Anda di halaman 1dari 14

MAJRURAT AL-ASMA DALAM SURAH AL-KAHFI

(Studi Analisis Sintaksis)


Besse Wahida

Abstrak
Tulisan ini menggunakan desain penelitian library research. Data dalam penelitian ini
adalah majrurat al-asma dalam Al-Qur'an surat Al-Kahfi. Sumber data dalam penelitian ini
adalah Al-Qur'an surat Al-Kahfi. Hasil penelitian ini adalah 1. Majrurat al-asma yang
terdapat dalam Al-Quran surat Al-Kahfi berjumlah 492 data yang terdiri dari: Isim dibaca
jar karena terinjuksi huruf jar 249 yaitu: 63 huruf jar min, 9 huruf jar ilaa, 12 huruf jar an,
30 huruf jar alaa, 31 huruf jar fii, 40 huruf jar ba, 6 huruf kaaf, dan 58 huruf jar laam. Isim
dibaca jar karena berpola idhafah 220 data, dan tawabi 23 data. 2. Tanda-tanda irab jar
dalam Al-Quran surat Al-Kahfi meliputi: kasrah 179 data yang terdiri dari isim mufrad 157
data, regular plural (jama taksir) 13 data dan 9 feminin regular plural (jama muannas
salim). Ya, berjumlah 19 data, dan fathah, berjumlah 6 data. Adapun bentuk mabni
berupa isim dhamir sebanyak 258 data, isim isyarah 9 data, isim maushul sebanyak 15
data, bentuk masdar muawwal 2 data, dan dzarf mabni 4 data.

Kata Kunci : Terminologi, Bahasa, Al-Qur`an.


Adapun bahasa Arab ( al-

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa

adalah

alat

yang

sistematis untuk menyampaikan gagasan


atau perasaan dengan memakai tandatanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tandatanda yang disepakati yang mengandung
makna yang dapat dipahami (Asrori,
2004:5). Menurut Chaer, Bahasa adalah
sistem lambang bunyi yang arbitrer yang
digunakan oleh para anggota kelompok
sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi,
dan mengidentifikasi diri. (2007:32)

lughah al-Arabyyah) merupakan salah


satu bahasa yang masuk dalam rumpun
bahasa Semit yang berkerabat dekat
dengan bahasa Ibrani dan bahasa Aram.
Bahasa Arab tumbuh dan berkembang
jauh

sebelum

agama

Islam

datang

dibawa oleh Nabi Muhammad saw. yang


wilayah pemakaiannya meliputi daerah
Hijaz

dan

Arabiyah

Najed
yang

di

Semenanjung

sekarang

termasuk

wilayah Arab Saudi. Di wilayah inilah Nabi


Muhammad

saw.

diutus

membawa

rahmat yang berlaku bukan hanya untuk

93

daerah

tersebut

tetapi

untuk

semua

Menurut Chaer, bidang sintaksis

wilayah di seantero alam ini (rahmatan li

membicarakan

al-alamin). (Karim Hafid 1997:1)

hubungannya dengan kata lain, atau

Saat

ini,

bahasa

tentang

kata

dalam

Arab

unsur-unsur lain sebagai suatu satuan

dipergunakan oleh berbagai negara dan

tujuan ujaran. Hal ini sesuai dengan asal

telah menjadi bahasa resmi di lebih dari

usul kata sintaksis itu sendiri yang berasal

25 negara yang dituturkan oleh lebih dari

dari bahasa Yunani, yaitu sun yang

280 juta penutur asli dan sekitar 250 juta

berarti dengan dan kata tattein yang

bukan penutur asli (Wikipedia). Bahasa

berarti

Arab juga telah menjadi bahasa resmi

sintaksis berarti menempatkan bersama-

dunia internasional yang digunakan di

sama kata-kata menjadi kelompok kata

berbagai forum resmi dunia seperti PBB,

atau kalimat. (2007:206)

OKI, dan Liga Arab.

menempatkan.

