Oleh :
MOH. ISHAK DJULIANTO
NIM : A2A 105085
1. Pendahuluan
5. Kesimpulan
Daftar Pustaka
2.1.Perencanaan Pendidikan
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang terencana. Perencanaan pada
dasarnya adalah menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa depan.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur bebagai sumber daya agar hasil yang
dicapai sesuai dengan yang diharapkan
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan
menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien
dan seefektif mungkin. Didalam perencanaan tiga kegiatan yang meskipun dapat
2.2.Pembiayaan Pendidikan
Sejak tahun 1970an, awal PelitaI ada empat permasalahan pokok (strategis) yang
berkaitan dengan pendidikan nasional di Indonesia, yaitu :
a. Permasalahan pendidikan yang berhubungan dengan pemerataan pendidikan,
b. Permasalahan pendidikan yang berhubungan dengan relevansi pendidikan,
c. Permasalahan pendidikan yang berhubungan dengan mutu pendidikan,
d. Permasalahan pendidikan yang berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas
pendidikan.
Keempat permasalahan pokok pendidikan ini dipakai sebagai acuan utama dalam
upaya perbaikan, pembaharuan dan pengembangan pendidikan di Indonesia baik
dalam pemikiran, penelitian, maupun dalam penentuan kebijakan dasar, strategi arah
pengembangan dan pembangunan sistem pendidikan formal, mulai dari pendidikan
dasar sampai dengan pendidikan tinggi.
Masalah efisiensi dan relevansi di bidang pendidikan mempunyai kaitan langsung
dengan konsep pembiayaan yang dilihat bukan hanya jumlah tetapi juga dilihat dari
segi kualitasnya, dimana setiap upaya dan pengorbanan yang diberikan untuk suatu
2.4.Ekonomi Pendidikan
Peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan tetapi bukan
pemegang peranan utama, namun ada hal lain yang lebih menentukan yaitu
dedikasi, keahlian dan keterampilan pengelola dan guru gurunya.
Sebagai contohnya adalah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia yaitu pondok
pesantren dan seminari. Menurut hasul penelitian (Made Pidarta, 1988) kondisi
ekonomi lembaga lembaga pendidikan dalam kondisi pas pasan, bahkan ada
beberapa yang kondisinya memprihatinkan. Namun demikian lembaga lembaga
tersebut tetap vital sebab kerjasama mereka dengan para orang tua dan masyarakat
sangat baik, disamping dedikasi mereka tinggi didalam pendidikan, mereka
berupaya keras untuk lembaga mereka tetap eksis meskipun dalam kondisi yang
minim.
Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan adalah untuk menunjang kelancaran
proses pendidikan. Bukan merupakan modal untuk dikembangkan, bukan untuk
mendapatkan keuntungan. Ekonomi pendidikan sama fungsinya dengan sumber
sumber pendidikan yang lain, seperti guru, kurikulum, alat peraga dan lain lain,
adalah untuk menyukseskan misi pendidikan yang semuanya bermuara pada
perkembangan peserta didik. Ekonomi merupakan salah satu bagian sumber
pendidikan yang membuat anak mampu mengembangkan afeksi, kognisi dan
ketrampilan.
2. Analisis nilai yang akan datang (future value analysis) digunakan apabila
yang diketahui penghasilan saat ini (sekarang) untuk saat yan akan datang :
Pt = Po (1 + i)t
Dimana :
t = lama waktu (tahun)
i = bunga per tahun
Pt = harga pada t tahun yang akan datang
Po = harga saat ini
Menghitung biaya Input adalah sebagai berikut :
1. Sarana dan prasarana belajar berlaku ketentuan sebagai barang modal adalah
selama 25 tahun, kalau lebih dari waktu tersebut maka sarana dan prasarana
tersebut dianggap sudah tidak mempunyai nilai lagi. Seiring dengan
berjalannya waktu maka bangunan terkena aturan depresiasi 1,5% hingga
2% per tahun, artinya harga bangunan itu akan turun setiap tahun sebesar
1,5% hingga 2% dari harga awal, atau yang disebut dengan harga sisa. Bila
uang yang dipakai untuk membangun adalah uang pinjaman maka bunga
yang sesuai dengan aturan bank harus diperhitungkan, begitu pula untuk
sarana dan prasarana yang lain.
