OLEH : TIM 2
M. syaifuddin
Anasatus Sholikhah
Luluk Ulwiyah
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN BUSINES PLAN COMPETITION 2018
5. Guru Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Husnul Khotimah S.Pd
b. NIP :-
c. Alamat Rumah : RW.05 Manyar Sekaran Lamongan
d. No. Telp./ HP :081357250338
Hormat Kami
Kepala Sekolah
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 24
LAMPIRAN……………………………………………………………….. 25
1. Biodata Ketua Serta/Anggota Kelompok……………………….. 25
2. Biodata Guru Pendamping ...………………………………….....26
5
BAB 1
PENDAHULUAN
Talas atau mbote atau keladi termasuk salah satu di antara tumbuhan
penghasil pangan yaitu menghasilkan umbi yang kaya karbohidrat yang berguna
untuk tubuh kita. Talas atau mbote atau keladi ini mudah didapat di beragam
daerah. Talas atau mbote atau keladi ini ditanam mulai sejak zaman nenek
moyang kita yang pada jaman dulu digunakan sebagai bahan makanan pokok,
Bahkan tanaman ini termasuk tanaman yang sangat tua di banding dengan padi
yang pada saat ini yaitu satu diantara bahan yang jadikan sebagai bahan makanan
pokok kita sehari-harinya. Tetapi, informasi yang didapat pada kesempatan ini,
6
ternyata daerah Irian pada sekarang ini masih menjadikan talas atau mbote sebagai
makanan pokok pada daerahnya.
Jika pemanenan tidak pada waktu yang tepat maka akan menurunkan
kualitas hasil. Panen yang terlalu cepat akan menghasilkan mbothe yang
tidak kenyal dan pulen, sebaliknya jika panen terlambat maka umbinya
akan keras dan liat (Annonymousc,2010).
Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis kuliner menjadi salah satu bisnis
yang semakin bersinar. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya
adalah karena semakin bertambahnya penduduk dari tahun ke tahun. Selain hal
tersebut diatas, penyebab lainnya adalah bahwa Indonesia sendiri sedang
mengalami kemajuan - kemajuan yang merambah diberbagai bidang seperti
kemajuan teknologi informasi yang secara langsung menjadikan promosi bisnis
8
rumahan dapat menyebar ke seluruh Indonesia bahkan ke dunia. Ada banyak jenis
makanan yang kemudian dipasarkan lewat internet melalui website atau jejaring
sosial.
Melihat kondisi demikian, maka akan sangat baik sekali jika menjalankan
bisnis kuliner yang membidik pasar kalangan bawah. Hal ini tentu berkaitan
dengan kondisi masyarakat yang masih banyak yang miskin. Seperti yang kita
tahu bersama bahwa masyarakat Indonesia hampir 60 % merupakan penduduk
miskin. Untuk itulah kami sengaja membuka usaha kuliner dengan harga yang
semurah mungkin agar dapat dijangkau oleh kalangan bawah yang dalam hal ini
jenis bisnis yang dijalankan adalah usaha keripik keladi.
Alasan mengapa kami memilih bisnis keladi adalah selaian harga bahan
bahannya murah, makanan jenis keripik juga termasuk jenis makanan yang sangat
disukai oleh masyarakat dan mudah untuk ditemukan serta harganya terjangkau
sehingga daya beli masyarakat akan semakin besar. Tidak hanya itu kripik mbote
juga mempunyai banyak sekali manfaat bagi kesehatan .
Dari berbagai penuturan diatas kiranya menjadi sebuah kesimpulan bahwa
bisnis keripik keladi menjadi salah satu jenis bisnis yang sangat tepat untuk
dijalankan.
1.3 Visi
1. Memunculkan suatu produk camilan keladi dengan inovasi baru yang
berbeda dengan makanan keladi yang sudah ada.
2. Memberikan kepuasan konsumen yang tiada hentinya menginginkan
suatu produk camilan dengan sentuhan inovasi baru.
1.4 MISI
1. Menggunakan keladi sebagai bahan baku utama produk kami.
2. Mengutamakan kebersihan isi produk maupun kemasan produk.
3. Mengutamakan kualitas produk.
4. Harga terjangkau
1.5 Keunggulan Produk
· Produk murah berkualitas
· Dapat bertahan lama tanpa bahan pengawet
· Dikemas secara higenis
· Tidak meninggalkan bekas di tangan seperti halnya gorengan
. Tidak memakai bahan pengawet
. Camilan sehat yang bisa dinikmati oleh kalangan anak-anak , remaja,
hingga dewasa
10
BAB II
ANALISA PELUANG USAHA
2.2 Analisis 4P
Setiap kegiatan memulai usaha,maka hal yang harus dilakukan terlebih
dahulu mengukur kemampuan kami terhadap lingkungan / pesaing yaitu:
Tabel 1:
N ANALISA KETERANAGAN
O
1 Product/harga Produk makanan yang dijual adalah keladi yang
merupakan makanan tradisional yang telah diubah
ke modern tapi tidak mengubah ke tradisionalannya.