Dalam

Bahasa Arab merupakan bahasa

dapat

Jadi,

istilah

bahasa Arab, sintaksis

diartikan

sebagai

ilmu

nahu.

kitab suci al-Quran dan al-Hadis yang

Kedudukan ilmu nahu dalam bahasa Arab

merupakan sumber hukum dalam agama

sangat penting, hingga banyak para

Islam. Al-Quran adalah firman Allah SWT

ulama yang menyebutnya dalam berbagai

yang

diturunkan

kitab, seperti Al-Imam As-Sakhawi dalam

kepada Nabi Muhammad SAW tertulis

kitab Fathul Mughits (3/160-164) yang

dalam mashaf, diriwayatkan dengan jalan

menukil ucapan Al-Imam Asy-Syabi yang

mutawatir dan dipandang sebagai ibadah

menyatakan bahwa kedudukan ilmu Nahu

dengan membacanya (Syauki 2000:1).

pada ilmu ibarat garam pada makanan.

Selain itu, bahasa Arab juga merupakan

(Al Atsary, 2007:1)

salah satu simbol peradaban sepanjang

Ilmu

berfungsi

mu`jizat,

nahu

adalah

ilmu

yang

sejarah manusia yang disebut dengan

mempelajari tentang jabatan kata dalam

peradaban teks (Nasr Hamid Abu Zaid

kalimat dan harakat akhirnya, baik secara

2002: 2). Oleh karena itu, untuk dapat

Irab (berubah) atau bina (tetap) (Al-

mendalami dan mengkaji isi kandungan

Atsary, 2007: 2). Dalam bahasa Arab,

al-Quran,

al-Hadis,

dan

ilmu-ilmu

kalimat mempunyai perbedaan dengan

keislaman klasik dibutuhkan penguasaan

kalimat dalam bahasa lain, yaitu unsur-

terhadap bahasa Arab. Pada khususnya

unsur kalimat dalam bahasa Arab akan

penguasaan terhadap sintaksis atau ilmu

mempunyai makna, jabatan dan harakat

nahu.

akhir yang berbeda-beda sesuai konteks


kalimat.

94

Huruf

jar

adalah

salah

satu

B. Landasan

kelompok huruf yang tidak bisa berdiri

1. Defenisi dan Pembagian Kata

sendiri meskipun memiliki arti dan akan


memiliki makna lengkap jika diletakkan
atau dirangkaikan dengan kata benda
atau isim. Pembahasan tentang huruf jar
masuk

dalam

lingkup

pembahasan

Di dalam Al-Quran terdapat 114


surah, surah ke 18 adalah surat Al-Kahfi.
Surat al-Kahfi termasuk surah makkiyah
yang terdiri dari 110 ayat. Surat Al-Kahfi
adalah salah satu surah yang sering
dibaca oleh para umat muslim sebagai
wirid pada waktu-waktu tertentu ataupun
ketika ada keinginan yang membuat umat
muslim memperbanyak doa dan ibadah

Surah al-Kahfi merupakan salah


satu surah dalam al-Quran yang kalimatkalimatnya mengandung banyak huruf jar.
Untuk memperdalam isim yang dibaca jar
(Majrurat Al-Asma) dilakukan penelitian
bertujuan

untuk

dapat

mendeskripsikan dan menjelaskan isim


yang dibaca jar yang ada pada surat alKahfi, sehingga masyarakat khususnya
pelajar

yang

berfaedah dari huruf-huruf hijaiyyah


adalah kalimah, dan terbagi menjadi
tiga, yaitu: isim, fi`il dan huruf (Goni

Arab dikenal atau disebut dengan


istilah kata dalam bahasa Indonesia.
Secara gramatikal, kata mempunyai
dua status. Sebagai satuan terbesar
dalam tataran morfologi, dan sebagai
satuan terkecil dalam tataran sintaksis
(Chaer 2009: 37).
Kalimah terbagi menjadi tiga
yaitu: isim, fi`il dan huruf yang memiliki
makna (Anwar 2012:4-5).

kepada Allah.

para

kata-kata

2010:5). Istilah kalimah dalam bahasa

sintaksis atau ilmu nahu

yang

Susunan

bahasa

Arab

dapat

mengetahui isim yang dibaca jar (Majrurat


Al-Asma) secara menyeluruh dalam surat
al-Kahfi dan membantu memudahkan di

a. Isim adalah kata yang menunjukkan


makna mandiri dan tidak disertai
dengan zaman (dengan kata lain
isim adalah kata benda). Contoh:
, , , .
b. Fi`il adalah kata yang menunjukkan
makna mandiri dan disertai dengan
zaman (dengan kata lain fi`il adalah
menulis(,

)sedang menulis(,

: tulislah, dan sebagainya.


c. Huruf

adalah

menunnjukkan
digabungkan

dalam pembelajaran bahasa Arab.

