harus kita ketahui dan secara umum dapat di jabarkan sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2. Dasar Pemikiran
3. Tujuan
4. Tema
5. Jenis Kegiatan
6. Target
7. Sasaran/Peserta
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
9. Anggaran Dana
10. Susunan Panitia
11. Jadwal Kegiatan
12. Penutup
Latar belakang
Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan
efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih
memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan
waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah kami mempunyai
ide untuk membuat bisnis katering makanan.
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah
peluang pasar dan bagaimanan menggaet order.. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita
masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah
kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana
kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun
kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan
hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan
keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau
rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah
berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal daripada gagal mencoba.
A. Aspek manajemen
Bisnis ini dimiliki bersama dengan sistem bagi modal
Bisnis ini dikelola secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing,
misalkan dari 5 orang
3 orang bertugas membuat masakan dan penyajiannya
2 orang bertugas mencari bahan masakan, mengantar pesanan dan melakukan perekrutan
tenaga kerja apabila membutuhkan.
B. Aspek Pemasaran
a) Target Pasar
yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha
katering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila telah pesanan telah
diterima. Maka, tanpa pesanan, kegiatan produksi perusahaan katering tidak bekerja. Yang
bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan dan
administrasi.
Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dan tenaga.
Pesaing kita dari perusahaan katering lainnya
b) Konsep pemasaran
terdiri dari 4 elemen (Price+Place+Promotion). UNTUK PRODUK, Anda mesti mensurvai
para pesaing-pesaing Anda. Misalnya saja, menentukan apa, 10 menu terpopuler untuk
katering di tempat anda. Nah, khusus, ke 10 menu itu, Anda mutlak menguasainya. Langkah
berikutnya, bertanya kepada diri kita sendiri untuk maju selangkah lebih maju. Misalnya,
dengan melakukan inovasi. Mampukah kita menciptakan hal-hal yang baru dengan 10 menu
populer itu. Contoh, bagaimana caranya membuat nasi goreng kita beda dan terlihat lebih
unik serta kalau bisa catering murah.
c) Produk dan penetapan Harga
Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi
harga Anda. Tidak jarang harga kita terlalu mahal karena sistem produksi yang salah dan
tidak efektif. Anda perlu misalnya mencari suplier yang mampu mensuplai
bahan baku dengan harga yang benar-benar murah, sehingga bisa menghasilkan katering
murah. Atau Anda menggunakan kompor yang boros. Bahkan bisa saja komponenen menu
Anda yang salah. Di sini Anda perlu melakukan percobaan berkali-kali sampai menemukan
formula yang pas dan bisa bersaing dengan catering murah lainnya.
C. Aspek Operasional
Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu dipersiapkan rapi.
Mulai menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang
pekerjaan itu. Misalnya untuk usaha katering, paling tidak yang dibutuhkan adalah mengerti
tentang masakan--syukur-syukur bila Anda pandai memasak, dan lebih baik lagi bila Anda
adalah seorang ahli memasak. Untuk menjadi pengusaha katering tidak harus menjadi ahli
masak dulu, tapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, sementara untuk tenaga
ahli yang bisa memasak, Anda bisa melakukan prekrutan.
Telah di jabarkan di atas bahwa katering ini dikelola bersama-sama dan tiap orang punya
tugas masing-masing
Cara penjaminan mutu dengan cara kita hanya akan berproduksi setelah mendapatkan
pesanan jadi masakan dijamin masih segar.
Lokasi bisnis ini di jalankan ditempat keramaian. Misalnya di kantor-kantor, dekat dengan
lembaga pendidikan dan mudah dijangkau semua orang.
