Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL RENCANA USAHA ANGGARAN BIAYA BAKSO TUSUK

MEMBARA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK

MATA PELAJARAN: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

GURU PEMBIMBING: OPPY AMELIA, S.Pd.

DISUSUN OLEH:

FADDEL HARYO

KHARISMA ANANDA PUTRI

MUHAMMAD ILYASA

SITI NUR ANISA

KELAS XII DPIB 1

SMK NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Di Indonesia, orang-orang menyebut daging berwujud bola dengan sebutan ‘bakso’.


Namun, istilah bakso ini bukan dari Indonesia lho!

Istilah bakso berasal dari bahasa Hokkien, salah satu rumpun bahasa di Tiongkok dan jadi
bahasa utama penduduk Provinsi Fujian. Kenapa namanya bakso? Karena, berasal dari
kata ‘bak’ artinya daging, dan ‘so’ dalam bahasa Hokkien artinya kuah.

Nama bakso ini bermula pada abad ke-17. Ketika itu, ada seorang warga Fuzhou (Daerah
di Provinsi Fujian) yang bernama Meng Bo memiliki ide membuat makanan untuk sang
ibu yang sakit.

Makanan tersebut ia buat dari daging cincang halus yang direbus lalu ia sajikan dengan
kuah seperti sup. Karena kelezatannya, resep bakso bikinan Meng Bo ini lalu populer ke
seantero Tiongkok.

Lambat laun, bakso ala Meng Bo ini juga akhirnya sampai di Indonesia. Orang-orang
yang mengenalkannya adalah imigran asal Tiongkok yang tinggal di berbagai wilayah
Nusantara. Maka, penemu bakso yang persis sering kita temukan di sekitar kita adalah
Meng Bo.

Hanya saja, meskipun sama-sama berkuah, terjadi penyesuaian pada bakso. Di negeri
asalnya, daging yang digunakan umumnya berasal dari daging babi. Karena Indonesia
berpenduduk mayoritas Muslim, bahannya menggunakan daging sapi, ikan, dan lainnya.

Semakin zaman berkembang, banyak inovasi dari bakso, salah satunya bakso tusuk.
Banyak masyarakat yang menyukai bakso tusuk. Selain rasanya yang enak, bakso tusuk
juga mengadung gizi dan harganya sangat terjangkau. Bakso tusuk juga dapat digunakan
sebagai lauk pauk dan juga untuk camilan. Proses pembuatannya pun sangat mudah.
Bakso tusuk ini juga dapat meningkatkan perekonomian penjual.

Dalam proposal ini, Kami mengajukan untuk membuka usaha kuliner Bakso Tusuk
Membara. Bahan-bahan yang digunakan semuanya segar, tanpa bahan pengawet. Usaha
ini bertujuan untuk memberi kesempatan untuk mengembangkan kreativitas seseorang
dalam berkarya, khususnya dalam bidang makanan.
II. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan kelompok Kami dalam usaha menjual Bakso Tusuk Membara adalah:

1) Menyarankan bahwa dalam melakukan usaha harus bisa menciptakan peluang usaha
yang minim keberadaan kulinernya.
2) Mengenalkan makanan Bakso Tusuk Membara kepada orang-orang.
3) Menerapkan kebersamaan dan saling berpendapat dalam menentukan kesepakatan.

Manfaat Bakso Tusuk Membara adalah:

1) Dapat menjadi camilan yang praktis dan terjangkau


2) Bisa memuaskan dalam segi rasa dan semuanya segar tanpa bahan pengawet
3) Lebih sehat dibandingkan bakso tusuk yang lainnya
BAB II

URAIAN BISNIS

I. JENIS USAHA YANG DIKELOLA

Jenis usaha yang dikelola adalah usaha jajanan ringan yang berupa bakso tusuk.

II. JENIS USAHA YANG DIRENCANAKAN

Usaha yang dijalankan bergerak di bidang makanan, lebih tepatnya “Bakso” yang
rencananya akan ditusuk dan terdapat isian campuran topping serta cabai membara. Dan
akan dijual di media online dan gerai di pinggir jalan.

III. LOKASI USAHA

Usaha ini dijalankan di sebuah gerai di pinggir jalan, sedangkan untuk pemasarannya
melalui media online, seperti Gofood, Shopeefood, Grabfood, Maximfood, dll.