) sudah

kata kerja). Contoh:

kata
makna

dengan

yang
apabila
kalimah

lainnya. Contoh: = dari, = ke,


= di, dan sebagainya.

95

akan

Mudzakkar: , ,

ditekankan kepada isim, mulai dari

Muannats: , ,

Pembahasan

pengertiannya

dan

ini

pembagiannya.

d. Isim dilihat dari segi bilangannya,

Isim adalah kata yang mengandung

yaitu:

arti

mutsanna, dan jamak.

mandiri

pemakaianya

tidak

dibagi

menjadi

tergantung pada waktu atau zaman

Contoh:

(Djuha 2007:4). Sedangkan menurut

Fuad Nimah, isim adalah semua kata

yang menunjukkan kepada manusia,


hewan,

tumbuh-tumbuhan,

benda

padat, tempat, waktu, sifat atau makna

-
e. Isim dilihat dari segi susunannya
dibagi menjadi jamid dan musytaq.

mujarad dari waktu. (Fuad Nimah

Contoh:

t.th:17)

Jamid:
Adapun

pembagian

isim

mufrad,

Musytaq:

menurut Fuad Nimah (t.th: 201) dapat


2. Isim-Isim yang Dibaca Jar

dilihat dari beberapa bentuk yaitu:


a. Isim dilihat dari segi bangunannya,
yaitu dibagi menjadi shahih akhir
dan ghairu shahih akhir (mutal
akhir).

isim

mempunyai

ketentuan baca tersendiri, yaitu isim


yang dirafakan, isim yang dinasabkan
dan isim yang dijarkan. Isim yang

Contoh:

dibaca jar ada tiga macam yaitu

Ghairu shahih akhir: , ,

dijarkan dengan huruf jar, dijarkan

sebab idhafah, dan tawabi (Ismail

Shahih akhir : , ,

2000:162).

b. Isim dilihat dari segi ketentuannya,


yaitu dibagi menjadi nakirah dan
marifah.

Suatu isim dijarkan jika terdapat

Adapun huruf-huruf jar asli, yaitu

Nakirah: , ,

- -

Marifah: , ,

c. Isim dilihat dari segi jenisnya, yaitu


menjadi

a. Dijarkan dengan huruf jar

atau terletak setelah huruf-huruf jar.

Contoh:

dibagi

Setiap

mudzakkar

dan

muannats.
Contoh:

96

Contoh:

2003: 101). Na`at dibagi menjadi

dua yaitu:
a) Naat haqiqi

b. Dijarkan dengan sebab idhafah


Idhofah yaitu penyandaran suatu

Naat haqiqi adalah sesuatu yang

kalimah

menunjukkan sifat atas benda

(kata)

kepada

kalimah

Naat

(kata) lain sehingga menimbulkan

yang

pengertian

yang

lebih

spesifik

harus

mengikuti

(Munawari

2008:17.B).

Adapun

dalam

empat

sebab dijarkannya isim idhafah ada


tiga

macam,

yaitu:

yang

mentakdirkan makna lam huruf jar,


mentakdirkan makna min huruf jar
dan mentakdirkan makna fii huruf
jar.

diikutinya.

haqiqi

manutnya

dari

sepuluh

perkara, yaitu:
1. Salah satu dari Irob rafa,
nashab atau jar.
2. Salah

satu

dari

mufrad,

tasniyah atau jama.