2 Price/harga Harga untuk satu bungkus adalah
- Rp 4.000./ 50gram
- Rp 7.000./ 100gram
3 Promotion/promosi 1.Memanfaatkan peristiwa-peristiwa yang
mengundang keramaian.
2. Memanfaatkan sosial media.
3. Menebarkan brosur ketempat ramai.
4. Menempelkan brosur ke dinding.
5. Bekerja sama dengan pasar dan toko makanan di
berbagai tempat
6. Bekerja sama dengan UKM Desa.
4 Place/tempat Karena Madrasah Aliah kami terdapat didekat pasar
dan toko makanan, maka kami menempatkan produk
kami di tempat tersebut yang lokasinya sangat
strategis dan sangat mudah di jangkau.
12
produk.
Banyak diminati setiap orang mulai anak-anak,
remaja hingga dewasa.
4 Treath/ancaman · Kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya
semakin terbatas.
Pesaing tidak sehat.
· Bahan baku yang tidak stabil.
· Adanya produk serupa dengan harga yang murah
14
BAB III
PRODUK
makan keripik mbote pun demikian, Snackers. Kalau belinya sekarung pasti bikin
kenyang dan energi kamu makin up.
Vitamin E dan betakaroten yang dibawa oleh ubi talas nggak akan hilang
meskipun ubi ini sudah diolah menjadi keripik talas atau keripik mbote. Kedua zat
ini berperan dalam regenerasi sel-sel kulit dan menjaga kesehatan tubuh secara
menyeluruh.
Ngemil Keripik Mbote bisa seketika bikin kamu nggak mati gaya. Apalagi,
keripik ini punya rasa yang renyah banget. Ajaib kalau kamu berhenti di satu
gigitan. Beneran, rasanya tuh bikin pengin makan ini lagi dan lagi
16
B. Kondisi Pasar
Jika melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha yang
sama, memang sudah cukup banyak. Tetapi, kami menyiasatinya dengan inovasi
berbeda dari produk-produk yang sudah ada. Yaitu, dengan inovasi rasa yang
lebih enak, ukuran yang lebih besar, harga yang ekonomis, dan yang paling
penting sehat dan higienis. Dengan ini, kami yakin produk yang kami miliki
mampu bersaing dan laku dipasaran.
B. Rencana Pemasaran
Dilihat dari promosi makanan yang cepat laku adalah pada tempat ramai
seperti pasar, sekolah, kampus, kantor, itu adalah tempat yang paling strategis
untuk mempromosikan barang dagangan. Berikut ini adalah beberapa cara
promosi makanan yang akan kami lakukan:
1. Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup efektif untuk memperkenalkan
makanan yang kami jual, biasanya makanan sampai di konsumen melalui
pesan antar atau sering disebut delivery.
2. Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena langsung
bertemu dengan pembelinya dan bisa langsung promosikan makanan yang
di jual.
3. Melalui internet cara ini efektif walau tak semua orang memakai internet
tapi cara ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada orang karena
saat ini orang banyak membuka internet seperti facebook, twitter, yahoo,
google dan lain - lain, tak ada salahnya bila dicoba.
17
BAB IV
MANAJEMEN PRODUKSI
Keladi (Mbote)
Garam
Bawang merah
Terasi
Gula pasir
Merica
Pewarna makanan (pewarna merah bisa dengan pewarna kue atau bisa
juga dengan cabe merah besar)
Air
Bumbu pelengkap
Minyak goreng
18
Tabel 3:
NO BAHAN JUMLAH HARGA HARGA
SATUAN TOTAL
1 Keladi 1kg 10.000 10.000
2 Garam 1 biji 1000 1.000
3 Gula pasir 1000 gram 11.000 11.000
4 Penyedap rasa 1 2000 2.000
5 Pewarana 1(merah) 2000 2.000
makanan (cabe
merah besar)
6 Merica 500 gram 3000 3.000
7 Bawang merah ½ kg 6.000 6.000
8 Bawang putih 1 ons 3000 3000
8 Terasi 1 biji 2000 2.000
Jumlah 41.000
4.3 Peralatan
BAB V
RENCANA ANGGARAN
Total biaya
= bahan baku + bahan lain – lain
= Rp. 41.000 + Rp. 65.000
= Rp 106..000
Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi yang menghasilkan
25 produk dengan modal pengeluaran Rp. 106.000.
BAB VI
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KETUA
Nama : M. Syaifudin
Tempat Tanggal Lahir : Lamongan, 25 Juli 2001
Jenis Kelamin : Laki -laki
Agama : Islam
Alamat : RT.05 RW.02 Jugo Sekaran Lamongan
Telp/ HP : 085733823070
ANGGOTA KELOMPOK