IV. HARGA JUAL

Bakso tusuk akan dijual dengan harga mulai dari Rp. 2.000,00 per buah. Harga tersebut
sangat terjangkau di kalangan pelajar dan masyarakat kalangan bawah. Harga tersebut
ditentukan berdasarkan perhitungan biaya produksi, sehingga telah diperhitungkan
besarnya keuntungan yang akan diperoleh.
BAB III

ANALISIS KEUANGAN

A. RENCANA USAHA
B. PERALATAN KERJA

NO PERALATAN JUMLAH HARGA TOTAL


.
1 KOMPOR GAS 1 BUAH Rp. 350.000,00 Rp. 350.000,00
2 TABUNG GAS 1 BUAH Rp. 130.000,00 Rp. 130.000,00
3 GARPU 1 LUSIN Rp. 25.000,00 Rp. 25.000,00
4 DANDANG 1 BUAH Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
5 PISAU 1 SET Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00
6 TALENAN 1 BUAH Rp. 14.000,00 Rp. 14.000,00
7 BLENDER 1 BUAH Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00
8 PARUTAN 1 BUAH Rp. 1.000,00 Rp. 1.000,00
10 SENDOK 1 LUSIN Rp. 35.000,00 Rp. 35.000,00
JUMLAH Rp.1.005.000,00

C. BAHAN BAKU

Bahan baku untuk membuat 200 buah bakso tusuk dalam 1x produksi dan kedepannya
akan dinaikkan volume produksinya

NO BAHAN BAKU VOLUME SATUAN JUMLAH


. HARGA
1 TEPUNG TAPIOKA 150 GRAM Rp. 3.000,00 Rp. 3.000,00
2 DAGING AYAM 400 GRAM Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00
3 CABAI MERAH ½ KG Rp. 40.000,00 Rp. 40.000,00
4 KEJU 170 GRAM Rp. 23.000,00 Rp. 23.000,00
5 LADA 500 GRAM Rp. 28.000,00 Rp. 28.000,00
6 BUBUK BALADO 200 GRAM Rp. 6.000,00 Rp. 12.000,00
7 SAUS 500 GRAM Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00
8 KECAP 550 ML Rp. 19.000,00 Rp. 19.000,00
9 MICIN 230 GRAM Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00
10 GARAM DAPUR 1 KG Rp. 7.000,00 Rp. 7.000,00
11 AIR 1 GALON Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
JUMLAH Rp. 177.000,00
Total bahan baku per 200 buah bakso: Rp. 177.000,00
D. BIAYA OPERASIONAL

NO. NAMA ALAT VOLUME HARGA JUMLAH


1 ISI ULANG GAS 1/7 HARI Rp. 23.000,00 Rp. 23.000,00
2 AIR 1 GALON/7 Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
HARI
JUMLAH Rp. 28.000,00
Jumlah biaya operasional per hari: Rp. 28.000,00

E. BIAYA PEMBANTU

NO NAMA BARANG JUMLAH HARGA JUMLAH


. SATUAN HARGA
1 CUP PLASTIK 2 PACK Rp. 8.000,00 Rp. 16.000,00
2 TUSUK SATE 1 PACK Rp. 9.500,00 Rp. 9.500,00
JUMLAH Rp. 25.500,00
Jumlah biaya pembantu per hari: Rp. 25.500,00

D. PENERAPAN HARGA PROSES DAN HARGA JUAL

HARGA POKOK= BAHAN BAKU + BIAYA PEMBANTU

200

= Rp. 177.0000,00 + Rp. 28.000,00 + Rp. 25.500,00

200

= Rp. 230.500,00 = Rp. 1.153,00

200

HARGA JUAL= HARGA POKOK + LABA (50% x HARGA POKOK)

= 1.153,00 + (50% x 1.153,00)

= 1.153,00 + 577

= Rp. 1.730,00 (dibulatkan menjadi) Rp. 2.000,00

E. RENCANA KEUANGAN

PERHITUNGAN LABA/RUGI

HASIL PENJUALAN/BULAN: 200 pcs x Rp. 2.000,00 x 26 hari = Rp. 10.400.000,00


PENGELUARAN

BIAYA OPERASIONAL = Rp. 28.000,00 x 26 hari = Rp. 728.000,00

BIAYA BAHAN BAKU = Rp. 177.000,00 x 26 hari = Rp. 4.602.000,00

BIAYA BAHAN PEMBANTU = Rp. 25.500,00 x 26 hari = Rp. 663.000,00

JUMLAH PENGELUARAN = Rp. 5.993.000,00

LABA KEUNTUNGAN = Rp. 10.400.000,00 - Rp. 5.993.000,00 = Rp.


4.407.000,00

F. ANALISIS USAHA

RUMUS ANALISIS KEUNTUNGAN:

REVENUE COST RATIO (R/C)

R/C = TOTAL PENERIMAAN : TOTAL PENGELUARAN

= Rp. 10.400.000,00 : Rp. 5.993.000,00

= 1,74

PAY BACK PERIODE

PAY BACK PERIODE = TOTAL BIAYA INVESTASI : KEUNTUNGAN x 1 BULAN

= Rp.1.005.000,00 : Rp. 4.407.000,00 x 1 BULAN

= 0,22
BAB IV

PENUTUP

Demikianlah proposal ini Kami buat. Kami berharap agar proposal ini dapat
dipertimbangkan untuk Kami untuk memulai sebuah usaha yang Kami harapkan agar
membuka bisnis yang bermanfaat dan menumbuhkan semangat berwirausaha bagi Kita
semua.

Anda mungkin juga menyukai