3. Salah satu dari mudzakkar

Contoh:

(Mobil

Ahmad mahal)

atau mu`annas.
4. Salah satu dari marifat atau

( Pintu kelas
itu baru)

nakirah.
Contoh:

c. Dijarkan sebab ikut pada isim yang

dibaca jar

Adapun isim yang dijarkan sebab


ikut pada isim yang dibaca jar

b) Naat sababi

disebut tawabi. Tawabi tidak hanya

Naat

ikut pada isim yang dijarkan tetapi

yang menunjukkan sifat dari isim

bisa juga ia mengikut pada isim

dhahir

yang

yang dirafakan atau dinashabkan.

kepada

isim

Tawabi

kembali kepada manutnya.

terbagi

menjadi

empat

sababi adalah

diidhafah-kan
dhamir

yaitu:

Contoh:

1) Na`at (sifat)

Na`at adalah kata sifat,, kata ini

sesuatu

yang

selalu mengikuti kepada lafadz

Syarat-syarat naat sababi:

yang diikutinya, baik dalam hal

1. Harus

rafa`, nashab, jar, serta ma`rifat


maupun

nakirahnya.

(Anwar

97

meskipun

berbentuk

mufrad
man`utnya

berbentuk

tasniyah

atau

jama.

3) Taukid
Taukid yaitu tabi' (lafadz yang

2. Harus mengikuti man`utnya

mengikuti) yang berfungsi untuk

dalam dua dari lima perkara,

melenyapkan

yaitu:

yang berkaitan dengan lafadz

i)

ii)

yang ditaukidkan (Anwar 2003:

rafa`, nashab atau jar.

116). Fungsinya adalah untuk

Salah satu dari marifat

memastikan tujuan perkataan,

atau nakirah.

sehingga

mengikuti

isim

tidak

kemungkinan yang lain.


Taukid ada dua, yaitu:

atau muannatsnya.

a) Taukid Lafdzi
Taukid

Athaf adalah kalimat atau jumlah

mengikuti)

lafdzi

mengulang

adalah

lafadz

(yang

pertama dengan lafadz itu

dengan

yang

sendiri atau dengan lafadz

diikutinya (matbu) dihubungkan


harf

athaf

(kata

yang memiliki arti yang sama.


Contoh:

penghubung. Tabi yang terletak

setelah harf athaf disebut matuf

atau athaf dan matbunya disebut


mathuf

yang

tabi

antara

oleh

menimbulkan

dhohir dalam mudzakkar


2) Athaf

yang

lain

Salah satu dari I`rob

Harus

iii)

anggapan

alaih.

Mathuf

b) Taukid Ma'nawi

mesti

Taukid manawi adalah kata

mengikuti mathuf alaih dalam

yang mengikuti muakkadnya

hal Irab yaitu rafa nashab, jar

yang

dan jazm. Huruf-huruf athaf ada

muakkadnya

sepuluh, yaitu , , , , , ,

kepada

, , dan . (Anwar 2003:

dzahirnya.

112).

di-maksudkan

kalau

menunjukkan

makna

menurut

Contoh:

Contoh:

4) Badal

Badal adalah ganti (Ismail


2000:183).
kalimat

98

Badal
yang

adalah
mengikuti

kalimat

sebelumnya,

Contoh:

baik

secara utuh atau bagian dari


padanya.

Kalimat

yang

c) Badal Isytimal, merupakan

mengikuti disebut badal dan

kata yang mengandung arti

kalimat

diikutinya

bagian dari mubdal minhu,

disebut mubdal minhu. Badal

tetapi menyangkut masalah

mesti mengikuti mubdal minhu

maknawi.

yang

Irabnya.

dalam

Contoh:

Pada

hakikatnya badal itu berfungsi


untuk menjelaskan maksud
dari kalimat

d) Badal Ghalath

yang menjadi

mubdal

minhu,

karenanya

badal

Badal gholath yaitu badal

oleh

yang

disebut

maksud

athaf bayan.
Badal

yang

sama

(lafazh

yang dimaksud hanyalah

mengikuti)

yang

badal. Hal ini dikatakan

dengan

hukum

hanya karena kekeliruan

dimaksud
tanpa

mempunyai

dengan matbunya, tetapi

adalah

yang

tidak

tabi'

memakai

perantara

atau

antara ia dengan matbu'nya.

yang

Badal Terbagi menjadi empat

pembicara, setelah itu lalu

macam (Anwar 2003: 119),

disebutkan

yaitu:

minhunya.

a) Badal Kull min Kulli (Badal

Contoh:

Muthabiq),

yaitu

kesalahan

semata

dilakukan

oleh

mubdal

badal

yang menunjukkan diri dari


mubdal

minhu

secara

keseluruhan.

