Anda di halaman 1dari 4

B.

PERSAMAAN SIMULTAN (SIMULTAENOUS EQUTION)


Tujuan:
1. Memecahkan soal persamaan simultan dengan menggunakan metode eliminasi, substitusi
dan matriks.
2. dapat memformulasikan peristiwa sehari-hari terutama yang berkaitan dengan bisnis ke
dalam persamaan simultan sekaligus mendapatkan solusi yang diinginkan.
Daftar Pustaka
1. Kannegieser dan Mirsky:
Business Mathematic, Third Edition, Maemillan, Australia.
2. Warman P & Mauthner P
Business Mathematic & Statisti with Calculator & Computer Application, Prentice – Hall,
Australia, 1985.
Persamaan simultan berarti, beberapa persamaan yang terdiri dari sejumlah variabel (yang
tidak diketahui) dan nilai masing-masing variabel yang tidak diketahui diperoleh secara serentak
(simultan).
Agar suatu persamaan simultan yang biasanya dikatakn dalam hubungan linear dapat
diselesaikan, maka banyaknya persamaan harus sama dengan banaknya variabel. Misalnya
dalam suatu persamaan terdapat dua buah variabel ( x dan y), maka harus terdapat dua
persamaan, seperti:
2x + 3y = 5 Persamaan normal 1
x+ y=2 Persamaan normal 2
Persoalan simultan seperti pernyataan matematik di atas, banyak sekali dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari terutama dalam kalkulasi bisnis sederhana. Tentu agar persoalan tersebut
dapat dipecahkan dengan persamaan simultan. Lebih dahuliu dilakukan formulasi peristiwa
dimaksud variabel atau hal yang tidak diketahui itu sebagai variabel sedangkan data.
Contoh:
Si X pada suatu malam santai pada sebuah bar sambil makan kacang dan minum bir masing-
masing 2 bungkus dan 3 bungkus. Pada saat mau pulang ia mengeluarkan uang sebanyak Rp
22.500,- untuk rekeningnya. Pada malam yang sama, si Y juga membayar sebenarnya harga 1
botol bir dan 1 bungkus kacang. Agar lebih jelas, pada persoaalan di atas idnyatakan dalam
kalimat matematika sebagai berikut:
Misalkan: Harga per botol bir sebagai A
Harga per bungkus kacang sebagai B
Atau: Variabel A = Harga bir per botol
Variabel B = Harga kacang per bungkus.
Maka:
Untuk si X:
22.500 = 2 botol Bir x harga per botol + 3 bungkus kacang x harga per bungkus.
Menjadi: 2A + 3B = 20.500
Untuk si Y:
10.500 = 1 botol bir x harga per botol + 1 bungkus kacang x harga per bungkus.
Menjadi: 1A +1B = 10.500 atau A + B = 10.500.
Berapakah: - A atau harga bir per botol
- B atau harga kacang per bungkus
Untuk menjawab persoalan dimaksud, terdapat beberapa metode yang umum digunakan anatara
lain:
1. Metode Eliminasi
2. Metode Substitusi
3. Metode Matrik
4. Metode Grafik
Metode yang paling sering digunakan untuk jumlah variabel sampai 2 buah adalah
dengan eliminasi, sedangkan jika jumlah variabel lebih dari 2 maka sebaiknya diterapkan metode
matriks, sedangkan metode grafik menganduing kelemahan dalam tingkat ketelitian skala yang
digunakan dalam grafik. Dalam praktek metode eliminasi dan substitusi sekaligus diterapkan.
Untuk contoh di atas:
1. Metode Eliminasi
2A + 3B = 22.500 1
x 2 untuk mengiliminir A

A + B = 10.500
2A + 3B = 22.500 Jika koefisien yang kaan
2A + 2B = 21.000 dieliminir adalah positif
0 + B = 1.500 dilakukan pengurangan,
Jadi B = 1.500 sebaliknya dijumlahkan.
Hal yang sama dilakukan dengan mengeliminir B sehingga akan diperoleh harga A=
9.000. Jadi harga bir per botol (A) adalah Rp 9.000,- dan harga kacang per bungkus (B) adalah
sebesar Rp 1.500,-.
2. Metode Substitusi
Persamaan: 2A + 3B = 22.500

