PENDAHULUAN
Pepaya merupakan satu-satunya jenis dalam genus Carica , yang tidak asing bagi penduduk
Indonesia, Pepaya mengandung nutrisi yang amat berlimpah dan amat baik dikonsumsi anak-anak
hingga lansia (lanjut usia), untuk menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, buah yang diduga berasal dari
Kostarika dan Meksiko ini, bisa diperoleh di mana saja dan kapan saja, karena buah ini tidak
mengenal musim, sehingga bisa terus tumbuh sepanjang masa.
Seluruh bagian pepaya, mulai dari akar sampai dengan ujung daunnya termasuk bunga dan
buahnya, mempunyai nilai medis yang tinggi. Bunga pepaya yang telah dimasak dan dimaniskan
dengan gula, bisa digunakan untuk mengobati penyakit kuning dan bronchitis. Kulit batang pohon
pepaya, bisa digunakan sebagai obat sakit gigi. Akar dan getah pepaya memiliki khasiat yang luar
biasa. Keduanya mengandung zat aktif non-gizi, yaitu karpain, karposit, kautsyuk, dan papayotin,
yang bisa berfungsi sebagai antibiotik. Akar pepaya juga bisa dibuat teh untuk menghilangkan parasit-
parasit usus, mengobati penyakit kuning dan penyakit ginjal, dan menghentikan perdarahan. Getah
pepaya juga bisa digunakan untuk menghilangkan jerawat.
Daun pepaya sangat hebat dalam hal membantu merawat indra penglihatan. Daun pepaya
mengandung vitamin A sebanyak 18.250 SI (satuan internasional). Jumlah ini lebih banyak dari
vitamin A yang dikandung wortelsayuran yang diklaim paling hebat dalam hal merawat indra
penglihatan, yang hanya sejumlah 12.000 SI. Selain itu, kandungan carposide di dalam daun pepaya,
telah diketahui mampu membantu penyembuhan orang yang sedang menderita penyakit cacingan.
Oleh karena itu upaya meningkatkan partisipasi konsumsi buah pepaya terkait dengan program
percepatan keanekaragaman konsumsi pangan dan gizi penting untuk dikaji.
1
Mengingat terbatasnya waktu, tenaga , pengetahuan serta keterampilan yang kami miliki. Maka
penelitian ini dibatasi pada :
BAB II
LANDASAN TEORI
2
2.1 Asal Usul Pepaya
Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal
dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini
menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil
buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama
pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang
pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya".
Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "kats" dan dalam bahasa
Sunda "gedang".
A. Vitamin
B. Serat
3
Pepaya merupakan sumber serat yang sangat baik. Selain menurunkan
kadar kolesterol tinggi, serat pepaya juga mampu mengikat zat-zat
beracun di usus besar dan menjauhkannya dari sel-sel usus yang sehat.
C. Asam Folat
D. Enzim
Buah yang tumbuh sepanjang tahun dengan daging buah berwarna jingga
ini terkenal banyak dikonsumsi untuk melancarkan pencernaan. Selain lezat,
pepaya juga kaya akan enzim, vitamin, maupun mineral. Nutrisi di dalam buah
bernama latin Carica Papaya ini antara lain antioksidan seperti beta karoten
(vitamin A), vitamin C, vitamin B kompleks, flavonoid, asam folat dan pantotenat.
Pepaya juga mengandung banyak mineral, kalium, magnesium, dan serat.
Nutrisi-nutrisi ini membuat pepaya amat bermanfaat bagi kesehatan.
4
bermanfaat mencegah oksidasi kolesterol yang sering menempel pada dinding
arteri, sehingga menyebabkan hipertensi.
Selain itu, kandungan enzim papain pada buah pepaya juga berkhasiat
mempercepat proses pencernaan protein. Enzim ini mampu memecah protein
menjadi arginin, dan menguraikan makanan menjadi berbagai macam protein
atau asam amino, sehingga memudahkan penyerapannya oleh tubuh.
Masih banyak lagi manfaat dari papaya antara lain, meningkatkan sistem
kekebalan tubuh, membantu sistem pencernaan dan mendukung produksi enzim
pencernaan, merevitalisasi tubuh dan membantu mempertahankan energi dan
vitalitas, mendorong pembaharuan jaringan otot, mempercepat penyembuhan
luka pada kulit dan meredakan peradangan, mencegah pembentukan penyakit
katarak pada mata, dan menurunkan resiko emfisema pada perokok aktif dan
perokok pasif.
Manfaat pepaya tidak hanya bisa kita dapatkan melalui buahnya saja, namun hampir dari
seluruh bagian tanaman ini. Biji pepaya, misalnya, dianggap lebih menyehatkan dibanding buah
pepaya sendiri. Konsentrasi bio nutrisi biji pepaya bahkan lebih tinggi dibanding buahnya.
5
BAB III
METODOLOGI PEMBUATAN
Pembuatan dilakukan melalui 2 kali percobaan, yakni pada tanggal 3 Maret 2013 dan 24
Maret 2013
3.2 Responden
Dari hasil penelitian yang kami buat ini menjadi responden untuk mencoba hasil penelitian
tentang manisan pepaya yang behasil kami buat untuk kalangan masyarakat.