3. Tanda-tanda Irab Jar


Tanda-tanda i`rab jar ada tiga,

Contoh:

yaitu: kasrah, ya dan fathah (Anwar

2012:33-38).

a. Kasrah, yaitu yang menjadi tanda

b) Badal Badhu min kulli,

pokok i`rob jar. Contoh:

yaitu badal yang mewakili

Adapun lafadz-lafadz yang dijarkan

sebagian

dengan memakai harakat kasrah

dari

mubdal

minhu.

yaitu:

99

1) Isim mufrad adalah isim yang

c. Fathah,

menunjukkan arti tunggal (satu),

contoh:

yang menerima tanwin. contoh:

Fathah menjadi alamat i`rab jar



2) Jama taksir adalah isim yang

pada isim yang tidak menerima

menunjukkan

laki-laki

perempuan

jamak,

sebagai

ganti

kasroh,

tanwin (ghair munsharif). Isim yang

atau

tidak

menerima

perubahan

itu

yang

banyak, di antaranya ialah sebagai

menerima tanwin, contoh:

berikut:

1) Isim alam yang berwazan fiil,


contoh: , ,

3) Jama` muannas salim, ialah isim


yang

menunjukkan

arti

2) Alam ajam yang hurufnya lebih

perempuan jamak, seperti:

dari tiga, contoh

...

b. Ya,

sebagai

penganti

kasroh,

3) Bentuk (shighat) muntahal jumu`,


contoh: , ,

contoh:
Lafadz-lafadz yang dijarkan dengan

4) Alam muannas yang memakai ta


marbuthah, contoh , ,

memakai ya ada tiga tempat yaitu


pada

, ,

asmaul

tatsniyah

dan

khamsah,
jama`

isim

mudzakkar

5) Alam tarkib mazji, contoh: ,


,

salim.
1) Asmaul khamsah:

, ,

6) Alam dan adal,

, ,.

(wazan

,(

contoh: , ,

Contoh:

7) Isim maqshur muannats, contoh:


, ,

2) Isim tatsniyah adalah isim yang


menunjukkan arti ganda atau

8) Isim yang memiliki tambahan

dua.

akhir

Contoh:

alamiah, contoh:

3) Jama mudzakkar salim adalah

nun

secara

, ,

Berdasarkan penjelasan di atas


dapat

Contoh:

dan

isim yang menunjukkan arti laklaki jamak.

alif

disimpulkan

bahwa,

Tanda-

tanda i`rab jar ada tiga, yaitu: kasroh,


ya dan fathah.

100

C. Metode Tulisan

1. Pengumpulan dan pengecekan data

Pendekatan

penelitian

yang

(pemerikasaan kembali).

digunakan dalam penelitian ini adalah

2. Reduksi data, dalam hal ini peneliti

pendekatan kualitatif. Moleong (2010:4)

harus memilih dan memilah data yang

menyebutkan bahwa metode kualitatif

relevan dan kurang relevan dengan

didefinisikan sebagai prosedur penelitian

tujuan penelitian. Data yang relevan

yang menghasilkan data deskriptif berupa

akan

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

sedangkan yang kurang relevan tidak

orang dan perilaku yang dapat diamati.

dianalisis.

Pada

penelitian

oleh

peneliti,

teknik

3. Penyajian data, meliputi: identifikasi,

digunakan

klasifikasi, penyusunan dan penjelasan

adalah teknik dokumentasi, yaitu dengan

data secara sistematis, objektif dan

cara mencari data mengenai hal-hal atau

menyeluruh serta pemaknaan.

pengumpulan

data

ini

dianalisis

yang

variable yang berupa catatan, transkrip,


buku,

surat

kabar,

majalah,

4. Penyimpulan, peneliti menyimpulkan

dan

hasil penelitian berdasarkan kategori

sebagainya (Arikunto, 2006:231).

dan makna temuan.

Dalam hal ini peneliti mengamati

Berdasarkan uraian di atas, maka

atau mencari langsung majrurat al-asma

peneliti akan menganalisis data dengan

yang terdapat dalam Al-Quran surat Al-

langkah-langkah sebagai berikut:

Kahfi,

1. Peneliti

melalui

kartu

data.

