Didalam matematika, tidak semua kalimat berhubungan dengan logika,Hanya kalimat yang bernilai benar
atau salah saja yang digunakan dalam penalaran.Kalimat tersebut dinamakan PROPOSISI
Definisi dari proposisi adalah kalimat yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi ridak sekaligus
keduanya.Kebenaran atau kesalahan dari suatu kalimat disebut dengan nilai kebenaran (truth value).
Contoh
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Kalimat a,b,c,d adalah proposisi dan bernilai benar,tetapi kalimat d bukanlah proposisi.kalimat d adalah
kalimat tanya dan kalimat e adalah kalimat perintah,kedua nya tidak mempunyai nilai kebenaran.Dari
contoh diatas kita dapat menyimpulkan bahwa proposisi selalu dinyatakan dengan sebagai kalimat
berita,bukan kalimat tanya maupun perintah.Kalimat f dan g bukan proposisi karena kedua kalimat
tersebut tidak dapat ditentukan benar maupun salah sebab kedua nya mengandung peubah(variable)yang
tidak dispesifikasikan nilai nya.Tetapi untuk kalimat
Untuk sembarang bilangan bulat n0,maka 2n adalah bilangan genap
Adalah proposisi yang bernilai benar karena kalimat tersebut merupakan cara lain untuk menyatakan
bilangan genap,begitu juga kalimat
X+y = y+x untuk setiap x dan y bilangan riil
Adalah proposisi karena kalimat tersebut merupakan cara lain untuk menyatakan hukum komutatif
perjumlahan pada sistem bilangan riil.Dalam hal ini tidak perlu diberi suatu nulai sebab untuk x dan y
berapa saja.
Mengkombinasikan proposisi
Kita dapat membentuk proposisi baru dengan cara mengkombinasikan satu atau lebih proposisi.Operator
yang digunakan untuk mengkombinasikan proposisi disebut operator logika.Operator logika dasar yang
digunakan adalah dan (and),atau (or),dan tidak (not).Dua operator pertama dinamakan operator biner
karena operator tersebut mengoperasikan dua buah proposisi,sendangkan operator ketiga dinamakan
operator uner karena ia hanya membutuhkan satu buah proposisi.
Proposisi baru yang diperoleh dari pengkombinasian tersebut dinamakan proposisi majemuk (compound
preposition).Proposisi majemuk disusun dengan proposisi-proposisi atomik.metode pengkombinasian
proposisi dibahas oleh matematikan inggris yang bernama,george boole pada tahun 1854 didalam buku
nya yang terkenal,the laws of thought.proposisi majemuk dibagi menjadi 3 macam ,yaitu
konjungsi,disjungsi dan ingkaran.ketiga nya didefiniskan sebagai berikut:
A. Negasi (Sangkalan/Ingkaran) ~
Negasi suatu pernyataan ialah suatu pernyataan yang bernilai salah apabila pernyataan
semula bernilai benar, dan bernilai benar apabila pernyataan semula bernilai salah.
Definisi ini dapat dinyatakan dalam suatu tabel yang disebut tabel kebenaran untuk
negasi suatu pernyataan sebagai berikut:
Tabel 3.1.Tabel Nilai Kebenaran
Contoh : Jika a: Ida suka mangga
maka ~a : Tidak benar bahwa Ida suka mangga.
Contoh :
1) Misalkan a menyatakan Tembok itu berwarna hitam, maka negasi a yaitu -a
menyatakan Tidak benar bahwa tembok itu berwarna hitam. Lebih ringkas dikatakan
Tembok itu tidak berwarna hitam.
Apabila b menyatakan Tembok itu berwarna putih, maka b bukan negasi dari a.
Sebab apabila kenyataannya tembok itu berwarna hijau, maka baik a maupun b kedua
pernyataan bernilai salah. Hal ini bertentangan dengan definisi 3.1.
tabel 3.4. Dalam buku ini, apabila ditentukan suatu disjungsi tanpa keterangan apa-apa, maka
yang dimaksud adalah disjungsi inklusif.
Tabel 3.4.Tabel Nilai Kebenaran
Disjungsi Eksklusif dari a dan b.
memperhatikan nilai kebenaran pengikutnya (sesuai baris ke 3 dan 4 dalam tabel 3.5).
Nilai kebenaran pengikutnya, baik Benar atau Salah, jika pendahulunya bernilai Salah,
maka implikasi tersebut bernilai Benar.
(2) Implikasi selalu bernilai benar, apabila pengikutnya bernilai benar, tanpa
memperhatikan nilai kebenaran dari pendahulunya (sesuai baris ke 1 dan 3). Tanpa
mengetahui nilai kebenaran pendahulu, jika diketahui pengikutnya bernilai Benar, maka
implikasi tersebut bernilai Benar.
Implikasi yang dipelajari dalam Matematika adalah implikasi yang didefinisikan
seperti dalam tabel 3.5. Implikasi semacam ini disebut implikasi material.Sedang implikasi
yang dijumpai dalam percakapan sehari-hari disebut implikasi biasa (ordinary implication).
Apabila diketahui bahwa a => b bernilai benar, maka:
(1) adisebut syarat cukup bagi b, atau
(2) bdisebut syarat perlu bagi a.
Perhatikan bahwa suatu syarat perlu belum tentu merupakan syarat cukup.
E. Biimplikasi (Bikondisional)
Biimplikasi a dan b (disimbolkan dengan a <=>b ) bernilai benar apabila kedua
pernyataan tunggalnya mempunyai nilai kebenaran yang sama, dan mempunyai
bernilai salah apabila kedua pernyataan tunggalnya mempunyai nilai kebenaran yang
berbeda.
Tabel 3.7.Tabel Nilai Kebenaran
Biimplikasi dari a dan b.
Teorema: a <=> b
ek ( a => b ) & ( b => a )
Bukti: Untuk membuktikan kebenaran teorema itu diperlihatkan tabel nilai kebenarannya sebagai
berikut:
Terlihat bahwa urutan nilai kebenaran pada kolom 3 sama dengan urutan nilai
kebenaran pada kolom 6, berarti:
a<=> b
ek ( a => b ) & (b => a )
Pada implikasi a => b ,a adalah syarat cukup bagi b, dan pada implikasi b => a , a
adalah syarat perlu bagi b. Sehingga a <=> b berarti a adalah syarat cukup dan perlu bagi b
dan sebaliknya..
Contoh:
Apabila ketiga sisi suatu segitiga sama panjang maka segitiga itu samasisi.
Dimaksudkan bahwa ketiga sisi suatu segitiga sama panjang bila dan hanya bila segitiga itu
sama sisi.
Selanjutnya kata perangkai bila dan hanya bila disingkat bhb. Kita telah
menggunakan singkatan ek untuk ekuivalen. Dua pernyataan dikatakan ekuivalen
apabila nilai-nilai kebenarannya sama. Bandingkanlah
a<=> b dengana ek b. Kedua pernyataan ini mempunyai nilai kebenaran sama.