1. Kas Rp 5.000.000,00
Modal Rp 5.000.000,00
(Setoran untuk modal awal)
2. Perlengkapan Rp 1.000.000,00
Kas Rp 1.000.000,00
(Pembelian Perlengkapan)
3. Peralatan Rp 500.000,00
Kas Rp 500.000,00
(Pembelian Peralatan)
Proyeksi Penjualan dalam 1 bulan
Pendapatan
Porsi Besar 2 x(200 Porsi x Rp 7.500,00) =Rp 3.000.000,00
Porsi Kecil 2 x (50 Porsi x Rp 8.000,00) =Rp 800.000,00 +
Rp 3.800.000,00
Biaya-biaya
Biaya Angkut Rp 200.000,00
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.000.000,00
Biaya Bahan Baku Rp 2.000.000,00 +
Rp 3.200.000,00 +
Laba Rp 600.000,00
Dalam pembuatan sebuah Proposal Usaha Roti Bakar seringkali banyak yang terjebak
tanpa memperhatikan aspek analisa usaha yang akan dibuatnya, untuk itu dalam Contoh
Proposal Usaha Roti Bakar ini penekannya akan lebih banyak pada analisa kelayakan
usahanya. Silahkan dipelajari lebih detail dari contoh berikut ini apabila anda ingin
membuat Proposal Usaha Roti Bakar
A. Profil Usaha Roti Bakar
Masyarakat saat ini sudah mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli makanan. Zaman
dahulu orang dalam membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan
murah, terutama bagi kalangan masyarakat menengah kebawah, hal inilah yang menjadi
prioritas utama bagi masyarakat dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan
kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalam makanan yang akan mereka beli.
Saat ini roti banyak menjadi pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari segi rasa
menawarkan cukup banyak rasa yang ditawarkan, dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan
gizi manusia, dari segi harga dapat mudah dijangkau semua kalangan masyarakat.
Proposal Usaha Roti Bakar - Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kita
mendirikan sebuah usaha jualan roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi konsumen yaitu
enak, dari segi gizi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung
karbohidrat, protein dll. Dari segi harga terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan
masyarakat.
B. Kebutuhan Modal Awal 2 Gerobak / Biaya Tetap
Tempat untuk jualan / Gerobak : Rp.2.000.000
Tempat untuk bakar roti (Wajan) : Rp. 300.000
Kompor : Rp. 200.000
Dekelit 3 x 4 m : Rp. 150.000
Tempat selai / Toples 4 buah : Rp. 40.000
Garpu roti : Rp. 15.000
Pisau roti : Rp. 8.000
Solet besar 4 biji : Rp. 16.000
Solet Kecil 4 biji : Rp. 20.000
Parutan keju 2 buah : Rp. 9.000
Tempat garpu, pisau : Rp. 45.000
Sticker dan daftar harga roti : Rp. 30.000
Jumlah : Rp. 2.633.000,-
C. Kebutuhan Bulanan 2 Gerobak / Biaya Variabel 1
Selai strawberry 10 kg : Rp. 70.000
Selai nanas 10 kg : Rp. 70.000
Simas 12,5 kg : Rp.113.000
cokelat ceres 12,5 kg : Rp.175.000
kacang 4 kg : Rp. 56.000
susu 36 kaleng : Rp.216.000
keju10 biji :Rp.140.000
pisang 1 tundun :Rp. 40.000
plastic 3 pack :Rp. 12.000
kertas roti 1 pack :Rp. 15.000
Jumlah : Rp.907.000
D. Kebutuhan 2 hari sekali untuk 2 Gerobak / Biaya Variabel 2
Roti 40 biji : Rp.88.000
minyak tanah 4 liter : Rp.10.000
Jumlah : Rp.98.000
Maka selama 1 bulan biaya untuk beli roti dan minyak tanah = Rp.98.000 X 15
=Rp.1.470.000
Jadi jumlah total pengeluaran selama 1 bulan Variabel 1 + Biaya Variabel 2
= Rp. 907.000 + Rp.1.470.000
= Rp.2.377.000
E. Estimasi Biaya dan Pendapatan
Diperkirakan setiap hari 1 gerobak mampu terjual roti sebanyak 8 buah. Maka selama 1 bulan
untuk 1 gerobak diperkirakan = 8 x 30 hari : 240 roti
2 gerobag maka 1 bulan diperkirakan roti yang terjual = 240 x 2 gerobak : 480 roti
Pendapatan kotor 1bulan (harga roti terendah) = 480 roti x Rp.6.000 = Rp.2.880.000
Pendapatan bersih 1 bulan = Pendapatan kotor – Pengeluaran Biaya keseluruhan
= Rp.2.880.000 – Rp.2.377.000
= Rp.503.000