Karena

mengumpulkan

beberapa

banyaknya majrurat al-asma dalam kartu

kalimat yang mengandung majrurat al-

data, maka peneliti menggunakan alat

asma

bantu berupa lembar rekapitulasi jenis


kata

majrurat

al-asma

2. Peneliti memilih dan memilah data

untuk

mempermudah dalam penelitian.

yang akan dianalisis


3. Peneliti

Secara garis besar, analisis data

mengidentifikasi

dan

menganalisis sebab-sebab dan tanda-

meliputi tiga langkah yaitu persiapan,

tanda isim dibaca jar

tabulasi dan penerapan data sesuai

4. Peneliti

dengan pendekatan penelitian (Arikunto

tentang

2010:278).

terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-

Menurut

Ainin

(2010:134)

langkah-langkah yang harus ditempuh


dalam menganalisis data adalah sebagai
berikut:

101

Kahfi.

menyimpulkan
majrurat

penelitian

al-asma

yang

dibaca jar karena diawali huruf , 9

D. Hasil dan Pembahasan


Penelitian ini membahas tentang

kata yang dibaca jar karena diawali


, 12 kata yang dibaca jar

majrurat al-asma dalam Al-Qur'an surat

huruf

al-Kahfi. Surat al-Kahfi merupakan surat

karena diawali huruf , 30 kata yang

ke 18 dan terdiri dari 110 ayat, dan

dibaca jar karena diawali huruf , 31

termasuk golongan surat-surat Makkiyah.

kata yang dibaca jar karena diawali

Majrurat al-asma atau isim-isim

huruf , 40 kata yang dibaca jar

yang dibaca jar ada tiga macam, yaitu:

karena diawali huruf , 6 kata yang

dijarkan dengan huruf jar, dijarkan sebab

dibaca jar karena diawali huruf ,

idhafah dan dijarkan sebab tawabi. Di

dan 58 kata yang dibaca jar karena

dalam penelitian ini peneliti menemukan

diawali huruf .

isim-isim yang dibaca jar berjumlah 492,

Salah satu dari sejumlah kasus

dengan rincian; 249 dijarkan dengan

majrurat al-asma yang disebabkan

huruf jar, 220 dijarkan sebab idhafah dan

oleh infleksi huruf jar adalah kata

23 dijarkan sebab tawabi.

pada konstruksi

1. Klasifikasi Majrurat al-Asma dalam


Surah al-Kahfi

Kata
merupakan isim yang dibaca

Huruf jar adalah huruf yang


mengakibatkan

kalimah

jar karena diawali huruf jar yaitu huruf


,

a. Isim yang dijarkan sebab huruf jar

setelahnya

dan

tanda

menggunakan

irob

kasrah,

jarnya
karena

merupakan isim mufrad.

dibaca jar. Adapun huruf jar asli, yaitu


- -

b. Isim yang dijarkan sebab idhafah.

- . Hasil

Idhafah yaitu pertalian antara

peneliti tentang isim yang dijarkan

dua

dengan huruf jar berjumlah 249, yang

menyebabkan isim keduanya dibaca

- -

jar. Isim-isim yang dibaca jar sebab

berupa huruf jar

. Dan tidak ditemukan


huruf jar berupa dan huruf
qasam dan .

perkara

idhafah

di

dalam

salah

idhafah yaitu kata

disebabkan oleh huruf jar

konstruksi

berjumlah 249 kata yaitu: 63 kata yang

102

surat

yang

al-Kahfi

satu

kasus

majrurat al-asma yang dijarkan sebab

asma atau isim-isim yang dibaca jar


yang

isim)

berjumlah 220 kata.


Adapun

Adapun rincian Majrurat al-

(dua

pada

. Kata

merupakan isim yang dibaca jar

karena merupakan mudhaf ilah yang

yang dibaca jar sebab merupakan

dirangkaikan dengan kata , dan

isim tawabi berupa athaf

tanda irab jarnya menggunakan ya

mathuf kepada isim yang dijarkan

karena merupakan isim tastniyah

sebab idhafah yaitu kata

jarnya

c. Isim yang dijarkan sebab tawabi.

tanda

menggunakan

irab

kasrah

karena

merupakan isim mufrad.

