladi Tradisional dalam msyarakat Pegunungan Tengah

1. Umbi keladi yang sudah dibakar di atas api dalam upacara bakar batu atau direbus / kukus, bisa langsung
dicicipi setelah dikupas kulitnya.
2. Keladi bisa dinikmati dengan sayur bersama daging babi ( wam) atau bersama ikan kuah kuning.
3. Keladi dapat dinikmati bersama buah merah.

16
D. Cara Membuat Keladi Tumbuk

Di daerah Indonesia Timur, khususnya Papua (daerah pesisir) talas atau keladi diolah menjadi
berbagai jenis pangan, salah satu pangan yang terkenal adalah keladi tumbuk. Keladi tumbuk
merupakan makanan masyarakat lokal yang meiliki kandungan gizi yang baik. Keladi tumbuk memiliki
tekstur yang lembut, kualitas rasa yang baik, sehingga dapat menjadi pengganti makanan pokok
(nasi).

Walaupun dengan tekstur dan gizi yang baik, pengembangan keladi tumbuk di Indonesia masih
terbatas dan hanya pengembangan lokal saja karena pengembangan talas atau keladi sebagai bahan
makanan lebih populer diolah sebagai keripik.

Bahan-bahan yang dibutuhan untuk pembuatan keladi Tumbuk:

 Mentega ( 1 tempat kecil)


 Gula halus (1 kg)
 Garam (1 bungkus)
 Keladi ( 2 tumpuk)
 Kelapa parut (4 buah)

Alat-alat yang dibutuhkan untuk pembuatan keladi tumbuk:


 Baskom plastik
 Penumbuk/ anakan cobe
 Cetakan

Keladi tumbuk dibuat dengan langkah sebagai berikut :

 Keladi dikupas dan dicuci hingga bersih


 Keladi kemudian dikukus selama kurang lebih 30 menit
 Keladi kemudian dihancurkan atau ditumbuk dan ditambahkan gula, garam, dan mentega. Untuk
lebih mempergurih keladi tumbuk, boleh ditambahkan kelapa parut.
 Hasil campuran kemudian didiamkan dan dicetak lalu ditekan sampai padat.
 Hasil cetakan dipotong sesuai bentuk yang diinginkan

BAB 3

17
PENUTUP

a. Kesimpulan

b. Saran

18
DAFTAR PUSTAKA

- https://id.m.wikipedia.org/wiki/ubi_jalar
-
- http://www.namalatin.com/ubi-kayu-2/
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/talas
- https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/12/22sebuah-tradisi-unik-dari-
negeri-papua
- http://indonesiawow.com/bakar-batu-tradisi-unik-masyarakat-papua/
-
- http://4.bp.blogspot.com/-AsR7UR-
Ug5E/VW0i1KeioZI/AAAAAAAAC1w/J0Ok-
FDzfaQ/s1600/umbi_umbian.jpg
- http://permathic.blogspot.co.id/2013/07/kandungan-gizi-dan-manfaat-umbi-
talas.html?m=1

19
20

Anda mungkin juga menyukai