Pendapatan sebesar Rp.503.000 adalah pendapatan dari harga jual roti terendah, sedangkan
kita mempunyai bermacam–macam harga roti sesuai dengan rasa yang dinginkan ini dapat
dilihat pada tabel daftar harga roti berikut ini :
Daftar Harga
Padahal dalam sehari roti yang terjual tidak selamanya index harga yang terendah, index
harga roti yang terjual brevariasi sesuai dengan permintaan pembeli rasa apa yang pembeli
inginkan. Sehingga bukan tak mungkin pendapatan bersih kita selama 1 bulan bisa mencapai
lebih dari Rp.503.000
Nanas/Strawbery Rp. 6.000
Kombinasi Nanas/Strawbery + Kacang = Rp. 6.500
Kombinasi Nanas/Strawbery + Pisang = Rp. 6.500
Kombanisi Nanas/Strawbery + Coklat = Rp. 7.000
Kombinasi Nanas/Strawbery + Keju = Rp. 7.000
Coklat + Coklat = Rp. 7.500
Kombinasi Coklat + Pisang = Rp. 7.500
Kombinasi Coklat + Kacang = Rp. 7.500
Pisang + Pisang = Rp. 8.000
Kacang + Kacang = Rp. 8.000
Kombinasi Kacang + Pisang = Rp. 8.000
Kombinasi Keju + Pisang = Rp. 8.500
Kombinasi Keju + Coklat = Rp. 8.500
Kombinasi Keju + Kacang = Rp. 8.500
Keju + Keju = Rp. 9.000
Special = Rp.10.000
E. Analisis Titik Impas ( BEP )
Dalam menghitung analisis titik impas kita terlebih dahulu menentukan jumlah total investasi
awal.
Investasi awal = Jumlah Biaya Tetap + Jumlah Biaya Toatal Variabel
= Rp.2.633.000 + Rp.2.377.000
= Rp.5.010.000
Kemudian kita menentukan pendapatan bersih setiap bulannya, Disini kita menggunakan
nilai pendapatan bersih terendah setiap bulan yaitu Rp.503.000 dengan harga terendah yaitu
Rp. 6.000
Maka titik balik modal (BEP) akan terjadi pada bulan ke 9,9 bulan ~ 10 bulan
Jika harga Roti kita bervariasi Jadi bukan tidak mungkin kita akan balik modal lebih cepat
dari 10 bulan.
F. Tenaga Kerja
Dalam bisnis jualan roti ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang ahli dan skill
yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah orang yang mau bekerja
secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan tidak gengsi karena ini merupakan pekerjaan
remeh menurut pandangan masyarakat tertentu.
G. Lokasi
Pilihlah lokasi yang paling bagus yaitu ditempat yang banyak dilalui orang (banyak orang
yang melakukan aktifitas) seperti di depan toko (supermarket), di perempatan atau pertigaan
jalan dll. Untuk lokasi yang sudah kami dapatkan yaitu di depan rumah, lokasi cukup bagus
karena di pinggir jalan dan dekat toko perbelanjaan (ruko-ruko), dan satu lagi di pinggir jalan
raya magelang-jogja tepat nya di depan pabrik kertas blabak.
H. Pesaing
Anda harus mensurvei para pesaing-pesaing anda. Langkah berikutnya, bertanya kepada diri
kita sendiri untuk maju selangkah lebih maju. Misalnya, dengan melakukan inovasi. Contoh,
bagaimana caranya membuat roti bakar kita beda dengan penjual lain dan terlihat lebih unik
serta kalau bisa dengan harga murah.
I. Strategi Pemasaran
Terdiri dari (Price+Place+Promotion) Harga roti lebih murah, pilih lokasi strategis, Promosi
dengan diskon
J. Faktor- faktor penjualan
Faktor Cuaca
Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak begitu banyak /
jarang dan sepi penjualan juga
Bila cuaca terang maka orang banyak yang keluar sehingga target roti 1 hari terjual 16
roti bisa terpenuhi bahkan bisa lebih dari taget.
Faktor Ekonomi Masyarakat
Bila musim akhir bulan maka pembeli tidak begitu banyak, namun bila awal bulan maka
biasanya pembeli ramai.
Bila harga sembako naik walaupun hanya sedikit, kadang bisa mengurangi pembeli.
Apabila faktor tersebut benar-benar mempengaruhi dalam jualan roti, kita masih bisa
mendapat untung sekitar Rp.± 300.000 dalam satu bulan. Namun, dengan perencanaan yang
baik, maka segala hal bisa menjadi lebih mudah. Semoga dari penjelasan tentang proposal
usaha roti bakar sederhana tersebut bisa bermanfaat