A + B = 10.500
Misalnya kita transformasikan persamaan 2 ke – A, yaitu:
A = 10.500 – B
Hasil transformasi ini disubstitusikan ke persamaan 1;
2(10.500 – B) + 3 (B) = 22.500
21.500 – 2B + 3B = 22.500
B = 22.500 – 21.000
B = 1.500
Kemudian nilai B = 1.500 disubstitusi lagi ke persamaan normal yang lebihs ederhana yaitu
persamaan 2 menghasilkan:
A + 1.500 = 10.500
A + 10.500 = 1.500
A = 9.000
Jika jumlah variabel sebanyak n dan jumlah persamaan normal juga harus sebanyak n, maka
penyelesaian dilakukan secara bertahap hingga ditemukan dua persamaan dengan dua
variabel yang tidak diketahui. Selanjutnya nilai variabel lain dapat ditemukan dengan
menggunakan persamaan yang lebihs ederhana dan seterusnya hingga semua nilai variabel
diperoleh.
3. Metode Matriks
Persamaan: 2A + 3B = 22.500
A + B = 10.500
Dinyatakan dalam ungkapan matriks:
2 3 A = 22.500
1 1 B = 10.500
2 3
Jika dimisalkan dengan matrik.
1 1
a
dimisalkan dengan matrik b
b
22.500
dimisalkan dengan matrik c
10.500
maka: a = b x c, dan
b = (a)-1 x c dimana: (a)-1 = Matriks Invers a
1
dan (a)-1 =   Transpose a
a
Ingat lagi tentang operasi matriks dari ordo 2 x 2 hingga n x a
A 2 1 22.500

B 1 1 10.500
A 1 1 3 22.500

B 1 1 2 10.500
A 9.000

B 1.500

SOAL-SOAL PERSAMAAN SIMULTAN

1. Selesaikanlah persamaan simultan berikut:

a. y – 2x = 3 d. 3x + 2y – 5z = -12
y– x=2 2x + 3y + 4z = -17
x – 5y + 3z = -3
b. x + 3y + 8 = 0
3x – 4y – 2 = 0 e. 2x – 4y – 3z = 11
2x – 3y – 4z = 8
c. 3x – y + 14 = 0 6x – 5y – 2z =26
3x = 2 – 2x

1. 80 ban luar dan 53 ban dalam berharga Rp 959.000,- sedangkan 106 ban luar dan 75 ban
dalam berharga Rp 1.285.000,-. Dapatkan harga per satu unit ban untuk masing-masing
jenis?
2. 15 pasang sepatu dan 8 pasang sandal harganya Rp 212.000,-, demikian juga harga 12 pasang
sepatu serta 11 pasang sandal adalah Rp 188.000,-. Berapakah harga per pasang masing-
masing jenis barang?
3. Seorang membeli 80 Ha tanah dengan harga Rp 27.500.000,-. Dia membayar Rp 300.000,-
per Ha untuk sebagian tanah dan Rp 400.000,- untuk sisanya. Berapa banyak tanah yang dia
beli dengan harga Rp 400.000,- per Ha?
4. Perusahaan Sepatu Cibaduyut & Co menerima faktur, untuk 4 sandal, 2 tas, dan 3 sepatu
dengan harga total Rp 200.000,-. Selanjutnya 20 sandal, 1 tas, dan 10 sepatu dengan harga
total Rp 620.000,-. 1 sandal, 1 tas, dan 5 sepatu, harga total Rp 230.000,-. Hitunglah harga
tiap-tiap sandal, tas, dan sepatu!
5. Jika ongkos menggunakan 3 mesin cucui dan 5 mesin pengering adalah Rp 3.550,-/jam,
sedangkan dengan menggunakan 5 mesin cuci dan 8 mesin pengeering ongkosnya Rp
5.800,-. Berapakah total ongkos bila menggunakan 7 mesin cuci dan 10 mesin pengering?
6. PT Agung Putra menerima 3 faktur hutang tanpa mencantumkan harga tiap-tiap barang
sebagai berikut:
Faktur 1: 3 kursi, 5 meja, dan 2 bangku, total pembayaran Rp 330.000,-
Faktur 2: 7 kursi, 2 meja, dan 1 bangku, total pembayaran Rp 250.000,-
Faktur 3: 12 kursi, 6 meja, dan 7 bangku, total pembayaran Rp 610.000,-
Hitunglah harga per unit masing-masing barang!

Anda mungkin juga menyukai