Alat :
Panci
Alat pengaduk
Mangkuk Besar
Saringan
Nampan
6
Bahan :
Pepaya muda di kupas, lalu dicuci hingga bersih. Lalu di potong kecil kecil.
Masukan kapur sirih ke dalam air, aduk hingga larut
Masukan pepaya yang sudah di potong kecil kecil kedalam larutan air kapur sirih.
Diamkan selama satu hari
Setelah di diamkan selama satu hari, tiriskan papaya hingga bersih selama kurang
lebih setengah jam.
Masukan air kedalam panci, tambahkan gula secukupnya dan aduk. tunggu hingga
mendidih.
Setelah air mendidih, campurkan citrun dan pewarna makanan secukupnya.
Aduk papaya terus hingga airnya surut.
Ulangi dari proses memasak air dan gula hingga diaduk sampai airnya surut minimal
3 kali.
3.6 Pengeluaran
1
4 kg gula putih Rp.6000
TOTAL Rp.15.000
7
BAB IV
Untuk proses pembuatan manisan pepaya ini, kami melakukan proses percobaan sebanyak 3
kali
Kami mencoba proses pembuatan manisan pepaya pertama kali pada tanggal 3 maret
2013, pada percobaan pertama kami mengalami sedikit kegagalan. Kegagalan terletak pada
tekstur manisan yang kurang renyah. Dan rasa manis yang sangat dominan dalam manisan
tersebut.
Analisis: ini disebabkan karena dalam proses perendaman, Kapur sirih yang di gunakan
kurang sehingga tidak menyebabkan tekstur pepaya yang akan dijadikan manisan tidak
renyah. Dan rasa masam yang muncul kurang karena citrun yang kami berikan juga kurang.
Maka dalam percobaan ini, hanya kelompok kami yang mencoba dan tidak membuat angket
untuk disebar kepada masyrakat
Kami mencoba proses pembuatan manisan pepaya yang terakhir pada tanggal 24
Maret 2013. Pada percobaan ini kami berhasil membuat tekstur yang renyah, dan sedikit rasa
masam khas manisan tersebut. Maka angket dapat disebarkan kepada masyarakat
8
d. Pucat
2. Bagaimana tekstur dari manisan pepaya itu sendiri ?
a. keras
b. renyah
c. kurang renyah
d. tidak renyah
3. Bagaimana aroma dari manisan pepaya ini ?
a. Sangat wangi
b. Wangi
c. Kurang wangi
d. Tidak wangi sama sekali
4. Sebelumnya apakah anda pernah melihat atau mencoba manisan pepaya ini ?
a. Pernah
b. Tidak pernah
5. Bagaimana rasa dari manisan pepaya ini ?
a. Enak
b. Biasa saja
c. Kurang enak
d. Tidak enak
6. Anda lebih menyukai memakan manisan pepaya atau buah pepaya itu sendiri ?
Dari 10 angket yang kami sebar dari berbagai usia, hampir 60 % menyukai manisan pepaya,
30% menyukai buah pepaya, dan 10% menyukai keduanya. Alasan menyukai manisan pepaya
karena memiliki rasa yang unik dan pas, walaupun agak jarang untuk menemukannya. Alas an
menyukai buah pepaya itu sendiri karena beberapa ada yang memang kurang suka dengan jenis
manisan tersebut atau lebih suka terhadap rasa asli pepaya itu sendiri.
7. Menurut anda apakah manisan pepaya ini dapat di terima di masyarakat luas ?
Dari 10 angket yang kami sebar hampir semuanya menjawab dapat dterima di masyarakat
luas. Alasannya karena masih jarang orang yang ingin mengolah pepaya mentah yang tidak ada
nilai atau sedikit sekali nilai ekonomisnya menjadi sebuah cemilan yang enak dan bernilai
ekonomis yang lumayan tinggi.
8. Menurut anda jika manisan pepaya ini di jual, lebih baik di jual kemana ?
Dari 10 angket yang kami sebar, 30% menjawab di jual ke pasar, 20% dijual ke toko toko kue,
dan 50 % keduanya.
9
Hasil Angket
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5
A B C D
Dari 10 angket yang telah kami sebar kepada responden, maka hasil analisa kami adalah
sebagai berikut
Sebagian besar para responden pernah memakan manisan pepaya. Para responden
memberikan komentar tentang manisan pepaya yang kami buat. Manisan kami memiliki
warna yang cerah, tekstur yang renyah, dan rasa yang cukup enak. Hanya saja kami
mengalami kekurangan dalam menciptakan aroma manisan yang sedap, beberapa
responden mengatakan bahwa manisan kami termasuk manisan yang cukup enak,
meskipun dengan beberapa kelebihan dan kekurangan tentunya.
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
10
Semoga dari hasil penelitian yang kami buat dapat bermanfaat untuk masyarakat terutama
dikalangan remaja.
Kami juga berharap percobaan yang kami buat, akan menjadi inspirasi semua orang agar
tidak takut mencoba.
Semoga dapat menjadikan sistem perekonomian keluarga yang baik.
Sebagai makanan tradisional yang harus dilestarikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://majalahkesehatan.com/pepaya-enak-dan-bermanfaat/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pepaya
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/sehat/2012/02/18/725/1001-Manfaat-
Pepaya-bagi-Kesehatan
11
Lampiran
12
13