1) Naat
Menurut kaidah nahwu Naat ialah
lafadz

dan

karena

yang

mengikuti

3) Badal

kepada
Isim dijarkan sebab badal dalam

makna lafadz yang diikutinya, baik

surat al-Kahfi berjumlah 6 kata.

dalam hal rafa', nashab,dan jar,

Salah satu kasus majrurat al-asma

ma'rifat, maupun nakirahnya. Hasil

yang dijarkan sebab tawabi berupa

penelitian isim yang dijarkan sebab

badal

naat berjumlah 9 kata.


Adapun salah satu kasus majrurat
al-asma yang dijarkan sebab isim

yaitu

kata

pada

konstruksi

... .

Kata

merupakan isim yang

dibaca jar karena merupakan isim

tawabi berupa naat yaitu kata

pada konstruksi

tawabi berupa badal dari isim


isyarah yang menjadi mubdal minhu

.
Kata
merupakan isim yang

dibaca jar karena tawabi berupa

yang dijarkan sebab diawali huruf


jar ,

naat yang manutnya dijarkan

dan tanda

menggunakan

dengan huruf ba, dan tanda irab

irab

kasrah

jarnya
karena

merupakan isim mufrad.

jarnya menggunakan kasrah karena


merupakan isim mufrad.

2. Tanda-tanda
majrurat
dalam Surah Al-Kahfi

al-asma

2) Athaf
Tanda-tanda i`rab jar ada tiga,
Isim dijarkan sebab athaf dalam
surat al-Kahfi berjumlah 8 kata.
Salah satu kasus majrurat al-asma
yang dijarkan sebab tawabi berupa
athaf

yaitu

kata

pada

yaitu: kasrah, ya dan fathah. Dari hasil


analisis data, maka didapatkan tandatanda irab yang berupa kasrah berjumlah
179 data dengan rincian: isim mufrad
sebanyak 157 data, jama taksir sebanyak

konstruksi
. Kata merupakan isim

103

13 data, dan jama muannast salim

huruf jar min, 9 huruf jar ilaa, 12 huruf

sebanyak 9 data.

jar an, 30 huruf jar alaa, 31 huruf jar

Adapun tanda irab ya berjumlah

fii, 40 huruf jar ba, 6 huruf kaaf, dan

19 data dengan rincian: isim tastniyah

58 huruf jar laam. Isim dibaca jar

sebanyak 10 data, jama muzakkar saalim

karena idhafah 220 data. Isim dibaca

sebanyak 8 data, dan asmaa al-khamsah

jar karena tawabi 23 data.

sebanyak 1 data. Sedangkan tanda irab

2. Tanda-tanda Irob jar dalam Al-Quran

fathah berjumlah 6 data yaitu: isim

surat al-Kahfi meliputi: kasrah 179, ya,

dengan wazan muntha al-jumusebanyak

berjumlah

2 dan Isim maqshur muannats sebanyak

berjumlah 6 data. Berupa isim mabni

4.

seperti isim dhamir sebanyak 258


Selain

dari

isim-isim

yang

19

data,

dan

fathah,

data, isim isyarah sebanyak 9 data,

disebutkan di atas, dari hasil penelitian

isim

maushul

sebanyak

didapatkan pula jenis isim yang dijarkan

Didapatkan

yang tidak mengikuti tanda-tanda irab jar

muawwal yang terletak setelah huruf

karena isim tersebut termasuk dalam isim

jar sebanyak 2 data dan dzarf mabni

mabni yaitu isim yang tetap dan tidak

sebanyak 2 data.

juga

bentuk

15

data.

mashdar

berubah dalam kondisi struktur apapun,


seperti isim dhamir sebanyak 258 data,
isim isyarah sebanyak 9 data, isim

F. Daftar Pustaka
Al-Quran

maushul sebanyak 15 data. Didapatkan

terjemahannya,

Departemen Agama RI, Toha Putra,

juga bentuk mashdar muawwal yang


terletak setelah huruf jar sebanyak 2 data

dan

1995.
Ainin,

dan dzarf mabni sebanyak 2 data.