2. Untuk belanja barang barang yang habis pakai, dilakukan perhitungan pada
harga pembeliannya.
3. Biaya guru dan personalia sekolah dihitung dengan cara menjumlahkan gaji
dan tunjangan lainnya, termasuk guru honorer yang dihitung berdasarkan
waktu mengajarnya.
Namun di negara negara berkembang ada beberapa kesulitan atau kendala didalam
menghitung fungsi produksi ekonomi, yang antara lain :
1. Kalau peserta didik tamat sekolah, belum tentu yang bersangkutan dapat
segera bekerja. Meskipun bila ada yang sudah bekerja, atau sudah bekerja
dan yang masih belum bekerja. Biaya inputnya harus dinilai secara
perorangan.
2. Selama menunggu sampai mendapatkan pekerjaan, kemungkinan yang
bersangkutan bekerja seadannya atau bekerja tidak tetap, sehingga
penghasilannya juga tidak tetap.
5. Kesimpulan
1. Satuan Pendidikan yang terdiri atas jalur pendidikan formal dan non formal,
diselenggarakan oleh perorangan atau lembaga bagi yang swasta dan yang
diselenggarakan oleh pemerintah.
2. Landasan Ekonomi dalam pendidikan adalah fungsi fungsi ekonomi dalam
penyelenggaraan pendidikan yang meliputi fungsi fungsi produksi dalam
pendidikan. Efisiensi dan efektifitas dalam penyelenggaraan pendidikan.
3. Fungsi fungsi Ekonomi dalam Penyelenggaraan :
1. Perencanaan Pendidikan
Kurun waktu :
Jangka pendek < 5 tahun (tahunan)
Jangka menengah 5 10 tahun
Jangka panjang > 10 tahun
Model perencanaan :
a. Komprehensif
b. Target setting
c. Costing dan keefektifan biaya
d. PPBS atau SP4
2. Permasalahan dalam Pembiayaan Pendidikan :
1. Permasalahan pemerataan pendidikan
2. Permasalahan relevansi pendidikan
3. Permasalahan mutu pendidikan
4. Ekonomi Pendidikan
Ekonomi adalah satu hal yang cukup menentukan keberhasilan dari bidang
pendidikan. Adapun faktor yang paling menentukan dari bidang pendidikan
adalah dedikasi, keahlian dan ketrampilan dari pengelola pendidikan dan tenaga
pendidik.
4. Fungsi Produksi dalam Pendidikan adalah :
1. Fungsi produksi Administrator
2. Fungsi produksi Psikologi
3. Fungsi produksi Ekonomi
Lembaga pendidikan yang baik adalah pada kondisi dimana biaya input lebih kecil
atau sama dengan biaya output (Biaya Input < Biaya Output).
4. Peranan ekonomi adalah satu hal yang cukup menentukan keberhasilan dari bidang
pendidikan. Adapun faktor yang paling menentukan dari bidang pendidikan adalah
dedikasi, keahlian dan ketrampilan dari pengelola pendidikan dan tenaga pendidik.
5. Didalam hal investasi bidang pendidikan, yang menentukan adalah taraf
produktifitas individu maupun kelompok. Pada gilirannya taraf produktifitas ini
mempengaruhi perolehan/penghasilan (earning) seseorang atau kelompok yang pada
akhirnya berkontribusi terhadap kecepatan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan.
6. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar, dengan
hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan tenaga kerja, bahan, uang,
mesin, waktu dan lain lain. Atau dengan kata lain adalah melakukan pekerjaan
dengan benar.
Efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan, alat dan metoda yang tepat.
Atau dengan kata lain adalah melakukan pekerjaan yang benar.
Daftar Pustaka