Mohammad

2007.

Metodologi

Penelitian Bahasa Arab. Malang:


Hilal Pustaka.

E. Kesimpulan

Anwar, Mochammad. 2003. Ilmu Nahu

Dari hasil analisis majrurat al-

Terjemahan Matan Al-Ajurumiyyah

asma dalam Al-Quran surat al-Kahfi

dan Imrithy. Bandung: Sinar Baru

dapat disimpulkan bahwa:

Algensindo.

1. Majrurat al-asma yang terdapat dalam

Anwar, Moch., Kiai Haji. 2012. Ilmu Nahu

Al-Quran surat al-Kahfi berjumlah 492

Terjemahan Matan Al-Ajurumiyyah

data yang terdiri dari: Isim dibaca jar

dan Imrithy. Bandung: Sinar Baru

karena diawali huruf jar 249 yaitu 63

Algensindo.

104

Arikunto,

Suharsimi.

Penelitian

2010.

Suatu

Prosedur

Moleong,

Pendekatan

Lexy.

Penelitian

Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

2009.

Metodologi

Kualitatif.

Bandung:

Rosdakarya.

Asrori, Imam. 2004. Sintaksis Bahasa

Mujianto. 2012. Analisis Sintaksis Frasa

Arab. Malang: misykat.

Non Verba Dalam Buku Al-Arabiyah

Baehaqie, Imam. 2008. Sintaksis Teori

Lin Nasyiin Jilid 3. Universitas

Dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka

Negeri Semarang. Tidak Diterbitkan

Belajar
Bungin,

Munawari, Ahmad. 2008. Belajar Cepat

Burhan.

2007.

Penelitian

Tata Bahasa Arab Program 30 Jam.

Kualitatif. Jakarta: Putra Grafika.

Yogyakarta: Nurma Media Idea.

Chaer, Abdul. 2004. Linguistik Umum.

Munawwir,

Jakarta: Rineka Cipta.

Sintaksis

Bahasa

Soenjono.

Psikolinguistik.

Jakarta:

_________,

2005.
Yayasan

Pustaka

2007.

Kamus

Al-

Arab-Indonesia
Surabaya:

Pustaka

Progresif
Sari, Dyah Sari. 2012. Huruf Jar Dalam

Ajrumiyah.

Diterbitkan
Sugiyono.

Iskandariyah: Dar Ibnu Kholdun

2010.

Kuantitatif

Ismail, Muhammad Bakar. 2000. Qowaid


Al Nahwi Bi Uslub Al Asri. Kairo:

Muhammad.

Universitas Negeri Semarang. Tidak

Goni, Aiman Aimin Abdul. 2010. Al Kaafi


Al

Surat

Al-Quran

Al Jurumiyah. Bandung: Algensido.

Metode
Kualitatif

Penelitian
dan

R&D.

Bandung: Alfabeta
Syauki. 2000. Al-Quran Dan Al-Hadist.

Dar Al Manar.

Semarang: Toha Putra.

Jawat, Abdul. 1981. Doa Mustajab Dari


Al-Quran

A.W.

Terlengkap.

Djuha, Djawahir. 2007. Terjemah Matan

Syarhi

Surabaya:

Munawwir

Obor Indonesia.

Fi

Al-

Progresif.

Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.


Dardjowidjojo,

Kamus

Indonesia-Arab

Terlengkap.

Jakarta: Rineka Cipta.


2009.

1997.

Munawwir

. 2007. Linguistik Umum.

A.W.

Dan

Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian

Al-Hadist.

Kepustakaan.

Semarang: Toha Putra.

Jakarta:

Yayasan

Obor Indonesia.

Kurniawan, Rodzi. 2012. Naskah Qiro'ah

Al-Atsary, Abu Hamzah Yusuf, 2007.

pada Buku Al Arobiyyah Li Al

Pengantar Mudah Belajar Bahasa

Nasyi'in Jilid 3. Universitas Negeri

Arab. Bandung: Pustaka Adhwa

Semarang. Tidak Diterbitkan

105

Zaid, Nasr Hamid Abu Zaid, Tekstualitas


Al-Quran. Cet. II; Yogyakarta: Lkis,

106

2002.

Anda mungkin juga menyukai